Icip Bakso Solo Samrat yang Sedang Happening

Dias Ashari
Ditulis oleh Dias Ashari diterbitkan Kamis 06 Nov 2025, 18:12 WIB
Bakso Keju Lumer dan Es Kacang Brenebon (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Bakso Keju Lumer dan Es Kacang Brenebon (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Beberapa bulan ke belakang Bakso Solo Samrat sedang populer di kalangan food vloger karena rasa dan keju lumer juga "muncrat" ketika digigit.

Banyak dari konten kreator dan masyarakat yang berburu untuk segera menikmati bakso ini. Hal ini membuat toko bakso ini menjadi ramai dan penuh dengan antrian. Bahhkan ada beberapa masyarakat yang memilih pulang kembali karena antusias yang melonjak setiap saat.

Saya pribadi pun awalnya sangat tertarik dengan kehadiran bakso ini tapi saya selalu menunggu beberapa bulan setelah viral untuk meminimalisir antrian yang panjang.

Bakso Solo Samrat sendiri awalnya berasal dari Kota Manado. Bakso ini didirikan di Jalan Sam Ratulangi yang kemudian menjadi singkatan "Samrat" yang menjadi ikonik pembawa berkah. Di Bandung sendiri Bakso Solo Samrat hadir di Jl. Burangrang No.24 Burangrang, Kec. Lengkong, Kota Bandung. Beroperasi setiap hari dari jam 10.00 hingga 22.00.

Benar saja seperti dugaan saya, siang ini Bakso Solo Samrat terlihat lebih sepi dari biasanya yang terlihat dari layar ponsel. Hanya ada 10 lebih meja yang terisi. Begitu masuk pengunjung akan diberikan buku menu dan dipersilahkan memilih makanan dan minuman yang ingin dipesan. Setelah itu waiters akan menghampiri dan menulisakan pesanan.

Menu-menunya sangat beragam mulai dari Bakso Keju Lumer (50K), Bakso Iga Daging, Bakso Urat Granat, Bakso Tenis Rusuk (76K) dan Aneka nasi goreng. Sementara untuk menu tambahan bisa memesan nasi, tetelan, pangsit dan mie yamin. Kemudian untuk berbagai macam minuman terdapat es kacang brenebon susu alpukat (38K), es pisang hijau (39K), teh manis, es jeruk, air mineral hingga kelapa muda.

Penyajian makanan terhitung cepat hanya 5 menit semua pesanan sudah tersaji di meja makan. Satu mangkok bakso keju lumer berisi 3 buah baso urat, 3 buah baso keju lumer, kwetiau/mie kuning/bihun dan beberapa potong daging sapi. Kuah yang tersaji tidak terlalu panas tapi sangat "ngaldu", cukup enak tanpa ditambah bumbu lainnya. Kwetiauw yang lembut beradu dengan bakso urat yang bertekstur-- menari sekian detik dalam mulut lalu tak sabar ingin segera masuk ke dalam kerongkongan.

Sementara bakso keju lumer dagingnya lebih lembut dan keju yang gurih menjadi perpaduan yang cocok. Meski banyak konten kreator yang menggigit bakso secara langsung. Tapi menurut saran saya lebih baik dipotong di mangkok saja karena sangat disayangkan keju yang enak bisa tumpah ke tempat lain misalnya meja dan lantai. Namun tentu saja itu kembali ke dalam preferensi masing-masing.

Baca Juga: Warung Viral di Bandung yang Jadi Tempat Nongkrong Favorit Anak Muda

Bakso Solo Samrat memiliki dua jenis sambal yaitu sambal goreng dan sambal rebus. Menurut saya untuk menghasilkan rasa yang unik bisa mencampurkan keduanya. Jangan lupa untuk ditambahkan jeruk peras untuk menghasilkan rasa gurih, pedas dan asam. Kemudian bagi pecinta misdasem bisa menambahkan saus dan kecap.

Sementara untuk es kacang brenebon rasanya biasa saja karena berada di luar ekspektasi saya jika dibandingkan dengan olahan kacang merah dalam menu es krim milik mixue. Es Kacang Brenebon bagi saya kurang cocok dicampurkan dengan susu kental manis rasa coklat dan berpadu dengan alpukat. Sementara untuk es serut yang banyak cukup membuat tampilan es banjir dengan air dan tentu akan mempengaruhi asli dari es tersebut.

Namun di balik sedikit kekurangannya, saya pribadi cukup puas bisa menikmati bakso solo samrat yang rasanya tidak mengecewakan. Saya pribadi kadang merasa trust issue terhadap makanan viral yang banyak direkomendasikan oleh konten kreator.

Beberapa kali saya mengikuti rekomendasi makanan viral tapi rasanya tidak seenak yang dideskripsikan melalui konten video. Entah memang preverensi lidah yang berbeda atau ada gimik dibalik konten yang bersangkutan. Yang jelas berburu kuliner di Bandung adalah hal yang cukup menyenangkan untuk dicoba.

Baca Juga: Mimpi UMKM Lokal di Panggung Livin’ Fest 2025

Satu kelebihan lagi untuk bakso solo samrat adalah menyediakan tempat yang nyaman bagi pengunjung. Lalu susunan mangkok untuk bakso (bewarna hijau hitam) dan untuk minuman (kuning hitam). Terlihat sederhana dan sepele tapi bagi saya pemilik usaha ini sangat cerdas membuat strategi. K

edua jenis mangkuk dan makanan dibuat berbeda untuk menjaga rasa makanan tetap asli. Pada beberapa tempat terkadang hal ini tidak diperhatikan sehingga jika proses mencuci tidak terlalu bersih akan memberikan sensasi rasa lain dalam makanan atau minuman. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dias Ashari
Tentang Dias Ashari
Menjadi Penulis, Keliling Dunia dan Hidup Damai Seterusnya...
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 06 Nov 2025, 19:24 WIB

Bopet Bagindo: Sarapan Khas Minang di Bandung dengan Cita Rasa Otentik

Bopet Bagindo dikenal sebagai tempat sarapan murah tapi tetap mengenyangkan.
 (Sumber: Akun Tiktok @lidyahw)
Ayo Netizen 06 Nov 2025, 18:50 WIB

Pengasuhan Anak di Era Digital

Menuntun generasi, bukan sekadar mengawasi.
Ilustrasi anak-anak Indonesia. (Sumber: Pexels/Teguh Dewanto)
Ayo Biz 06 Nov 2025, 18:41 WIB

Bandung dan Tumbler, Ketika Gaya Hidup Sehat Menjadi Identitas Sosial

Di taman kota, ruang kerja, hingga jalur lari pagi, tumbler bukan lagi sekadar wadah air minum, tapi jadi penanda gaya hidup yang aktif, sadar lingkungan, dan estetis.
Di taman kota, ruang kerja, hingga jalur lari pagi, tumbler bukan lagi sekadar wadah air minum, tapi jadi penanda gaya hidup yang aktif, sadar lingkungan, dan estetis. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 06 Nov 2025, 18:24 WIB

Gerakan Muhammadiyah dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Muhammadiyah telah merespons krisis iklim global dengan pendekatan yang sistematis, holistik, dan terinstitusionalisasi.
Krisis iklim global menerpa kampung/kota di Indonesia (Sumber: https://muhammadiyah.or.id/2023/08/atasi-krisis-iklim-muhammadiyah-digandeng-klhk-bangun-20-ribu-kampung-iklim-di-seluruh-indonesia/)
Ayo Netizen 06 Nov 2025, 18:12 WIB

Icip Bakso Solo Samrat yang Sedang Happening

Bakso Solo Samrat merupakan salah satu Bakso yang sedang happening di kalangan konten kreator atau masyarakat umum.
Bakso Keju Lumer dan Es Kacang Brenebon (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 06 Nov 2025, 17:41 WIB

Eksistensi HvB di Bandung, Komunitas yang Menghidupkan Sejarah Lewat Tubuh dan Teater

Historia van Bandung (HvB), komunitas ini menjadikan tubuh, kostum, dan aksi teatrikal sebagai medium untuk menghidupkan kembali masa perjuangan Indonesia.
Historia van Bandung (HvB), komunitas ini menjadikan tubuh, kostum, dan aksi teatrikal sebagai medium untuk menghidupkan kembali masa perjuangan Indonesia. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 06 Nov 2025, 17:10 WIB

Warung Viral di Bandung yang Jadi Tempat Nongkrong Favorit Anak Muda

Meski awalnya dikenal karena popularitas film, warung Bi Eem kini telah melangkah lebih jauh.
Meski awalnya dikenal karena popularitas film, warung Bi Eem kini telah melangkah lebih jauh. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Jelajah 06 Nov 2025, 17:00 WIB

Hikayat Kiaracondong, Tujuan Urbanisasi Kaum Pekerja Zaman Baheula

Kisah Kiaracondong yang bermula dari sebatang pohon miring hingga jadi kawasan industri, stasiun besar, dan simpul macet abadi Bandung.
Para buruh pekerja Artillerie Constructie Winkel (ACW) di Kiaracondong yang merupakan cikal bakal PT Pindad. (Sumber: Tropenmuseum)
Ayo Netizen 06 Nov 2025, 16:50 WIB

Literasi Digital Sejak Dini, Bekal Anak Masa Kini

Literasi digital sejak dini bukan untuk menjauhkan anak dari teknologi.
Ilustrasi teknologi digital di sekitar anak-anak saat ini. (Sumber: Pexels/Ron Lach)
Ayo Netizen 06 Nov 2025, 16:19 WIB

Tembok Demokrasi dalam Keadilan Buku-Buku Cetak

Kenapa buku dan suara rakyat harus dipenggal?
Ilustrasi buku cetak. (Sumber: Pexels/Element5 Digital)
Ayo Netizen 06 Nov 2025, 15:16 WIB

Persib: Kami di Asia, Kamu di Mana?

Persib Bandung, dijadwalkan bertanding melawan Selangor FC Malaysia di ajang AFC Champions League Two (ACL Two).
Persib Bandung saat berhasil menang 2-0 atas Selangor FC. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 06 Nov 2025, 13:54 WIB

Opini dan Fakta dari Perspektif Jurnalistik

Tsunami fakta, kebanjiran fakta, hujan fakta. Mungkin kita pernah melihat dan membaca komentar seperti itu ketika menjelajahi media sosial.
Pengetahuan tentang opini dan fakta penting untuk semua orang. (Sumber: PEXELS | Foto: Judit Peter)
Ayo Netizen 06 Nov 2025, 12:09 WIB

Perjuangan Seorang Santri Menebarkan Ilmu Melalui Kitab Kuning

Di balik kesederhanaan seorang santri di Madrasah Aliyah Sukamiskin, tersimpan kisah yang begitu hangat dan menginspirasi.
Defan, seorang pemuda asal Bandung yang menjadikan kitab kuning bukan sekadar bacaan, tetapi jalan untuk menempa karakter dan memperkuat keyakinan hidupnya. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 06 Nov 2025, 09:12 WIB

Mimpi UMKM Lokal di Panggung Livin’ Fest 2025

Livin’ Fest 2025 jadi panggung bagi UMKM muda menunjukkan karya dan cerita mereka.
Antusias Pengunjung Livin' Market 2025 (Sumber: Dokumentasi Penulis| Foto: Firqotu Naajiyah)
Ayo Netizen 06 Nov 2025, 07:42 WIB

Perspektif Lain Sejarah Indonesia lewat Buku Dalih Pembunuhan Massal Karya Jhon Roosa

Buku Pembunuhan Massal Karya Jhon Roosa merupakan buku yang menyajikan perspektif lain dari sejarah yang selama ini kita yakini.
Buku Dalih Pembunuhan Massal Karya Jhon Roosa (Sumber: Instagram | Katalisbook)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 20:12 WIB

Keringat yang Bercerita, Potret Gaya Hidup Sehat di Perkotaan

Melalui feature ini pembaca diajak menyelami suasana pagi yang penuh semangat di tengah denyut kehidupan masyarakat perkotaan.
Ilustrasi olahraga lari. (Sumber: Pexels/Ketut Subiyanto)
Mayantara 05 Nov 2025, 19:29 WIB

Budaya Scrolling: Cermin dari Logika Zaman

Di banyak ruang sunyi hari ini, kita melihat pemandangan yang sama, seseorang menunduk menatap layar, menggulir tanpa henti.
Kita menyebutnya scrolling, para peneliti menyebutnya sebagai ritual baru zaman digital. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Biz 05 Nov 2025, 18:38 WIB

Deteksi Dini Anak Berkebutuhan Khusus, antara Keresahan Orang Tua dan Tantangan Penerimaan

Selain faktor akses, stigma sosial menjadi penghalang besar. Tidak sedikit orang tua yang enggan memeriksakan anak karena takut dicap atau dikucilkan.
Ilustrasi. Deteksi dini anak berkebutuhan khusus masih menjadi isu mendesak di Indonesia. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 17:21 WIB

10 Penulis Terpilih Oktober 2025: Kritik Tajam untuk Bandung yang 'Tidak Hijau'

Inilah 10 penulis terbaik yang berhasil menorehkan karya-karya berkualitas di kanal AYO NETIZEN sepanjang Oktober 2025.
Banjir di Kampung Bojong Asih, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, pada Minggu, 9 Maret 2025. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 05 Nov 2025, 14:48 WIB

Cibunut Berwarna Ceminan Semangat Ekonomi Kreatif dan Pemberdayaan Pemuda di Gang-gang Kota Bandung

Kampung Cibunut menjelma menjadi simbol pemberdayaan ekonomi wilayah dan pemuda melalui semangat ekonomi kreatif yang tumbuh dari akar komunitas.
Kampung Cibunut menjelma menjadi simbol pemberdayaan ekonomi wilayah dan pemuda melalui semangat ekonomi kreatif yang tumbuh dari akar komunitas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)