Mimpi UMKM Lokal di Panggung Livin’ Fest 2025

Firqotu Naajiyah
Ditulis oleh Firqotu Naajiyah diterbitkan Kamis 06 Nov 2025, 09:12 WIB
Antusias Pengunjung Livin' Market 2025 (Sumber: Dokumentasi Penulis| Foto: Firqotu Naajiyah)

Antusias Pengunjung Livin' Market 2025 (Sumber: Dokumentasi Penulis| Foto: Firqotu Naajiyah)

Bayangin masuk ke festival di mana setiap langkah ditemani warna-warni stan fashion, aroma kopi yang bikin penasaran, dan deretan produk limited edition yang cuma bisa di temui di Livin’ Fest 2025.

Hadir di Trans Studio Mall dan Trans Convention Center Bandung sebagai perayaan ulang tahun ke-27 Bank Mandiri, tapi lebih dari itu festival ini jadi panggung UMKM lokal, pecinta lifestyle, kreator kreatif, dan layanan publik yang memudahkan. Dari Pasmina hits yang bikin antre panjang hingga kacamata trendi yang langsung jadi favorit pengunjung, setiap sudutnya menyimpan kejutan yang bikin siapapun betah berlama-lama.

Setiap tenant hadir dengan cerita unik, berharap produknya bisa dikenal lebih luas dan dipercaya masyarakat. Dari branding hingga inovasi, setiap langkah produk lokal di festival ini adalah investasi mimpi yang nyata, yang ingin dibagikan kepada semua pengunjung.

Dari kuliner hingga fashion, dari layanan publik hingga konser musik, festival ini bukan sekadar ajang belanja atau hiburan. Fokus utamanya tetap pada pemberdayaan UMKM dan industri kreatif, mempertemukan masyarakat dengan produk lokal unggulan dan layanan finansial praktis.

Mengusung tema “Sinergi Majukan Negeri melalui Ekonomi Inklusif,” Livin’ Fest 2025 menjadi langkah nyata Bank Mandiri dalam memperkuat peran ekonomi kreatif dan UMKM di berbagai daerah. Digelar di sepuluh kota besar di Indonesia, salah satunya Bandung pada 23 hingga 26 Oktober 2025, festival ini menghadirkan beragam kegiatan mulai dari expo, konser musik, dan Fun Run yang menambah semarak suasana.

Trademark Market Livin Fest 2025 (Sumber: Dokumentasi Liputan | Foto: Firqotu Naajiyah)
Trademark Market Livin Fest 2025 (Sumber: Dokumentasi Liputan | Foto: Firqotu Naajiyah)

Di antara deretan tenant yang padat, zona fashion menjadi magnet tersendiri bagi pengunjung. Salah satunya adalah booth Hevafsid, brand hijab lokal yang dikenal dengan koleksi pasmina bergaya gen Z yang menampilkan produk terbaiknya. Warna lembut dengan motif pasmina yang elegan membuat tenant ini tak pernah sepi pengunjung yang bahkan rela mengantre panjang demi mendapatkan pasmina limited edition yang baru dirilis khusus di Livin’ Fest 2025.

“Ikut event ini lebih ke branding supaya lebih banyak yang kenal Hevafsid, agar masyarakat tidak asing dengan brand Hevafsid,” ujar Elfa pemilik brand lokal yang mengikuti trend fashion itu. Bagi Elfa, Livin’ Fest 2025 bukan sekadar kesempatan berjualan, melainkan ruang untuk membangun kepercayaan dan memperluas kesadaran terhadap produk lokal.

“Penting banget Hevafsid ikut festival besar kaya gini,” tuturnya. “Selain menambah trust, juga mempercepat promosi mulut ke mulut, terutama di kota Bandung.” Ia percaya keikutsertaan UMKM di acara besar seperti ini menjadi langkah penting untuk menunjukkan bahwa brand lokal juga bisa berdiri sejajar dengan brand besar yang tampil berkelas dan diminati.

Sementara di sudut yang lain, booth Heykama menampilkan deretan kacamata stylish dengan sentuhan lokal yang tertata rapi dan siap dicoba. Beberapa pengunjung terlihat antusias mencoba berbagai model terbaru kacamata dari Heykama sambil berdiskusi hangat dengan tim. Tim Heykama mengatakan bahwa keikutsertaan di Livin’ Fest ini menjadi kesempatan penting untuk memperluas awareness sekaligus membangun kepercayaan publik terhadap brand Heykama.

“Pengunjung uda banyak yang tau heykana, jadi pas ada heykana di Livin’ Fest ini pengunjung cukup antusias ya, makanya kita selalu ikutan kalau ada Trademark, kalau ngga ikutan mungkin orang-orang pada nanyain mana nih Heykama?” ujar Nadya salah satu tim Heykama. “Penting banget ya untuk lokal brand ikut event seperti ini, dari segi marketingnya kita juga dibantu sama Event Organizer tim itu sendiri,” tambah July yang juga merupakan tim Heykama.

Bagi tim Heykama, setiap pengunjung yang tersenyum puas setelah membeli kacamata Heykama bukan sekadar transaksi biasa, tapi bukti bahwa brand lokal bisa dikenal luas, dicintai, dan menghadirkan pengalaman berbeda di tengah festival berskala besar seperti Livin’ Fest 2025.

Baca Juga: Mengubah Cokelat Jadi Gerakan, Sinergi UMKM dan Petani dalam Rantai Pangan

Lebih dari 150 tenant dari berbagai kategori membuat keragaman festival ini terasa hidup. Kolaborasi dengan Inacraft, Omo Market, Trademark Market, dan Energy of Indonesia membuat produk lokal UMKM bisa terbawa ke jangkauan pasar yang lebih luas, sekaligus menarik perhatian pengunjung yang sebelumnya belum mengenal produk lokal.

Tidak hanya belanja, pengunjung juga bisa merasakan kemudahan akses layanan publik mulai dari pembuatan paspor, SIM, edukasi sertifikat pertahanan hingga layanan perpajakan. Festival ini juga dipenuhi kegiatan hiburan dan olahraga, menjadi pelengkap kemeriahan Livin’ Fest 2025.

Livin’ Fest menegaskan satu hal: di tengah keramaian dan deretan tenant, UMKM punya kesempatan untuk bersinar, dikenali, dan meninggalkan kesan yang berbeda. Arena di mana kreativitas, kolaborasi, dan semangat lokal bertemu jangkauan yang luas. Momen yang membuat siapapun sadar kalau mendukung produk lokal bukan hanya tren, tapi pengalaman seru dan berkesan. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Firqotu Naajiyah
Explorer of Impact
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 06 Nov 2025, 12:09 WIB

Perjuangan Seorang Santri Menebarkan Ilmu Melalui Kitab Kuning

Di balik kesederhanaan seorang santri di Madrasah Aliyah Sukamiskin, tersimpan kisah yang begitu hangat dan menginspirasi.
Defan, seorang pemuda asal Bandung yang menjadikan kitab kuning bukan sekadar bacaan, tetapi jalan untuk menempa karakter dan memperkuat keyakinan hidupnya. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 06 Nov 2025, 09:12 WIB

Mimpi UMKM Lokal di Panggung Livin’ Fest 2025

Livin’ Fest 2025 jadi panggung bagi UMKM muda menunjukkan karya dan cerita mereka.
Antusias Pengunjung Livin' Market 2025 (Sumber: Dokumentasi Penulis| Foto: Firqotu Naajiyah)
Ayo Netizen 06 Nov 2025, 07:42 WIB

Perspektif Lain Sejarah Indonesia lewat Buku Dalih Pembunuhan Massal Karya Jhon Roosa

Buku Pembunuhan Massal Karya Jhon Roosa merupakan buku yang menyajikan perspektif lain dari sejarah yang selama ini kita yakini.
Buku Dalih Pembunuhan Massal Karya Jhon Roosa (Sumber: Instagram | Katalisbook)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 20:12 WIB

Keringat yang Bercerita, Potret Gaya Hidup Sehat di Perkotaan

Melalui feature ini pembaca diajak menyelami suasana pagi yang penuh semangat di tengah denyut kehidupan masyarakat perkotaan.
Ilustrasi olahraga lari. (Sumber: Pexels/Ketut Subiyanto)
Mayantara 05 Nov 2025, 19:29 WIB

Budaya Scrolling: Cermin dari Logika Zaman

Di banyak ruang sunyi hari ini, kita melihat pemandangan yang sama, seseorang menunduk menatap layar, menggulir tanpa henti.
Kita menyebutnya scrolling, para peneliti menyebutnya sebagai ritual baru zaman digital. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Biz 05 Nov 2025, 18:38 WIB

Deteksi Dini Anak Berkebutuhan Khusus, antara Keresahan Orang Tua dan Tantangan Penerimaan

Selain faktor akses, stigma sosial menjadi penghalang besar. Tidak sedikit orang tua yang enggan memeriksakan anak karena takut dicap atau dikucilkan.
Ilustrasi. Deteksi dini anak berkebutuhan khusus masih menjadi isu mendesak di Indonesia. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 17:21 WIB

10 Penulis Terpilih Oktober 2025: Kritik Tajam untuk Bandung yang 'Tidak Hijau'

Inilah 10 penulis terbaik yang berhasil menorehkan karya-karya berkualitas di kanal AYO NETIZEN sepanjang Oktober 2025.
Banjir di Kampung Bojong Asih, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, pada Minggu, 9 Maret 2025. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 05 Nov 2025, 14:48 WIB

Cibunut Berwarna Ceminan Semangat Ekonomi Kreatif dan Pemberdayaan Pemuda di Gang-gang Kota Bandung

Kampung Cibunut menjelma menjadi simbol pemberdayaan ekonomi wilayah dan pemuda melalui semangat ekonomi kreatif yang tumbuh dari akar komunitas.
Kampung Cibunut menjelma menjadi simbol pemberdayaan ekonomi wilayah dan pemuda melalui semangat ekonomi kreatif yang tumbuh dari akar komunitas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 05 Nov 2025, 12:49 WIB

Hikayat Pelarian Eddy Tansil, Koruptor Legendaris Paling Diburu di Indonesia

Kisah dramatis pelarian Eddy Tansil, koruptor legendaris yang lolos dari LP Cipinang tahun 1996 dan tak tertangkap hingga kini, jadi simbol abadi rapuhnya hukum di Indonesia.
Eddy Tansil saat sidang korupsi Bapindo. (Sumber: Panji Masyarakat Agustus 1994)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 11:49 WIB

Garis Merah di Atas Kepala Kita

Refleksi Moral atas Fenomena S-Line dan Krisis Rasa Malu di Era Digital
poster film S-Line (Sumber: Video.com)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 10:55 WIB

Bergadang dan Tugas, Dilema Wajar di Kalangan Mahasiswa?

Feature ini menyoroti kebiasaan bergadang mahasiswa yang dianggap wajar demi tugas dan fokus malam hari.
Ilustrasi mengerjakan tugas di waktu malam hari (Sumber: Pribadi | Foto: Muhamad Alan Azizal)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 09:26 WIB

Bicara tentang Ramuan Khusus Seorang Pemimpin Muda

4 ramuan khusus atau four action yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin muda.
Muhammad Fatahillah, Ketua OSIS (Organisasi Intra Siswa Sekolah) MAN 2 Kota Bandung (Sumber: Highcall Ziqrul | Foto: Highcall Ziqrul)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 08:48 WIB

Menyemai Minat Baca Mahasiswa di Tengah Dunia Digital

Fenomena pergeseran bentuk literasi di kalangan civitas akademika, terutama dunia kampus
Kegiatan literasi mahasiswa di perpustakaan UIN Sunan Gunung Djati Bandung (Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis | Foto: Salsabiil Firdaus)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 07:57 WIB

Bystander Effect yang Dialami Perempuan dalam Film Shutter (2025)

Film horor di Indonesia tidak lepas mengangkat tokoh perempuan sebagai korban kekerasan atau pelecehan seksual hingga mengalami Bystander Effect.
Isu Byestander Effect dalam Film Shutter (Sumber: Instagram | Falconpicture)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 20:02 WIB

Teja Paku Alam Bermain Gemilang, ’Sudahlah Persib Tak Butuh Kiper Asing’

Siapa pun tahu penjaga gawang nomor satu Persib bukanlah Teja Paku Alam, tapi Adam Przybek, pemain asing berkebangsaan Polandia.
Penjaga gawang Persib Teja Paku Alam (kanan), dan Adam Przybek (tengah) pemain asing berkebangsaan Polandia. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 04 Nov 2025, 19:33 WIB

Menanam Harapan di Tengah Krisis Hijau, Membangun Semangat Pelestarian Hutan Lewat Edutourism

Edutourism menawarkan pengalaman wisata yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membangun kesadaran ekologis.
Contoh nyata praktik edutourism adalah Orchid Forest Cikole. Tidak hanya menawarkan keindahan lanskap, tetapi juga jadi ruang belajar tentang pentingnya pelestarian hutan dan tanaman anggrek. (Sumber: dok Orchid Forest Cikole)
Ayo Jelajah 04 Nov 2025, 18:27 WIB

Sejarah Kopo Bandung, Berawal dari Hikayat Sesepuh hingga Jadi Distrik Ikon Kemacetan

Dulu dibangun dengan darah dan keringat Eyang Jawi, kini Jalan Kopo jadi ikon kemacetan Bandung. Inilah sejarah panjangnya dari masa kolonial hingga modern.
Jalan di antara Cisondari dan Kopo zaman baheula. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 17:49 WIB

Suatu Malam yang Syahdu Menikmati ‘Sate Sadu’ Soreang yang Legendaris

Dalam sekejap, makanan habis. Keempukan daging, kegurihan rasa, menyatu. Sate Sadu memang legendaris.
Sate Sadu di Soreang, Kabupaten Bandung. (Sumber: Ulasan Pengguna Google)
Ayo Biz 04 Nov 2025, 17:29 WIB

Mengubah Cokelat Jadi Gerakan, Sinergi UMKM dan Petani dalam Rantai Pangan

Di tengah tren urbanisasi, muncul kesadaran baru bahwa produk pangan berbasis bahan baku lokal memiliki nilai lebih. Bukan hanya dari sisi rasa, tetapi juga dari dampak sosial yang ditimbulkan.
Battenberg3, sebuah UMKM yang menjadikan kolaborasi dengan petani sebagai inti bisnisnya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 17:00 WIB

Sosok yang Menyemai Harapan Hijau di Padatnya Kota Bandung

Di bawah kepemimpinannya, program Buruan SAE meraih berbagai penghargaan nasional dan internasional.
Gin Gin Ginanjar. Di bawah kepemimpinannya, program Buruan SAE meraih berbagai penghargaan nasional dan internasional. (Sumber: Humas DKPP Bandung | Foto: Humas DKPP Bandung)