Mi Bakso Legendaris ‘Abrag’: Doyan Baksonya tapi Gak Tahu Apa Itu ‘Abrag’

Dudung Ridwan
Ditulis oleh Dudung Ridwan diterbitkan Rabu 01 Okt 2025, 18:32 WIB
Selain menyediakan mi bakso, kedai bakso “Abrag” pusat menyediakan batagor, dan minuman es campur. (Sumber: Ulasan Google oleh Fitrie)

Selain menyediakan mi bakso, kedai bakso “Abrag” pusat menyediakan batagor, dan minuman es campur. (Sumber: Ulasan Google oleh Fitrie)

KULINER bakso di Bandung--saking banyaknya--susah dihitung dengan jari. Dari penjual bakso yang dipikul, versi gerobak dorong, pake motor, buka di kedai atau ruko, hingga mi bakso kelas restoran dengan harga premium dan ruangan ber-AC.

Dari penjual bakso yang biasa-biasa saja, kurang terkenal, terkenal, legendaris, hingga yang baru buka dan viral. Semua ada. Rasa dan harganya pun bermacam-macam tergantung selera dan isi dompet.

Nah, mi bakso “Abrag” termasuk mi bakso legendaris dari kelas gerobak dorong yang berkeliling kampung hingga kelas kedai atau ruko yang pelanggannya tak sedikit dan begitu fanatik akan soal rasa.

Ya, kita akrab dengan mi bakso “Abrag” gerobak dorong yang setiap hari keliling kampung, keluar masuk gang, dan keluar masuk perumahan dengan rasa khas “Abrag”-nya

Emang bakso ini biasa nongkrong di depan rumah saya sambil memukul-mukul mangkuk teng … teng … teng memanggil pelanggannya. Atau bila Anda penggemar berat mi bakso "Abrag" yang lebih sedikit berkelas, Anda bisa mengunjungi kedai mi bakso “Abrag pusat” di Jalan Mohamad Toha yang tak jauh dari pintu tol Mohamad Toha. Keluar pintu tol Mohamad Toha, lalu belok kiri dan lurus saja setelah 500 meter di sebelah kanan ada pohon besar. Nah, kedai mi bakso “Abrag” berada persis di bawah pohon besar—entah pohon apa namanya--yang daunnya lebat.

Selain menyediakan mi bakso, kedai bakso “Abrag” pusat menyediakan batagor, dan minuman es campur. Harga seporsinya mulai Rp18.000 dan batagor Rp2.500 per picisnya. Harga yang sangat terjangkau. Eh, ternyata bakso Abrag tidak hanya di Jalan Mohamad Toha saja. Kedai bakso Abrag bisa ditemui juga di Jalan Kiaracondong, A.H. Nasution, Wates, Katapang, Padalarang, dll. Di lokasi tersebut, sama pelangannya cukup banyak. Menu yang ditawarkan selain bakso ada juga batagor.

Ketahuilah, di antara mereka tidak ada keterkaitan, termasuk dengan kedai bakso Abrag di Jalan Mohamad Toha dan bakso Abrag di Jalan Kiaracondong. Entahlah kalau soal hubungan mantan majikan-anak buah yang pernah mereka jalin lalu mereka mendirikan usaha masing-masing.

Kedai Mi Bakso Abrag di Jalan Moch. Toha, Kota Bandung. (Sumber: Ulasan Google)
Kedai Mi Bakso Abrag di Jalan Moch. Toha, Kota Bandung. (Sumber: Ulasan Google)

Penasaran, pernah saya iseng bertanya kepada abang bakso “Abrag” yang berjualan keliling perumahan saya, di daerah Cangkuang, Soreang, Kabupaten Bandung. “Naon sih mang hartina ‘Abrag’ teh?” tanya saya sambil memesan semangkuk mi bakso seharga sepuluh ribu.

“’Abrag itu singkatan’ dari Abang Bakso Rantau Tegal,” jawabnya.

Oh, baru tahu saya. Saya terkejut.

Si Abang bakso menyebut gerobak baksonya bukan punya sendiri, tapi mengambil dari bos. “Saya hanya menjualkan punya  bos dan saya dapat upah,” katanya.

Menurutnya, kebanyakan pedagang mi bakso “Abrag” memang perantau dari Tegal, Jawa Tengah. Kalau pun ada yang bukan orang Tegal, minimal bosnya adalah orang Tegal. Konon, para penjual mi bakso “Abrag” semuanya berasal dari kawasan Margasari, Tegal, Jawa Tengah.

Iseng-iseng saya searching di Youtube, muncullah nama Herman seorang bos mi bakso “Abrag” di daerah Cangkuang, Soreang, Kabupaten Bandung. Ia merupakan seorang perantau dari Tegal. Ia mempunyai gerobak bakso 4 buah yang didagangkan anak buahnya berkeliling di sekitar Cangkuang-Soreang. Ia tinggal di rumah kontrakan.

Kembali ke istilah “Abrag”, dalam bahasa Sunda “Abrag” kurang lebih berarti “meledak-ledak”, “meloncat-loncat”, kegirangan. Sama sekali tidak ditemukan arti kata “Abrag” yang berkaitan dengan penjualan bakso. Tapi, Ada yang berseloroh “Abrag” itu singkatan dari “Abang Bakso Rada Ganteng". 

Entah mana yang benar?

Suatu hari—sudah lama--saya bertemu lagi dengan abang mi bakso “Abrag” langganan saya yang saya membeli baksonya tempo hari. Kata saya, sambil memesan semangkuk mi bakso, “Di depan Polresta Soreang ada juga g gerobak yang jualan mi bakso ‘Abrag’, siapa dia?” tanya saya.

“Oh, itu adik saya yang membantu menjualkan bakso saya,” jawabnya sambil tersenyum.

Oh, rupanya sekarang dia bukan lagi pegawai, tapi sudah menjadi bos rupanya. Roda mi bakso “Abrag” memang terus berputar. Selamat, si emang itu kini sedang berada di atas. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dudung Ridwan
Tentang Dudung Ridwan
Jurnalis dan Pengamat Bulutangkis
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 01 Okt 2025, 20:10 WIB

Klinik Premium dan Masa Depan Estetika, Bandung Jadi Barometer Industri Kecantikan

Klinik kecantikan kini bukan lagi tempat eksklusif bagi segelintir orang, melainkan bagian dari rutinitas banyak warga urban yang ingin tampil segar, sehat, dan percaya diri.
Klinik kecantikan kini bukan lagi tempat eksklusif bagi segelintir orang, melainkan bagian dari rutinitas banyak warga urban yang ingin tampil segar, sehat, dan percaya diri. (Sumber: dok. L'viors)
Ayo Netizen 01 Okt 2025, 18:32 WIB

Mi Bakso Legendaris ‘Abrag’: Doyan Baksonya tapi Gak Tahu Apa Itu ‘Abrag’

Selain menyediakan mi bakso, kedai bakso “Abrag” pusat menyediakan batagor, dan minuman es campur.
Selain menyediakan mi bakso, kedai bakso “Abrag” pusat menyediakan batagor, dan minuman es campur. (Sumber: Ulasan Google oleh Fitrie)
Ayo Biz 01 Okt 2025, 17:09 WIB

Wisata Alam yang Terus Berevolusi dan Masa Depan Geowisata Bandung

Wisata alam tak lagi hanya soal menikmati pemandangan, tapi juga tentang bagaimana pengunjung bisa terlibat secara emosional dan digital.
Wisata alam tak lagi hanya soal menikmati pemandangan, tapi juga tentang bagaimana pengunjung bisa terlibat secara emosional dan digital. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 01 Okt 2025, 17:00 WIB

ASN Belajar dari Genggaman, dari Layar Kecil Menuju Perubahan Besar

Artikel ini menyoroti peluang dan tantangan pembelajaran digital Aparatur Sipil Negara (ASN) lewat gawai.
 (Sumber: ChatGPT | Foto: Ilustrasi)
Ayo Netizen 01 Okt 2025, 16:13 WIB

Learning Agility: Panduan Survival di Era Perubahan

Menghadapi dunia yang terus berubah, jabatan dan ijazah hanya menjadi pelengkap, hal utama adalah kelincahan untuk terus belajar.
Ilustrasi Aparatur Negeri Sipil (ASN). (Sumber: Pexels/Brett Jordan)
Ayo Jelajah 01 Okt 2025, 15:43 WIB

Pasukan Khusus Pergi ke Timur, Jawa Barat Senyap Pasca Kup Gagal G30S

Ketika Jawa Tengah banjir darah, Jawa Barat relatif sunyi pasca G30S. Sejarah militer dan strategi Siliwangi jadi pembeda.
Tentara Resimen Cakrabirawa yang melakukan penculikan Dewan Jenderal saat kup G30S dalam film Pengkhianatan G30S/PKI.
Ayo Biz 01 Okt 2025, 15:24 WIB

Sushi Menjamur di Bandung: Gaya Hidup Urban yang Kian Bersahabat dengan Rasa Jepang

Dari sushi roll sederhana hingga foie gras premium, pilihan menu Jepang kini hadir di berbagai penjuru kota, membentuk lanskap gastronomi yang semakin beragam.
Dari sushi roll sederhana hingga foie gras premium, pilihan menu Jepang kini hadir di berbagai penjuru kota, membentuk lanskap gastronomi yang semakin beragam. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Beranda 01 Okt 2025, 14:06 WIB

Menguak Kisah Branghang Lebakgede, Lorong Kecil yang Mengubah Wajah Lingkungan di Kecamatan Coblong

Revitalisasi branghang ini ternyata menjadi pintu masuk bagi gagasan lain yang lebih besar. Dari sinilah Inong kemudian berani melangkah ke program pengelolaan sampah yang lebih serius.
Tanaman hidroponik di branghang Kelurahan Lebak Gede, RW9 Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Ayo Netizen 01 Okt 2025, 12:10 WIB

Laju Perjalanan Haikal, Petinju Pelajar yang Bersinar di Popda Jabar 2025

Haikal merupakan seorang petinju sekaligus pelajar yang meraih emas di Popda Jabar 2025.
Bersama kedua lawannya yang tangguh, Haikal naik podium. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Yogi Esa Sukma N.)
Ayo Netizen 01 Okt 2025, 09:42 WIB

Apa yang Mereka Takutkan dari Keberadaan Buku dan Perempuan ?

Apa yang ditakutkan oleh penguasa dari buku dan perempuan ? Ideologi dan pergerakannya.
Perempuan, Ide dan Gagasannya (Sumber: Gemini AI)
Ayo Netizen 01 Okt 2025, 08:03 WIB

Membicarakan Yahudi di Pusat Peradaban Sunda Modern

Kita bisa menjaga warisan Bandung sebagai ruang perlawanan yang adil. Kita mengutuk kolonialisme, tapi tetap menghormati keberadaan identitas dan tradisi Yahudi yang berbeda dari Zionisme itu sendiri.
Liputan Media JTA tentang Isu Palestina dan Israel pada Momen Konferensi Asia-Afrika 1955 (Sumber: https://www.jta.org/archive/arabs-seek-censure-of-israel-at-bandung-asian-african-conference | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Jelajah 30 Sep 2025, 21:30 WIB

Jejak Peninggalan Sejarah Freemason di Bandung, dari Kampus ITB hingga Loji Sint Jan

Loji Sint Jan yang lenyap, cikal bakal ITB, dan toko buku Braga mengungkap misteri peninggalan Freemason di Bandung.
Kegiatan di Technische Hoogeschool te Bandoeng (THB), yang kini dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB). (Sumber: ITB)
Ayo Netizen 30 Sep 2025, 20:00 WIB

'Ngahiang' Jadi Obor untuk Birokrasi Menyala

Pesan visioner Uga Siliwangi dari Sri Baduga Maharaja adalah nilai reflektif di masa kini, obor penerang masa depan.
Ilustrasi ASN. (Sumber: Dok. Kemenpan)
Ayo Biz 30 Sep 2025, 19:09 WIB

Produk Budaya Bernilai Bisnis, Yu Sheng dan Peluang Kuliner Premium di Era Urban

Ketika sumpit diangkat tinggi dan suara harapan menggema di sekeliling meja, Yu Sheng menjelma bukan sekadar hidangan pembuka, melainkan sebuah perayaan hidup.
Ketika sumpit diangkat tinggi dan suara harapan menggema di sekeliling meja, Yu Sheng menjelma bukan sekadar hidangan pembuka, melainkan sebuah perayaan hidup. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 30 Sep 2025, 17:21 WIB

Jalan Panjang UMKM Jawa Barat Membangun Ekosistem

Di pasar-pasar tradisional, bengkel rumahan, studio kreatif, hingga warung kopi pinggir jalan, denyut UMKM Jawa Barat terasa nyata.
Di pasar-pasar tradisional, bengkel rumahan, studio kreatif, hingga warung kopi pinggir jalan, denyut UMKM Jawa Barat terasa nyata. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 30 Sep 2025, 16:49 WIB

Agama-Agama Tiongkok yang Melebur di Segala Arah Tanah Sunda

Kita harus meniru sikap para dewa dan leluhur yang mau duduk berdampingan, yang dari altarnya mau menyediakan ruang bagi yang lain.
Hio Lo Utama di Vihara Satya Budhi (Kelenteng Bandung) (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 30 Sep 2025, 16:16 WIB

Untuk Bandung yang Bebas dari Perundungan

Kita tidak akan sepenuhnya paham bagaimana rasanya di-bully, sebelum kita merasakan sendiri dampaknya.
Ilustrasi korban perundungan. (Sumber: Pexels/Rahul)
Ayo Biz 30 Sep 2025, 15:39 WIB

Generasi Streaming: Mengapa Podcast Video Jadi Pilihan Utama Milenial dan Gen Z?

Ketika generasi milenial dan Z di Indonesia mulai menjadikan podcast sebagai bagian dari rutinitas harian, format yang mereka pilih pun ikut berevolusi.
Ilustrasi. Ketika generasi milenial dan Z di Indonesia mulai menjadikan podcast sebagai bagian dari rutinitas harian, format yang mereka pilih pun ikut berevolusi. (Sumber: Freepik)
Ayo Biz 30 Sep 2025, 13:54 WIB

Pilih Jaket Anak Jangan Hanya Sekedar Lucu

Jaket anak berfungsi melindungi tubuh anak dari cuaca, baik panas terik, angin, maupun dinginnya hujan dan udara malam. Selain melindungi, jaket juga memberikan rasa nyaman serta menjaga kesehatan
Ilustrasi foto anak memakai jaket. (Foto: Pixabay)
Ayo Netizen 30 Sep 2025, 13:19 WIB

Ruang Belajar Kebudayaan dari Spanduk ke Kardus Sitaan

Di tengah maraknya program literasi negara, masih terjadi ironi: buku-buku disita, seni dipinggirkan, dan ruang refleksi dikecilkan.
Dokumen komunitas pasar minggu Bandung (Foto: MIR)