Gaya Hidup Cat Parents Bandung yang Memulai Perlindungan dari Rumah

Seli Siti Amaliah Putri
Ditulis oleh Seli Siti Amaliah Putri diterbitkan Minggu 09 Nov 2025, 15:35 WIB
Cinta pada hewan bukan hanya soal pelukan, tapi juga keberanian untuk menjaga kesehatannya. (Sumber: Seli Siti Amaliah Putri | Foto: Seli Siti Amaliah Putri)

Cinta pada hewan bukan hanya soal pelukan, tapi juga keberanian untuk menjaga kesehatannya. (Sumber: Seli Siti Amaliah Putri | Foto: Seli Siti Amaliah Putri)

Ucu mengeong pelan di pelukan Ananda, si pemilik yang setiap hari menjadi “rumah” bagi kucing kampung berwarna oranye itu. Bulunya yang hangat menempel di dada, sementara jarum suntik kecil baru saja menyelipkan perlindungan ke tubuh mungil yang selama ini menjadi mood booster nomor satu di rumah itu.

“Dia kayak adik sendiri. Kalau dia sakit, siapa yang nanti nemenin Naima?” ujarnya sambil menunjuk keponakannya yang baru berusia tiga tahun.

Naima sudah lancar bicara dan… ya, agak bawel, terutama kalau sedang memanggil Ucu berkali-kali hanya untuk menunjukkan mainan barunya. Sangat jelas bahwa Ucu bukan peliharaan baginya; ia adalah kakak yang harus selalu ikut bermain bersama.

Di perkotaan seperti Bandung, banyak generasi muda yang hidup dalam waktu yang terasa selalu terburu-buru. Rutinitas kuliah, tugas numpuk, drama percintaan yang menguras energi, hingga tekanan sosial di dunia digital. Dalam kehidupan yang serba cepat itu, banyak yang menemukan “ruang istirahat mental” di balik mata bulat seekor kucing. Itulah kenapa istilah cat parents lahir, bukan sekadar pemilik hewan, tapi orang tua emosional bagi makhluk yang tahu caranya mendengarkan dalam diam.

Kucing bukan cuma hewan peliharaan. Mereka teman overthinking. Tempat pulang ketika energi sosial habis. Penyembuh yang tak perlu berkata apa-apa.

“Kalau aku sedih, dia tau. Pasti langsung dateng, nempel, tidur di sebelah aku,” tutur Ananda, seolah Ucu adalah terapis berwujud bulu halus.

Itulah kenapa vaksin bagi cat parents bukan rutinitas dingin di klinik. Ia adalah bentuk cinta yang naik level.

Karena ada satu fakta yang tidak bisa dinegosiasi: Rabies adalah penyakit yang 100% mematikan saat gejala sudah muncul, dan hingga saat ini tidak ada obatnya. Satu-satunya cara menjaga hewan aman adalah vaksinasi yang rutin.

Dokter hewan DKPP Kota Bandung, Khansa Madiyah menegaskan, “Menjaga kucing berarti menjaga diri dan keluarga juga.”

Vaksin rabies gratis untuk kucing dan ending di Kelurahan Rancanumpang oleh Dokter Hewan DKPP Kota Bandung (Sumber: Seli Siti Amaliah Putri | Foto: Seli Siti Amaliah Putri)
Vaksin rabies gratis untuk kucing dan ending di Kelurahan Rancanumpang oleh Dokter Hewan DKPP Kota Bandung (Sumber: Seli Siti Amaliah Putri | Foto: Seli Siti Amaliah Putri)

Bukan hanya untuk Ucu, tapi juga untuk Naima, anak kecil aktif yang selalu memeluk Ucu dengan tawa lepas dan ocehan tanpa henti. Karena cinta yang besar selalu hadir bersama rasa takut kehilangan.

Bandung hari ini boleh berbangga dengan status zero rabies yang masih dipertahankan.

Namun dokter mengingatkan:zero bukan berarti aman selamanya. Lingkungan padat membuat kucing liar gampang masuk pekarangan dan… ikut makan bareng. Itu berarti risiko selalu mengetuk diam-diam.

Kesadaran warga untuk vaksinasi pun meningkat drastis. Informasi vaksin menyebar kilat lewat grup WhatsApp keluarga dan voice note ibu-ibu yang biasanya berisi kabar harga cabai atau jadwal posyandu.

Kini ada satu topik baru yang terasa lebih hangat: Kesehatan anggota keluarga yang berkumis dan berkaki empat.

Warga datang dengan kucing di keranjang, di gendongan, bahkan di dalam jaket hoodie. Ada yang membawa mainan untuk mengalihkan rasa takut hewan mereka, ada pula balita super bawel yang sibuk meyakinkan kucingnya kalau “suntiknya kayak digigit semut kok, Cu!”

Momen itu memperlihatkan bahwa cinta pada hewan tidak lagi hanya soal elusan lembut. Bukan lagi sekadar memberi makan. Bukan hanya mem-posting foto lucu di Instagram.

Cinta telah menjelma menjadi kesadaran: Bahwa kesehatan adalah bukti cinta paling nyata.

Di akhir sesi vaksin, Ucu meringkuk lagi di pelukan Ananda. Matanya setengah terpejam, seolah sedang memproses hari yang melelahkan tapi penuh kemenangan. Ia tidak tahu tentang virus mematikan. Ia tidak tahu tentang risiko gigitan kucing liar. Yang ia tahu, ia aman, dan seseorang telah melindunginya.

Satu suntikan kecil, satu keluarga lebih tenang. Satu keputusan sederhana, satu kota tetap bebas dari takut.

Karena di Bandung, cinta pada hewan telah berubah menjadi sebuah tanggung jawab lembut yang dijalani tanpa banyak suara, seperti mengeong pelan setelah vaksin: perlahan, tapi penuh makna.

Cinta yang baik … selalu memilih melindungi. Dan di kota ini, cinta itu dimulai dari rumah. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Seli Siti Amaliah Putri
Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Jelajah 12 Nov 2025, 13:34 WIB

Hikayat Kasus Reynhard Sinaga, Jejak Dosa 3,29 Terabita Predator Seksual Paling Keji dalam Sejarah Inggris

Kasus Reynhard Sinaga mengguncang dunia. Pria asal Depok itu menyimpan rahasia kelam. Di penjara Wakefield, ia menua bersama 3,29 terabita dosa yang tak bisa dikompresi.
Reynhard Sinaga.
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 12:45 WIB

Menyelami Makna di Balik Mereka(h), Wisata Rasa dan Imajinasi di Tengah Ruang Seni

Tak hanya untuk pecinta seni, Grey Art Gallery mengundang siapa pun yang ingin menikmati keindahan.
Suasana pengunjung Grey Art Gallery yang menjadi bagian dari cerita mereka yang perlahan merekah, 4 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Mutiara Khailla Gyanissa Putri)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 11:44 WIB

West Java Festival, Konser Musik atau Acara Budaya?

West Java Festival 2025 tak lagi sekadar konser. Mengusung tema 'Gapura Panca Waluya'.
West Java Festival 2025 (Foto: Demas Reyhan Adritama)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 11:06 WIB

Burayot, Camilan Legit Khas Priangan yang Tersimpan Rahasia Kuliner Sunda

Bagi orang Sunda, burayot bukan sekadar pengisi perut. Ia adalah bagian dari kehidupan sosial.
Burayot. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 10:45 WIB

Tak Pernah Takut Coba Hal Baru: Saskia Nuraini Sang Pemborong 3 Piala Nasional

Saskia Nuraini An Nazwa adalah siswi berprestasi tingkat Nasional yang menginspirasi banyak temannya dengan kata-kata.
Saskia Nuraini An Nazwa, Juara 2 lomba Baca Puisi, Juara 3 lomba unjuk bakat, juara terbaik lomba menulis puisi tingkat SMA/SMK tingkat Nasional oleh Lomba Seni sastra Indonesia dengan Tema BEBAS Jakarta. (Sumber: SMK Bakti Nusantara 666)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 10:24 WIB

Bandung Macet, Udara Sesak: Bahaya Asap Kendaraan yang Kian Mengancam

Bandung yang dulu dikenal sejuk kini semakin diselimuti kabut polusi.
Kemacetan bukan sekadar gangguan lalu lintas, tapi cerminan tata kelola kota yang belum sepenuhnya adaptif terhadap lonjakan urbanisasi dan perubahan perilaku mobilitas warganya. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 09:47 WIB

Ketika Integritas Diuji

Refleksi moral atas pemeriksaan Wakil Wali Kota Bandung.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin. (Sumber: Pemprov Jabar)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 09:36 WIB

Perpaduan Kenyal dan Lembut dari Donat Moci Viral di Bandung

Setiap gigitan Mave Douchi terasa lembut, manisnya tidak giung, tapi tetap memanjakan lidah.
Donat mochi lembut khas Mave Douchi dengan tekstur kenyal yang jadi favorit pelanggan (Foto: Zahwa Rizkiana)
Ayo Jelajah 12 Nov 2025, 08:39 WIB

Sejarah Letusan Krakatau 1883, Kiamat Kecil yang Guncang Iklim Bumi

Sejarah letusan Krakatau 1883 yang menewaskan puluhan ribu jiwa, mengubah iklim global, dan menorehkan bab baru sejarah bumi.
Erupsi Gunung Krakatau 1883. (Sumber: Dea Picture Library)
Ayo Biz 11 Nov 2025, 21:04 WIB

Mama Inspiratif dan Perjuangan Kolektif Mengembalikan Sentuhan Nyata dalam Pengasuhan

Tak sedikit orang tua yang merasa gamang menghadapi kenyataan bahwa anak-anak kini tumbuh dalam dunia yang tak bisa lepas dari layar.
Ilustrasi. Tak sedikit orang tua yang merasa gamang menghadapi kenyataan bahwa anak-anak kini tumbuh dalam dunia yang tak bisa lepas dari layar. (Foto: Freepik)
Ayo Biz 11 Nov 2025, 18:39 WIB

Dari Studio Kecil hingga Panggung Nasional, Bandung Bangkit Lewat Nada yang Tak Pernah Padam

Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk dan arsitektur kolonial yang memesona tapi juga 'rahim' dari gelombang musik yang membentuk identitas Indonesia sejak era 1960-an.
Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk dan arsitektur kolonial yang memesona tapi juga 'rahim' dari gelombang musik yang membentuk identitas Indonesia sejak era 1960-an. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Jelajah 11 Nov 2025, 17:22 WIB

Hikayat Buahbatu, Gerbang Kunci Penghubung Bandung Selatan dan Utara

Pernah jadi simpul logistik kolonial dan medan tempur revolusi, Buahbatu kini menjelma gerbang vital Bandung Raya.
Suasana Buahbatu zaman baheula. (Sumber: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat)
Ayo Biz 11 Nov 2025, 17:00 WIB

Proyeksi Ekonomi Jawa Barat 2025: Menakar Potensi dan Risiko Struktural

Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2025 diproyeksikan tetap solid, meski dibayangi oleh dinamika global dan tantangan struktural domestik.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2025 diproyeksikan tetap solid, meski dibayangi oleh dinamika global dan tantangan struktural domestik. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 15:20 WIB

Bakmi Tjo Kin Braga Jadi Ikon Kuliner yang Tak Lekang Waktu

Sejak 1920 Bakmi Tjo Kin telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Bandung, sebuah warung tua yang bernuansa klasik ini terletak di Jalan Braga No. 20
Tampak Depan Warung Bakmi Tjo Kin (Foto: Desy Windayani Budi Artik)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 14:38 WIB

Bandung, Antara Heritage dan Hype

Bangunan heritage makin estetik, tapi maknanya makin pudar. Budaya Sunda tersisih di tengah tren kafe dan glamping.
Salah satu gedung terbengkalai di pusat Kota Bandung. (Sumber: Pexels/Muhamad Firdaus)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 14:21 WIB

Mengintip Cara Pengobatan Hikmah Therapy yang 'Nyentrik' di Bandung

Praktik pijat organ dalam di Bandung yang memadukan sentuhan, doa, dan ramuan herbal sebagai jalan pemulihan tubuh dan hati.
Ibu Mumut berada di ruang depan tempat praktik Hikmah Therapy. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Fira Amarin)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 14:00 WIB

Potret Inspiratif Cipadung Kidul dari Sales Keliling hingga Kepala Seksi Kelurahan

Budi Angga Mulya, Kepala Seksi Pemerintahan Cipadung Kidul, memaknai pekerjaannya sebagai bentuk pengabdian.
Kepala Seksi Pemerintah Kelurahan Cipadung Kidul, Budi Angga Mulya (Foto: Zahwa Rizkiana)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 13:05 WIB

Menapak Jejak Pandemi dalam Galeri Arsip Covid-19 Dispusipda Jawa Barat

Dispusipda Jawa Barat menghadirkan Galeri Arsip Covid-19 sebagai ruang refleksi dan edukasi bagi masyarakat.
Koleksi Manekin Alat Pelindung Diri (APD) dikenal dengan nama baju Hazmat yang mengenakan tenaga kesehatan dalam menangani Covid 19 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Fereel Muhamad Irsyad A)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 11:25 WIB

ASN Frugal Living, Jalan Selamat ASN dari Jerat Cicilan dan Inflasi?

Dengan frugal living, ASN dapat menjaga integritas dan stabilitas keuanganny
Ilustrasi ASN. (Sumber: Pexels/Junior Developer)