Di balik pesona alam Ciwidey, Kabupaten Bandung, yang memikat dengan udara sejuk dan hamparan hijau perkebunan teh, tersembunyi masalah infrastruktur yang mengkhawatirkan.
Minimnya penerangan jalan dan kondisi jalan berkelok menjadi ancaman serius bagi keselamatan pengunjung, terutama saat malam tiba atau kabut turun membalut kawasan ini.
Raja, salah seorang pengunjung yang baru saja menghabiskan akhir pekan di Ciwidey, mengungkapkan kekagumannya pada kualitas udara yang tetap segar meski dalam kondisi cuaca kurang bersahabat. la menjelaskan bahwa kesegaran udara menjadi daya tarik utama yang membuatnya betah berlama-lama menikmati pesona alam Ciwidey,
"Yang membuat Ciwidey istimewa adalah udaranya yang tetap segar dan bersih meski dalam keadaan hujan maupun berkabut Ini seperti oase bagi kami yang sehari-hari menghirup polusi udara perkotaan," ujar Raja.
Namun, di balik keindahan alam yang memesona, Rika, pengunjung lainnya, menyoroti masalah infrastruktur yang cukup serius. Dengan nada prihatin, ia menggambarkan betapa berbahayanya kondisi jalan di Ciwidey ketika malam datang atau saat kabut tebal menyelimuti kawasan tersebut. Menurut pengakuannya, minimnya penerangan jalan ditambah dengan kondisi jalan yang berkelok-kelok menciptakan situasi yang sangat berisiko untuk berkendara.
Rika juga menambahkan bahwa kemacetan kerap terjadi di sepanjang jalur menuju Ciwidey, terutama pada akhir pekan ketika jumlah kunjungan wisatawan meningkat drastis. Kombinasi antara jalan berkelok, kemacetan, kabut tebal, dan kurangnya penerangan jalan dinilainya sebagai ancaman serius bagi keselamatan semua pengguna jalan.
"Kami hampir tidak bisa melihat jalan di depan ketika kabut tebal datang pada malam hari. Penerangan yang sangat minim membuat berkendara di jalan berkelok Ciwidey seperti menantang bahaya. Pihak berwenang perlu segera menambah lampu penerangan jalan untuk keselamatan semua pengunjung," ujar Rika. (*)
