Merawat Kesadaran, Menebar Kebaikan

Ibn Ghifarie
Ditulis oleh Ibn Ghifarie diterbitkan Senin 01 Des 2025, 14:42 WIB
Banjir di salah satu wilayah Kota Bandung (Sumber: AyoBandung | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Banjir di salah satu wilayah Kota Bandung (Sumber: AyoBandung | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Bencana adalah realitas yang selalu mengancam kehidupan manusia di mana pun berada, termasuk di Indonesia. Dampaknya merentang luas mulai dari merusak infrastruktur, mengguncang sendi sosial, ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan. Namun, di balik kehancuran, setiap bencana sesungguhnya mengandung pelajaran penting tentang kesadaran, mitigasi, dan solidaritas kemanusiaan.

Dalam konteks ini, perguruan tinggi memegang peran strategis untuk memperkuat ketangguhan bangsa dan kemanusiaan global melalui ilmu pengetahuan, inovasi, dan pengabdian masyarakat.

Basuki Supartono, Koordinator Pusat Studi Bencana Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta sekaligus Unsur Pengarah BNPB, menegaskan bencana adalah ujian bagi kemanusiaan dan ukuran peradaban.

Indonesia harus membangun ketangguhan tidak hanya dengan infrastruktur, tetapi dengan ilmu pengetahuan, empati, dan solidaritas. Perguruan tinggi adalah benteng moral dan intelektual yang menjembatani ilmu dan kemanusiaan.

Ketika universitas mampu memadukan sains, etika, dan pengabdian, bencana tidak lagi semata sumber penderitaan, tetapi menjadi sumber pembelajaran, inovasi, dan harapan bagi masa depan umat manusia. (Republika, 06 November 2025.13:27 WIB).

Ilustrasi berdoa. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ilustrasi berdoa. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)

3 Pelajaran Penting dari Bencana Alam

Dalam perspektif ajaran Islam, seperti dilansir dari NU Online (Selasa, 2 Oktober 2018 | 11:30 WIB) merumuskan tiga pelajaran penting bagi seorang Muslim dalam menyikapi bencana. Bencana memang relatif bisa menjadi musibah, bisa pula menjadi anugerah. Semuanya bergantung pada cara seseorang meresponsnya. Yang pasti, bencana membawa tiga pelajaran, baik bagi yang tertimpa maupun yang tidak mengalaminya.

1. Muhâsabah: Mengoreksi Diri dengan Rendah Hati

Pelajaran pertama, muhâsabah (introspeksi diri). Bencana alam seperti tsunami, gempa bumi, gunung meletus adalah fenomena di luar kendali manusia. Ini menjadi bukti atas kelemahan manusia dan pengingat agar kita merendahkan diri di hadapan Allah SWT.

Jika bencana terjadi akibat kelalaian manusia, maka ini menjadi titik balik untuk membenahi diri dan memperbaiki sikap. Muhasabah ini berlaku bagi korban maupun mereka yang tidak terdampak.

Sayyidina Umar bin Khattab pernah berpesan, “Hisablah dirimu sebelum engkau dihisab. Karena sesungguhnya hal itu akan meringankan hisabmu di hari kiamat.”

Fokus evaluasi adalah diri sendiri, bukan menuding kesalahan orang lain. Sangat disayangkan bila ada pihak yang mengaitkan bencana sebagai “azab” bagi korban, apalagi untuk kepentingan politik. Sikap seperti itu jauh dari nilai empati.

Imam Nawawi menegaskan, orang yang selamat boleh bersyukur, namun hendaknya mengucapkannya dengan lirih agar tidak melukai perasaan para korban.

Banjir merendam pemukiman warga di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung (Sumber: AyoBandung | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Banjir merendam pemukiman warga di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung (Sumber: AyoBandung | Foto: Irfan Al-Faritsi)

2. Syukur dan Optimisme: Melihat Cahaya di Tengah Ujian

Pelajaran kedua, syukur dan optimisme. Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang mukmin terkena duri atau yang lebih menyakitkan darinya kecuali Allah mengangkatnya satu derajat dan menghapus satu kesalahan.” (HR Tirmidzi)

Bagi para korban, rasa syukur berarti menerima dan meyakini bahwa ujian ini menjadi jalan untuk menghapus dosa dan meningkatkan kualitas pribadi. Ibarat ujian akhir semester, bencana menjadi sarana naik kelas menuju derajat yang lebih mulia.

Hadis ini mengajarkan optimism, tidak tenggelam dalam kesedihan, tidak berputus asa, dan tetap berprasangka baik bahwa Allah sedang menyiapkan kebaikan yang lebih besar. Bagi mereka yang tidak terdampak, syukur berarti menjaga amanah keselamatan dengan terus memperbaiki diri, sambil belajar dari peristiwa yang terjadi.

3. Ladang Amal: Menguatkan Solidaritas Pascabencana

Pelajaran ketiga, menjadikan bencana sebagai ladang amal ibadah. Kenaikan derajat hanya terwujud bila seseorang mampu melewati ujian dengan sabar, ikhtiar, tawakal, serta semakin mendekat kepada Allah SWT

Ungkapan Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn mengingatkan kita pada asal-usul dan tujuan hidup. Semuanya kembali kepada Allah. Para korban akan meningkat kualitas pribadinya ketika mampu melewati ujian dengan benar.

Ilustrasi bencana (Sumber: AyoBandung | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ilustrasi bencana (Sumber: AyoBandung | Foto: Irfan Al-Faritsi)

Untuk yang tidak terdampak, bencana menjadi ujian kepedulian. Bantuan berupa tenaga, pikiran, harta, makanan, hingga doa adalah bentuk nyata solidaritas. Rasulullah SAW bersabda, “Allah akan menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR Muslim)

Syukur atas keselamatan diri salah satunya ditunjukkan dengan kesediaan berbagi dan membantu meringankan beban sesama. Hikmah di balik bencana adalah kebijaksanaan dalam menyikapinya.

Pasalnya, bencana alam adalah fenomena alamiah yang tak dapat dihindari dan jangan sampai peristiwa itu melahirkan bencana baru (petaka, marabahaya) dalam kehidupan spiritual dan sosial kita, seperti menyalahkan, memperkeruh keadaan, hingga memupus (menipiskan) rasa empati, peduli antar sesama.

Semoga setiap bencana menjadi ibroh yang memperkuat kemanusiaan, memperdalam keimanan, dan membuat hidup lebih bermakna. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Ibn Ghifarie
Tentang Ibn Ghifarie
Pegiat kajian agama dan media di Institute for Religion and Future Analysis (IRFANI) Bandung.
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 02 Des 2025, 20:17 WIB

Seakan Tidak Ada Habisnya, Juru Parkir Liar makin Bertambah di Beberapa Kawasan Bandung

Tak sedikit warga mengeluhkan kejadian terhadap parkir liar yang semakin marak terjadi di Kota Bandung.
Seorang juru parkir yang sedang bertugas di Kiaracondong, Kota Bandung, Sabtu 29 November 2025 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Asti Alya Anggraini)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 19:49 WIB

Harmoni Harga dan Kualitas yang Menyatu dalam Berbelanja di Butik Bandung Modern

Blossom, sebuah toko pakaian di Bandung yang menyediakan beragam pilihan pakaian, dengan menawarkan harga yang cukup bersahabat.
Suasana toko Blossom pada 8 November 2025, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. (Sumber: Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: foto : Amalia Putri Aditia)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 19:29 WIB

Menelusuri Kesamaan ‘Nasab’ 3 Kue Jadul: Burayot, Ali Agrem, dan Cucur

Tiga kue atau camilan jadul dengan “nasab” yang nyaris sama ini: Burayot, Ali Agrem, dan Cucur.
Kue Ali atau Ali Agrem merupakan cemilan tradisional Jawa Barat. (Foto: Pixabay)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 18:50 WIB

Tentang Suara, Perjuangan, dan Cara Musik Mengubah Seseorang Memandang Hidup

Nurul A’ini menutup matanya sejenak, membiarkan alunan Queen of the Night memenuhi ruang kecil itu.
Nurul A'ini, seseorang yang mempunyai gaya hidup dalam bernyanyi (Sumber: Paduan Suara Mahasiswa UIN SGD | Foto: Paduan Suara Mahasiswa UIN SGD)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 18:13 WIB

Friday Carfree Belum Efektif bagi Pemerintah Kota Bandung

Program Friday Carfree bagi ASN dinilai belum efektif karena masih ditemukan pelanggaran parkir yang memicu kemacetan di sekitar Balai Kota Bandung.
Banner Friday Carfree di Balaikota Bandung (Sumber: Pikiran rakyat)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 17:51 WIB

Dari Gang Sempit, Usaha Camilan Lokal Ini Tumbuh Jadi Peluang Besar

Dari gang sempit di Bandung, Kripik Bujangan tumbuh menjadi usaha camilan yang membuka peluang bagi banyak orang.
Seorang konsumen sedang mendatangi rumah produksi Bujangan di Jl. Muararajeun Baru, Cihaur Geulis, Cibeunying Kaler, Kota Bandung,  (05/11/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Amelia Ulya)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 17:31 WIB

Akulturasi Budaya Jepang dan Indonesia, Matcha Mulai Hadir dengan Cita Rasa Inovatif

Mengunjungi salah satu pelopor matcha autentik yang berpadu dengan selera lidah lokal di Bandung, yakni Kusuma Matcha.
Tempat transaksi Kusuma Matcha dengan nuansa Jepang modern yang kerap dijadikan spot foto pengunjung, (30/10/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Andrea Keira)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 16:25 WIB

Taman Main Mili-Mili: Keajaiban Kecil Penuh Petualangan di Hutan Pinus Lembang

Taman Main Mili-Mili adalah wisata alam edukasi, interaktif, dan merupakan pengembangan dari Wisata Hutan Mycelia.
Gerbang masuk dengan instalasi lampu yang indah di Taman Main Mili-Mili (13/11/2025). (Sumber: Dok. Penulis | Foto: Rafy Lovinka)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 15:29 WIB

Bubur di Bawah Pohon Rindang, Tempat Sarapan Favorit Warga Bandung

Salah satu yang belakangan banyak dibicarakan adalah Toko Bubur di Bawah Pohon Rindang di kawasan Pinus Regency.
Suasana Toko Bubur di Bawah Pohon Rindang, Pinus Regency, Cinambo, Bandung. (Sumber: Rifa Windi | Foto: Rifa Windi)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 13:38 WIB

Berawal dari 'Nongkrong Santai', Empat Sekawan di Bandung Dirikan UMKM Fotografi

UMKM fotografi yang berkembang menjadi agensi kreatif dan siap menangani proyek dokumentasi.
Salah satu pendiri Foursix mengabadikan momen di lapangan mini soccer Bromus Cisaranten. (Sumber: Dokumentasi Penulis).
Ayo Netizen 02 Des 2025, 11:58 WIB

Pariwisata Alam ini Berikan Pengalaman Menarik dan Edukasi Sesar Lembang

Uncle D Backyard menawarkan keindahan alam serta edukasi mengenai mitigasi bencana sesar lembang kepada masyarakat.
Nuansa damai dan asri di bawah langit pepohonan Uncle D Backyard. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Carissa Syarafina)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 10:53 WIB

Kata-Kata Kecil yang Menghangatkan: 'Teh', 'Mah', 'Atuh', dan 'Meuni' Penanda Rasa dalam Bahasa Sunda

Terdapat sekian kata dalam Bahasa Sunda yang menjadi bumbu kehangatan dan kedekatan dalam setiap percakapan.
Abah Endang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di MAS Manba'ul Huda. Bandung, 05 November 2025. (Sumber: Dok. Penulis | Foto: Tsaqifa Dhiyaul Hawa)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 09:50 WIB

Trotoar di Bandung, Aksesibilitas bagi Tunanetra Masih Terabaikan

Keprihatinan akan kondisi trotoar di Kota Bandung bagi penyandang disabilitas yang masih perlu diperhatikan Wali Kota Bandung .
Kondisi trotoar yang sudah rusak parah, pada Jumat 28 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Ruth Maretha)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 08:45 WIB

Dari Ide Spontan Kini Menjadi Produk Berkarakter, Bukti Kreativitas Anak Muda Indonesia

Rewear Project lahir dari ide spontan dan menghadirkan produk berkualitas, nyaman, dan tahan lama.
Koleksi unggulan Rewear Project yang menampilkan gaya kasual hadir di Kabupaten Bandung, Sabtu (8/11/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Siti Octaviani)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 07:59 WIB

Wisata Religius untuk Mengenang Eril

Para peziarah mulai berdatangan menuju tempat peristirahatan terakhir Emmeril Kahn Mumtadz.
Makam Eril di Cimaung, Kabupaten Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 01 Des 2025, 21:40 WIB

Bernapas Budaya, Tjitarum Menyulam Rasa dan Cerita Jawa Barat dalam Setiap Gigitan

Kehadiran Tjitarum sebagai toko bolu dan kue bukan sekadar membuka ruang baru bagi wisatawan untuk membeli buah tangan. Namun simbol bagaimana kuliner bisa menjadi bahasa pelestarian budaya.
Kehadiran Tjitarum sebagai toko bolu dan kue bukan sekadar membuka ruang baru bagi wisatawan untuk membeli buah tangan. Namun simbol bagaimana kuliner bisa menjadi bahasa pelestarian budaya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 01 Des 2025, 20:07 WIB

Rajutan Keberuntungan: Kisah Yumna Craft Merajut Asa dari Tali Makrame di Kabupaten Bandung

Berawal dari hobi, Yumna Craft kini produknya dikenal luas dan sering tampil dalam pameran UMKM Kabupaten Bandung.
Ibu Lia Yulia selaku owner Yumna Craft memamerkan hasil kerajian makrame berupa tas dan gantungan kunci di rumahnya, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, (05/11/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dheana Husnaini)
Ayo Netizen 01 Des 2025, 18:24 WIB

Perjalanan Panjang Sanggar Tari Pusbitari: Lestarikan Tari Klasik Tradisional Sunda hingga Saat Ini

Sanggar Pusbitari yang didirikan di tahun 1986 di Kota Bandung ini, memiliki keinginan untuk mempertahankan budaya warisan nenek moyang.
Para penari Sanggar Pusbitari sedang melakukan latihan rutin tarian klasik tradisional di ruangan sanggar pusbitari, Jalan Ir. H. Juanda, Kec Bandung Wetan, Kota Bandung, Rabu (29/10/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Nayla Aurelia)
Ayo Netizen 01 Des 2025, 17:46 WIB

Kualitas dan Konsistensi Menjadi Fondasi Brand Lokal Cosmic untuk Terus Eksis

Cosmic adalah brand fashion asal Bandung yang berdiri sejak 2001 dan dikenal melalui desain simple, minimalis, serta mudah dikenali.
Bangunan bergaya modern ini menjadi identitas kuat gerai fashion lokal di Jalan Trunojoyo No. 30, Kota Bandung, pada Sabtu (29/10/2025). (Sumber: Bunga Citra Kemalasari)
Ayo Netizen 01 Des 2025, 16:45 WIB

Mencicipi Kolaborasi Rasa Tradisional dan Western lewat Menu Autentik Mami Palolo

Usaha kuliner Mami Palolo hadirkan perpaduan Sunda-Western di Bojongsoang.
Momen saat kelezatan Mami Palolo disantap dengan lahap oleh konsumen di Jalan Cikoneng Nomor 19, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Selasa (6/11/2025). (Sumber: Dok. Pribadi | Foto: Nabila Nazwa Saina)