Di ruang mungil, jemari itu menari pelan. Simpul demi simpul saling menyatu, melahirkan karya cantik berbahan tali katun berwarna lembut. Dari rumah yang hangat dan sederhana, lahirlah Yumna Craft UMKM (Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah) yang berdiri sejak Agustus 2018 dan berkawasan di Kp. Paralon, Jl. Raya Bojongsoang No.85, RT.03/RW.12, Bojongsoang, Kabupaten Bandung.
Berawal dari hobi membuat tas, Lia Yulia selaku pemilik usaha tak pernah menyangka karyanya akan menarik perhatian banyak orang. Dukungan dari teman dan keluarga menjadi awal perjalanan bisnis kecilnya yang kini berkembang menjadi UMKM kerajinan rajut makrame di Kabupaten Bandung.
“Awalnya cuma hobi bikin tas buat sendiri, terus ditawarin ke teman dan saudara, ternyata banyak yang suka,” tuturnya, Rabu (05/11/2025), sambil tersenyum mengenang awal mula perjuangannya menekuni usaha ini.
Kini, Yumna Craft dikenal cukup luas lewat berbagai produk seperti tas rajut, pouch, gantungan kunci hingga dekorasi rumah yang dapat dipesan secara custom. Setiap produk dibuat dengan penuh kesabaran, dan tanpa alat. Seluruh proses kerajinan dilakukan secara manual menggunakan tangan sang pemilik.

Dalam satu karya, Lia Yulia bisa menghabiskan waktu dua hingga lima hari pengerjaan, tergantung tingkat kesulitan dan ukuran tas. Ia menggunakan bahan tali katun dan tali kur yang dibeli dari toko offline lokal maupun online, dan selalu memastikan kualitas serta keunikan di setiap hasil karya buatannya.
Namun, perjalanan Yumna Craft tidak selalu mudah. Pada awalnya ia hanya mengandalkan modal sebesar Rp100.000 dan mesin jahit miliknya untuk membuat inner tas. Dari situlah ia terus berinovasi agar produknya dapat dikenal lebih luas.
Upaya dan tekad tersebut akhirnya membuahkan hasil ketika ia bergabung dengan komunitas PPKM (Perkumpulan Pengusaha Karsa Mandiri) Kabupaten Bandung, yang menaungi para pelaku UMKM . Dari komunitas tersebut, Lia Yulia mendapat banyak pelatihan seperti digital marketing, legalitas usaha, hingga HAKI (Hak Kekayaan Intelektual ).
Saat ini, Yumna Craft telah memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha) dan HAKI, serta sering tampil di berbagai pameran UMKM tingkat kabupaten. Produk-produknya dipasarkan melalui media sosial Instagram, TikTok, dan WhatsApp sehingga dapat menjangkau pembeli dari berbagai daerah di Jawa Barat.
Kerajian tangan dari Yumna Craft tersebut dibanderol dengan harga mulai dari kisaran Rp50.000 hingga Rp350.000. Tas kecil dan pouch dijual dengan harga yang cukup terjangkau, sedangkan tas besar dan dekorasi rumah di hargai lebih karena detail dan lama waktu pengerjaan.
Lia Yulia juga berpesan kepada para pelaku UMKM untuk jangan takut dan malu untuk memulai sesuatu.
“Misalkan punya bakat, entah dari kerajinan atau masak, dengan modal sedikit pun bisa asal ada kemauan. Harus semangat dan jangan malu-malu,” ujar Lia Yulia.
Ia juga menambahkan bahwa dalam proses berjualan tidak selalu berjalan mulus.
“Namanya juga jualan, pasti ada naik turunnya. Disitu kita harus kuat mental,” tegasnya.
Pesan sederhana yang penuh makna itu menjadi pegangan bagi dirinya dan banyak pelaku usaha kecil lainnya untuk terus tumbuh dan bertahan.Yumna Craft membuktikan bahwa kreativitas dan ketekunan mampu menghasilkan keberuntungan. Di setiap simpul tali, tersimpan cerita perjuangan seorang ibu rumah tangga yang percaya bahwa usaha kecil pun bisa menjangkau mimpi besar. (*)
