Langkah UMKM Jawa Barat Menggenggam Dunia Melalui Export Coaching Program 2025

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Jumat 21 Nov 2025, 18:58 WIB
UMKM telah lama disebut sebagai tulang punggung ekonomi. Kini denyutnya tak lagi hanya berjualan di pasar domestik, tetapi berani melangkah ke panggung global. (Sumber: Bank Indonesia Jawa Barat)

UMKM telah lama disebut sebagai tulang punggung ekonomi. Kini denyutnya tak lagi hanya berjualan di pasar domestik, tetapi berani melangkah ke panggung global. (Sumber: Bank Indonesia Jawa Barat)

AYOBANDUNG.ID -- Di sudut-sudut desa penghasil gula aren di Tasikmalaya, aroma manis yang keluar dari tungku tradisional berpadu dengan suara riuh pasar lokal. Di bengkel kecil di Bandung, deru mesin jahit berpadu dengan ide-ide segar anak muda yang merajut kain menjadi busana berkelas.

Sementara di Cirebon, tangan-tangan terampil pengrajin furnitur terus mengukir kayu jati, menyiapkan produk yang kelak akan berlayar jauh menembus batas negara. Semua denyut itu adalah wajah nyata UMKM Jawa Barat, yang kini tak lagi hanya berjualan di pasar domestik, tetapi berani melangkah ke panggung global.

UMKM telah lama disebut sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia. Data Badan Pusat Statistik Jawa Barat mencatat, jumlah industri mikro dan kecil di provinsi ini mencapai lebih dari 641 ribu unit pada 2023.

Angka itu bukan sekadar statistik, melainkan cermin dari jutaan keluarga yang menggantungkan hidup pada usaha kecil. Di balik angka tersebut, ada semangat, ada kerja keras, dan ada mimpi besar untuk menjadikan produk lokal sebagai kebanggaan dunia.

Semangat itu menemukan jalannya melalui Export Coaching Program (ECP) 2025. Program yang digagas Bank Indonesia Jawa Barat bersama Pusat Pelatihan SDM Ekspor dan Jasa Perdagangan Kementerian Perdagangan serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar ini menjadi ruang akselerasi bagi UMKM.

Selama delapan bulan, dari Maret hingga Oktober, para pelaku usaha dibimbing, dilatih, dan didampingi agar siap menembus pasar internasional. Pendampingan itu bukan sekadar teori. Ada tahapan seleksi ketat, Training of Exporters, market development, business matching, hingga evaluasi akhir.

Semua dirancang agar UMKM memenuhi standar 5K yakni kapasitas, kualitas, kuantitas, kontinuitas, kemasan, serta 2S, yakni standarisasi dan sertifikasi. Dengan bekal ini, UMKM Jawa Barat tidak lagi sekadar menjual produk, tetapi menawarkan kualitas yang diakui dunia.

Produk yang berhasil menembus pasar global pun beragam. Ada furnitur yang menghiasi ruang tamu di Eropa, home decor yang mempercantik rumah di Timur Tengah, gula aren yang manisnya kini dinikmati di Amerika, sayur dan buah segar yang masuk ke pasar Asia, ikan hias yang berenang di akuarium Jepang, hingga fesyen yang dipamerkan di butik internasional.

UMKM telah lama disebut sebagai tulang punggung ekonomi. Kini denyutnya tak lagi hanya berjualan di pasar domestik, tetapi berani melangkah ke panggung global. (Sumber: Bank Indonesia Jawa Barat)
UMKM telah lama disebut sebagai tulang punggung ekonomi. Kini denyutnya tak lagi hanya berjualan di pasar domestik, tetapi berani melangkah ke panggung global. (Sumber: Bank Indonesia Jawa Barat)

"“Pelaksanaan ECP tahun ini menunjukkan hasil positif dan menggembirakan. Dari 40 peserta terpilih, sebanyak 29 UMKM berhasil melakukan ekspor dengan produk beragam seperti furnitur, home decor, gula aren, sayur dan buah, ikan hias hingga produk fesyen. Nilai transaksi mencapai USD 432,877 serta potensi transaksi tambahan sebesar USD 310,580,” ungkap Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Muslimin Anwar.

Sejak pertama kali digelar pada 2024, ECP telah melahirkan 14 UMKM ekspor. Kini, di tahun 2025, jumlah itu melonjak lebih dari dua kali lipat. Sebanyak 30 UMKM sukses menembus pasar global, sebuah pencapaian yang menegaskan bahwa pendampingan intensif mampu mengubah mimpi menjadi kenyataan.

Kementerian Perdagangan mencatat, hingga Oktober 2025, ekspor UMKM Indonesia mencapai USD 130,17 juta, melibatkan lebih dari 1.049 UMKM. Jawa Barat menjadi salah satu kontributor utama. Bahkan, program business matching Kemendag mencatat transaksi UMKM ekspor senilai Rp 1,46 triliun hanya dalam periode Januari–Juli 2025. Angka-angka ini bukan sekadar capaian ekonomi, tetapi bukti bahwa UMKM Indonesia semakin siap bersaing di pasar global.

Di lapangan, para pelaku UMKM merasakan langsung manfaat program ini. Mereka yang dulu ragu kini lebih percaya diri menghadapi buyer internasional. Mereka yang dulu hanya berjualan di pasar lokal kini menandatangani kontrak ekspor. Semangat itu menular, menciptakan gelombang optimisme di kalangan pelaku usaha kecil.

Program ECP juga mengubah cara pandang. UMKM diajak untuk berpikir jangka panjang, menjaga kontinuitas produksi, membangun brand yang berdaya saing, dan memahami pentingnya sertifikasi. Transformasi mindset ini menjadi bekal berharga untuk menghadapi persaingan global yang semakin ketat.

Sinergi antara Bank Indonesia Jabar, Kemendag, dan Pemprov Jabar membentuk ekosistem ekspor yang lebih kokoh. Kolaborasi ini memastikan UMKM tidak berjalan sendiri, melainkan dalam jejaring yang saling mendukung. Dengan ekosistem yang kuat, UMKM memiliki pijakan yang lebih stabil untuk melangkah ke pasar internasional.

Penutupan ECP 2025 bukanlah akhir, melainkan momentum evaluasi. Dari sini lahir pembelajaran dan rekomendasi untuk peningkatan program di tahun mendatang. Setiap capaian menjadi bahan refleksi, setiap tantangan menjadi peluang perbaikan.

Potensi masa depan pun terbentang luas. Dengan jumlah UMKM yang begitu besar, Jawa Barat memiliki peluang menjadi hub ekspor UMKM nasional. Dukungan kebijakan, pendampingan berkelanjutan, dan semangat pelaku usaha akan memperkuat posisi ini.

Keberhasilan UMKM ekspor juga membawa dampak sosial. Peningkatan kesejahteraan keluarga, pemberdayaan perempuan, hingga penguatan komunitas lokal menjadi efek domino dari keberhasilan menembus pasar global. UMKM bukan hanya menggerakkan ekonomi, tetapi juga mengubah kehidupan sosial masyarakat.

Produk UMKM yang menembus pasar global sekaligus memperkuat branding Jawa Barat sebagai pusat kreativitas dan inovasi. Dari gula aren hingga fesyen, semua membawa identitas budaya Sunda ke panggung dunia. Setiap produk adalah cerita, setiap ekspor adalah representasi dari kekayaan budaya dan kreativitas daerah.

“Programnya mungkin selesai, tetapi langkah UMKM Jabar menuju pasar global tidak akan pernah berakhir," ujar Muslimin.

Alternatif produk UMKM Jawa Barat atau serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/gIQd0kQ9x
  2. https://s.shopee.co.id/1BEhE4N95f
  3. https://s.shopee.co.id/8pe8MEw8Iv
  4. https://s.shopee.co.id/7fSAy9ClgZ
  5. https://s.shopee.co.id/30gLPfrtCz
  6. https://s.shopee.co.id/5q0WmuTe8D
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 21 Nov 2025, 19:34 WIB

Pengetahuan dan Imajinasi

Ilmu pengetahuan bukan saja sangat siap menghadapi segala imajinasi manusia segila apa pun.
Setiap imajinasi muncul dari sebuah inspirasi yang dapat menembus khayalan “imajinasi jauh lebih penting dari Agama” menurut Albert Einstein. (Sumber: Pexels/Pixabay)
Ayo Biz 21 Nov 2025, 18:58 WIB

Langkah UMKM Jawa Barat Menggenggam Dunia Melalui Export Coaching Program 2025

UMKM telah lama disebut sebagai tulang punggung ekonomi. Kini denyutnya tak lagi hanya berjualan di pasar domestik, tetapi berani melangkah ke panggung global.
UMKM telah lama disebut sebagai tulang punggung ekonomi. Kini denyutnya tak lagi hanya berjualan di pasar domestik, tetapi berani melangkah ke panggung global. (Sumber: Bank Indonesia Jawa Barat)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 18:27 WIB

Museum Geologi Hidupkan Edukasi lewat 'Day and Night at The Museum'

Museum Geologi Bandung menghadirkan program "Day and Night at The Museum" sebagai cara menarik minat masyarakat dengan edukasi kebumian.
Museum Geologi Bandung menghadirkan program "Day and Night at The Museum" sebagai cara menarik minat masyarakat dengan edukasi kebumian. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Biz 21 Nov 2025, 17:55 WIB

Blogger BDG Menjaga Semangat Kota Bandung Lewat Cerita dan Komunitas

Komunitas Blogger BDG hadir sebagai wadah yang menampung semangat untuk merawat merawat memori kota dengan cara yang intim, personal, dan penuh cinta.
Komunitas Blogger BDG hadir sebagai wadah yang menampung semangat untuk merawat merawat memori kota dengan cara yang intim, personal, dan penuh cinta. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 17:27 WIB

Melihat Tuturan 'Arogan' dari Kacamata Linguistik

Esai ini membedah percakapan anggota DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal, dengan peserta pada suatu forum SPPG di Bandung.
Jikapun ada masyarakat yang bersikap arogan pada pemerintah atau pejabat lantas memangnya kenapa? (Sumber: Ilustrasi oleh ChatGPT)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 17:02 WIB

Mewujudkan Kota Bandung yang Ramah bagi Wisata Pedestrian

Trotoar-trotoar yang seharusnya diperuntukkan bagi pedestrian beralih fungsi menjadi tempat parkir kendaraan, khususnya roda dua.
Pengerjaan revitalisasi trotoar di sepanjang Jalan Lombok Kota Bandung pada Jumat, 26 September 2025. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:43 WIB

Sanghyang Kenit: Surga Wisata Alam Bandung Barat, Tawarkan Banyak Wahana dalam Satu Destinasi

Salah satu destinasi yang semakin populer adalah Sanghyang Kenit, sebuah kawasan wisata alam yang terletak di Cisameng, Kecamatan Cipatat.
tebing batu unik di Sanghyang Kenit yang dialiri arus sungai deras, menciptakan pemandangan alam yang khas dan menarik perhatian pengunjung (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Nada Ratu Nazzala)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:13 WIB

Bukan Sekadar Gaya Hidup, Work From Cafe jadi Penunjang Produktivitas Kalangan Muda

Work from Café (WFC) menawarkan suasana baru untuk mengatasi kejenuhan dalam bekerja.
Salah satu mahasiswa sedang mengerjakan tugas di salah satu Café di Kota Bandung (30/10/2025) (Foto: Syifa Givani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:04 WIB

Kisah Jajanan Sore 'Anget Sari' yang Dekat dengan Mahasiswa

Kisah Anget Sari, lapak gorengan di Sukapura yang dikenal karena mendoan hangat, bahan segar, dan pelayanan ramah.
Suasana hangat di lapak Anget Sari saat pemilik menyajikan gorengan untuk pelanggan, di Kampung Sukapura, Kecamatan Dayeuhkolot, Bandung, Selasa (28/10/2025) (Sumber: Nailah Qurratul Aini | Foto: Nailah Qurratul Aini)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:41 WIB

UMKM Tahura Bandung Tumbuh Bersama di Tengah Perubahan Kawasan Wisata

Mengkisahkan tentang seorang pedagang pentol kuah yang ikut tumbuh bersama dengan berkembangnya kawasan wisata alam Tahura
Seorang pedagang sedang menjaga warungnya di Kawasan wisata tahura, (25/10/25) (Foto: M. Hafidz Al Hakim)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:21 WIB

Fenomena Turisme Bandung: Pesona Edukatif dan Konservatif di Lembang Park & Zoo

Lembang Park & Zoo menghadirkan wisata edukatif dan konservatif di Bandung.
Siap berpetualang di Lembang Park & Zoo! Dari kampung satwa sampai istana reptil, semua seru buat dikunjungi bareng keluarga (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Adil Rafsanjani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:10 WIB

Pengalaman Rasa yang Tidak Sesuai dengan Ekspektasi

Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis.
Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 14:49 WIB

Scroll Boleh, Meniru Jangan, Waspada Memetic Violence!

Saatnya cerdas dan bijak bermedsos, karena satu unggahan kita hari ini bisa membawa pengaruh besar bagi seseorang di luar sana.
Ilustrasi asyiknya bermedia sosial. (Sumber: pixabay.com | Foto: Istimewa)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 13:02 WIB

Hangatnya Perpaduan Kopi dan Roti dari Kedai Tri Tangtu

Roti Macan dimulai dari ruang yang jauh lebih kecil dan jauh lebih sunyi, yaitu kedai kopi.
Kedai kecil itu menciptakan suasana hangat dari aroma Roti Macan pada hari Selasa (04/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Wafda Rindhiany)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:17 WIB

Sejarah Soreang dari Tapak Pengelana hingga jadi Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung

Sejarah Soreang dari tempat persinggahan para pengelana hingga menjelma pusat pemerintahan modern Kabupaten Bandung.
Menara Sabilulunga, salah satu ikon baru Soreang. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:16 WIB

Sejarah Black Death, Wabah Kematian Perusak Tatanan Eropa Lama

Sejarah wabah Black Death yang menghancurkan Eropa pada awal abad ke-14, menewaskan sepertiga penduduk, dan memicu lahirnya tatanan baru.
Lukisan The Triumph of Death dari Pieter Bruegel (1562) yang terinspirasi dari Black Death. (Sumber: Wikipedia)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 10:17 WIB

History Cake Bermula dari Kos Kecil hingga Jadi Bagian 'Sejarah Manis' di Bandung

History Cake dimulai dari kos kecil pada 2016 dan berkembang lewat Instagram.
Tampilan area display dan kasir History Cake yang menampilkan beragam Korean cake dan dessert estetik di Jalan Cibadak, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. (30/10/2025) (Sumber: Naila Husna Ramadhani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 09:29 WIB

Dari Tiktok ke Trotoar, ‘Iseng’ Ngumpulin Orang Sekota untuk Lari Bareng

Artikel ini menjelaskan sebuah komunitas lari yang tumbuh hanya iseng dari Tiktok.
Pelari berkumpul untuk melakukan persiapan di Jl. Cilaki No.61, Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, pada Sabtu pagi 15 November 2025 sebelum memulai sesi lari bersama. (Sumber: Rafid Afrizal Pamungkas | Foto: Rafid Afrizal Pamungkas)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 08:06 WIB

Giri Purwa Seni Hadirkan Kecapi Suling sebagai Pelestarian Kesenian Tradisional Sunda

Giri Purwa Seni di Cigereleng menjaga warisan kecapi suling melalui produksi, pelatihan, dan pertunjukan.
Pengrajin Giri Purwa Seni menampilkan seperangkat alat musik tradisional berwarna keemasan di ruang pamer Giri Purwa Seni, Jl. Soekarno Hatta No. 425, Desa Cigereleng, Astana Anyar, Karasak, pada Senin, 10 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 21:19 WIB

Desa Wisata Jawa Barat Menumbuhkan Ekonomi Kreatif dengan Komitmen dan Kolaborasi

Desa wisata di Jawa Barat bukan sekadar destinasi yang indah, namun juga ruang ekonomi kreatif yang menuntut ketekunan, komitmen, dan keberanian untuk terus berinovasi.
Upacara Tutup Tahun Kampung Cireundeu, Merawat Tradisi dan Syukur Kepada Ibu Bumi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)