Tren Ngopi di Mall, Peluang Bisnis Baru bagi UMKM

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Sabtu 15 Nov 2025, 16:19 WIB
Kopi, yang dulu identik dengan warung sederhana di pinggir jalan, kini telah bertransformasi menjadi simbol gaya hidup urban. (Sumber: Djournal)

Kopi, yang dulu identik dengan warung sederhana di pinggir jalan, kini telah bertransformasi menjadi simbol gaya hidup urban. (Sumber: Djournal)

AYOBANDUNG.ID -- Bandung selalu punya cara untuk menampilkan wajah baru dalam tren gaya hidup. Dari fashion, kuliner, hingga kopi, kota ini seolah menjadi laboratorium sosial tempat berbagai ide diuji.

Salah satu fenomena yang kini semakin menonjol adalah hadirnya kedai kopi di pusat perbelanjaan modern. Djournal Coffee, yang baru saja membuka kembali gerainya di Paris Van Java (PVJ), menjadi contoh nyata bagaimana tren ngopi merambah ke ritel mall dan membuka peluang bisnis baru yang bisa ditiru oleh para pelaku UMKM.

Kopi, yang dulu identik dengan warung sederhana di pinggir jalan, kini telah bertransformasi menjadi simbol gaya hidup urban. Data dari Asosiasi Pengusaha Kopi Indonesia (APEKI) menunjukkan konsumsi kopi nasional tumbuh rata-rata 8,22% per tahun sejak 2016.

Pertumbuhan ini bukan hanya soal jumlah, tetapi juga soal cara masyarakat menikmati kopi. Mall, dengan ekosistem retail dan hiburan, kini menjadi salah satu panggung utama bagi tren tersebut.

Djournal Coffee di PVJ menghadirkan wajah baru dengan desain modern, hangat, dan playful. Sentuhan turquoise khas berpadu dengan elemen kayu alami, menciptakan suasana yang segar dan nyaman. Namun lebih dari sekadar estetika, kehadiran Djournal di mall menegaskan bahwa kopi kini menjadi bagian dari pengalaman belanja dan rekreasi.

“Penyegaran ini bukan hanya tentang tampilan baru, tapi juga tentang bagaimana kami bisa terus memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan,” ujar Cendyarani, President Director & CFO ISMAYA Group.

Fenomena ini menarik karena memperlihatkan bagaimana mall bertransformasi. Jika dulu mall hanya identik dengan fashion dan retail, kini kuliner, terutama kopi menjadi magnet baru.

Kopi, yang dulu identik dengan warung sederhana di pinggir jalan, kini telah bertransformasi menjadi simbol gaya hidup urban. (Sumber: Djournal)
Kopi, yang dulu identik dengan warung sederhana di pinggir jalan, kini telah bertransformasi menjadi simbol gaya hidup urban. (Sumber: Djournal)

Kedai kopi di mall bukan sekadar tempat membeli minuman, melainkan ruang sosial yang berfungsi sebagai “third space”: tempat orang bekerja, bersantai, atau sekadar bertemu. Bagi UMKM, ini adalah peluang untuk menghadirkan produk lokal dengan kemasan modern di ruang yang sama.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor makanan dan minuman menyumbang 34,7% dari total kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia pada 2024. Angka ini menunjukkan betapa besar potensi UMKM kuliner untuk berkembang.

Dengan tren ngopi yang semakin kuat, UMKM kopi bisa memanfaatkan mall sebagai kanal distribusi baru, bukan hanya bergantung pada kedai kecil atau online. Djournal sendiri menghadirkan menu yang beragam, dari Kopi Susu Santai hingga Orange Cold Brew, serta varian non-coffee seperti Sea Salt Matcha Latte.

Diversifikasi menu ini menjadi strategi penting untuk menjangkau konsumen yang lebih luas. UMKM dapat meniru langkah ini dengan menghadirkan inovasi rasa yang tetap berakar pada bahan lokal, seperti kopi Sunda atau gula aren, tetapi dikemas dengan sentuhan modern.

Mall juga memberi keuntungan lain yakni traffic pengunjung yang tinggi. Dengan ribuan orang datang setiap hari, kedai kopi di mall memiliki peluang besar untuk memperkenalkan brand kepada konsumen baru.

Bagi UMKM, ini berarti kesempatan untuk memperluas pasar tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk promosi. Kehadiran di mall bisa menjadi strategi branding sekaligus penjualan.

Selain itu, integrasi digital menjadi bagian penting dari strategi bisnis kopi di mall. Djournal, misalnya, memanfaatkan aplikasi Ismaya+ untuk menawarkan promo, reward, dan sistem koin.

UMKM bisa meniru langkah ini dengan memanfaatkan platform digital sederhana, seperti media sosial atau aplikasi loyalty, untuk membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen.

Kopi, yang dulu identik dengan warung sederhana di pinggir jalan, kini telah bertransformasi menjadi simbol gaya hidup urban. (Sumber: Djournal)
Kopi, yang dulu identik dengan warung sederhana di pinggir jalan, kini telah bertransformasi menjadi simbol gaya hidup urban. (Sumber: Djournal)

Fenomena ngopi di mall juga memperlihatkan bagaimana konsumen urban mencari kenyamanan dan pengalaman yang lebih dari sekadar produk. Mereka ingin ruang yang bisa menjadi bagian dari identitas, tempat untuk bekerja, bersosialisasi, atau sekadar melepas penat. Bagi UMKM, memahami kebutuhan ini berarti menghadirkan konsep kedai kopi yang tidak hanya menjual minuman, tetapi juga menjual suasana dan cerita.

Bandung, dengan identitas kreatifnya, menjadi panggung ideal bagi tren ini. Kehadiran Djournal di PVJ memperkuat citra kota sebagai pusat inovasi kuliner sekaligus peluang bagi UMKM lokal untuk ikut bersaing. Dengan modal kreativitas, UMKM bisa menghadirkan konsep unik yang tetap relevan dengan konsumen urban.

“Setiap kunjungan ke Djournal kami harap menjadi momen yang nyaman, menyenangkan, dan penuh energi positif, ditemani oleh minuman berkualitas tinggi yang disajikan dengan sepenuh hati,” tambah Cendyarani.

Bagi UMKM, pelajaran penting yang bisa diambil adalah bagaimana menciptakan brand experience yang konsisten. Mulai dari desain ruang, inovasi menu, hingga interaksi dengan pelanggan, semua harus membentuk narasi yang utuh. Dengan begitu, kedai kopi lokal bisa bersaing dengan brand besar di ruang yang sama.

Fenomena ngopi di mall juga memperlihatkan bagaimana mall berfungsi sebagai ekosistem kreatif. Retail, kuliner, dan hiburan saling melengkapi, menciptakan pengalaman yang holistik bagi konsumen. Bagi UMKM, masuk ke ekosistem ini berarti menjadi bagian dari gaya hidup urban yang terus berkembang.

Seperti pesan di dinding Djournal: “Life doesn’t just consist of weekends, but happens every day.” Kutipan ini menjadi penutup yang kuat, mengingatkan bahwa setiap hari bisa istimewa dengan secangkir kopi. Bagi UMKM, pesan ini juga relevan, di mana setiap hari adalah peluang untuk tumbuh, berinovasi, dan menjadi bagian dari tren ngopi yang terus berkembang di ruang-ruang urban Indonesia.

Alternatif produk kopi Jawa Barat atau UMKM serupa:

https://s.shopee.co.id/8V15HLAB9G

https://s.shopee.co.id/8zxLrvBsSL

https://s.shopee.co.id/4VUwVgAOal

https://s.shopee.co.id/AKSjSbngFy

https://s.shopee.co.id/3qFFijAbTo

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:13 WIB

Bukan Sekadar Gaya Hidup, Work From Cafe jadi Penunjang Produktivitas Kalangan Muda

Work from Café (WFC) menawarkan suasana baru untuk mengatasi kejenuhan dalam bekerja.
Salah satu mahasiswa sedang mengerjakan tugas di salah satu Café di Kota Bandung (30/10/2025) (Foto: Syifa Givani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:04 WIB

Kisah Jajanan Sore 'Anget Sari' yang Dekat dengan Mahasiswa

Kisah Anget Sari, lapak gorengan di Sukapura yang dikenal karena mendoan hangat, bahan segar, dan pelayanan ramah.
Suasana hangat di lapak Anget Sari saat pemilik menyajikan gorengan untuk pelanggan, di Kampung Sukapura, Kecamatan Dayeuhkolot, Bandung, Selasa (28/10/2025) (Sumber: Nailah Qurratul Aini | Foto: Nailah Qurratul Aini)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:41 WIB

UMKM Tahura Bandung Tumbuh Bersama di Tengah Perubahan Kawasan Wisata

Mengkisahkan tentang seorang pedagang pentol kuah yang ikut tumbuh bersama dengan berkembangnya kawasan wisata alam Tahura
Seorang pedagang sedang menjaga warungnya di Kawasan wisata tahura, (25/10/25) (Foto: M. Hafidz Al Hakim)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:21 WIB

Fenomena Turisme Bandung: Pesona Edukatif dan Konservatif di Lembang Park & Zoo

Lembang Park & Zoo menghadirkan wisata edukatif dan konservatif di Bandung.
Siap berpetualang di Lembang Park & Zoo! Dari kampung satwa sampai istana reptil, semua seru buat dikunjungi bareng keluarga (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Adil Rafsanjani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:10 WIB

Pengalaman Rasa yang Tidak Sesuai dengan Ekspektasi

Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis.
Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 14:49 WIB

Scroll Boleh, Meniru Jangan, Waspada Memetic Violence!

Saatnya cerdas dan bijak bermedsos, karena satu unggahan kita hari ini bisa membawa pengaruh besar bagi seseorang di luar sana.
Ilustrasi asyiknya bermedia sosial. (Sumber: pixabay.com | Foto: Istimewa)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 13:02 WIB

Hangatnya Perpaduan Kopi dan Roti dari Kedai Tri Tangtu

Roti Macan dimulai dari ruang yang jauh lebih kecil dan jauh lebih sunyi, yaitu kedai kopi.
Kedai kecil itu menciptakan suasana hangat dari aroma Roti Macan pada hari Selasa (04/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Wafda Rindhiany)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:17 WIB

Sejarah Soreang dari Tapak Pengelana hingga jadi Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung

Sejarah Soreang dari tempat persinggahan para pengelana hingga menjelma pusat pemerintahan modern Kabupaten Bandung.
Menara Sabilulunga, salah satu ikon baru Soreang. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:16 WIB

Sejarah Black Death, Wabah Kematian Perusak Tatanan Eropa Lama

Sejarah wabah Black Death yang menghancurkan Eropa pada awal abad ke-14, menewaskan sepertiga penduduk, dan memicu lahirnya tatanan baru.
Lukisan The Triumph of Death dari Pieter Bruegel (1562) yang terinspirasi dari Black Death. (Sumber: Wikipedia)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 10:17 WIB

History Cake Bermula dari Kos Kecil hingga Jadi Bagian 'Sejarah Manis' di Bandung

History Cake dimulai dari kos kecil pada 2016 dan berkembang lewat Instagram.
Tampilan area display dan kasir History Cake yang menampilkan beragam Korean cake dan dessert estetik di Jalan Cibadak, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. (30/10/2025) (Sumber: Naila Husna Ramadhani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 09:29 WIB

Dari Tiktok ke Trotoar, ‘Iseng’ Ngumpulin Orang Sekota untuk Lari Bareng

Artikel ini menjelaskan sebuah komunitas lari yang tumbuh hanya iseng dari Tiktok.
Pelari berkumpul untuk melakukan persiapan di Jl. Cilaki No.61, Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, pada Sabtu pagi 15 November 2025 sebelum memulai sesi lari bersama. (Sumber: Rafid Afrizal Pamungkas | Foto: Rafid Afrizal Pamungkas)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 08:06 WIB

Giri Purwa Seni Hadirkan Kecapi Suling sebagai Pelestarian Kesenian Tradisional Sunda

Giri Purwa Seni di Cigereleng menjaga warisan kecapi suling melalui produksi, pelatihan, dan pertunjukan.
Pengrajin Giri Purwa Seni menampilkan seperangkat alat musik tradisional berwarna keemasan di ruang pamer Giri Purwa Seni, Jl. Soekarno Hatta No. 425, Desa Cigereleng, Astana Anyar, Karasak, pada Senin, 10 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 21:19 WIB

Desa Wisata Jawa Barat Menumbuhkan Ekonomi Kreatif dengan Komitmen dan Kolaborasi

Desa wisata di Jawa Barat bukan sekadar destinasi yang indah, namun juga ruang ekonomi kreatif yang menuntut ketekunan, komitmen, dan keberanian untuk terus berinovasi.
Upacara Tutup Tahun Kampung Cireundeu, Merawat Tradisi dan Syukur Kepada Ibu Bumi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 20:18 WIB

Ngaruat Gunung Manglayang, Tradisi Sakral Menjaga Harmoni Alam dan Manusia

Ngaruat Gunung Manglayang adalah tradisi tahunan untuk menghormati alam.
Warga adat melakukan ritual ruatan di kaki Gunung Manglayang sebagai bentuk ungkapan syukur dan doa keselamatan bagi alam serta masyarakat sekitar.di Gunung Manglayang, Cibiru, Bandung 20 Maret 2025 (Foto: Oscar Yasunari)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 18:23 WIB

Desa Wisata, Ekonomi Kreatif yang Bertumbuh dari Akar Desa

Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas.
Wajah baru ekonomi Jawa Barat kini tumbuh dari desa. Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:21 WIB

Lenggak-lenggok Jaipong di Tengah Riuh Bandung dan Pesona Tradisi

Tari Jaipong tampil memukau di West Java Festival 2025. Gerak enerjik dan musik riuh membuat penonton antusias.
Penampilan tari Jaipong menghiasi panggung West Java Festival 2025 dengan gerakan energik yang memukau penonton, Minggu (9/11/2025). (Sumber: Selly Alifa | Foto: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:07 WIB

Curug Pelangi Punya Keindahan Ikonik seperti di Luar Negeri

Wisata alam Bandung memiliki banyak keunikan, Curug Pelangi punya ikon baru dengan pemandangan pelangi alami.
Pelangi asli terlihat jelas di wisata air terjun Curug Pelangi, Kabupaten Bandung Barat (2/11/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tazkiya Hasna Putri S)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:55 WIB

Wayang Golek Sindu Parwata Gaungkan Pelestarian Budaya Sunda di Manjahlega

Pagelaran Wayang Golek Sindu Parwata di Manjahlega gaungkan pelestarian budaya Sunda dan dorong generasi muda untuk mencintai budaya lokal sunda.
Suasana pagelaran Wayang Golek di Kelurahan Manjahlega, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Jumat (5/9/2025), di halaman Karang Taruna Caturdasa RW 14. (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Ayu Amanda Gabriela)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:30 WIB

Menyoal 'Sora' Sunda di Tengah Sorak Wisatawan

Sora Sunda tidak harus berteriak paling keras untuk tetap hidup dan bertahan. Ia cukup dimulai dari kebiasaan kecil.
Mengenalkan budaya dan nilai kesundaan bisa dilakukan lewat atraksi kaulinan barudak. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:10 WIB

Kenaikan Gaji ASN, antara Harapan Dompet dan Reformasi Birokrasi

Kenaikan gaji ASN bukan sekadar soal dompet, tapi ujian sejauh mana birokrasi mampu menukar kesejahteraan menjadi kinerja.
Ilustrasi PNS di Bandung Raya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)