Warna Warni Cibunut Menghidupkan Ekonomi Sirkular dan Wisata Edukatif di Jantung Bandung

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Kamis 13 Nov 2025, 18:23 WIB
Kampung Cibunut Berwarna bukan sekadar kampung warna-warni, melainkan ruang hidup yang menjelma ekosistem kreatif konservasi urban di tengah Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Kampung Cibunut Berwarna bukan sekadar kampung warna-warni, melainkan ruang hidup yang menjelma ekosistem kreatif konservasi urban di tengah Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Di sebuah gang di Jalan Sunda, warna-warni mural menyambut setiap langkah. Coretan bertema perdamaian, tradisi lokal, hingga pesan lingkungan menghiasi dinding rumah warga.

Suara gemericik Sungai Cibunut berpadu dengan riuh anak-anak yang bermain di taman kecil. Kampung Cibunut Berwarna bukan sekadar kampung warna-warni, melainkan ruang hidup yang menjelma ekosistem kreatif konservasi urban di tengah Kota Bandung.

Transformasi kampung ini bermula dari keresahan sederhana yakni tumpukan sampah di depan rumah. Warga RW 07, Kelurahan Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung, bersepakat memulai gerakan pungut sampah. Dari langkah kecil itu lahirlah program bebas sampah yang kemudian mendapat dukungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung.

Melalui pelatihan, warga diajak untuk memilah sampah sejak dari sumber. Sampah organik diarahkan ke biodigester, sementara sampah anorganik masuk ke bank sampah. Sistem ini bukan sekadar teknis, melainkan cara membangun kesadaran kolektif.

Ketua RW 07 saat itu, Herman Sukmana, mengenang perjuangan awal. Herman mengakui, perjuangan itu memang tidak mudah. Dirinya bersama pengurus RW mengajak warga untuk terbiasa memungut sampah, lalu naik kelas ke tahap memilah, hingga akhirnya mengolah agar memberi manfaat nyata. Kini, sampah rumah tangga warga Cibunut diolah menjadi pupuk kompos, pupuk cair organik, dan biogas.

Kampung Cibunut Berwarna bukan sekadar kampung warna-warni, melainkan ruang hidup yang menjelma ekosistem kreatif konservasi urban di tengah Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Kampung Cibunut Berwarna bukan sekadar kampung warna-warni, melainkan ruang hidup yang menjelma ekosistem kreatif konservasi urban di tengah Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

ā€œGagasan programnya sederhana, gerakan pungut sampah karena dulu di depan rumah warga banyak sampah menumpuk, sekarang tidak lagi,ā€ ujar Herman saat berbincang dengan Ayobandung.

Di RT 02, spanduk merah bertuliskan KSM Oh Darling alias ā€œOrang Hebat Sadar Lingkunganā€ terbentang di depan saung kecil. Kelompok ini menjadi motor penggerak, mengorganisasi warga untuk mengelola sampah dengan sistem terstruktur.

Di RT 05, tepat di tepi sungai, berdiri pusat pengolahan sampah rumah tangga. Tujuh pengurus inti KSM Oh Darling mengelola sampah dengan disiplin, menjadikan sungai yang dulu kotor kini lebih bersih.

Program 100 ember biodigester menjadi inovasi. Setiap dua hari sekali, sampah organik direcah dan diolah menjadi energi terbarukan. Hasilnya, biogas dipakai warga untuk memasak di dapur umum.

ā€œSehari biogas itu bisa kepakai sampai 10-15 kali masak. Jadi kalau ada warga yang kebetulan tidak punya gas, pengin masak telur ceplok atau mie. Mangga, karena biogas itu memang diprioritaskan buat warga,ā€ kata Herman.

Kampung Cibunut Berwarna bukan sekadar kampung warna-warni, melainkan ruang hidup yang menjelma ekosistem kreatif konservasi urban di tengah Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Kampung Cibunut Berwarna bukan sekadar kampung warna-warni, melainkan ruang hidup yang menjelma ekosistem kreatif konservasi urban di tengah Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Pemuda Cibunut pun aktif menabung di bank sampah. Setiap Kamis, sampah ditimbang, hasilnya menjadi tabungan menjelang Lebaran. Praktik ini menanamkan literasi finansial sekaligus kesadaran lingkungan sejak dini.

Gotong royong warga dan pemuda membuat Cibunut dikenal luas sebagai kampung ramah lingkungan. Banyak sekolah dan universitas menjadikannya lokasi studi banding, menjadikan kampung ini laboratorium sosial-ekologis.

Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLHK menunjukkan bahwa secara nasional, 30,95% sampah rumah tangga berhasil ditangani pada 2024. Cibunut menjadi contoh nyata kontribusi lokal terhadap capaian nasional.

Tren gaya hidup berkelanjutan di kalangan anak muda Bandung semakin kuat. Survei KLHK tentang perilaku generasi muda menunjukkan peningkatan minat pada gaya hidup ramah lingkungan, mulai dari penggunaan tumbler hingga partisipasi bank sampah.

Di Cibunut, mural berwarna bukan sekadar estetika. Coretan bertema ā€œWorld Peaceā€ dan ā€œLocal Geniusā€ menjadi medium edukasi tentang perdamaian, tradisi, dan keberlanjutan. Seni menjadi bahasa universal yang menyatukan pesan konservasi.

Kampung Cibunut Berwarna bukan sekadar kampung warna-warni, melainkan ruang hidup yang menjelma ekosistem kreatif konservasi urban di tengah Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Kampung Cibunut Berwarna bukan sekadar kampung warna-warni, melainkan ruang hidup yang menjelma ekosistem kreatif konservasi urban di tengah Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Herman menuturkan, cita-cita warga adalah menjadikan Cibunut sebagai kampung berwawasan lingkungan. Kini cita-cita itu tercapai, menyatukan RW, PKK, dan Karang Taruna dalam program pengelolaan sampah terpadu.

Kehadiran wisata edukatif di Cibunut menambah daya tarik. Wisatawan tidak hanya menikmati warna-warni mural, tetapi juga belajar tentang pengolahan sampah, energi terbarukan, dan ekonomi sirkular.

Ekonomi sirkular di kampung ini nyata dengan cara membuat sampah menjadi energi, sampah menjadi tabungan, dan sampah menjadi pupuk. Semua berputar kembali ke warga, memperkuat kemandirian ekonomi lokal.

Bagi anak muda Bandung, Cibunut adalah simbol tren gaya hidup berkelanjutan. Mereka melihat bahwa keberlanjutan bukan sekadar slogan, melainkan praktik sehari-hari yang bisa dimulai dari rumah.

ā€œYang paling penting di Cibunut berwarna ini bukan hanya ingin mempercantik wilayahnya dengan aksesoris cat, atau dengan lingkungan penghijauan, tapi ada yang lebih urgensi adalah pengelolaan sampah,ā€ tegas Herman.

Alternatif produk upcyclye, ekonomi sirkular atau serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/20nbQ5tBuu
  2. https://s.shopee.co.id/6psrB00mlu
  3. https://s.shopee.co.id/9fD2YDy3DZ
  4. https://s.shopee.co.id/8pdvYjikxF
  5. https://s.shopee.co.id/1gAl1gsme2

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:41 WIB

UMKM Tahura Bandung Tumbuh Bersama di Tengah Perubahan Kawasan Wisata

Mengkisahkan tentang seorang pedagang pentol kuah yang ikut tumbuh bersama dengan berkembangnya kawasan wisata alam Tahura
Seorang pedagang sedang menjaga warungnya di Kawasan wisata tahura, (25/10/25) (Foto: M. Hafidz Al Hakim)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:21 WIB

Fenomena Turisme Bandung: Pesona Edukatif dan Konservatif di Lembang Park & Zoo

Lembang Park & Zoo menghadirkan wisata edukatif dan konservatif di Bandung.
Siap berpetualang di Lembang Park & Zoo! Dari kampung satwa sampai istana reptil, semua seru buat dikunjungi bareng keluarga (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Adil Rafsanjani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:10 WIB

Pengalaman Rasa yang Tidak Sesuai dengan Ekspektasi

Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis.
Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 14:49 WIB

Scroll Boleh, Meniru Jangan, Waspada Memetic Violence!

Saatnya cerdas dan bijak bermedsos, karena satu unggahan kita hari ini bisa membawa pengaruh besar bagi seseorang di luar sana.
Ilustrasi asyiknya bermedia sosial. (Sumber: pixabay.com | Foto: Istimewa)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 13:02 WIB

Hangatnya Perpaduan Kopi dan Roti dari Kedai Tri Tangtu

Roti Macan dimulai dari ruang yang jauh lebih kecil dan jauh lebih sunyi, yaitu kedai kopi.
Kedai kecil itu menciptakan suasana hangat dari aroma Roti Macan pada hari Selasa (04/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Wafda Rindhiany)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:17 WIB

Sejarah Soreang dari Tapak Pengelana hingga jadi Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung

Sejarah Soreang dari tempat persinggahan para pengelana hingga menjelma pusat pemerintahan modern Kabupaten Bandung.
Menara Sabilulunga, salah satu ikon baru Soreang. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:16 WIB

Sejarah Black Death, Wabah Kematian Perusak Tatanan Eropa Lama

Sejarah wabah Black Death yang menghancurkan Eropa pada awal abad ke-14, menewaskan sepertiga penduduk, dan memicu lahirnya tatanan baru.
Lukisan The Triumph of Death dari Pieter Bruegel (1562) yang terinspirasi dari Black Death. (Sumber: Wikipedia)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 10:17 WIB

History Cake Bermula dari Kos Kecil hingga Jadi Bagian 'Sejarah Manis' di Bandung

History Cake dimulai dari kos kecil pada 2016 dan berkembang lewat Instagram.
Tampilan area display dan kasir History Cake yang menampilkan beragam Korean cake dan dessert estetik di Jalan Cibadak, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. (30/10/2025) (Sumber: Naila Husna Ramadhani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 09:29 WIB

Dari Tiktok ke Trotoar, ā€˜Iseng’ Ngumpulin Orang Sekota untuk Lari Bareng

Artikel ini menjelaskan sebuah komunitas lari yang tumbuh hanya iseng dari Tiktok.
Pelari berkumpul untuk melakukan persiapan di Jl. Cilaki No.61, Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, pada Sabtu pagi 15 November 2025 sebelum memulai sesi lari bersama. (Sumber: Rafid Afrizal Pamungkas | Foto: Rafid Afrizal Pamungkas)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 08:06 WIB

Giri Purwa Seni Hadirkan Kecapi Suling sebagai Pelestarian Kesenian Tradisional Sunda

Giri Purwa Seni di Cigereleng menjaga warisan kecapi suling melalui produksi, pelatihan, dan pertunjukan.
Pengrajin Giri Purwa Seni menampilkan seperangkat alat musik tradisional berwarna keemasan di ruang pamer Giri Purwa Seni, Jl. Soekarno Hatta No. 425, Desa Cigereleng, Astana Anyar, Karasak, pada Senin, 10 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 21:19 WIB

Desa Wisata Jawa Barat Menumbuhkan Ekonomi Kreatif dengan Komitmen dan Kolaborasi

Desa wisata di Jawa Barat bukan sekadar destinasi yang indah, namun juga ruang ekonomi kreatif yang menuntut ketekunan, komitmen, dan keberanian untuk terus berinovasi.
Upacara Tutup Tahun Kampung Cireundeu, Merawat Tradisi dan Syukur Kepada Ibu Bumi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 20:18 WIB

Ngaruat Gunung Manglayang, Tradisi Sakral Menjaga Harmoni Alam dan Manusia

Ngaruat Gunung Manglayang adalah tradisi tahunan untuk menghormati alam.
Warga adat melakukan ritual ruatan di kaki Gunung Manglayang sebagai bentuk ungkapan syukur dan doa keselamatan bagi alam serta masyarakat sekitar.di Gunung Manglayang, Cibiru, Bandung 20 Maret 2025 (Foto: Oscar Yasunari)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 18:23 WIB

Desa Wisata, Ekonomi Kreatif yang Bertumbuh dari Akar Desa

Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas.
Wajah baru ekonomi Jawa Barat kini tumbuh dari desa. Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:21 WIB

Lenggak-lenggok Jaipong di Tengah Riuh Bandung dan Pesona Tradisi

Tari Jaipong tampil memukau di West Java Festival 2025. Gerak enerjik dan musik riuh membuat penonton antusias.
Penampilan tari Jaipong menghiasi panggung West Java Festival 2025 dengan gerakan energik yang memukau penonton, Minggu (9/11/2025). (Sumber: Selly Alifa | Foto: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:07 WIB

Curug Pelangi Punya Keindahan Ikonik seperti di Luar Negeri

Wisata alam Bandung memiliki banyak keunikan, Curug Pelangi punya ikon baru dengan pemandangan pelangi alami.
Pelangi asli terlihat jelas di wisata air terjun Curug Pelangi, Kabupaten Bandung Barat (2/11/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tazkiya Hasna Putri S)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:55 WIB

Wayang Golek Sindu Parwata Gaungkan Pelestarian Budaya Sunda di Manjahlega

Pagelaran Wayang Golek Sindu Parwata di Manjahlega gaungkan pelestarian budaya Sunda dan dorong generasi muda untuk mencintai budaya lokal sunda.
Suasana pagelaran Wayang Golek di Kelurahan Manjahlega, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Jumat (5/9/2025), di halaman Karang Taruna Caturdasa RW 14. (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Ayu Amanda Gabriela)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:30 WIB

Menyoal 'Sora' Sunda di Tengah Sorak Wisatawan

Sora Sunda tidak harus berteriak paling keras untuk tetap hidup dan bertahan. Ia cukup dimulai dari kebiasaan kecil.
Mengenalkan budaya dan nilai kesundaan bisa dilakukan lewat atraksi kaulinan barudak. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:10 WIB

Kenaikan Gaji ASN, antara Harapan Dompet dan Reformasi Birokrasi

Kenaikan gaji ASN bukan sekadar soal dompet, tapi ujian sejauh mana birokrasi mampu menukar kesejahteraan menjadi kinerja.
Ilustrasi PNS di Bandung Raya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:00 WIB

Damri dan Wisata Oase Kaum Marjinal di Dalamnya

DAMRI menjadi salah satu transportasi yang menjadi pilihan bagi masyarakat khususnya di Kota Bandung.
Ilustrasi yang menggambarkan suasana dalam bus DAMRI (Sumber: Gemini AI)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 15:52 WIB

Dari Nongkrong di Warung Jadi Komunitas Vespa Solid di Kota Bandung

Komunitas WK Scoot lahir dari tongkrongan anak SMP pada 2021 dan kini berisi 25 anggota.
WK Scoot Bandung terlihat berjejer rapi di Jalan Taman Citarum saat melakukan Sunday Morning Ride, Jumat (27/10/2024). (Sumber: Instagram | Foto: Arlo Aulia)