Cibunut Berwarna Ceminan Semangat Ekonomi Kreatif dan Pemberdayaan Pemuda di Gang-gang Kota Bandung

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Rabu 05 Nov 2025, 14:48 WIB
Kampung Cibunut menjelma menjadi simbol pemberdayaan ekonomi wilayah dan pemuda melalui semangat ekonomi kreatif yang tumbuh dari akar komunitas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Kampung Cibunut menjelma menjadi simbol pemberdayaan ekonomi wilayah dan pemuda melalui semangat ekonomi kreatif yang tumbuh dari akar komunitas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Kampung Cibunut di RW 07 Kelurahan Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung, bukan sekadar permukiman padat dengan gang-gang sempit. Wilayah ini telah menjelma menjadi simbol pemberdayaan ekonomi wilayah dan pemuda melalui semangat ekonomi kreatif yang tumbuh dari akar komunitas.

Kota Bandung dikenal memiliki ribuan gang yang menjadi pembeda antara permukiman padat dan kompleks perumahan. Di Cibunut, gang-gang sempit yang hanya bisa dilalui sepeda atau motor dikenal sebagai gang senggol, karena pejalan kaki kerap bersenggolan saat melintas.

“Ini kan sebetulnya sebuah masalah karena di Kampung Cibunut banyak sekali gang. Salah satu solusi, dibuat penanda pada rumah, dengan dicat,” ujar Herman Sukmana, Ketua RW 07 kepada Ayobandung.

Program Cibunut Berwarna lahir dari keresahan warga terhadap sulitnya navigasi di kampung mereka. Dengan sembilan warna berbeda untuk sembilan RT, warga menciptakan identitas visual yang memudahkan orientasi dan mempererat hubungan sosial. Warna-warna cerah ini juga menjadi daya tarik wisata urban yang unik.

Inisiatif ini digagas oleh pemuda yang tergabung dalam Cibunut Finest, berkolaborasi dengan warga dan lembaga swasta. Mereka mengecat rumah-rumah warga secara swadaya, menunjukkan bahwa kreativitas bisa menjadi alat pemberdayaan.

Menurut data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Cibunut termasuk dalam pemetaan ekosistem ekonomi kreatif yang mencakup 17 subsektor, seperti seni rupa, desain komunikasi visual, dan kriya. Platform ini menjadi pusat informasi bagi investor dan pemangku kebijakan untuk melihat potensi kampung kreatif seperti Cibunut.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung dalam publikasi Kota Bandung Dalam Angka 2025 mencatat bahwa subsektor ekonomi kreatif menyumbang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi kota, terutama dari sektor desain, seni pertunjukan, dan kuliner. Cibunut, dengan mural edukatif dan zona tematik, menjadi bagian dari kontribusi ini.

Lima zona mural di Cibunut memiliki tema edukatif di antaranya World Peace, World Insight, Local Genius, Environment, dan Local Culture. “Kami ingin bukan sembarang mural, tapi harus yang ada edukasinya. Kami lantas membuat lima zona mural,” kata Harto Sugianto dari Karang Taruna.

Kampung Cibunut menjelma menjadi simbol pemberdayaan ekonomi wilayah dan pemuda melalui semangat ekonomi kreatif yang tumbuh dari akar komunitas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Kampung Cibunut menjelma menjadi simbol pemberdayaan ekonomi wilayah dan pemuda melalui semangat ekonomi kreatif yang tumbuh dari akar komunitas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Zona World Peace di RT 7 dan 9 mengangkat tema perdamaian global dan lokal. World Insight di RT 4 menyajikan pengetahuan umum. Local Genius di RT 8 dan 3 menampilkan budaya Bandung, termasuk kaulinan tradisional. Zona Environment di RT 6 dan 5 mengedukasi tentang pengelolaan sampah dan gaya hidup berkelanjutan. Sementara Local Culture di RT 1 dan 2 merayakan keberagaman budaya Indonesia.

Dengan luas 31.478 meter persegi dan lebih dari 300 rumah, Cibunut menjadi magnet wisata urban. Gapura warna-warni di Jalan Sunda menyambut pengunjung dengan ceria. Tangga berwarna dan dinding mural menjadi daya tarik visual yang tak hanya mempercantik, tapi juga mengedukasi.

Wali Kota Bandung terdahulu, Ridwan Kamil, meresmikan kampung ini sebagai kampung wisata. Dukungan pemerintah kota dan pusat semakin memperkuat posisi Cibunut sebagai laboratorium inovasi sosial. Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) juga menjadikan Bandung sebagai lokasi uji publik program Berdaya Berusaha, yang menggandeng ekosistem kreatif lokal.

Program Cibunut Berwarna belum sepenuhnya rampung. Namun, semangat warga tak surut. “Karena pasti bukan tanpa pro kontrak dari masyarakat. Misal ada masyarakat yang tidak mau disamakan warna cat rumahnya ya tidak apa-apa dilewat saja. Yang penting ada usaha untuk membangun daerah,” kata Hermana.

Pemuda Cibunut tak hanya aktif dalam mural, tapi juga dalam kegiatan sosial dan lingkungan. Mereka bekerja sama dengan orang tua yang lebih dulu peduli terhadap kebersihan dan tata ruang kampung. Kolaborasi lintas generasi ini menjadi kekuatan utama Cibunut Berwarna.

Peta besar kampung tertempel di dinding sekretariat karang taruna. Warna-warna cerah menjadi penanda RT dan simbol semangat kebersamaan. “Harapannya, hubungan antarmasyarakat bisa semakin erat,” kata Om Ibo, tokoh warga yang aktif dalam program ini.

Kampung Cibunut juga menjadi contoh bagaimana pemuda bisa menjadi agen perubahan. Dari mimpi sederhana untuk mewarnai kampung, mereka membangun ekosistem kreatif yang berdampak sosial dan ekonomi. “Apalagi waktu itu, anak muda (karang taruna) di sini belum bersatu. Tapi proses panjang menyatukan pemuda akhirnya bisa terjadi,” ujar Harto.

Mural-mural di Cibunut bukan hanya untuk estetika, tapi juga untuk edukasi. Ada mural tentang organ tubuh manusia, peta dunia, permainan anak-anak, hingga budaya lokal dari Sabang sampai Merauke. Semua dirancang agar warga dan pengunjung bisa belajar sambil menikmati keindahan kampung.

Cibunut menjadi bukti bahwa ekonomi kreatif bukan hanya milik gedung-gedung tinggi dan startup digital. Semangat ini bisa tumbuh di gang senggol, di tangan pemuda kampung, dan di hati warga yang ingin menebar keceriaan di tengah sempitnya permukiman kota. “Kami ingin bukan sembarang mural, tapi harus yang ada edukasinya," ujar Harto.

Alternatif kebutuhan menggambar atau melukis:

  1. https://s.shopee.co.id/4ArszlwQ4c
  2. https://s.shopee.co.id/7V8Kxvns6O
  3. https://s.shopee.co.id/12K2Cf3mY
  4. https://s.shopee.co.id/1gAY1JpNRh
  5. https://s.shopee.co.id/qbR1qmwkL

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 05 Nov 2025, 17:21 WIB

10 Penulis Terpilih Oktober 2025: Kritik Tajam untuk Bandung yang 'Tidak Hijau'

Inilah 10 penulis terbaik yang berhasil menorehkan karya-karya berkualitas di kanal AYO NETIZEN sepanjang Oktober 2025.
Banjir di Kampung Bojong Asih, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, pada Minggu, 9 Maret 2025. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 05 Nov 2025, 14:48 WIB

Cibunut Berwarna Ceminan Semangat Ekonomi Kreatif dan Pemberdayaan Pemuda di Gang-gang Kota Bandung

Kampung Cibunut menjelma menjadi simbol pemberdayaan ekonomi wilayah dan pemuda melalui semangat ekonomi kreatif yang tumbuh dari akar komunitas.
Kampung Cibunut menjelma menjadi simbol pemberdayaan ekonomi wilayah dan pemuda melalui semangat ekonomi kreatif yang tumbuh dari akar komunitas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 05 Nov 2025, 12:49 WIB

Hikayat Pelarian Eddy Tansil, Koruptor Legendaris Paling Diburu di Indonesia

Kisah dramatis pelarian Eddy Tansil, koruptor legendaris yang lolos dari LP Cipinang tahun 1996 dan tak tertangkap hingga kini, jadi simbol abadi rapuhnya hukum di Indonesia.
Eddy Tansil saat sidang korupsi Bapindo. (Sumber: Panji Masyarakat Agustus 1994)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 11:49 WIB

Garis Merah di Atas Kepala Kita

Refleksi Moral atas Fenomena S-Line dan Krisis Rasa Malu di Era Digital
poster film S-Line (Sumber: Video.com)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 10:55 WIB

Bergadang dan Tugas, Dilema Wajar di Kalangan Mahasiswa?

Feature ini menyoroti kebiasaan bergadang mahasiswa yang dianggap wajar demi tugas dan fokus malam hari.
Ilustrasi mengerjakan tugas di waktu malam hari (Sumber: Pribadi | Foto: Muhamad Alan Azizal)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 09:26 WIB

Bicara tentang Ramuan Khusus Seorang Pemimpin Muda

4 ramuan khusus atau four action yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin muda.
Muhammad Fatahillah, Ketua OSIS (Organisasi Intra Siswa Sekolah) MAN 2 Kota Bandung (Sumber: Highcall Ziqrul | Foto: Highcall Ziqrul)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 08:48 WIB

Menyemai Minat Baca Mahasiswa di Tengah Dunia Digital

Fenomena pergeseran bentuk literasi di kalangan civitas akademika, terutama dunia kampus
Kegiatan literasi mahasiswa di perpustakaan UIN Sunan Gunung Djati Bandung (Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis | Foto: Salsabiil Firdaus)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 07:57 WIB

Bystander Effect yang Dialami Perempuan dalam Film Shutter (2025)

Film horor di Indonesia tidak lepas mengangkat tokoh perempuan sebagai korban kekerasan atau pelecehan seksual hingga mengalami Bystander Effect.
Isu Byestander Effect dalam Film Shutter (Sumber: Instagram | Falconpicture)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 20:02 WIB

Teja Paku Alam Bermain Gemilang, ’Sudahlah Persib Tak Butuh Kiper Asing’

Siapa pun tahu penjaga gawang nomor satu Persib bukanlah Teja Paku Alam, tapi Adam Przybek, pemain asing berkebangsaan Polandia.
Penjaga gawang Persib Teja Paku Alam (kanan), dan Adam Przybek (tengah) pemain asing berkebangsaan Polandia. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 04 Nov 2025, 19:33 WIB

Menanam Harapan di Tengah Krisis Hijau, Membangun Semangat Pelestarian Hutan Lewat Edutourism

Edutourism menawarkan pengalaman wisata yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membangun kesadaran ekologis.
Contoh nyata praktik edutourism adalah Orchid Forest Cikole. Tidak hanya menawarkan keindahan lanskap, tetapi juga jadi ruang belajar tentang pentingnya pelestarian hutan dan tanaman anggrek. (Sumber: dok Orchid Forest Cikole)
Ayo Jelajah 04 Nov 2025, 18:27 WIB

Sejarah Kopo Bandung, Berawal dari Hikayat Sesepuh hingga Jadi Distrik Ikon Kemacetan

Dulu dibangun dengan darah dan keringat Eyang Jawi, kini Jalan Kopo jadi ikon kemacetan Bandung. Inilah sejarah panjangnya dari masa kolonial hingga modern.
Jalan di antara Cisondari dan Kopo zaman baheula. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 17:49 WIB

Suatu Malam yang Syahdu Menikmati ‘Sate Sadu’ Soreang yang Legendaris

Dalam sekejap, makanan habis. Keempukan daging, kegurihan rasa, menyatu. Sate Sadu memang legendaris.
Sate Sadu di Soreang, Kabupaten Bandung. (Sumber: Ulasan Pengguna Google)
Ayo Biz 04 Nov 2025, 17:29 WIB

Mengubah Cokelat Jadi Gerakan, Sinergi UMKM dan Petani dalam Rantai Pangan

Di tengah tren urbanisasi, muncul kesadaran baru bahwa produk pangan berbasis bahan baku lokal memiliki nilai lebih. Bukan hanya dari sisi rasa, tetapi juga dari dampak sosial yang ditimbulkan.
Battenberg3, sebuah UMKM yang menjadikan kolaborasi dengan petani sebagai inti bisnisnya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 17:00 WIB

Sosok yang Menyemai Harapan Hijau di Padatnya Kota Bandung

Di bawah kepemimpinannya, program Buruan SAE meraih berbagai penghargaan nasional dan internasional.
Gin Gin Ginanjar. Di bawah kepemimpinannya, program Buruan SAE meraih berbagai penghargaan nasional dan internasional. (Sumber: Humas DKPP Bandung | Foto: Humas DKPP Bandung)
Ayo Jelajah 04 Nov 2025, 16:50 WIB

Hikayat Skandal Dimas Kanjeng, Dukun Pengganda Uang Seribu Kali Lipat

Dimas Kanjeng mengaku bisa menggandakan uang ribuan kali lipat, tapi di balik padepokannya tersimpan kisah kelam pembunuhan dan penipuan.
Dimas Kanjeng Taat Pribadi, dukun pengganda uang yang jadi sensasi nasional.
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 16:16 WIB

Menjadi Mahasiswa IKIP Bandung Bagian Satu

Bernostalgia tentang menjadi mahasiswa IKIP Bandung pada tahun 1995-an.
Villa Isola. (Sumber: Dok. UPI Bandung)
Ayo Biz 04 Nov 2025, 16:00 WIB

Ledakan Industri Estetika di Bandung, Klinik Kecantikan Jadi Simbol Gaya Hidup Baru

Bandung kini tengah menyaksikan geliat baru yang kian menonjol, lewat maraknya klinik kecantikan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kebutuhan masyarakat urban.
Bandung kini tengah menyaksikan geliat baru yang kian menonjol, lewat maraknya klinik kecantikan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kebutuhan masyarakat urban. (Sumber: dok L’VIORS Beauty Clinic)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 15:34 WIB

Dari Pabrik Benang Jadi Tempat Olahraga Hits Warga Bandung Timur

Tritan Point kini jadi tempat lari, bersepeda, hingga sarapan pagi dengan suasana sejuk khas Bandung Timur.
Warga beraktivitas di kawasan Tritan Point Cipadung, Jalan Raya Cipadung, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung, Rabu, 6 Juli 2022. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Muhammad Farhan Al Rachman)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 15:16 WIB

Beragama di Era AI

Hadirnya kecerdasan buatan (AI), ribuan tafsir dari berbagai tradisi bisa diakses hanya dalam hitungan detik.
Salah satu alat bantu untuk meningkatkan daya nalar manusia dengan menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). (Sumber: Pexels | Foto: Matheus Bertelli)