Menanam Harapan di Tengah Krisis Hijau, Membangun Semangat Pelestarian Hutan Lewat Edutourism

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Selasa 04 Nov 2025, 19:33 WIB
Contoh nyata praktik edutourism adalah Orchid Forest Cikole. Tidak hanya menawarkan keindahan lanskap, tetapi juga jadi ruang belajar tentang pentingnya pelestarian hutan dan tanaman anggrek. (Sumber: dok Orchid Forest Cikole)

Contoh nyata praktik edutourism adalah Orchid Forest Cikole. Tidak hanya menawarkan keindahan lanskap, tetapi juga jadi ruang belajar tentang pentingnya pelestarian hutan dan tanaman anggrek. (Sumber: dok Orchid Forest Cikole)

AYOBANDUNG.ID -- Pelestarian hutan bukan lagi sekadar wacana lingkungan, tapi telah menjadi panggilan moral dan strategi adaptif di tengah krisis iklim global. Indonesia, sebagai negara dengan tutupan hutan tropis terbesar ketiga di dunia, memikul tanggung jawab besar untuk menjaga ekosistemnya tetap lestari. Namun, tantangan degradasi hutan dan minimnya kesadaran publik masih menjadi batu sandungan utama.

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia kehilangan sekitar 680 ribu hektare tutupan hutan setiap tahunnya. Angka ini menunjukkan bahwa upaya pelestarian tidak bisa hanya mengandalkan regulasi, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif masyarakat. Salah satu pendekatan yang kini mulai berkembang adalah edutourism atau wisata berbasis edukasi lingkungan.

Edutourism menawarkan pengalaman wisata yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membangun kesadaran ekologis. Pengunjung diajak untuk memahami pentingnya menjaga hutan, mengenal keanekaragaman hayati, dan terlibat langsung dalam aksi konservasi. Pendekatan ini menjembatani kesenjangan antara pengetahuan dan tindakan.

Salah satu contoh nyata dari praktik edutourism yang berhasil adalah Orchid Forest Cikole, sebuah taman wisata alam di Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Dikelilingi ribuan pohon pinus, tempat ini tidak hanya menawarkan keindahan lanskap, tetapi juga menjadi ruang belajar terbuka tentang pentingnya pelestarian hutan dan tanaman anggrek.

Setiap tahun, dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia yang jatuh pada 28 November, Orchid Forest Cikole kerp membagikan bibit anggrek gratis kepada pengunjung. Syaratnya sederhana, cukup unggah foto kunjungan ke media sosial. Langkah ini menjadi bentuk partisipasi publik dalam menjaga kelestarian flora.

CEO Orchid Forest Cikole, Barry Akbar, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar simbolik. Bagi mereka melestarikan hutan sudah lebih dari kewajiban. "Tak hanya karena hutan pinus ini rumah Orchid Forest Cikole, tetapi karena manfaat-manfaat hutan yang sangat terasa bagi sekitarnya dan merupakan bagian dari kekayaan alam Indonesia,” ujar Barry.

Dengan lebih dari 150 jenis anggrek dari berbagai daerah di Indonesia hingga Amerika Selatan, Orchid Forest Cikole menjadi taman anggrek terbesar di Indonesia. Koleksi ini bukan hanya daya tarik wisata, tetapi juga bagian dari upaya konservasi spesies langka yang terancam punah.

“Pemberian bibit anggrek gratis itu pun agar membuat pengunjung menjadi bagian dalam misi untuk terus menjaga tanaman anggrek,” tambah Barry.

Melalui pendekatan ini, pengunjung tidak hanya menjadi penikmat keindahan, tetapi juga pelaku konservasi. Menurut KLHK, strategi pelestarian hutan yang melibatkan masyarakat terbukti lebih efektif dalam jangka panjang. Program perhutanan sosial dan rehabilitasi lahan kritis yang melibatkan komunitas lokal menunjukkan hasil yang lebih berkelanjutan dibanding pendekatan top-down.

Namun, membangun kesadaran ekologis bukan perkara mudah. Di era digital yang serba instan, banyak wisatawan lebih tertarik pada konten visual daripada nilai edukatif. Orchid Forest Cikole menjawab tantangan ini dengan menghadirkan spot-spot Instagramable yang tetap mengusung pesan konservasi.

Bazaar Anggrek yang rutin digelar menjadi salah satu cara memperluas dampak edukasi. Di sini, pengunjung bisa membeli anggrek hasil penangkaran sekaligus belajar cara merawatnya. Hal ini bukan sekadar transaksi, tetapi transfer pengetahuan dan tanggung jawab ekologis.

“Dengan manfaatnya yang luar biasa besar bagi bumi, kami komit untuk terus menjaga hutan Indonesia agar anak cucu kita pun dapat merasakan manfaatnya,” kata Barry.

Komitmen ini tercermin dalam desain kawasan yang meminimalkan jejak karbon dan memaksimalkan edukasi lingkungan. Menurut KLHK, sektor ekowisata dapat menyumbang hingga 10 persen dari total pendapatan pariwisata nasional jika dikelola secara berkelanjutan. Data ini menunjukkan bahwa pelestarian hutan dan pertumbuhan ekonomi tidak harus saling bertentangan.

Hutan yang terjaga bukan hanya aset ekologis, tetapi juga ekonomi. Selain ekowisata, hasil hutan bukan kayu seperti madu, getah, dan tanaman obat memiliki potensi besar sebagai sumber pendapatan masyarakat sekitar hutan.

Pelestarian hutan juga berperan penting dalam mitigasi perubahan iklim. Hutan tropis Indonesia menyerap sekitar 1,1 miliar ton karbon per tahun. Kehilangan tutupan hutan berarti kehilangan kemampuan bumi untuk menyeimbangkan suhu global.

Hari Menanam Pohon Indonesia menjadi momentum penting untuk membangun semangat kolektif menjaga bumi. Kampanye seperti yang dilakukan Orchid Forest Cikole bisa menjadi inspirasi bagi destinasi wisata lain untuk mengintegrasikan konservasi dalam model bisnis mereka.

Namun, pelestarian hutan tidak bisa berhenti di level simbolik. Diperlukan kebijakan yang mendukung, insentif bagi pelaku wisata ramah lingkungan, serta edukasi berkelanjutan bagi masyarakat luas.

Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci. Pemerintah, pelaku usaha, komunitas lokal, dan wisatawan harus berjalan bersama dalam menjaga hutan. Setiap pohon yang ditanam, setiap anggrek yang dirawat, adalah investasi untuk masa depan.

“Tak hanya memberi manfaat bagi makhluk hidup yang hidup di dalam ekosistemnya. Namun juga memberi manfaat besar bagi sekitarnya sebagai paru-paru dunia,” pungkas Barry.

Alternatif pembelian produk bibit anggrek atau tanaman serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/30fuKJpnyZ
  2. https://s.shopee.co.id/9zpefDFcNb
  3. https://s.shopee.co.id/10upwjzo7c
  4. https://s.shopee.co.id/3qF1Jz103f

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 04 Nov 2025, 20:02 WIB

Teja Paku Alam Bermain Gemilang, ’Sudahlah Persib Tak Butuh Kiper Asing’

Siapa pun tahu penjaga gawang nomor satu Persib bukanlah Teja Paku Alam, tapi Adam Przybek, pemain asing berkebangsaan Polandia.
Penjaga gawang Persib Teja Paku Alam (kanan), dan Adam Przybek (tengah) pemain asing berkebangsaan Polandia. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 04 Nov 2025, 19:33 WIB

Menanam Harapan di Tengah Krisis Hijau, Membangun Semangat Pelestarian Hutan Lewat Edutourism

Edutourism menawarkan pengalaman wisata yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membangun kesadaran ekologis.
Contoh nyata praktik edutourism adalah Orchid Forest Cikole. Tidak hanya menawarkan keindahan lanskap, tetapi juga jadi ruang belajar tentang pentingnya pelestarian hutan dan tanaman anggrek. (Sumber: dok Orchid Forest Cikole)
Ayo Jelajah 04 Nov 2025, 18:27 WIB

Sejarah Kopo Bandung, Berawal dari Hikayat Sesepuh hingga Jadi Distrik Ikon Kemacetan

Dulu dibangun dengan darah dan keringat Eyang Jawi, kini Jalan Kopo jadi ikon kemacetan Bandung. Inilah sejarah panjangnya dari masa kolonial hingga modern.
Jalan di antara Cisondari dan Kopo zaman baheula. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 17:49 WIB

Suatu Malam yang Syahdu Menikmati ‘Sate Sadu’ Soreang yang Legendaris

Dalam sekejap, makanan habis. Keempukan daging, kegurihan rasa, menyatu. Sate Sadu memang legendaris.
Sate Sadu di Soreang, Kabupaten Bandung. (Sumber: Ulasan Pengguna Google)
Ayo Biz 04 Nov 2025, 17:29 WIB

Mengubah Cokelat Jadi Gerakan, Sinergi UMKM dan Petani dalam Rantai Pangan

Di tengah tren urbanisasi, muncul kesadaran baru bahwa produk pangan berbasis bahan baku lokal memiliki nilai lebih. Bukan hanya dari sisi rasa, tetapi juga dari dampak sosial yang ditimbulkan.
Battenberg3, sebuah UMKM yang menjadikan kolaborasi dengan petani sebagai inti bisnisnya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 17:00 WIB

Sosok yang Menyemai Harapan Hijau di Padatnya Kota Bandung

Di bawah kepemimpinannya, program Buruan SAE meraih berbagai penghargaan nasional dan internasional.
Gin Gin Ginanjar. Di bawah kepemimpinannya, program Buruan SAE meraih berbagai penghargaan nasional dan internasional. (Sumber: Humas DKPP Bandung | Foto: Humas DKPP Bandung)
Ayo Jelajah 04 Nov 2025, 16:50 WIB

Hikayat Skandal Dimas Kanjeng, Dukun Pengganda Uang Seribu Kali Lipat

Dimas Kanjeng mengaku bisa menggandakan uang ribuan kali lipat, tapi di balik padepokannya tersimpan kisah kelam pembunuhan dan penipuan.
Dimas Kanjeng Taat Pribadi, dukun pengganda uang yang jadi sensasi nasional.
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 16:16 WIB

Menjadi Mahasiswa IKIP Bandung Bagian Satu

Bernostalgia tentang menjadi mahasiswa IKIP Bandung pada tahun 1995-an.
Villa Isola. (Sumber: Dok. UPI Bandung)
Ayo Biz 04 Nov 2025, 16:00 WIB

Ledakan Industri Estetika di Bandung, Klinik Kecantikan Jadi Simbol Gaya Hidup Baru

Bandung kini tengah menyaksikan geliat baru yang kian menonjol, lewat maraknya klinik kecantikan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kebutuhan masyarakat urban.
Bandung kini tengah menyaksikan geliat baru yang kian menonjol, lewat maraknya klinik kecantikan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kebutuhan masyarakat urban. (Sumber: dok L’VIORS Beauty Clinic)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 15:34 WIB

Dari Pabrik Benang Jadi Tempat Olahraga Hits Warga Bandung Timur

Tritan Point kini jadi tempat lari, bersepeda, hingga sarapan pagi dengan suasana sejuk khas Bandung Timur.
Warga beraktivitas di kawasan Tritan Point Cipadung, Jalan Raya Cipadung, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung, Rabu, 6 Juli 2022. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Muhammad Farhan Al Rachman)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 15:16 WIB

Beragama di Era AI

Hadirnya kecerdasan buatan (AI), ribuan tafsir dari berbagai tradisi bisa diakses hanya dalam hitungan detik.
Salah satu alat bantu untuk meningkatkan daya nalar manusia dengan menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). (Sumber: Pexels | Foto: Matheus Bertelli)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 15:05 WIB

Reysa Raditya Putra, Raih Prestasi Hoki lewat Pilihan Kedua

Reysa Raditya Putra, siswa asal SMA Mekar Arum ini menorehkan kebanggaan yang gemilang lewat prestasinya di cabang olahraga hoki.
Reysa Raditya Putra, Ujung Sebelah Kanan (Sumber: Reysa Raditya Putra)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 12:43 WIB

5 Tips Ampuh biar Cepat Move On

Inilah lima langkah ringan agar hati lebih tenang dan siap memulai babak baru.
Ilustrasi Patah Hati (Sumber: Canva, Rifa Windi)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 10:35 WIB

Stop Cyberbullying di Era Digital, Universitas Telkom Edukasi Siswa SMPN 01 Dayeuhkolot

Di tengah tingginya penggunaan media sosial di kalangan pelajar, risiko cyberbullying menjadi ancaman serius.
PkM dari Tel-U sukses menggelar kegiatan sosialisasi edukatif bertajuk "Bahaya Cyberbullying di Era Digital" bagi siswa-siswi SMPN 01 Dayeuhkolot. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 09:39 WIB

Fenomena 'Street Photography' antara Batas Seni dan Privasi

Street Photography pada satu sisi membuka peluang pekerjaan bagi fotografer.
Ilustrasi Street Photography (Sumber: Gemini AI)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 09:21 WIB

Bekerjalah dengan Hati: Kisah Inspiratif Lina Herlinawati, Sosok Pemimpin yang Humanis

Sosok Lina Herlinawati, Ketua BMM Jawa Barat yang menginspirasi karena gaya memimpinnya dengan hati dan keteladanan.
Lina Herlinawati saat menerima piagam penghargaan dari Baznas Jawa Barat (Sumber: Dari Lina Herlinawati, setelah sesi wawancara selesai | Foto: Bagian media Baitulmaal Muamalat)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 07:56 WIB

Dari Iseng Jadi Healing, Memukan Bahagia di Setiap Langkah Berlari

Tulisan ini mengangkat kisah Zulfi, seorang anak muda asal Bandung yang menemukan makna hidup melalui kebiasaan berlari.
Zulfi saat berlari (Foto: Dokumentasi pribadi)
Ayo Netizen 03 Nov 2025, 20:51 WIB

Tawas, Bahan Sederhana dengan Khasiat Luar Biasa untuk Atasi Bau Badan

Si bening sederhana bernama tawas punya manfaat luar biasa.
Sejak lama, tawas digunakan dalam berbagai keperluan. (Sumber: Wikimedia Commons/Maxim Bilovitskiy)
Ayo Netizen 03 Nov 2025, 19:47 WIB

Fesyen sebagai Cerminan Kepribadian: Lebih dari Sekadar Gaya

Fashion tidak hanya berbicara tentang pakaian yang indah atau tren terkini, tetapi juga menjadi cara seseorang mengekspresikan diri.
Setiap pilihan busana, warna, hingga aksesori yang dikenakan seseorang menyimpan cerita tentang siapa dirinya (Sumber: Pexels/PNW Production)