Bandung, Rumah Kreator dan Motor Ekonomi Kreatif Nasional

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Jumat 07 Nov 2025, 15:35 WIB
Dari lorong-lorong kecil yang dipenuhi mural hingga ruang publik modern yang menjadi panggung ide, Bandung tumbuh sebagai rumah bagi para kreator. (Sumber: dok Malam Anugerah Kreator Bandung)

Dari lorong-lorong kecil yang dipenuhi mural hingga ruang publik modern yang menjadi panggung ide, Bandung tumbuh sebagai rumah bagi para kreator. (Sumber: dok Malam Anugerah Kreator Bandung)

AYOBANDUNG.ID -- Bandung selalu punya cara untuk menegaskan dirinya sebagai kota yang tak pernah berhenti berkreasi. Dari lorong-lorong kecil yang dipenuhi mural hingga ruang publik modern yang menjadi panggung ide, kota ini tumbuh sebagai rumah bagi para kreator. Kreativitas bukan sekadar hiasan, melainkan denyut nadi yang menggerakkan ekonomi, budaya, dan identitas urban.

Malam Anugerah Kreator Bandung 2025 siap digelar Jumat, 14 November 2025 dan menjadi salah satu simbol komitmen itu. Digelar Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), acara ini bukan sekadar seremoni penghargaan, melainkan pernyataan bahwa Bandung serius membangun ekosistem kreatif yang berkelanjutan.

Mengangkat semangat “A Road to The City of Creators”, gelaran kedua Anugerah Kreator Bandung menjadi bentuk apresiasi bagi insan kreatif yang memberi kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekosistem ekonomi kreatif. Lebih dari itu, acara ini adalah bagian dari perjalanan strategis menuju visi Bandung sebagai Pusat Kreativitas Asia-Afrika 2030, sebagaimana tertuang dalam Roadmap Ekonomi Kreatif Bandung 2025–2030.

Kepala Disbudpar Kota Bandung, Adi Junjunan Mustafa, menegaskan bahwa ajang ini bukan sekadar malam penghargaan, melainkan momentum untuk merayakan semangat kolaborasi dan regenerasi kreatif di berbagai subsektor.

“Bandung bukan hanya kota tempat tumbuhnya ide, tapi rumah bagi para kreator yang terus berinovasi, berkolaborasi, dan memberi dampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

Semangat itu menemukan pijakan historis dalam tema “Retrospektif: Pesan Bangsa-Bangsa Asia Afrika”. Ketua Dewan Kurator, Galih Sedayu, menekankan bahwa warisan Konferensi Asia Afrika 1955 dan Dasa Sila Bandung menjadi dasar komitmen awal kota ini dalam membangun ekosistem kreatif berkelanjutan.

“Acara ini bukan hanya penghargaan, tetapi juga perayaan dari perjalanan panjang kreativitas dan pergerakkan kultural sebagai identitas kota Bandung,” katanya.

Kreativitas Bandung kini bergerak ke arah yang lebih regeneratif. Tidak hanya berorientasi pada ekonomi, tetapi juga berperan dalam memulihkan budaya dan lingkungan sosial kota. Inilah wajah baru Bandung, kota yang menjadikan kreativitas sebagai energi pemulihan sekaligus inovasi.

Roadmap Ekonomi Kreatif Bandung 2025–2030 menekankan tiga arah utama pembangunan yakni harmonisasi kebijakan lintas sektor, orkestrasi program antar-subsektor dan komunitas, serta akselerasi citra kota menuju pengakuan global sebagai The City of Creators.

Tiga arah ini menjadi panduan kerja seluruh pihak pentahelix antara pemerintah, komunitas, akademisi, bisnis, dan media untuk memperkuat posisi Bandung dalam jaringan UNESCO Creative Cities Network dan mendukung visi nasional Indonesia Emas 2045.

Data resmi BPS Kota Bandung 2025 menunjukkan subsektor ekonomi kreatif menyumbang lebih dari 12% terhadap PDRB kota, dengan pertumbuhan tahunan stabil di kisaran 5,2%. Sektor desain, kuliner, dan digital menjadi penyumbang terbesar, sementara subsektor fashion dan kriya menunjukkan tren ekspor meningkat. Angka ini menegaskan bahwa kreativitas Bandung bukan sekadar slogan, melainkan motor ekonomi yang nyata.

Namun, pertumbuhan ini tidak lepas dari tantangan. Keterbatasan ruang publik, akses pembiayaan, dan kebutuhan literasi digital bagi pelaku UMKM kreatif masih menjadi hambatan. Banyak kreator muda yang memiliki ide segar, tetapi kesulitan menembus pasar karena minimnya dukungan infrastruktur.

Untuk menjawab tantangan itu, Bandung Creative Hub dan platform digital Patrakomala hadir sebagai solusi strategis. Keduanya memetakan 17 subsektor kreatif dan membuka akses bagi investor, komunitas, serta masyarakat luas. Dengan cara ini, kreativitas Bandung tidak hanya tumbuh di pusat kota, tetapi juga menyebar ke ruang-ruang komunitas urban di seluruh kecamatan.

Tahun ini, Anugerah Kreator Bandung menetapkan 10 kategori penghargaan, mulai dari Cipta Ruang, Digital, Event, Inklusivitas, Inovasi, Kewirasusahaan, Komunitas, Lingkungan Hidup, Edukasi, hingga Tokoh Legendaris. Setiap kategori dirancang untuk menegaskan keterhubungan antar-subsektor kreatif, sekaligus memberi ruang bagi wajah baru kreativitas Bandung.

Lebih dari sekadar penghargaan, acara ini menampilkan kolaborasi pertunjukan lintas bidang musik, tarian, fashion show, hingga kabaret yang merepresentasikan kekayaan identitas Bandung sebagai kota inovatif, berbudaya, dan kolaboratif.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI menempatkan Bandung sebagai salah satu kota prioritas dalam program penguatan ekosistem kreatif nasional. Dukungan ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, di mana ekonomi kreatif menjadi salah satu pilar utama pembangunan.

Potensi besar ini menuntut komitmen berkelanjutan. Regenerasi kreator muda, akses ke pasar global, dan keberlanjutan lingkungan menjadi agenda penting ke depan. Bandung tidak hanya ditantang untuk menciptakan karya, tetapi juga memastikan bahwa kreativitasnya memberi dampak sosial dan ekologis yang nyata.

Dengan roadmap yang jelas, Bandung menapaki jalan menuju pengakuan global sebagai The City of Creators. Visi ini bukan sekadar ambisi, melainkan refleksi dari perjalanan panjang kota yang menjadikan kreativitas sebagai identitas dan energi pembangunan.

Pada akhirnya, lanjut Adi, komitmen Bandung sebagai rumah kreator menemukan bentuknya dalam keseharian warga. Kreativitas tumbuh dari budaya someah, gotong royong, dan kolaborasi yang menjadi ciri khas kota ini.

“Bandung bukan hanya kota tempat tumbuhnya ide, tapi rumah bagi para kreator yang terus berinovasi, berkolaborasi, dan memberi dampak nyata bagi masyarakat," ujar Adi.

Alternatif UMKM Kuliner Bandung atau serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/3LIpFokboI
  2. https://s.shopee.co.id/2g38ScdGRF
  3. https://s.shopee.co.id/4LBMRiNaS0
  4. https://s.shopee.co.id/6pshQKQWN8
  5. https://s.shopee.co.id/9zpjCAnoGH

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 07 Nov 2025, 19:18 WIB

Menyusuri Kabut Harapan, Rohmat dan Ontang-Anting yang Tak Pernah Menyerah

Kawah Putih bukan sekadar destinasi. Bagi Rohmat, tempat ini adalah nadi ekonomi, tempat ia menggantungkan hidup sebagai sopir ontang-anting selama lebih dari sepuluh tahun.
Kawah Putih bukan sekadar destinasi. Bagi Rohmat, tempat ini adalah nadi ekonomi, tempat ia menggantungkan hidup sebagai sopir ontang-anting selama lebih dari sepuluh tahun. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 18:54 WIB

Bandung di Bawah Langit Gelisah

Bukan seberapa deras hujan turun, melainkan seberapa cepat pemerintah dan warganya bergerak bersama.
Banjir pada tanggal 3 November 2025 di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 17:27 WIB

Ciwidey Segar Menggoda, Jalan Gelap Mengintai Bahaya

infrastruktur lampu yang kurang, membuat kondisi jalan menuju Ciwidey penuh tantangan dan bahaya.
Jalan raya yang gelap tanpa cahaya penerangan lampu jalan. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Ayyasy)
Ayo Biz 07 Nov 2025, 17:04 WIB

Menelisik Partisipasi Angkatan Kerja Jawa Barat, Bandung sebagai Cermin Urbanisasi dan Ketimpangan

Data BPS Jabar menunjukkan paradoks menarik di mana Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bandung berada di kategori “sangat tinggi”, tetapi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tetap signifikan.
ilustrasi. Data BPS Jabar menunjukkan paradoks menarik di mana Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bandung berada di kategori “sangat tinggi”, tetapi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tetap signifikan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 16:52 WIB

Curug Tilu Leuwi Opat, Trek Mudah dan Spot Foto Goa Mini di Bandung Barat

Curug Tilu Leuwi Opat di Bandung Barat menawarkan pesona tiga air terjun alami, trek ringan, dan spot foto indah seperti goa mini.
Keindahan Air Terjun Curug Tilu Leuwi Opat (Foto: Azzam Kusuma M)
Ayo Biz 07 Nov 2025, 15:35 WIB

Bandung, Rumah Kreator dan Motor Ekonomi Kreatif Nasional

Dari lorong-lorong kecil yang dipenuhi mural hingga ruang publik modern yang menjadi panggung ide, Bandung tumbuh sebagai rumah bagi para kreator.
Dari lorong-lorong kecil yang dipenuhi mural hingga ruang publik modern yang menjadi panggung ide, Bandung tumbuh sebagai rumah bagi para kreator. (Sumber: dok Malam Anugerah Kreator Bandung)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 15:19 WIB

Implementasi Manajemen Talenta demi ASN MENYALA

Istilah Manajemen Talenta (MT) semakin sering bergema di ruang-ruang birokrasi Indonesia.
Human Capital Index (Sumber: https://faisalbasri.com/2018/10/15/posisi-indonesia-dalam-human-capital-index-terbaru-versi-bank-dunia/)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 14:56 WIB

Cetak ‘Brace’ ke Selangor FC, Adam Alis Shalat Istikharah sebelum Gabung dengan Persib

PERSIB Maung Bandung memuncaki klasemen Grup G AFC Champions League Two (ACL Two) 2025-2026.
Pemain Persib Bandung, Adam Alis. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Arif Rahman)
Ayo Jelajah 07 Nov 2025, 14:27 WIB

Hikayat Lara di Baleendah, Langganan Banjir yang Gagal Jadi Ibu Kota

Baleendah pernah dirancang jadi ibu kota Kabupaten Bandung. Sayang, takdir berkata lain. Banjir saban tahun menenggelamkan cita-cita itu.
Potret kawasan Baleendah, Kabupaten Bandung, saat diterjang banjir musiman. (Sumber: Ayobandung)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 13:38 WIB

Tak Sekedar Viral 'Mie Kocok Igaan Soreang' Rasanya Bikin Ngaruy

Warung Mie Kocok Igaan Soreang berlokasi di Jalan Raya Soreang, Banjaran, Kabupaten Bandung.
Menu  Spesial Warung Mie Kocok Igaan Soreang (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 12:50 WIB

Cigalintung, Kawasan Perbukitan yang Berkelok-kelok

angat mungkin, hanya ada dua nama geografis Cigalintung di Jawa Barat.
Lembur Cigalintung, kawasan yang berbukit dan berlembah dalam dengan sungai yang berkelok-kelok. (Sumber: Citra satelit: Google maps)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 11:43 WIB

7 Prinsip Beragama di Era AI ala Denny JA

Agama pernah ditulis di batu, lalu di kitab, dan kini di baris-baris kode algoritma. Namun makna sejati tak pernah berubah.
Ilustrasi belajar agama dari kecerdasan buatan (Sumber: 1miliarsantri.net | Foto: AI)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 10:12 WIB

Kekuasaan Itu Bernama Perawatan: Menerima Tubuh yang Ringkih dan Rentan

Tubuh ideal hanyalah milik segelintir orang. Itu pun masih boleh diragukan.
Tangan manusia. (Sumber: Pexels/Tan Danh)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 09:31 WIB

Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Drama Gugup di Depan Publik

Percaya diri bukan soal tidak pernah takut, melainkan tentang bagaimana seseorang bisa tetap tenang.
Percaya diri bukan soal tidak pernah takut, melainkan tentang bagaimana seseorang bisa tetap tenang. (Sumber: Dokumentasi Penulis).
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 08:34 WIB

Surabi Durian Arnata, Jajanan Lawas Rasa Sultan

Jajanan surabi yang dipadukan dengan aneka ragam toping, salah satunya durian.
Surabi durian arnata (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 08:28 WIB

GYM: Antara Tren, Kesehatan, dan Gaya Hidup Baru Kaum Urban

Gym bukan tempat yang seram tapi tempat dimana orang memulai merubah pola hidupnya
GYM Bukan Tempat yang seram tapi tempat merubah pola hidup agar lebih sehat (Sumber: DirayaGYM Cinunuk | Foto: fikri syahrul mubarok)
Ayo Biz 06 Nov 2025, 20:05 WIB

Jawa Barat Melawan Scam, Inklusi Keuangan Jadi Senjata Baru

Jawa Barat masih berhadapan dengan kenyataan pahit, di mana tingginya laporan penipuan finansial, maraknya praktik keuangan ilegal, dan kesenjangan akses terhadap layanan keuangan formal.
Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 menjadi ruang interaktif masyarakat dengan lembaga keuangan, dalam membuka wawasan, membangun kepercayaan, dan melindungi hak konsumen. (Sumber: OJK)
Ayo Netizen 06 Nov 2025, 19:24 WIB

Bopet Bagindo: Sarapan Khas Minang di Bandung dengan Cita Rasa Otentik

Bopet Bagindo dikenal sebagai tempat sarapan murah tapi tetap mengenyangkan.
 (Sumber: Akun Tiktok @lidyahw)
Ayo Netizen 06 Nov 2025, 18:50 WIB

Pengasuhan Anak di Era Digital

Menuntun generasi, bukan sekadar mengawasi.
Ilustrasi anak-anak Indonesia. (Sumber: Pexels/Teguh Dewanto)
Ayo Biz 06 Nov 2025, 18:41 WIB

Bandung dan Tumbler, Ketika Gaya Hidup Sehat Menjadi Identitas Sosial

Di taman kota, ruang kerja, hingga jalur lari pagi, tumbler bukan lagi sekadar wadah air minum, tapi jadi penanda gaya hidup yang aktif, sadar lingkungan, dan estetis.
Di taman kota, ruang kerja, hingga jalur lari pagi, tumbler bukan lagi sekadar wadah air minum, tapi jadi penanda gaya hidup yang aktif, sadar lingkungan, dan estetis. (Sumber: Freepik)