AYOBANDUNG.ID -- Bandung bukan sekadar kota kreatif, tapi juga kota dengan denyut olahraga yang hidup di setiap sudutnya dari lapangan komunitas hingga arena profesional. Di tengah semangat itu, kehadiran Satria Muda Bandung menjadi babak baru dalam perjalanan panjang bola basket Bandung, sebuah regenerasi semangat, karakter, dan kebanggaan.
Kota ini telah lama menjadi rumah bagi talenta basket nasional. Klub seperti Prawira Bandung menorehkan sejarah dengan gelar IBL 2023, memperkuat citra Bandung sebagai pusat prestasi. Di balik itu, komunitas basket tumbuh dari sekolah, kampus, hingga lapangan terbuka. Legacy ini bukan hanya soal trofi, tapi soal identitas.
Ketika Satria Muda resmi bermarkas di Bandung, mereka tidak sekadar pindah alamat. Mereka memulai perjalanan emosional untuk menjadi bagian dari ekosistem basket Jawa Barat. Pertemuan dengan Perbasi Jabar dan Perbasi Kota Bandung menjadi titik awal sinergi. Ketua DPD Perbasi Jawa Barat, Epriyanto Kasmuri, menyambut hangat kehadiran mereka.
“Terkait perpindahan SM ke Kota Bandung, saya mengucapkan selamat datang di Kota Juara. Saya berharap Satria Muda dapat mempertahankan tradisi juara bagi Kota Bandung, khususnya melalui bola basket. Saya mengapresiasi manajemen SM yang mau berdiskusi terbuka tentang harapan dan tujuan ke depan,” ujarnya.
Kehadiran Satria Muda juga mendapat apresiasi dari Ketua Umum Perbasi Kota Bandung, Wahyu Wijaya, terutama atas partisipasi mereka dalam Perbasi Cup dan sparing dengan tim Popnas Jawa Barat.
“Buat Perbasi Kota Bandung, hadirnya Satria Muda Bandung ke Perbasi Cup dan mau sparing dengan Popnas Jawa Barat adalah sebuah kebanggaan. Ini artinya Satria Muda mau ikut berpartisipasi dalam kegiatan kota Bandung, dan para pemain profesional ini berperan menjadi ‘kakak’ yang memotivasi adik-adiknya yang nantinya akan menjadi regenerasi pemain basket untuk kota ini,” ungkapnya.

Bandung sendiri memiliki warisan basket yang kuat. Kota ini telah melahirkan banyak atlet nasional. Kini, Satria Muda memperkaya ekosistem ini, bukan menggantikannya. Salah satu kekuatan Bandung adalah komunitasnya. Satria Muda memahami hal ini dengan mengadakan pertemuan bersama Funbasket Fams, komunitas penggemar basket lokal. Dalam suasana santai di Jalan Riau, mereka mendengarkan aspirasi dan membangun koneksi emosional.
Managing Director Satria Muda, Christian Ronaldo Sitepu, menegaskan bahwa interaksi dengan komunitas adalah bagian dari pendekatan yang ingin dijalankan klub secara berkelanjutan.
“Kami datang ke Bandung bukan hanya untuk bermain basket, tapi untuk menjadi bagian dari kota ini. Kami ingin tumbuh bersama masyarakat Bandung, komunitas basket, dan generasi muda yang mencintai olahraga ini. Melalui kegiatan seperti ini, kami belajar tentang kultur Bandung, memahami energi kotanya, dan membangun hubungan yang tulus dengan pendukung baru kami,” ujar Dodo, sapaan akrabnya.
Team Manager, Theodore Wira Adi, menilai bahwa kehadiran klub di Bandung harus dibarengi dengan keterbukaan terhadap kolaborasi dan kedekatan dengan komunitas.
“Satria Muda punya sejarah panjang dan identitas kuat sebagai klub juara. Tapi di Bandung, kami ingin menghadirkan suasana yang hangat, lebih dekat, dan semoga hal ini bisa diterima sebagai bagian dari keluarga besar basket Bandung,” ucap Theo.
“Kami percaya, membangun kepercayaan dan dukungan publik itu dimulai dari pendekatan kecil seperti bertemu komunitas, ikut kegiatan lokal, dan membuka ruang dialog,” jelasnya.
Tak hanya membangun hubungan, Satria Muda juga aktif dalam revitalisasi fasilitas. Mereka hadir dalam program pembenahan lapangan di Komplek Bentang Artha, Buah Batu. Upaya ini bukan sekadar CSR, tapi bentuk nyata komitmen terhadap ruang publik olahraga. Kehadiran perwakilan pemain Kelvin Sanjaya dan Antoni Erga menambah semarak acara yang bertujuan untuk mempercantik sekaligus menghidupkan kembali ruang publik bagi masyarakat pecinta basket di Bandung.
GOR C-Tra Arena kini diperbarui dengan lantai FIBA Level 1. Bandung tak hanya punya klub juara, tapi juga venue berkelas dunia. GOR yang menjadi kandang resmi Satria Muda Bandung ini tengah melalui berbagai tahap pembenahan untuk menghadirkan pengalaman pertandingan yang lebih nyaman dan berstandar internasional. Pembaruan ini menjadi bagian dari komitmen klub untuk menghadirkan kualitas permainan dan pengalaman menonton terbaik bagi para penggemar di Bandung.
Pertandingan melawan tim Popnas Jabar menjadi ruang belajar bagi atlet muda. Bukan hanya uji coba, tapi transfer semangat dan teknik. Dalam Perbasi Cup Bandung 2025, Satria Muda menjalani laga sparing melawan tim Popnas Jawa Barat. Pertandingan ini bukan hanya menjadi ajang uji coba bagi tim profesional, tetapi juga wadah pembelajaran bagi atlet muda Jabar untuk mendapatkan pengalaman berharga melawan pemain-pemain berpengalaman.
Di SMA Bintang Mulia, para pemain Satria Muda berbagi ilmu dan sportivitas. Coaching clinic ini menjadi investasi jangka panjang dalam regenerasi basket Bandung. Dalam kegiatan tersebut, para pemain dan pelatih berbagi ilmu, teknik dasar, serta semangat sportivitas kepada para pelajar yang antusias mengikuti setiap sesi. Kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kecintaan terhadap basket sekaligus membangun generasi penerus olahraga di Kota Bandung.
Acara “Ngariung Jeung Satria Muda” bahkan menjadi ruang diskusi terbuka tentang masa depan basket Bandung. Dalam suasana akrab, manajemen klub berbagi cerita tentang adaptasi, tantangan, dan semangat baru yang mereka bawa. Lebih dari sekadar seremoni, ini adalah fondasi kolaborasi. Lebih dari sekadar adaptasi geografis, kehadiran mereka di Bandung menjadi perjalanan emosional untuk membangun koneksi baru, menebar semangat positif, dan menanamkan akar juara di tanah yang baru.
Menurut data Kemenpora, partisipasi olahraga remaja urban menurun 12% dalam lima tahun terakhir. Bandung tak luput dari tren ini. Meski ada GOR berstandar internasional, banyak lapangan komunitas masih minim fasilitas. Revitalisasi harus berlanjut. Klub seperti Satria Muda harus menjadi katalisator: membina, menginspirasi, dan membuka akses bagi generasi muda.
Dengan basis komunitas kuat dan dukungan pemerintah, Bandung bisa menjadi model kota olahraga inklusif di Indonesia. Mereka membawa semangat juara, tapi juga misi sosial. Dari coaching clinic hingga dialog komunitas, mereka menanamkan akar baru. Sinergi antara klub, komunitas, sekolah, dan pemerintah adalah fondasi masa depan basket Bandung.
Basket bukan hanya olahraga, tapi bagian dari narasi Bandung sebagai kota yang hidup, kreatif, dan penuh semangat. Satria Muda tak hanya bermain di lapangan, tapi juga di hati masyarakat Bandung. Mereka bukan tamu, tapi keluarga baru. Satria Muda Bandung kini bukan hanya membawa semangat kemenangan, tetapi juga membawa misi untuk menjadi bagian dari keluarga besar bola basket Bandung: menjaga tradisi juara sekaligus membangun ikatan yang kuat dengan masyarakat di Kota Juara.
“Satria Muda punya sejarah panjang dan identitas kuat sebagai klub juara. Tapi di Bandung, kami ingin menghadirkan suasana yang hangat, lebih dekat, dan semoga hal ini bisa diterima sebagai bagian dari keluarga besar basket Bandung,” ujar Theo.
Alternatif produk olahraga basket atau kebutuhan serupa:
