AYOBANDUNG.ID -- Olahraga padel kini menjadi magnet baru bagi masyarakat urban yang mencari aktivitas fisik sekaligus gaya hidup. Di Bandung, lapangan padel bermunculan di berbagai titik, dari Dago hingga Antapani, menandai lonjakan minat yang tak bisa diabaikan.
Bagi brand sportswear lokal seperti Relaiv, tren ini bukan sekadar fenomena musiman, melainkan peluang strategis untuk memperluas pangsa pasar dan membangun koneksi komunitas.
Sales and Marketing dari Relaiv, Rasya Agninya menyebut tren padel sebagai momen penting bagi pelaku usaha lokal. “Kesempatan banget sih karena kita juga jadinya bisa banyak kerja sama juga,” ujarnya saat ditemui Ayobandung.
Rasya menjelaskan bahwa Relaiv telah aktif mendukung berbagai event padel, termasuk acara privat di Padel Up Bandung. “Sebelumnya juga kita udah pernah support salah satu event padel tapi private, itu lokasinya di Bandung juga,” katanya.
Pada 31 Oktober mendatang, Relaiv akan kembali hadir dalam event Padelpreneur, yang diikuti oleh para pemilik bisnis dan CEO brand lokal Bandung. Hal ini menegaskan komitmen brandnya dalam membangun ekosistem olahraga lokal. “Kita juga ikut support dan buka tenant booth di sana,” tambah Rasya.

Data dari Federasi Padel Indonesia menunjukkan bahwa jumlah lapangan padel di Indonesia meningkat lebih dari 300% dalam dua tahun terakhir, dengan Bandung menjadi salah satu kota dengan pertumbuhan tercepat. Lonjakan ini mencerminkan perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin aktif dan sadar akan pentingnya kebugaran.
Rasya optimis bahwa tren padel akan terus berkembang. Ia melihat potensi padel sebagai olahraga yang bisa menjangkau lebih banyak kalangan jika harga dan aksesnya lebih terjangkau. “Menurut aku sih kalau untuk padel di tahun depan kayaknya bakalan masih akan terus, jalan terus ya,” ujarnya.
Saat ini, padel masih dianggap eksklusif. Harga sewa lapangan dan perlengkapan yang relatif tinggi membuat olahraga ini lebih banyak diakses oleh kalangan menengah ke atas. “Kalau buat sekarang kan olahraga padel itu cuma buat mereka yang penasaran aja sama yang fomo,” kata Rasya.
Namun, ia berharap tren ini akan lebih inklusif ke depannya. Bagi brand seperti Relaiv, inklusivitas padel berarti perluasan pasar. Produk sportswear yang sebelumnya menyasar komunitas lari dan gym kini bisa merambah ke komunitas padel yang sedang berkembang. Hal ini membuka ruang inovasi dalam desain, fungsi, dan strategi pemasaran.
“Mungkin padel dijadikan rutinitas tuh buat orang-orang menengah ke atas aja. Nah mungkin tahun depan siapa tau ya harganya lebih merakyat,” tambahnya.
Relaiv sendiri dikenal dengan pendekatan kolaboratif dan desain yang adaptif terhadap tren lokal. Partisipasi dalam berbagai event seperti Padelpreneur pun menjadi bukti nyata dari strategi tersebut. “Kita nggak cuma jual produk, tapi juga ikut membangun komunitas,” ujar Rasya.

Tren padel juga menciptakan ruang baru bagi brand lokal untuk membangun narasi yang relevan dan aspiratif. Menurut laporan dari ISFEX 2025, olahraga padel menjadi salah satu sektor yang didorong untuk tumbuh secara nasional, seiring dengan penguatan industri olahraga berbasis komunitas.
Dengan makin banyaknya lapangan padel dan komunitas yang terbentuk, kebutuhan akan apparel yang fungsional dan stylish pun meningkat. Brand seperti Relaiv bisa mengisi celah ini dengan produk yang tidak hanya nyaman, tapi juga mencerminkan identitas lokal.
Rasya menekankan pentingnya adaptasi dan inovasi. Menurutnya, brand lokal harus punya keunggulan dalam memahami kultur dan preferensi konsumen di daerah masing-masing. “Kita harus peka sama tren, tapi juga punya karakter sendiri,” ujarnya.
Ke depan, jika harga padel makin terjangkau dan komunitasnya makin inklusif, Rasya meyakini, pangsa pasar sportswear akan semakin luas. “Siapa tau di tahun depan harganya juga nggak terlalu pricy ya buat orang-orang yang seneng olahraga tapi nggak mau mahal,” kata Rasya.
Relaiv juga melihat potensi padel sebagai pintu masuk untuk membangun loyalitas konsumen melalui pengalaman langsung. Booth dan aktivasi di lapangan padel menjadi sarana engagement yang efektif, terutama di kalangan muda dan profesional.
Dengan pendekatan yang tepat, brand lokal seperti Relaiv bisa menjadi memantu dalam membentuk gaya hidup olahraga yang lebih inklusif dan berkelanjutan. “Kita percaya olahraga itu bukan cuma soal fisik, tapi juga soal koneksi dan komunitas,” pungkas Rasya.
Alternatif kebutuhan olahraga padel atau produk UMKM serupa:
