Taman Saparua menjadi ruang publik modern, pagi ramai pelari dan malam dipenuhi oleh pencari culinary. Meski hidup sepanjang hari, siapa sangka spot nongkrong kalcer satu ini masih memerlukan perbaikan seperti yang terlihat di Jalan Banda Nomor 28, Citarum, Kecamatan Bandung, (Jumat 28/11/2025).
Via dan Selvi, dua perempuan yang rutin berolahraga menyatakan lebih menyukai lari santai di Saparua dibandingkan dengan Gasibu ataupun kawasan olahraga lainnya.
“Karena banyak pohon di sini jadi lebih nyaman aja soalnya ga terlalu kepanasan kalo siang-siang,” ujar Selvi. Mereka sependapat karena pohon besar sekitar area track lari di Saparua membuat suasana lebih sejuk walaupun banyak sampah daun yang berjatuhan.
Diakui menjadi salah satu spot favorite warga Bandung, namun nyatanya kondisi Saparua masih perlu perubahan terutama pada track lari yang ternyata belum memadai.
"Ga enaknya di sini tuh kalo ujan becek karena tracknya masih tanah dari bata merah, jadi kadang kadang licin juga,” keluh Via.
Selain kawasan olahraga, Saparua juga ramai oleh pedagang kaki lima yang berjualan dari pagi hingga malam. Saat ramai contohnya di akhir pekan, akses menuju lapak menjadi sempit dan lahan parkir jadi terbatas sehingga menyebabkan kemacetan.
Titi, salah satu pedagang makanan, menyebutkan bahwa siang hari memang ramai tetapi di malam hari jauh lebih padat. Wanita paruh baya itu juga mengungkapkan bahwa lahan berjualan memang tidak khusus untuk UMKM namun menurutnya tetap perlu penataan yang lebih baik.
“Buat keperluan yang butuh listrik aksesnya aman. Tapi, buat air susah dan jauh, terus karena parkirnya di pinggir jalan, jadi sering bikin macet kalo lagi rame,” ujarnya. Ia pun berharap ada perhatian dan dukungan dari M. Farhan selaku Wali Kota Bandung.

Kondisi fisik di area tempat pengunjung biasanya duduk bersantai juga memerlukan perbaikan karena trotoar yang retak dan terangkat bisa saja membahayakan para pengunjung serta pejalan kaki. Pencahayaan di lintasan lari pada malam hari juga kurang merata padahal tetap banyak warga yang berolahraga ataupun berlatih sepatu roda.
Tempat favorite masyarakat yang satu ini mempunyai potensi untuk menjadi ruang publik unggulan Kota Bandung. Namun potensi itu belum maksimal karena penataannya yang masih kurang, termasuk penempatan tempat sampah yang tidak memadai sehingga membuat area Saparua terlihat kurang terawat.

Dengan adanya kekurangan dari area Saparua, para pengunjung berharap Walikota Bandung lebih peduli dan dapat membantu membenahi elemen dasar yang perlu diperbaiki agar Saparua semakin nyaman dan aman.
Para pedagang juga berharap penataan yang lebih baik sehingga dapat membantu meningkatkan kegiatan usaha dan ekonomi mereka. (*)
