AYOBANDUNG.ID -- Bandung bukan sekadar kota kreatif tapi rumah bagi semangat juara yang mengalir di setiap cabang olahraga, dari sepak bola hingga basket. Di kota ini pula, sebuah babak baru dalam sejarah basket Indonesia resmi dimulai, di mana Satria Muda Jakarta bertransformasi menjadi Satria Muda Bandung, menandai era baru yang menjanjikan bagi Kota Juara.
Langkah ini bukan sekadar perpindahan geografis tapi jadi simbol keterikatan emosional antara klub basket legendaris dan kultur olahraga Bandung yang telah lama berakar. Di bawah naungan PT Persib Bandung Bermartabat, sinergi antara Persib dan Satria Muda menjadi manifestasi nyata dari visi membangun ekosistem olahraga yang inklusif dan berkelanjutan.
Sejak era Hadtex hingga Panasia Indosyntec, Bandung telah melahirkan klub-klub basket juara yang membentuk identitas kota ini. Tahun 1994, Hadtex menorehkan sejarah sebagai juara nasional. Disusul Panasia Indosyntec yang mendominasi pada 1997 dan 1998. Terakhir, Prawira Harum Bandung mengukir prestasi sebagai juara IBL 2023, mempertegas posisi Bandung sebagai poros basket nasional.
Kini, Satria Muda Bandung hadir bukan untuk menggantikan, melainkan melanjutkan legacy tersebut. Dengan sederet gelar nasional dan regional, termasuk juara Kejuaraan Klub se-Asia Tenggara 2008, klub ini membawa warisan prestasi dan mental juara yang kuat ke tanah Parahyangan.
Di tahun pertamanya bermarkas di Bandung, Satria Muda langsung mempersembahkan gelar juara IBL All Indonesian Final 2025. Sebuah pencapaian yang bukan hanya membanggakan, tetapi juga memperkuat ikatan emosional antara klub dan warga Bandung.
Klub ini juga memperkenalkan agenda strategis menyambut musim 2026. Manajemen juga mengumumkan revitalisasi lantai kayu GOR C-Tra dengan portable flooring berstandar FIBA level 1. Fasilitas ini akan digunakan tidak hanya oleh Satria Muda, tetapi juga oleh komunitas olahraga Bandung, memperkuat fungsi GOR sebagai pusat pembinaan dan kompetisi.
Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat, Adhitia Putra Herawan menegaskan bahwa sinergi antara Persib dan Satria Muda adalah bagian dari transformasi ekosistem olahraga Bandung. “Kami di Persib melihat ini bukan sebagai dua entitas yang terpisah, tapi sebagai dua kekuatan besar yang sama-sama membawa nama kota ini, City of Champions,” ujarnya.
Dia menilai, sinergi antara Persib dan Satria Muda bisa memperkuat citra Bandung sebagai kota olahraga yang penuh dengan semangat, karakter, dan kebanggaan yang kuat di setiap cabang olahraga.
“Pesan saya untuk masyarakat Bandung, mari kita sambut Satria Muda dengan rasa bangga dan kebersamaan. Ini bukan hanya tentang basket atau sepak bola, tapi tentang bagaimana kita membangun Bandung sebagai rumah besar untuk insan olahraga Indonesia,” katanya.
Managing Director Satria Muda Pertamina Bandung, Christian Ronaldo Sitepu menyebut bahwa transisi ke Bandung dilakukan secara bertahap namun terukur baik dari sisi tim maupun infrastruktur. Menurutnya, Satria Muda tidak ingin sekadar hadir di Bandung, tetapi benar-benar berakar di dalamnya.
“Kami ingin transisi ini berjalan wajar, dan memang tidak terburu-buru, tapi pasti. Bandung sudah jadi rumah bagi Satria Muda, dan sekarang kami segera mulai menempatinya,” katanya.
Mulai Desember 2025, tim akan berlatih penuh di C-Tra Arena, menyesuaikan diri dengan atmosfer baru jelang home game perdana Januari 2026. Proses ini bukan sekadar logistik, tapi membangun rutinitas baru yang selaras dengan semangat kota.
Team Manager Satria Muda, Theodore Wira Adi, menjelaskan bahwa semua fasilitas dari asrama hingga ruang ganti telah disiapkan. “Pemain juga antusias, mereka merasa Bandung punya energi yang positif dan membawa ‘hoki’ kepada klub kami ke depannya,” ujarnya.
Kehadiran Satria Muda juga mendapat dukungan dari legenda basket Bandung, Firmansyah. Dia menilai, Satria Muda dikenal dengan karakter dan mental juara yang kuat dan dia pun berharap energi itu bisa menjadi semangat baru bagi pencinta basket Bandung.
“Saya sudah mendengar kabar bahwa Satria Muda kini akan menjadi klub basket dari Kota Bandung. Ini tentu kabar yang sangat baik bagi perkembangan bola basket di kota ini,” katanya.
Pelatih kepala, Youbel Sondakh juga mengatakan bahwa masih membuka peluang untuk pemain generasi muda, khususnya asal Bandung bergabung dengan skuat. “Kami sedang mencari talenta-talenta baru, mungkin dari Bandung sendiri. Atmosfer Bandung untuk para pemain sejauh ini sangat positif,” ungkapnya.
Namun, menjaga legacy bukan tanpa tantangan. Bandung harus memastikan keberlanjutan pembinaan usia dini, memperkuat infrastruktur, dan menjaga antusiasme publik. Data dari Kemenpora menunjukkan bahwa partisipasi olahraga usia muda di Jawa Barat meningkat 12% dalam lima tahun terakhir, namun masih terkonsentrasi di sepak bola dan futsal.
Sebagai kota yang dikenal dengan kreativitas dan semangat komunitas, Bandung memiliki modal sosial yang besar untuk membangun citra sebagai “Kota Olahraga.” Sinergi antara Persib dan Satria Muda adalah contoh nyata bagaimana dua cabang olahraga bisa saling menguatkan.
“Basket bukan hanya soal menang atau kalah. Ini tentang membangun karakter, komunitas, dan kebanggaan akan kota kita,” pungkas Firmansyah.
Alternatif produk olahraga basket atau kebutuhan serupa:
