Aroma Kopi di Bawah Tegakan, Cibulao dan Gerakan Menyulam Hutan

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Rabu 12 Nov 2025, 16:21 WIB
Pola agroforestry memberi ruang bagi pohon kopi tumbuh di bawah tegakan, menjaga kelembapan tanah, sekaligus memberi penghasilan bagi warga. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Pola agroforestry memberi ruang bagi pohon kopi tumbuh di bawah tegakan, menjaga kelembapan tanah, sekaligus memberi penghasilan bagi warga. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Kabut tipis turun perlahan di lereng Puncak, Bogor. Di bawah tegakan pohon yang menjulang, aroma kopi yang baru dipetik bercampur dengan bau tanah basah. Suasana itu bukan sekadar pemandangan indah, melainkan hasil dari ikhtiar panjang masyarakat Kampung Cibulao yang memilih jalan untuk menanam kopi untuk menyelamatkan hutan.

Dulu, warga Cibulao hidup sebagai buruh pemetik teh. Upah yang kecil membuat mereka sering mencari tambahan penghasilan dengan menebang kayu. Hutan yang mestinya menjadi penyangga kehidupan justru terkikis sedikit demi sedikit. Longsor dan lahan kritis menjadi ancaman nyata.

Perubahan dimulai ketika Jumpono, seorang warga, mengajak tetangganya menanam kopi di lahan kosong. “Tadinya kawasan ini adalah kawasan hortikultura dan untuk tata ruang memang kurang mendukung. Makanya kami terus berinovasi bagaimana caranya untuk melakukan konservasi hutan," ujarnya.

Dari sepuluh orang, lahirlah Kelompok Tani Hutan (KTH) Cibulao. Kini jumlah anggota mencapai lebih dari enam puluh orang, sementara gabungan kelompok tani di Desa Tugu Utara melibatkan sekitar tiga ratus kepala keluarga. Mereka bukan lagi perambah hutan, melainkan penjaga hutan yang menanam kopi dengan pola agroforestry.

Hingga kini, 400 hektare lahan telah dihijaukan dengan kopi. Pola agroforestry memberi ruang bagi pohon kopi tumbuh di bawah tegakan, menjaga kelembapan tanah, sekaligus memberi penghasilan bagi warga. Program ini bagian dari Perhutanan Sosial yang memberi akses legal masyarakat untuk mengelola hutan.

Selain kopi, 200 hektare lahan dijadikan hutan alam sekunder berbasis jasa lingkungan. Wisatawan datang menikmati hijaunya kawasan tanpa mengubah fungsi hutan. “Karena kami di sini kawasan Puncak, kawasan wisata tetapi tanpa mengubah fungsi kawasan dan tetap menghijaukan kawasan itu, dan menjadikan pendapatan warga sekitar,” kata Jumpono.

Transformasi ekonomi terasa nyata. Jika dulu upah buruh pemetik teh jauh dari layak, kini beberapa anggota kelompok sudah bisa mengantongi penghasilan setara UMR Kota Bandung. “Di sini Alhamdulillah bagi yang sudah mengikuti kelompok tani itu sekarang untuk kesejahteraannya lumayan sangat meningkat, dan perekonomiannya sudah mulai membaik,” tambahnya.

Lebih dari sekadar ekonomi, dampak ekologis juga terlihat. Hutan kembali berfungsi sebagai penyangga, mencegah longsor, dan menghadirkan keanekaragaman hayati. “Setelah berdiri kelompok tani, masyarakat di sini sudah mulai sadar akan lingkungan dan betapa besar manfaatnya,” imbuh Jumpono.

Produk kopi Cibulao kini dipasarkan ke Bandung, Jabodetabek, Surabaya, Yogyakarta, hingga Makassar. Kehadiran kopi berkelanjutan dari desa penyangga menjadi relevan untuk mendukung identitas yang ramah lingkungan.

Tren sustainable coffee yang berkembang di dunia bahkan membuat produk KTH Cibulao diminati hingga ke Timur Tengah dan Eropa. Target mereka bahkan pada 2027 hingga 2030, produksi kopi Cibulao diharapkan meningkat signifikan.

“Tak hanya permintaan dalam negeri yang juga semakin hari semakin meningkat, tapi permintaan ekspor salah satunya seperti ke Perancis, Dubai dengan nama produk kopinya ‘Kopi Cibulao’,” kata Jumpono.

Data resmi memperkuat relevansi gerakan ini. KLHK mencatat, Indonesia masih memiliki lebih dari 13,5 juta hektare lahan kritis pada 2025, dengan Jawa Barat menyumbang sekitar 911 ribu hektare. Upaya KTH Cibulao menjadi bagian penting dari rehabilitasi tersebut.

Sementara itu, Kementerian Pertanian melaporkan produksi kopi Indonesia mencapai 774 ribu ton pada 2024 dan diproyeksikan naik 3–4 persen per tahun. Perkebunan rakyat, termasuk agroforestry seperti di Cibulao, menjadi tulang punggung pertumbuhan ini.

Dengan demikian, Cibulao bukan hanya cerita lokal, melainkan cermin bagi Jawa Barat. Masyarakat mulai menyadari bahwa kesejahteraan tidak harus bertentangan dengan kelestarian hutan. Agroforestry menjadi jalan tengah yang menghubungkan ekonomi, ekologi, dan identitas budaya.

Meski begitu, Jumpono menegaskan bahwa perjuangan ini tidak mudah. Meski dari kejauhan kawasan tampak hijau, banyak pohon yang perlu diremajakan. “Kalau dari kejauhan memang tampak hijau, tapi seberapa besar kayu yang ada, peremajaannya harus kayak apa. Bukan harus ditebang tapi disulam, dan upaya itu yang kami lakukan,” ujarnya.

Alternatif produk UMKM Kopi atau serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/3AzX3fSUR0
  2. https://s.shopee.co.id/4q7l2kYfIn
  3. https://s.shopee.co.id/4As4FXsoJa
  4. https://s.shopee.co.id/7V8WDhWJ6u

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

Di Balik Kebiasaan Minum Kopi

Ayo Biz 23 Sep 2025, 10:36 WIB
Di Balik Kebiasaan Minum Kopi

Braga dan Kopi Legenda

Ayo Netizen 17 Okt 2025, 14:20 WIB
Braga dan Kopi Legenda

News Update

Ayo Biz 12 Nov 2025, 17:37 WIB

Bandung dan Krisis Sunyi: Menyuarakan Kesadaran Kesehatan Mental di Kota Urban

Kesehatan mental yang baik berarti batin tenteram, pikiran jernih, dan emosi terkendali. Tanpa itu, aktivitas sehari-hari bisa terganggu, relasi sosial merenggang, bahkan muncul perilaku destruktif.
Kesehatan mental yang baik berarti batin tenteram, pikiran jernih, dan emosi terkendali. Tanpa itu, aktivitas sehari-hari bisa terganggu, relasi sosial merenggang, bahkan muncul perilaku destruktif. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 16:35 WIB

Ketika Panggilan 'Sayang' Hanya Bagian dari Jobdesk: Dramaturgi para Ladies Companion (LC)

Menyeruak dunia para LC yang dipenuhi stigma negatif.
Ilustrasi Ladies Companion (LC). (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Biz 12 Nov 2025, 16:21 WIB

Aroma Kopi di Bawah Tegakan, Cibulao dan Gerakan Menyulam Hutan

Pola agroforestry memberi ruang bagi pohon kopi tumbuh di bawah tegakan, menjaga kelembapan tanah, sekaligus memberi penghasilan bagi warga.
Pola agroforestry memberi ruang bagi pohon kopi tumbuh di bawah tegakan, menjaga kelembapan tanah, sekaligus memberi penghasilan bagi warga. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 16:00 WIB

Bermula Rumah Pribadi Menjadi Museum sebagai Warisan Seni yang Menginspirasi

Museum yang didirikan untuk menghormati dan melestarikan karya Srihadi yang inspiratif dalam dunia seni lukis.
Pengunjung menikmati dan mengabadikan hasil karya Srihadi, Sabtu 01 November 2025, Ciumbuleuit, Kecamatan Cicadap, Kota Bandung (Sumber: Sela Rika | Foto: Sela Rika)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 15:26 WIB

Dari Usaha Donat Rumahan hingga Berhasil Memperluas Jangkauan ke Lima Toko

Dengan mempertahankan kualitas donat setiap harinya, Pipin Donuts berhasil menjalankan bisnisnya hingga memiliki lima cabang.
Seorang customer yang mengantri untuk membeli Pipin Donuts, Cabang Sukabirus, Kabupaten Bandung, (08/11/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Asti Alya)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 15:09 WIB

ITB sebagai Wisata Teknologi Era Globalisasi - Bagian 2

Dalam paparan berikut sebagai lanjutan dari bagian ke-1 adalah rencana implementasi konkret untuk menjadikan Institut Teknologi Bandung (ITB).
ITB Jatinangor. (Sumber: Dok. ITB)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 14:50 WIB

Semangat 1955 Hidup Kembali di Kemeriahan Asia Afrika Festival 2025

Perayaan Asia Afrika Festival 2025 kembali di gelar di Kota Bandung
Suasana Perayaan Asia Afrika Festival (Foto: Desy Windayani Budi Artik)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 14:36 WIB

ACCRA, Dessert Rumahan Rasa Sultan di Bandung

Dessert rumahan dengan cita rasa sultan. ACCRA di Kota Bandung siap memanjakan lidah lewat mochi cheesecake dan tiramisu legendarisnya.
ACCRA di Kota Bandung siap memanjakan lidah lewat mochi cheesecake dan tiramisu legendarisnya. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Jelajah 12 Nov 2025, 13:34 WIB

Hikayat Kasus Reynhard Sinaga, Jejak Dosa 3,29 Terabita Predator Seksual Paling Keji dalam Sejarah Inggris

Kasus Reynhard Sinaga mengguncang dunia. Pria asal Depok itu menyimpan rahasia kelam. Di penjara Wakefield, ia menua bersama 3,29 terabita dosa yang tak bisa dikompresi.
Reynhard Sinaga.
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 12:45 WIB

Menyelami Makna di Balik Mereka(h), Wisata Rasa dan Imajinasi di Tengah Ruang Seni

Tak hanya untuk pecinta seni, Grey Art Gallery mengundang siapa pun yang ingin menikmati keindahan.
Suasana pengunjung Grey Art Gallery yang menjadi bagian dari cerita mereka yang perlahan merekah, 4 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Mutiara Khailla Gyanissa Putri)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 11:44 WIB

West Java Festival, Konser Musik atau Acara Budaya?

West Java Festival 2025 tak lagi sekadar konser. Mengusung tema 'Gapura Panca Waluya'.
West Java Festival 2025 (Foto: Demas Reyhan Adritama)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 11:06 WIB

Burayot, Camilan Legit Khas Priangan yang Tersimpan Rahasia Kuliner Sunda

Bagi orang Sunda, burayot bukan sekadar pengisi perut. Ia adalah bagian dari kehidupan sosial.
Burayot. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 10:45 WIB

Tak Pernah Takut Coba Hal Baru: Saskia Nuraini Sang Pemborong 3 Piala Nasional

Saskia Nuraini An Nazwa adalah siswi berprestasi tingkat Nasional yang menginspirasi banyak temannya dengan kata-kata.
Saskia Nuraini An Nazwa, Juara 2 lomba Baca Puisi, Juara 3 lomba unjuk bakat, juara terbaik lomba menulis puisi tingkat SMA/SMK tingkat Nasional oleh Lomba Seni sastra Indonesia dengan Tema BEBAS Jakarta. (Sumber: SMK Bakti Nusantara 666)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 10:24 WIB

Bandung Macet, Udara Sesak: Bahaya Asap Kendaraan yang Kian Mengancam

Bandung yang dulu dikenal sejuk kini semakin diselimuti kabut polusi.
Kemacetan bukan sekadar gangguan lalu lintas, tapi cerminan tata kelola kota yang belum sepenuhnya adaptif terhadap lonjakan urbanisasi dan perubahan perilaku mobilitas warganya. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 09:47 WIB

Ketika Integritas Diuji

Refleksi moral atas pemeriksaan Wakil Wali Kota Bandung.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin. (Sumber: Pemprov Jabar)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 09:36 WIB

Perpaduan Kenyal dan Lembut dari Donat Moci Viral di Bandung

Setiap gigitan Mave Douchi terasa lembut, manisnya tidak giung, tapi tetap memanjakan lidah.
Donat mochi lembut khas Mave Douchi dengan tekstur kenyal yang jadi favorit pelanggan (Foto: Zahwa Rizkiana)
Ayo Jelajah 12 Nov 2025, 08:39 WIB

Sejarah Letusan Krakatau 1883, Kiamat Kecil yang Guncang Iklim Bumi

Sejarah letusan Krakatau 1883 yang menewaskan puluhan ribu jiwa, mengubah iklim global, dan menorehkan bab baru sejarah bumi.
Erupsi Gunung Krakatau 1883. (Sumber: Dea Picture Library)
Ayo Biz 11 Nov 2025, 21:04 WIB

Mama Inspiratif dan Perjuangan Kolektif Mengembalikan Sentuhan Nyata dalam Pengasuhan

Tak sedikit orang tua yang merasa gamang menghadapi kenyataan bahwa anak-anak kini tumbuh dalam dunia yang tak bisa lepas dari layar.
Ilustrasi. Tak sedikit orang tua yang merasa gamang menghadapi kenyataan bahwa anak-anak kini tumbuh dalam dunia yang tak bisa lepas dari layar. (Foto: Freepik)
Ayo Biz 11 Nov 2025, 18:39 WIB

Dari Studio Kecil hingga Panggung Nasional, Bandung Bangkit Lewat Nada yang Tak Pernah Padam

Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk dan arsitektur kolonial yang memesona tapi juga 'rahim' dari gelombang musik yang membentuk identitas Indonesia sejak era 1960-an.
Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk dan arsitektur kolonial yang memesona tapi juga 'rahim' dari gelombang musik yang membentuk identitas Indonesia sejak era 1960-an. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)