AYOBANDUNG.ID -- Di tengah derasnya arus digitalisasi, tak sedikit orang tua yang merasa gamang menghadapi kenyataan bahwa anak-anak kini tumbuh dalam dunia yang tak bisa lepas dari layar. Dari balita hingga remaja, gadget seolah menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian mereka.
Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan teknologi, tersimpan kekhawatiran yang tak bisa diabaikan terutama soal ketergantungan anak terhadap gadget. Komunitas Mama Inspiratif, yang digagas oleh Rida Daryati, hadir sebagai oase bagi para ibu yang ingin lebih sadar dan bijak dalam mengasuh anak di era digital.
“Perkembangan teknologi seperti penggunaan gadget di satu sisi memberikan berbagai kemudahan terutama untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi. Namun, penggunaan gadget terutama pada anak-anak perlu mendapat perhatian serius dari para orang tua," ujar Rida.
Kekhawatiran Rida bukan tanpa alasan. Berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), sebanyak 71,3% anak di Indonesia memiliki gadget sendiri, dan 79% di antaranya diizinkan menggunakannya untuk keperluan selain belajar. Angka ini menunjukkan betapa besar paparan anak terhadap dunia digital, yang jika tidak diawasi dengan baik, bisa berdampak pada tumbuh kembang mereka.
“Sebagai orang tua, kami setuju, bila anak-anak lebih baik tidak terlalu dini dikenalkan dengan gadget,” lanjut Rida.
Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya kesadaran kolektif di kalangan orang tua untuk tidak menjadikan gadget sebagai ‘pengasuh kedua’ yang menggantikan peran interaksi langsung.
Rida menjelaskan, di komunitas Mama Inspiratif, isu parenting menjadi topik utama yang kerap didiskusikan. Mulai dari cara membangun komunikasi yang sehat dengan anak, hingga strategi mengatur waktu layar (screen time) agar anak tetap tumbuh seimbang secara emosional dan sosial.
“Karena pola asuh anak menjadi salah satu topik yang kerap diobrolkan atau didiskusikan di komunitas Mama Inspiratif,” jelas Rida.
Meski tidak selalu membahas gadget secara mendalam, para anggota komunitas menyadari bahwa isu ini tak bisa diabaikan. Terlebih, banyak kasus menunjukkan bahwa penggunaan gadget berlebihan dapat memengaruhi perilaku sosial anak, seperti menurunnya kemampuan berinteraksi dan meningkatnya kecenderungan isolasi.
“Kami melihat penggunaan gadget menjadi salah satu yang harus menjadi perhatian orang tua,” tambahnya.
Mama Inspiratif tak hanya menjadi ruang diskusi, tapi juga aktif menggelar talkshow parenting atau seminar seputar bahaya gadget. Kegiatan ini menjadi sarana edukasi bagi para ibu untuk memahami dampak psikologis dan fisik dari penggunaan gadget yang tidak terkontrol.
“Kami juga sering menggelar dan mengikuti talkshow terkait bahaya gadget untuk menjadi tambahan pengetahuan bagi kami para orang tua,” kata Rida.
Salah satu kekuatan komunitas ini adalah pendekatannya yang empatik dan tidak menghakimi. Setiap ibu datang dengan latar belakang dan tantangan berbeda, namun semua disambut dengan semangat saling mendukung. Diskusi yang hangat dan terbuka membuat banyak anggota merasa lebih percaya diri dalam mengambil keputusan parenting.
Tak jarang, dari diskusi-diskusi tersebut lahir inisiatif kecil seperti “hari tanpa gadget” di rumah, atau membuat jadwal aktivitas fisik bersama anak. Langkah-langkah sederhana ini terbukti mampu mengurangi ketergantungan anak terhadap layar dan mempererat hubungan emosional dalam keluarga.
“Selain itu, di komunitas kami, Mama Inspiratif, soal parenting terutama pola asuh anak menjadi topik yang sering didiskusikan,” tutur Rida.
Lebih jauh, Mama Inspiratif juga mendorong para ibu untuk menjadi role model dalam penggunaan teknologi. Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat, bukan hanya dari apa yang mereka dengar. Maka, membatasi penggunaan gadget juga harus dimulai dari orang tua sendiri.
Dengan semangat kolaboratif, komunitas ini terus tumbuh dan menjangkau lebih banyak ibu di berbagai kota. Mereka percaya bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil dari rumah, dari keluarga, dari para ibu yang saling menguatkan.
“Kami percaya, ibu yang teredukasi akan melahirkan generasi yang lebih sehat secara mental dan sosial," ujar Rida.
Alternatif produk kebutuhan fashion anak atau UMKM serupa:
