Kedai Kopi Premium Berharga Mahasiswa yang Lahir dari Mimpi Tiga Sahabat

Nur Azizah
Ditulis oleh Nur Azizah diterbitkan Rabu 03 Des 2025, 14:41 WIB
Barista Spare and Space meracik setiap minuman dengan takaran presisi dan bahan baku premium untuk menjaga konsistensi rasa yang terjangkau, 4 November 2025. (Sumber : Dokumentasi Penulis | Foto : Nur Azizah) (Foto: Nur Azizah)

Barista Spare and Space meracik setiap minuman dengan takaran presisi dan bahan baku premium untuk menjaga konsistensi rasa yang terjangkau, 4 November 2025. (Sumber : Dokumentasi Penulis | Foto : Nur Azizah) (Foto: Nur Azizah)

Di sudut Jalan Adhyaksa Raya Nomor 11, Sukapura, Kecamatan Dayeuhkolot, Kota Bandung, sebuah kedai kopi bernama Spare and Space berdiri tegak sejak dua tahun silam. Berawal dari kegelisahan melihat kawasan Telkom University yang masih minim kedai kopi berkualitas, tiga pemuda dengan mimpi serupa akhirnya memutuskan untuk mewujudkan sebuah ruang yang menawarkan cita rasa premium dengan harga yang ramah di kantong mahasiswa.

Pada Selasa, 4 November 2025, perjalanan panjang mereka kembali dikisahkan oleh Muhammad Apriliando atau biasa dikenal dengan nama Ando, yang mengungkap bagaimana sebuah kedai di lantai dua yang sempat berjuang melawan cuaca kini menjadi tempat bertemunya impian dan relasi baru.

Dengan harga mulai dari 12 ribu rupiah untuk black tea hingga 25 ribu rupiah untuk menu termahal, Spare and Space hadir sebagai jawaban atas kerinduan akan kopi berkualitas yang tidak menguras dompet. Di balik setiap tegukan minuman berbahan baku premium, tersimpan cerita tentang konsistensi, kerja keras, dan kolaborasi tiga individu yang menyatukan keahlian di bidang bisnis, kreatif, dan kopi. Lebih dari sekadar tempat nongkrong, kedai ini telah bertransformasi menjadi jembatan bagi mahasiswa untuk memperluas jaringan dan menemukan teman baru di tengah kesibukan kampus.

Ando, salah satu pemilik sekaligus lulusan desain interior Telkom University, mengisahkan bagaimana Spare and Space terlahir dari pertemuan tiga visi yang saling melengkapi. Bersama dua rekannya, ia membentuk tim solid dengan pembagian peran yang jelas: satu fokus pada bisnis dan kreativitas, satu lagi sebagai barista berpengalaman yang menguasai dunia kopi, sementara mitra ketiga menangani backend, finance, dan sumber daya manusia dari luar Bandung. 

"Kami berani membangun ini karena bertiga punya skill masing-masing yang sudah cukup oke di berbagai bidang yang saling melengkapi," ujar Ando menjelaskan awal mula.

Spare and Space yang kini memasuki tahun kedua operasionalnya. Perpaduan ketiga keahlian ini menciptakan fondasi kuat bagi Spare and Space untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh di tengah kompetisi kedai kopi yang kian ketat di kawasan kampus.

Membangun usaha dari nol bukanlah jalan yang mulus, terlebih dengan modal terbatas dan lokasi di lantai dua tanpa kanopi. Ando mengakui bahwa enam bulan pertama adalah periode paling berat dalam perjalanan kedai kopi mereka, di mana cuaca menjadi musuh utama yang menghadang.

Tantangan awal pertama karena modalnya terbatas, tempat yang berada di lantai dua dan tidak memiliki kanopi, menjadikan Spare amd Space adalah kafe outdoor sepenuhnya. Bahkan, ada hari-hari kelam ketika penjualan mencapai angka nol, tidak sepeser pun uang masuk ke kas kedai kecil mereka. Namun, alih-alih menyerah, trio pemilik kedai kopi ini justru menjadikan pengalaman pahit itu sebagai cambuk untuk terus berinovasi dan memperbaiki strategi bisnis mereka.

Di tengah persaingan kedai kopi yang menjamur di sekitar kampus, Spare and Space memilih jalan berbeda dengan mengutamakan konsistensi rasa dan kualitas bahan baku. Setiap minuman yang disajikan mengikuti Standard Operating Procedure yang ketat dan resep baku yang telah teruji, memastikan bahwa siapa pun barista yang bertugas akan menghasilkan cita rasa yang identik. Kedai kopi kekinian ini mempunyai SOP tersendiri dan resep yang ditaruh dengan jelas, hal ini menjadikan rasa setiap hidangan tetap memiliki rasa yang sama walaupun dibuat oleh beberapa tangan yang berbeda.

Untuk menjaga stabilitas kualitas, Spare and Space memilih bahan baku dari supplier terpercaya, termasuk susu dan sirup premium yang memiliki standar pabrik konsisten. Dedikasi terhadap kualitas ini bukan tanpa hasil, ulasan positif di berbagai platform menjadi bukti bahwa upaya mereka mempertahankan standar tinggi berbuah manis.

Kesabaran dan kerja keras tim akhirnya membuahkan hasil yang manis setelah melewati enam bulan pertama yang penuh tantangan. Perkembangan penjualan mereka menunjukkan pola pertumbuhan eksponensial yang konsisten, dengan peningkatan omzet dua kali lipat setiap periode enam bulanan.

 "Enam bulan pertama memang kurang banget, kadang ada hari tertentu yang benar-benar nol rupiah," kenang Ando dengan jujur tentang masa-masa awal.

 Seiring berjalannya waktu dan semakin banyaknya mahasiswa yang mengenal Spare and Space, angka penjualan mulai menunjukkan tren positif yang menggembirakan. 

"Setelah dua tahun, kalau dilihat dari perkembangannya, sales naik per enam bulan sekitar dua kali lipat," ungkap Ando dengan rasa syukur akan pertumbuhan yang konsisten tersebut.

Dalam era digital, kehadiran di media sosial bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan vital bagi bisnis kuliner seperti Spare and Space. Menyadari hal ini, tim Spare and Space menggarap konten Instagram mereka dengan serius, menciptakan feed yang estetik dan profesional layaknya coffee shop di pusat kota.

Baca Juga: Saat Alam Jadi Arena, Gunung Manglayang Jadi Cerita

Ando dan rekan-rekannya mencoba membuat konten di Instagram yang bagus dan estetik, yang membuat kedai kopi ini bukanlah kedai kopi dekat kampus yang asal-asalan. Selain konten organik yang dikemas apik, Spare and Space juga tidak segan mengalokasikan budget untuk beriklan di Instagram dan berkolaborasi dengan micro-influencer lokal. Media sosial juga menjadi jembatan komunikasi dua arah antara Spare and Space dengan pelanggan, dari reservasi hingga rekrutmen barista baru.

Spare and Space telah bertransformasi menjadi lebih dari sekadar tempat untuk menikmati secangkir kopi atau mengerjakan tugas kuliah. Kedai ini telah menjadi ekosistem sosial mikro di mana orang-orang yang awalnya asing satu sama lain dapat bertemu, berinteraksi, dan membangun jaringan pertemanan baru.

Menurut Ando, momen yang paling berkesan adalah melihat kedai kopi ini menjadi tempat orang memperluas jaringan dan link. Atmosphere yang nyaman dan tidak kaku membuat pengunjung merasa bebas untuk membuka percakapan dengan orang lain di meja sebelah. Inilah yang membuat Spare and Space berbeda: mereka tidak hanya menjual produk, tetapi juga experience yang menyenangkan.

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Nur Azizah
Tentang Nur Azizah
Mahasiswi Digital Public Relations Telkom University 2024
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 11 Des 2025, 20:00 WIB

Emas dari Bulu Tangkis Beregu Putra Sea Games 2025, Bungkam Kesombongan Malaysia

Alwi Farhan dkk. berhasil membungkam “kesombongan” Tim Malaysia dengan angka 3-0.
Alwi Farhan dkk. berhasil membungkam “kesombongan” Tim Malaysia dengan angka 3-0. (Sumber: Dok. PBSI)
Beranda 11 Des 2025, 18:37 WIB

Media Ditantang Lebih Berpihak pada Rakyat: Tanggapan Aktivis Atas Hasil Riset CMCI Unpad

Di tengah situasi dinamika sosial-politik, ia menilai media memegang peran penting untuk menguatkan suara warga,baik yang berada di ruang besar maupun komunitas kecil yang jarang mendapat sorotan.
Ayang dari Dago Melawan menanggapi hasil riset CMCI Unpad bersama peneliti Detta Rahmawan dan moderator Preciosa Alnashava Janitra. (Sumber: CMCI Unpad)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 18:01 WIB

Nelangsa Bojongsoang Setiap Musim Hujan: Siapa Harus Bertanggung Jawab?

Banjir yang melanda Bojongsoang memicu kemacetan lalu lintas yang kian menggila. Lalu, pihak mana yang semestinya memikul tanggung jawab?
Kemacetan lalu lintas terjadi di Bojongsoang akibat banjir (04/12/2025). (Sumber: Khalidullah As Syauqi)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 17:23 WIB

Hidup Lebih Bersih, Sungai Lebih Bernyawa

Kegiatan ini mengangkat isu berapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan sungai agar terhindar dari bencana alam serta penyakit.
Mahasiswa Universitas Sunan Gunung Djati Bandung anggota Komunitas River Cleanup. (Foto: Rizki Hidayat)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 16:57 WIB

Sistem Pengelolaan Limbah di Bandung yang Berantakan: Sebaiknya Prioritaskan Langkah Inovatif Sungguhan

Sistem pengelolaan limbah di Bandung yang Berantakan, saran saya sebagai warga Bandung untuk M. Farhan prioritaskan langkah inovatif sungguhan.
Sistem pengelolaan limbah di Bandung yang Berantakan, saran saya sebagai warga Bandung untuk M. Farhan prioritaskan langkah inovatif sungguhan.
Ayo Netizen 11 Des 2025, 16:32 WIB

Masyarakat Kota Bandung Berharap Wali Kota Tindak Tegas Penanganan Kasus Begal

Maraknya tindak kriminalitas seperti begal di Kota Bandung meningkatkan keresahan warga untuk beaktivitas di luar.
Suasana jalan yang sepi pada malam hari di daerah Jalan Inhoftank, Kota Bandung. (Sumber: Nayla Aurelia) (Foto: Nayla Aurelia)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 16:13 WIB

Gunung Api Palasari Purba

Adanya lava, batuan beku yang berasal dari letusan efusif Gunung Palasari Purba, meninggalkan jejak letusan yang sangat megah dan mengagumkan.
Lava raksasa kawasan Cibanteng – Panyandaan, Desa Mandalamekar, Kecamatan Cimenya. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Taufanny Nugraha)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 15:39 WIB

Pengunjung Mengeluhkan Teras Cihampelas yang Semakin Kumuh

Mulai dari lantai yang tak terawat, fasilitas rusak, hingga area Teras Cihampelas yang tampak sepi dan tidak terurus.
Suasana Teras Cihampelas Menampakan suasana kosong pada Senin (1/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Rafli Ashiddieq)
Ayo Jelajah 11 Des 2025, 15:36 WIB

Sejarah Kawasan Tamansari, Kampung Lama yang Tumbuh di Balik Taman Kolonial Bandung

Sejarah Tamansari Bandung sebagai kampung agraris yang tumbuh diam-diam di balik taman kolonial, dari desa adat hingga kampung kota padat.
Suasana pemukiman di kawasan Tamansari, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan al Faritsi)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 14:48 WIB

Mengeja Bandung Utama, Merawat Keragaman Agama

Menjaga dan memperkuat “benih-benih toleransi” baik melalui edukasi, kebijakan yang inklusif, maupun upaya nyata di tingkat komunitas, pemerintah.
Gang Ruhana, Kelurahan Paledang, berdiri Kampung Toleransi, ikon wisata religi yang diresmikan Pemerintah Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 13:37 WIB

Ini Titik-Titik Kemacetan di Kota Bandung menurut Wali Kota Farhan: Mana Tata Kelolanya?

Bandung didapuk sebagai “Kota Nomor 1 Termacet di Indonesia 2024” oleh TomTom Traffic Index.
Kemacetan di Jalan Dr. Djundjunan, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 12:30 WIB

Saparua Ramai tapi Minim Penataan: Wali Kota Bandung Diharap Lebih Peduli

Taman Saparua selalu ramai, namun penataan dan fasilitasnya masih kurang memadai.
Track lari Saparua yang tampak teduh dari samping namun area sekitarnya masih perlu perbaikan dan penataan. Jumat siang, 28 November 2025. (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Najmi Zahra A)
Ayo Jelajah 11 Des 2025, 11:01 WIB

Gunung Tangkubanparahu, Ikon Wisata Bandung Sejak Zaman Kolonial

Sejarah Tangkubanparahu sebagai destinasi klasik Bandung sejak masa kolonial, lengkap dengan rujukan Gids Bandoeng dan kisah perjalanan para pelancong Eropa.
Gunung Tangkubanparahu tahun 1910-an. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 10:48 WIB

Kenyaman Wisata Bandung Terancam oleh Pengamen Agresif

Warga mendesak Wali Kota M. Farhan bertindak tegas dan memberi solusi agar kota kembali aman dan nyaman.
Keramaian di kawasan wisata malam Bandung memperlihatkan interaksi tidak nyaman antara pengunjung dan pengamen memaksa, 02/12/2025. (Foto: Hakim)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 10:25 WIB

Kenyamanan Taman Badak di Bandung Masih Menyisakan Kritikan

Taman Badak yang berpusat di tengah-tengah kota Bandung adalah salah satu tempat favorit di kalangan pengunjung.
Taman Badak Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat 28 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Wan Maulida Kusuma Syazci)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 10:03 WIB

Lumpia Basah Katadji, Nikmatnya Sampai Suapan Terakhir

Kuliner viral di Banjaran, Kabupaten Bandung, yakni Lumpia Basah Katadji.
Seporsi lumpia basah katadji dengan bumbu dan topping yang melimpah. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tantia Nurwina)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 09:32 WIB

Mengapa Summarecon Bandung Kini Ramai Dijadikan Tempat Olahraga Warga?

Summarecon Bandung kini ramai dijadikan tempat olahraga warga, khususnya pada pagi dan sore hari.
Aktivitas olahraga di kawasan Summarecon Bandung terlihat meningkat terutama pada akhir pekan. (Dokumentasi Penulis)
Beranda 11 Des 2025, 05:16 WIB

Generation Girl Bandung Kikis Kesenjangan Gender di Bidang Teknologi

Mematahkan anggapan bahwa belajar STEM itu sulit. Selain itu, anggapan perempuan hanya bisa mengeksplorasi bidang non-tech adalah keliru.
Exploring Healthy Innovation at Nutrihub, salah satu aktivitas dari Generation Girl Bandung. (Sumber: Generation Girl Bandung)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 21:09 WIB

Minat Baca Warga Bandung Masih Rendah meski Fasilitas Mencukupi, Catatan untuk Wali Kota

Menyoroti masalah rendahnya minat baca di Bandung meski fasilitas memadai.
Sebuah Street Library tampak lengang dengan buku-buku yang mulai berdebu di samping Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Bandung, Jumat (05/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Adellia Ramadhani)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 20:16 WIB

Bubur Mang Amir, Bubur Ayam Termurah se-Dunia Seporsi Cuma Rp5.000

Pengakuan Mang Amir, ia sudah berjualan bubur ayama selama 25 tahun.
Pengakuan Mang Amir, penjual bubur seporsi Rp5.000, ia sudah berjualan bubur ayama selama 25 tahun. (Sumber: Dokumentasi Penulis)