Wali Kota Bandung Sibuk Penataan, Tunawisma di Jalan Asia Afrika Masih Terabaikan

Farrel Alfrianda Husein
Ditulis oleh Farrel Alfrianda Husein diterbitkan Jumat 05 Des 2025, 17:31 WIB
Di depan salah satu ruko di Asia Afrika, Bandung, tampak tumpukan kardus dan seorang warga yang menjadikan area ini sebagai tempat beristirahat, (27/11/2025). (Sumber: Dok. Penulis | Foto: Farrel Alfrianda Husein)

Di depan salah satu ruko di Asia Afrika, Bandung, tampak tumpukan kardus dan seorang warga yang menjadikan area ini sebagai tempat beristirahat, (27/11/2025). (Sumber: Dok. Penulis | Foto: Farrel Alfrianda Husein)

Daerah Asia Afrika ialah salah satu lokasi yang lumayan berarti di Bandung dan banyak saja orang yang datang ke sana. Akan tetapi, selama beberapa bulan belakangan, kelihatan makin banyak tunawisma yang mangkal di sepanjang jalan koridor koridor Asia Afrika. Keadaan seperti ini membuat kita bertanya tanya soal seberapa bagus program sosial Muhammad Farhan  sebagai Wali Kota Bandung yang seharusnya menolong mereka di ruang publik kota. Kondisi ini menandakan ada persoalan yang perlu penanganan serius.

Faktanya, masalah tunawisma bukanlah hal baru di kota besar seperti Bandung. Akan tetapi, ketika mereka muncul di kawasan bersejarah, hal ini jadi lebih pelik sebab wilayah tersebut punya bobot sejarah mendalam. Asia Afrika pun merupakan pusat wisata, sehingga bagaimana kelihatannya mencerminkan gambaran kota. Situasi ini menandakan bahwa upaya penanganan yang ada sekarang belum benar benar berhasil.

Isu tunawisma perlu kita lihat sebagai masalah sosial, bukan cuma gangguan bagi ketertiban di kota. Muncul nya kejadian ini berarti memberikan fakta bahwa orang miskin dan kurang mampu belum tersentuh belas kasih dari pemerintah. Di sisi lain kondisi ini juga memperlihatkan tidak merata nya pelayanan sosial pemerintah terhadap masyarakat. Oleh sebab itu, diperlakukan suatu cara pandang yang menyeluruh.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan melalui Dinas Sosial sebetulnya rutin mendatangi para tunawisma, namun hasilnya kerap diragukan. Sebagian besar dari mereka kembali lagi ketempat semula setelah dipindahkan ke penampungan. Kecenderungan ini menunjukan bahwa penanganan yang diberikan hanya sebentar. Jika akar masalahnya tidak ditangani sungguh sungguh, pola ini akan terus saja terjadi.

Faktor ekonomi bukan satu-satunya penyebab meningkatnya tunawisma di Bandung. Urbanisasi, kurangnya dukungan keluarga, dan masalah kesehatan mental juga ikut mendorong kondisi ini. Banyak tunawisma memilih bertahan di area ramai seperti Asia Afrika karena peluang mendapatkan bantuan lebih besar. Hal ini menjadikan kawasan tersebut sebagai titik berkumpul utama.

Banyak nya tunawisma ini bisa membuat tamu kota merasa kurang nyaman. Beberapa pelancong  merasa sedikit kurang senang. Mereka harus melewati kelompok yang terlihat kotor dan tidak rapi. Keadaan ini dapat mencoreng nama baik wisata di tempat bersejarah itu. Lama lama akan terus memburuk. Bandung akan menjadi berbeda di mata masyarakat. Bakal sayang sekali jika nama Bandung jadi buruk mengingat kota ini di pandang sebagai kota yang cantik.

Seorang pria tampak menata kardus di trotoar Jalan Asia Afrika, Bandung, pada malam hari, (27,11,2025) (Sumber: Penulis: Farrel Alfrianda Husein | Foto: Farrel Alfrianda Husein)
Seorang pria tampak menata kardus di trotoar Jalan Asia Afrika, Bandung, pada malam hari, (27,11,2025) (Sumber: Penulis: Farrel Alfrianda Husein | Foto: Farrel Alfrianda Husein)

Selain aspek kenyamanan, masalah kebersihan dan keamanan juga perlu diperhatikan. Ruang publik idealnya dapat digunakan semua orang secara aman dan tertib. Ketidakteraturan yang muncul karena kurangnya pengelolaan dapat menimbulkan potensi masalah baru. Kondisi ini menandakan masih lemahnya koordinasi di lapangan.

Satpol PP sudah melakukan kunjungan untuk mengawasi, tapi menurut saya cara edukasi nya salah karena tidak di lakukan secara kemanusiaan dan tidak memberi solusi yang berkepanjangan. Penertiban yang hanya memindahkan lokasi tidak menyelesaikan persoalan inti. Dampaknya, tunawisma kembali lagi setelah beberapa waktu. Ini menunjukan perlunya strategi yang lebih menyeluruh.

Tempat penampungan sementara bisa jadi jalan keluar. Namun, sarana dan daya tampungnya masih kurang. Banyak tunawisma tidak mau tinggal lama di sana. Mereka merasa tempat itu tidak bisa penuhi apa yang paling penting. Jika mutu layanan ditingkatkan, mereka mungkin mau menetap lebih lama. Ini membuat poses pembinaan jadi lebih berhasil.

Kolaborasi Wali Kota Bandung dengan komunitas sosial bisa menjadi langkah pendukung yang kuat. Keterlibatan mereka dapat membantu pemerintah dalam memberikan pendampingan berkelanjutan. Sinergi seperti ini sangat diperlukan untuk hasil yang lebih stabil.

Masalah tunawisma di Jalan Asia Afrika itu menunjukan sesuatu, pembangunan kota juga harus lihat dari sisi manusia nya. Jangan hanya keindahan ruang umum nya. Wajah kota itu bukan cuma dari gedung dan lampu. Wajah kota juga dari keadaan warga di dalamnya. Pemerintah Wali Kota Bandung harus anggap ini sebagai nilai penting. Tunjukan permasalahan ini untuk sistem bantuan sosial, tindakan yang tepat bisa buat ruang umum jadi lebih terkontrol.

Saya berharap Wali Kota Bandung dapat membuat Dinas Sosial, Satpol PP, dan warga bekerja lebih baik. Cara menangani tunawisma harus lebih santun. Tindakan itu harus terus berjalan. Mereka perlu peluang untuk lepas dari susah. Jika rencana ini lebih menyatu. Area Asia Afrika akan nyaman untuk semua. Wali Kota Bandung bisa tunjukan bahwa ia peduli pada orang yang lemah. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Farrel Alfrianda Husein
MAHASISWA DIGITAL PUBLIC RELATIONS 2024, TELKOM UNIVERSITY
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 10 Des 2025, 21:09 WIB

Minat Baca Warga Bandung Masih Rendah meski Fasilitas Mencukupi, Catatan untuk Wali Kota

Menyoroti masalah rendahnya minat baca di Bandung meski fasilitas memadai.
Sebuah Street Library tampak lengang dengan buku-buku yang mulai berdebu di samping Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Bandung, Jumat (05/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Adellia Ramadhani)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 20:16 WIB

Bubur Mang Amir, Bubur Ayam Termurah se-Dunia Seporsi Cuma Rp5.000

Pengakuan Mang Amir, ia sudah berjualan bubur ayama selama 25 tahun.
Pengakuan Mang Amir, penjual bubur seporsi Rp5.000, ia sudah berjualan bubur ayama selama 25 tahun. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 20:02 WIB

Bandung untuk Mobil Pribadi atau Bandung untuk Warga?

Kota yang terlalu banyak bergantung pada kendaraan adalah kota yang rentan.
Warga bersepeda di kawasan Alun-alun Bandung. (Sumber: Arsip pribadi | Foto: Djoko Subinarto)
Ayo Biz 10 Des 2025, 20:02 WIB

Ketika Pekerja Kehilangan Rasa Aman: PHK Menguak Luka Sosial yang Jarang Terlihat

Fenomena pemutusan hubungan kerja atau PHK semakin menjadi sorotan publik karena dampaknya yang luas terhadap kehidupan pekerja, pencari kerja, dan dinamika hubungan industrial.
Fenomena pemutusan hubungan kerja atau PHK semakin menjadi sorotan publik karena dampaknya yang luas terhadap kehidupan pekerja, pencari kerja, dan dinamika hubungan industrial. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 19:51 WIB

Karya Anak Muda Bandung yang Hadirkan Identitas dalam Brand Fashion Berjiwa Bebas

Brand lokal ini membawa semangat bebas dan berani, mewakili suara anak muda Bandung lewat desain streetwear yang penuh karakter.
Tim urbodycount menata koleksi kaos edisi terbaru di atas mobil sebagai bagian dari proses pemotretan produk di Buahbatu Square Jl.Apel 1 NO.18, Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/11/2025) (Sumber: Rahma Dewi | Foto: Rahma Dewi)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 18:19 WIB

Soerat Imadjiner oentoek Maurenbrecher

Sebuah inspirasi unutk Wali Kota Bandung dan wakilnya, demi kemajuan Bandung.
Suasana Jalan Asia Afrika (Groote Postweg) Kota Bandung zaman kolonial Belanda. (Sumber: Tropenmuseum)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 17:34 WIB

Sibuk Romantisasi Tak Kunjung Revitalisasi, Angkot Kota Bandung 'Setengah Buntung'

Kritik dan Saran terhadap Wali Kota Bandung terkait revitalisasi angkot Bandung.
Angkot Kota Bandung yang mulai sepi peminat di Dipatiukur, (7/12/2025). (Foto: Andrea Keira)
Ayo Jelajah 10 Des 2025, 17:03 WIB

Hikayat Terminal Cicaheum, Gerbang Perantau Bandung yang jadi Sarang Preman Pensiun

Sejarah Terminal Cicaheum sebagai pintu perantau Bandung. Terminal ini hidup abadi lewat budaya populer Preman Pensiun saat fungsi aslinya perlahan menyusut.
Suasana Terminal Cicaheum, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 16:26 WIB

Untuk Siapa Sebenarnya Sidewalk Diperuntukkan?

Keberadaan trotoar yang layak dan aman dapat mendorong masyarakat untuk lebih banyak berjalan kaki serta mengurangi kemacetan dan polusi.
Trotoar di Jalan Braga yang dipenuhi PKL. (Foto: Author)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 14:30 WIB

Sarana Bus Trans Metro Jabar Terus Meningkat, Halte Terbengkalai Tak Diperhatikan Wali Kota Bandung?

Di balik itu Metro Jabar Trans banyak disukai warga, beberapa halte malah dibiarkan terbengkalai.
Prasarana halte di daerah Mohamad Toha yang terlihat banyak coretan dan kerusakan tak terurus menyebabkan ketidaknyamanan bagi penumpang, pada 30 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Nufairi Shabrina)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 14:13 WIB

Penumpukan Sampah di Ujung Berung Sudah Tidak Terkendali, Warga Mulai Kewalahan

Artikel ini membahas tentang kondisi kebersihan yang ada di Kota Bandung terutama di Ujung Berung.
Penumpukan sampah terlihat berserakan di di Jalan Cilengkrang, Kawasan Ujung Berung, pada Senin, 1 Desember 2025 pukul 07.30 WIB. (Foto: Sumber Muhamad Paisal). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Muhamad Paisal)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 12:37 WIB

Masa Depan Bandung Antara Julukan Kota Kreatif dan Problematika Urban

Kota Bandung telah lama dikenal sebagai kota kreatif atau dengan julukan Prestisius (Unesco City of Design).
Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk tapi juga ruang hidup yang terus berdenyut dengan  semangat pluralisme dan kreativitas. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Titania Zalsyabila Hidayatullah)
Beranda 10 Des 2025, 12:37 WIB

Belasan Jurnalis Dalami Fungsi AI untuk Mendukung Kerja Redaksi

Inisiatif ini ditujukan untuk memperkuat kemampuan jurnalis Indonesia, khususnya dalam verifikasi digital lanjutan, investigasi, serta pemanfaatan berbagai teknologi AI generatif.
Training of Trainers (ToT) "AI for Journalists".
di Hotel Mercure Cikini, Jakarta.
Ayo Netizen 10 Des 2025, 12:22 WIB

Cager, Bager, Bener: Filosofi Sopir Online Bandung di Jalanan Kota

Mengutamakan profesionalisme serta nilai-nilai saling menghormati agar perjalanan tetap nyaman dan aman setiap hari.
Seorang driver online tengah tersenyum ramah menunggu penumpangnya di tengah keramaian jalanan, menerapkan nilai cageur, bager, bener dalam layanan transportasi – Bandung, Sabtu (01/11/2025) (Foto: Bunga Kemuning A.D)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 10:29 WIB

Batagor dan Baso Cuankie Serayu, Kuliner Sederhana yang Selalu Ramai di Cihapit

Batagor dan Cuankie Serayu masih mempertahankan daya tariknya hingga kini.
Suasana Antre Batagor dan Baso Cuankie Serayu (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Miya Siti Nurimah)
Beranda 10 Des 2025, 09:42 WIB

Jomlo Menggugat: Saat Urusan Personal Berubah Jadi Persoalan Sosial

Di berbagai fase hidupnya, perempuan tetap saja berhadapan dengan ekspektasi sosial yang meminta mereka mengikuti nilai-nilai yang sudah lama tertanam.
Ilustrasi (Sumber: Pixabay | Foto: congerdesign)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 08:44 WIB

Akhir Pekan di Bandung Bukan Wisata, tetapi Ujian Kesabaran di Tengah Arus Padat

Kota Bandung kini dikenal sebagai kota yang kaya akan destinasi wisata. Namun, kemacetan yang parah menjadi masalah di setiap akhir pekan
Kota Bandung kini dikenal sebagai kota yang kaya akan destinasi wisata. Namun, kemacetan yang parah menjadi masalah di setiap akhir pekan. (Dok. Penulis)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 07:41 WIB

Knalpot Bising: Dari Keluhan Masyarakat hingga Harapan Kota Tenang

Knalpot bising masih mengganggu warga Bandung. Razia yang tidak konsisten membuat pelanggar mudah lolos.
Suara bising nan kencang memantul di jalanan hingga membuat kita tak terasa tenang. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 09 Des 2025, 20:00 WIB

Beban Hidup Mencekik dan Tingginya Pengangguran Bukti Kegagalan Wali Kota Bandung?

Kenaikan biaya hidup dan syarat kerja tidak masuk akal memperparah 100 ribu pengangguran di Bandung.
Tingginya angka pengangguran memaksa warga Bandung beralih menjadi pekerja serabutan. (Sabtu, 06 Desember 2025). (Sumber: Penulis | Foto: Vishia Afiath)
Ayo Netizen 09 Des 2025, 19:53 WIB

Tanggapan Wisatawan tentang Kualitas Fasilitas Bandros di Bandung

Kritik serta saran mengenai fasilitas bandros yang ada di Kota Bandung.
Bandros di Kota Bandung. (Sumber: Dokumentasi Penulis)