Sebuah kisah inspiratif datang dari Desa Banyuresmi, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Di tengah keindahan desa tersebut, ada sebuah usaha yang kini menjadi penopang ekonomi bagi warga sekitar. Salah satu sosok di balik keberhasilan ini adalah Budi Agusman yang berusia 41 tahun, seorang pengusaha yang membuktikan bahwa ketekunan adalah kunci mengubah nasib.
Perjalanan bisnis seorang pria yang akrab disapa Budi ini tidaklah instan. Memulai langkahnya pada tahun 2017, ia merintis karir dari usaha yang sangat sederhana, yakni berjualan sandal. Namun, jiwa kewirausahaannya terus mendorongnya untuk mencoba berbagai peluang lain.
Dalam delapan tahun terakhir, Budi tercatat pernah menggeluti usaha pembuatan layang-layang, berdagang tembakau, hingga menjajal bisnis kopi. Kini, ketekunannya berbuah manis lewat usaha distribusi gas yang ia kelola. Transformasi dari penjual sandal hingga menjadi distributor gas dan pebisnis sukses menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa dalam membaca kebutuhan pasar.
Dampak dari usaha yang dijalankan seorang Budi sangat terasa bagi lingkungan sekitarnya. Saat ini, ia mampu mempekerjakan sekitar 90 orang karyawan dengan sistem borongan. Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan gambaran nyata bagaimana satu unit usaha lokal dapat menggerakkan roda perekonomian desa dan memberikan penghidupan bagi banyak keluarga.
Meski telah mengecap kesuksesan, Budi tetap dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan peduli sosial. Kehadirannya di tengah masyarakat tidak hanya sebagai pemberi kerja, tetapi juga sebagai donatur aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan.
Berdasarkan wawancara pada 10 November 2025, Budi menuturkan bahwa sebagian dari rezekinya selalu disisihkan untuk kepentingan bersama. Mulai dari perayaan Maulid Nabi, kegiatan 17 Agustusan, hingga pembangunan infrastruktur desa.
"Ya intinya kalau ada rezeki lebih, saya ingin berbagi. Biasanya rutin nyumbang untuk acara Maulid Nabi, 17 Agustusan, terus juga perbaikan jalan atau ngasih bahan bangunan buat fasilitas umum. Kita ingin warga juga merasakan manfaatnya," ujar Budi menjelaskan motivasinya.
Bagi Budi, bisnis bukan sekadar mencari keuntungan pribadi, melainkan sarana untuk memberikan manfaat seluas-luasnya. (*)
