Nostalgia ke Kampung Halaman Bersama Roemah Aki

Dias Ashari
Ditulis oleh Dias Ashari diterbitkan Minggu 01 Jun 2025, 08:53 WIB
Nasi Lemak Roemah Aki, Selasa 27 Mei 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Nasi Lemak Roemah Aki, Selasa 27 Mei 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Bandung memang tidak pernah kehilangan ide kreatifnya. Begitu banyak tempat makan atau kafe bermunculan untuk memenuhi keinginan pasar.

Ada yang lokasinya mudah dijangkau tapi ada juga yang berada di pelosok atau biasanya kita sebut dengan hidden game. Meski begitu tapi biasanya tempat tersebut akan memenuhi ekspektasi dari pengunjung, seperti Roemah Aki.

Roemah Aki merupakan salah satu cafe bernuansa tempo dulu yang berlokasi di Jl. Kakap No. 80 b/26, Ciroyom, Kec. Andir, Kota Bandung. Cafe ini tepat berada di belakang Pasar Ciroyom.

Lokasi kafe ini memang terbilang sedikit jauh dari jalan raya namun sangat dipastikan pengunjung akan menyukai suasana cafe begitu pertama kali melihatnya.

Begitu pintu dibuka pengunjung akan disuguhkan dengan sebuah ruangan yang tidak begitu besar tapi terasa sangat nyaman.

Terdapat beberapa kursi dan meja yang tidak terlalu banyak yang terbuat dari kayu. Pada dinding dihiasi dengan berbagai stiker atau poster yang terlihat sedikit usang namun estetik. Selain itu ada juga ornamen tv tabung, vas bunga dan beberapa teko yang menambah khasnya tempat ini.

Berkunjung ke Roemah Aki seperti sedang kembali ke kampung halaman. Begitu sejuk dengan jendela kayu tempo dulu juga beberapa ornamen daun plastik namun nampak seperti nyata.

Berdiam di sini sambil membaca buku dan menikmati setiap hidangan yang disajikan terasa sangat sempurna.

Baca Juga: Jalan Santai tapi Menantang, Begini serunya Komunitas Kaki Besi Club

Berdasarkan review di Google ada salah satu makanan yang direkomendasikan pengunjung sebelumnya yaitu nasi lemak.

Demi menjawab rasa penasaran, penulis pun memesan satu porsi nasi lemak beserta menu lain seperti es teler, donat jadul, dimsum dan risol mayo.

Tak perlu menunggu lama akhirnya makanan disajikan satu buah nasi lemak atau yang biasa kita kenal dengan nasi uduk terhidang cantik di sebuah piring putih dengan motif bunga. Nasi disertai dengan kacang, timun, ikan tongkol, sambal ikan teri juga kerupuk.

Satu suap nasi lemak yang gurih bersatu dengan beberapa kondimen dengan aneka rasa dan tekstur yang beragam tentu menjadi perpaduan yang unik dalam mulut. Menu mewah namun dari segi harga sangat murah yaitu hanya 8000 saja.

Nasi Lemak Roemah Aki, Selasa 27 Mei 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Nasi Lemak Roemah Aki, Selasa 27 Mei 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Menu lainnya juga tidak kalah enak donat jadul dengan taburan gula putih halus sangat lembut dimulut. Dimsum mentai yang gurih berpadu dengan chilli oil yang pedas juga tidak kalah juaranya.

Risol mayo dengan isian beef  juga patut dicoba dengan harga yang worth it yaitu hanya 6000 saja. Sajian terakhir ditutup dengan es teler yang creamy dan segar memang sangat memenuhi dahaga cuaca panas di siang itu.

Siapa saja yang rindu dengan kampung halaman sepertinya cafe ini akan menjadi obat juga penawar asa yang ampuh. Kafe ini sangat cocok didatangi seorang diri sebagai tempat penghilang penat.

Namun bagi pengunjung yang ingin membawa keluarga pun tak masalah. Melepas lelah dan bersenda gurau bersama. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dias Ashari
Tentang Dias Ashari
Menjadi Penulis, Keliling Dunia dan Hidup Damai Seterusnya...
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 23 Okt 2025, 11:31 WIB

Hikayat Kaum Sarungan

Santri adalah peneguh nilai, penjaga moral bangsa, dan penggerak perubahan sosial.
Kampanye pakai sarung dengan fashion show di jalanan yang dilakukan oleh pecinta budaya di Semarang. Diperingati 3 Maret, sarung punya sejarah panjang. (Sumber: Ayo Semarang.com | Foto: Audrian Firhannusa)
Ayo Jelajah 23 Okt 2025, 11:21 WIB

Dari Barak Tentara ke Istana, Sejarah Mobil Maung Pindad Buatan Bandung

Dari bengkel kecil di Bandung hingga jadi mobil dinas pejabat, Maung buatan Pindad berubah dari kendaraan tempur jadi simbol nasionalisme baru.
Deretan kendaraan khusus Maung MV 3 Produksi PT Pindad di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 23 Okt 2025, 10:10 WIB

Seperti Surabaya, Bandung Harus Belajar Atasi Limbah Popok dan Pembalut

Surabaya telah berhasil menjadi kota berkelanjutan karena upayanya dalam menghijaukan lingkungan.
Ilustrasi popok bayi. (Sumber: Pexels/Emma Bauso)
Ayo Netizen 23 Okt 2025, 08:57 WIB

Sore: Istri Dari Masa Depan, Cinta yang Terjebak dalam Putaran Waktu

Yandy Laurens selaku sutradara mengemas film "Sore: Istri Dari Masa Depan" dengan konsep time loop atau perjalanan lintas waktu.
Poster film Sore: Istri dari Masa Depan. (Sumber: Instagram/sheiladaisha)
Ayo Netizen 23 Okt 2025, 07:50 WIB

Kliwon dan Komposisi Instrumen Sorawatu

Komposisi kliwon disepakati sebagai proses mengheningkan cipta pada semesta.
 (Foto: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 21:06 WIB

Setahun Pendidikan Bermakna, Menanam Peradaban Lewat Tindakan Nyata

Menyoroti langkah Kemendikdasmen dalam membangun peradaban melalui kebijakan yang berdampak nyata bagi generasi muda.
Foto mengajar di SD Tewang Kadamba, Kalteng. (Foto: Eka)
Ayo Biz 22 Okt 2025, 20:30 WIB

Membangun Wisata yang Tak Merusak tapi Menghidupkan Alam dan Budaya Lokal

Di tengah tekanan kerja dan digitalisasi, banyak orang mencari pelarian ke alam. Tapi bukan sekadar alam liar, mereka menginginkan pula kenyamanan, estetika, dan pengalaman.
Di tengah gempuran wisata urban dan digital, LGE tetap mengusung semangat pelestarian budaya lokal Sunda, mulai dari nama tempat, makanan tradisional, hingga permainan rakyat. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 20:10 WIB

Enam Akar Asal-usul Agama

Jauh sebelum berdiri gereja, kuil, atau masjid, manusia telah lebih dulu menatap langit, gunung, petir, dan kematian dengan perasaan yang campur aduk.
The Histomap of Religion: The Story of Man’s Search for Spiritual Unity (John B. Sparks, 1952) (Sumber: UsefulCharts, https://www.youtube.com/watch?v=5EBVuToAaFI) | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 19:17 WIB

Gastrokolonialisme: Pelajaran Pangan dari Hawaii untuk Indonesia

Tanpa kita sadari justru kita masih dijajah secara halus lewat orientasi pangan lokal yang semakin tergantikan dengan kampanye makanan olahan
Mengutip dari Sebumi, sebab pada akhirnya  perjuangan melawan kelaparan bukan sekedar mengisi perut, melainkan mengembalikan martabak di meja makan kita sendiri (Sumber: Freepik)
Ayo Biz 22 Okt 2025, 18:44 WIB

Pasar Syariah Belum Kompetitif? Begini Tantangan dan Solusi Investasi Islam di Indonesia

Dengan mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, potensi pengembangan instrumen keuangan yang sesuai prinsip syariah dinilai sangat besar.
Dengan mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, potensi pengembangan instrumen keuangan yang sesuai prinsip syariah dinilai sangat besar. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 17:04 WIB

Review Anime 'Chainsaw Man The Movie: Reze Arc', Romantisme dan Aksi dalam Visual Memukau

Film animasi produksi studio MAPPA yaitu "Chainsaw Man The Movie: Reze Arc" mengguncang layar lebar dengan cerita dan visual yang bagus.
Poster film Chainsaw Man The Movie: Reze Arc (Sumber: imdb.com)
Ayo Biz 22 Okt 2025, 16:31 WIB

Gowes Bukan Gaya-gayaan: Sepeda Bisa Jadi Solusi Urban Sustainability di Bandung

Tren bersepeda yang semula dianggap gaya-gayaan kini mulai menunjukkan potensi sebagai solusi urban sustainability yang nyata.
Tren bersepeda yang semula dianggap gaya-gayaan kini mulai menunjukkan potensi sebagai solusi urban sustainability yang nyata. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 15:31 WIB

Bandung dan Paradoks Kota Hijau: Potensi Besar yang Belum Tergarap

Bandung, kota kreatif dengan sejuta potensi, kini berhadapan dengan paradoks hijau.
Bandung, kota kreatif dengan sejuta potensi, kini berhadapan dengan paradoks hijau. (Sumber: Unsplash/Ikhsan Assidiqie)
Beranda 22 Okt 2025, 15:10 WIB

Insinerator Digencarkan, Tapi Bukan Solusi Tuntas Atasi Krisis Sampah di Kota Bandung

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, pun mengakui bahwa penggunaan insinerator tak bisa serampangan.
Salah satu insinerator di tempat pembuangan sampah di Kota Bandung. (Sumber: Pemkot Bandung)
Ayo Jelajah 22 Okt 2025, 13:38 WIB

Saat Hacker Bjorka Bikin Polisi Kelimpungan Tiga Kali

Bjorka bikin polisi kelimpungan tiga kali. Dari Cirebon sampai Minahasa, negara sibuk memburu bayangan di layar komputer.
Ilustrasi hacker Bjorka.
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 12:48 WIB

Film Rangga & Cinta: Mengenang Kembali Kisah Romansa Masa Remaja

Film Rangga & Cinta dikemas dengan nuansa awal 2000-an yang autentik.
 Salah satu adegan film Rangga & Cinta (Sumber: X/@habisnontonfilm)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 11:51 WIB

Mengokohkan Sistem Manajemen Kinerja: Pilar Penggerak Profesionalitas ASN

Penguatan sistem manajemen kinerja ASN bukan sekadar urusan teknis, tetapi langkah strategis membangun birokrasi berdampak.
Aparatur Negeri Sipil (ASN). (Sumber: Pemkot Magelang)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 10:10 WIB

Menakar Ulang Feodalisme Pesantren

Esai ini ditulis dalam rangka memperingati hari santri.
Ilustrasi santri yang sedang belajar di pesantren. (Sumber: Pexels/Mufid Majnun)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 09:12 WIB

Selusin 'Fun Fact' buat Kita yang Sering Salah Kaprah Menyama-nyamakan Setiap Agama

Masalahnya, cara pandang itu sering banget dipakai buat bikin dunia agama terlihat rapi dan gampang dipahami.
Buku Pengantar tentang Agama-Agama (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 05:21 WIB

Khalifah di Era Konsumerisme: Menemukan Keseimbangan dengan Menjaga Lingkungan

Modernitas telah membawa manusia hidup dalam era konsumerisme.
Tugas kita hari ini adalah menanam benih peradaban bumi yang hijau. Sekecil apapun itu karena menjaga bumi adalah bagian dari ibadah seorang Hamba kepada Pencipta-Nya. (Sumber: Freepik)