Seperti rutinitas skincare yang membutuhkan waktu dan biaya, laporan keberlanjutan kerap dipandang sebagai beban tambahan bagi perusahaan, padahal merupakan investasi jangka panjang yang menguntungkan.
Secara langsung, laporan ini memungkinkan perusahaan untuk melakukan efisiensi sumber daya yang berdampak pada profitabilitas perusahaan. Secara tidak langsung, laporan ini juga berdampak pada hal-hal yang lebih tidak kasat mata, seperti meningkatnya kepercayaan publik dan peluang pendanaan dari investor yang sadar akan isu lingkungan.
Dampak positif laporan keberlanjutan terhadap perusahaan dapat dilihat melalui perusahaan Puma, yang mencatatkan lonjakan nilai saham sebesar 4.000% setelah secara konsisten menerbitkan laporan keberlanjutan sebagai bagian dari strategi bisnisnya.
Selain Puma, Unilever juga menunjukkan bahwa komitmen terhadap laporan keberlanjutan dapat mendorong pertumbuhan profitabilitas, terbukti dengan peningkatan signifikan laba bersih sebesar 15% (€3,4 miliar) pada tahun 2024 yang didorong oleh pengurangan biaya dan peningkatan efisiensi operasional.
Penyampaian laporan keberlanjutan secara terbuka mencerminkan komitmen perusahaan terhadap prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam menjalankan tanggung jawab lingkungan dan sosial. Transparansi berarti perusahaan bersedia membuka informasi penting kepada publik, sementara akuntabilitas menunjukkan kesediaan perusahaan untuk bertanggung jawab atas dampak dari operasional bisnisnya.
Ketika publik melihat bahwa perusahaan jujur dalam mengungkapkan informasi, serta bersedia mengakui dan memperbaiki dampaknya terhadap lingkungan dan sosial, kepercayaan pun tumbuh secara alami.
Seiring waktu, kepercayaan dari publik akan memperkuat citra perusahaan sebagai entitas yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga pada isu keberlanjutan.
PT Unilever Indonesia menjadi salah satu perusahaan yang berhasil membangun reputasi positif berkat konsistensinya dalam mempublikasikan laporan keberlanjutan yang transparan dan komprehensif.
Melalui pengungkapan laporan keberlanjutan secara berkala, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang efisiensi penggunaan sumber daya. Dengan data yang akurat, perusahaan dapat mengidentifikasi area mana saja yang berpotensi mengalami pemborosan, sehingga langkah penghematan dapat diterapkan secara tepat sasaran.
Upaya ini tidak hanya menurunkan biaya produksi, tetapi juga membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti pengurangan emisi gas rumah kaca dan limbah beracun.

Hal ini dapat dilihat pada Puma, yang pada tahun 2011 mengungkap dampak lingkungan sebesar €145 juta dan kemudian melakukan efisiensi dengan mengurangi konsumsi air hingga 1 juta liter per tahun serta menghemat 8.500 ton kertas. Inisiatif ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga mendorong efisiensi operasional dan profitabilitas perusahaan dalam jangka panjang.
Meningkatnya kesadaran investor terhadap isu keberlanjutan menjadikan laporan keberlanjutan sebagai alat strategis untuk menarik pendanaan jangka panjang. Banyak investor kini tidak hanya mempertimbangkan kinerja keuangan, tetapi juga menilai bagaimana perusahaan mengelola dampak lingkungan dan sosialnya. Perusahaan yang secara konsisten menyampaikan laporan keberlanjutan dinilai memiliki manajemen risiko yang lebih baik dan orientasi jangka panjang yang lebih jelas.
BlackRock, perusahaan manajemen aset terbesar di dunia, secara terbuka menyatakan bahwa keberlanjutan adalah standar baru dalam strategi investasinya, dengan berkomitmen untuk memprioritaskan investasi pada perusahaan yang memiliki strategi keberlanjutan yang kuat. Hal ini menunjukkan bahwa keterbukaan terhadap aspek keberlanjutan juga membuka akses terhadap sumber pendanaan yang lebih luas dan stabil.
Layaknya seseorang yang tidak menggunakan skincare dan akhirnya menghadapi berbagai masalah kulit di kemudian hari, perusahaan yang tidak menyusun laporan keberlanjutan berisiko kehilangan kepercayaan publik dan kesulitan beradaptasi dengan tuntutan pasar yang terus berkembang.
Walaupun tidak memberikan hasil secara instan, laporan keberlanjutan terbukti mendukung keberlangsungan dan profitabilitas perusahaan melalui manfaat strategis jangka panjang.
Peningkatan citra perusahaan, efisiensi sumber daya, dan akses pendanaan jangka panjang merupakan nilai tambah yang dapat diperoleh melalui komitmen keberlanjutan.
Perusahaan yang menerbitkan laporan keberlanjutan secara konsisten akan siap untuk membangun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Dengan demikian, laporan keberlanjutan seharusnya tidak lagi dipandang sebagai beban tambahan, melainkan investasi yang membawa keuntungan berkelanjutan bagi perusahaan. (*)