Seperti Skincare-an, Laporan Keberlanjutan Mutlak Diperlukan Perusahaan!

Antonio Alfio
Ditulis oleh Antonio Alfio diterbitkan Minggu 15 Jun 2025, 12:37 WIB
Perusahaan yang tidak menyusun laporan keberlanjutan berisiko kehilangan kepercayaan publik. (Sumber: Pexels/Ron Lach)

Perusahaan yang tidak menyusun laporan keberlanjutan berisiko kehilangan kepercayaan publik. (Sumber: Pexels/Ron Lach)

Seperti rutinitas skincare yang membutuhkan waktu dan biaya, laporan keberlanjutan kerap dipandang sebagai beban tambahan bagi perusahaan, padahal merupakan investasi jangka panjang yang menguntungkan.

Secara langsung, laporan ini memungkinkan perusahaan untuk melakukan efisiensi sumber daya yang berdampak pada profitabilitas perusahaan. Secara tidak langsung, laporan ini juga berdampak pada hal-hal yang lebih tidak kasat mata, seperti meningkatnya kepercayaan publik dan peluang pendanaan dari investor yang sadar akan isu lingkungan.

Dampak positif laporan keberlanjutan terhadap perusahaan dapat dilihat melalui perusahaan Puma, yang mencatatkan lonjakan nilai saham sebesar 4.000% setelah secara konsisten menerbitkan laporan keberlanjutan sebagai bagian dari strategi bisnisnya.

Selain Puma, Unilever juga menunjukkan bahwa komitmen terhadap laporan keberlanjutan dapat mendorong pertumbuhan profitabilitas, terbukti dengan peningkatan signifikan laba bersih sebesar 15% (€3,4 miliar) pada tahun 2024 yang didorong oleh pengurangan biaya dan peningkatan efisiensi operasional.

Penyampaian laporan keberlanjutan secara terbuka mencerminkan komitmen perusahaan terhadap prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam menjalankan tanggung jawab lingkungan dan sosial. Transparansi berarti perusahaan bersedia membuka informasi penting kepada publik, sementara akuntabilitas menunjukkan kesediaan perusahaan untuk bertanggung jawab atas dampak dari operasional bisnisnya.

Ketika publik melihat bahwa perusahaan jujur dalam mengungkapkan informasi, serta bersedia mengakui dan memperbaiki dampaknya terhadap lingkungan dan sosial, kepercayaan pun tumbuh secara alami.

Seiring waktu, kepercayaan dari publik akan memperkuat citra perusahaan sebagai entitas yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga pada isu keberlanjutan.

PT Unilever Indonesia menjadi salah satu perusahaan yang berhasil membangun reputasi positif berkat konsistensinya dalam mempublikasikan laporan keberlanjutan yang transparan dan komprehensif.

Melalui pengungkapan laporan keberlanjutan secara berkala, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang efisiensi penggunaan sumber daya. Dengan data yang akurat, perusahaan dapat mengidentifikasi area mana saja yang berpotensi mengalami pemborosan, sehingga langkah penghematan dapat diterapkan secara tepat sasaran.

Upaya ini tidak hanya menurunkan biaya produksi, tetapi juga membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti pengurangan emisi gas rumah kaca dan limbah beracun.

Ilustrasi produk Puma. (Sumber: Pexels/Ashutosh Sonwani)
Ilustrasi produk Puma. (Sumber: Pexels/Ashutosh Sonwani)

Hal ini dapat dilihat pada Puma, yang pada tahun 2011 mengungkap dampak lingkungan sebesar €145 juta dan kemudian melakukan efisiensi dengan mengurangi konsumsi air hingga 1 juta liter per tahun serta menghemat 8.500 ton kertas. Inisiatif ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga mendorong efisiensi operasional dan profitabilitas perusahaan dalam jangka panjang.

Meningkatnya kesadaran investor terhadap isu keberlanjutan menjadikan laporan keberlanjutan sebagai alat strategis untuk menarik pendanaan jangka panjang. Banyak investor kini tidak hanya mempertimbangkan kinerja keuangan, tetapi juga menilai bagaimana perusahaan mengelola dampak lingkungan dan sosialnya. Perusahaan yang secara konsisten menyampaikan laporan keberlanjutan dinilai memiliki manajemen risiko yang lebih baik dan orientasi jangka panjang yang lebih jelas.

BlackRock, perusahaan manajemen aset terbesar di dunia, secara terbuka menyatakan bahwa keberlanjutan adalah standar baru dalam strategi investasinya, dengan berkomitmen untuk memprioritaskan investasi pada perusahaan yang memiliki strategi keberlanjutan yang kuat. Hal ini menunjukkan bahwa keterbukaan terhadap aspek keberlanjutan juga membuka akses terhadap sumber pendanaan yang lebih luas dan stabil.

Layaknya seseorang yang tidak menggunakan skincare dan akhirnya menghadapi berbagai masalah kulit di kemudian hari, perusahaan yang tidak menyusun laporan keberlanjutan berisiko kehilangan kepercayaan publik dan kesulitan beradaptasi dengan tuntutan pasar yang terus berkembang.

Walaupun tidak memberikan hasil secara instan, laporan keberlanjutan terbukti mendukung keberlangsungan dan profitabilitas perusahaan melalui manfaat strategis jangka panjang.

Peningkatan citra perusahaan, efisiensi sumber daya, dan akses pendanaan jangka panjang merupakan nilai tambah yang dapat diperoleh melalui komitmen keberlanjutan.

Perusahaan yang menerbitkan laporan keberlanjutan secara konsisten akan siap untuk membangun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Dengan demikian, laporan keberlanjutan seharusnya tidak lagi dipandang sebagai beban tambahan, melainkan investasi yang membawa keuntungan berkelanjutan bagi perusahaan. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Antonio Alfio
Tentang Antonio Alfio
Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Katolik Parahyangan
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Jelajah 19 Des 2025, 19:15 WIB

Sejarah Jatinangor, Perkebunan Kolonial yang jadi Pabrik Sarjana di Timur Bandung

Jatinangor pernah hidup dari teh dan karet sebelum menjelma kawasan pendidikan terbesar di timur Bandung.
Jatinangor. (Sumber: sumedangkab.go.id)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 18:09 WIB

Abah, Buku Bekas, dan Denyut Intelektual

Mahasiswa lintas angkatan mengenalnya cukup dengan satu panggilan Abah. Bukan dosen, staf, bukan pula pustakawan kampus.
Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 16:01 WIB

Maribaya Natural Hotspring Resort: Wisata Alam, Relaksasi, dan Petualangan di Lembang

Maribaya Natural Hotspring Resort menawarkan pengalaman wisata alam dan relaksasi di tengah kesejukan Lembang.
Maribaya Lembang. (Sumber: Dokumen Pribadi)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 15:13 WIB

Bukit Pasir sebagai Benteng Alami dari Hempasan TsunamiĀ 

Sand dune yang terbentuk oleh proses angin dan gelombang dapat mengurangi efek tsunami.
Teluk dengan pantai di selatan Jawa Barat yang landai, berpotensi terdampak hempasan maut tsunami. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: T. Bachtiar)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 14:22 WIB

Jualan setelah Maghrib Pulang Dinihari, Mi Goreng ā€˜Mas Sam’ Cari Orang Lapar di Malam Hari

Mengapa mesti nasi goreng ā€œMas Iputā€? Orangnya ramah.
SAM adalah nama sebenarnya, tapi para pelanggannya telanjur menyebutnya ā€œMas Iputā€. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 14:12 WIB

5 Hidden Gem Makanan Manis di Pasar Cihapit, Wajib Dicoba Saat Main ke Bandung!

Semuanya bisa ditemukan dalam satu area sambil menikmati suasana Pasar Cihapit.
Salah satu tempat dessert di Pasar Cihapit, yang menjadi tujuan berburu makanan manis bagi pengunjung. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 12:57 WIB

Twig CafƩ Maribaya: Tempat Singgah Tenang dengan Pemandangan Air Terjun yang Menyegarkan Mata

Suasana Cafe yang sangat memanjakan mata dan pikiran lewat pemandangan nyata air terjun yang langsung hadir di depan mata.
Air terjun yang langsung terlihat dari kafe. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 11:46 WIB

Program CSR sebagai Alat Penembusan dosa

CSR harus dikembalikan ke inti, yaitu komitmen moral untuk mencegah kerusakan ekosistem sejak awal
Ilustrasi kayu hasil penebangan. (Sumber: Pexels/Pixabay)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 10:21 WIB

Keberlangsungan Suatu Negara dalam Bayang-Bayang Deformasi Kekuasaan

Sering kali ada pengaruh buruk dalam jalannya suatu pemerintahan yang dikenal dengan istilah deformasi kekuasaan.
 (Sumber: Gemini AI)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 09:24 WIB

Kota Bandung: Hak Trotoar, Pejalan Kaki, dan PKL

Antara hak pejalan kaki dan pedagang kaki lima yang harus diseimbangkan pemerintah Kota Bandung
Pejalan kaki harus melintas di jalan yang diisi oleh para pedagang di trotoar Lengkong Street Food, Kamis, 4 Desember 2025. (Sumber: Dokumentasi pribadi | Foto: Taqiyya Tamrin Tamam)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 09:13 WIB

Cibaduyut: Sentra Sepatu yang Berubah Menjadi Sentra Kemacetan

Cibaduyut tidak hanya menjadi pusat penjualan sepatu di Kota Bandung, tapi juga sebagai salah satu pusat kemacetan di kota ini.
Tampak jalanan yang dipenuhi kendaraan di Jln. Cibaduyut, Kota Bandung (04/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Yudhistira Rangga Eka Putra)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 21:16 WIB

Sambel Pecel Braga: Rumah bagi Lidah Nusantara

Sejak berdiri pada 2019, Sambel Pecel Braga telah menjadi destinasi kuliner yang berbeda dari hiruk- pikuk kota.
Sambel Pecel Braga di tengah hiruk pikuk perkotaan Bandung. (Foto: Fathiya Salsabila)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 20:42 WIB

Strategi Bersaing Membangun Bisnis Dessert di Tengah Tren yang Beragam

Di Tengah banyaknya tren yang cepat sekali berganti, hal ini merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi pengusaha dessert untuk terus mengikuti tren dan terus mengembangkan kreatifitas.
Dubai Truffle Mochi dan Pistabite Cookies. Menu favorite yang merupakan kreasi dari owner Bonsy Bites. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 20:08 WIB

Harapan Baru untuk Taman Tegallega sebagai Ruang Publik di Kota Bandung

Taman Tegallega makin ramai usai revitalisasi, namun kerusakan fasilitas,keamanan,dan pungli masih terjadi.
Area tribun Taman Tegalega terlihat sunyi pada Jumat, 5 Desember 2025, berlokasi di Jalan Otto Iskandardinata, Kelurahan Ciateul, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Jawa Barat. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Ruth Sestovia Purba)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 19:38 WIB

Mengenal Gedung Sate, Ikon Arsitektur dan Sejarah Kota Bandung

Gedung Sate merupakan bangunan bersejarah di Kota Bandung yang menjadi ikon Jawa Barat.
Gedung Sate merupakan bangunan bersejarah di Kota Bandung yang menjadi ikon Jawa Barat. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 18:30 WIB

Kondisi Kebersihan Pasar Induk Caringin makin Parah, Pencemaran Lingkungan di Depan Mata

Pasar Induk Caringin sangat kotor, banyak sampah menumpuk, bau menyengat, dan saluran air yang tidak terawat, penyebab pencemaran lingkungan.
Pasar Induk Caringin mengalami penumpukan sampah pada area saluran air yang berlokasi di Jln. Soekarno-Hatta, Kec. Babakan Ciparay, Kota Bandung, pada awal Desember 2025 (Foto : Ratu Ghurofiljp)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 17:53 WIB

100 Tahun Pram, Apakah Sastra Masih Relevan?

Karya sastra Pramoedya yang akan selalu relevan dengan kondisi Indonesia yang kian memburuk.
Pramoedya Ananta Toer. (Sumber: Wikimedia Commons | Foto: Lontar Foundation)
Ayo Jelajah 18 Des 2025, 17:42 WIB

Hikayat Jejak Kopi Jawa di Balik Bahasa Pemrograman Java

Bahasa pemrograman Java lahir dari budaya kopi dan kerja insinyur Sun Microsystems dengan jejak tak langsung Pulau Jawa.
Proses pemilahan bijih kopi dengan mulut di Priangan tahun 1910-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 17:21 WIB

Komunikasi Lintas Agama di Arcamanik: Merawat Harmoni di Tengah Tantangan

Komunikasi lintas agama menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas dan keharmonisan sosial di kawasan ini.
Monitoring para stakeholder di Kecamatan Arcamanik (Foto: Deni)
Ayo Jelajah 18 Des 2025, 16:40 WIB

Eksotisme Gunung Papandayan dalam Imajinasi Wisata Kolonial

Bagi pelancong Eropa Papandayan bukan gunung keramat melainkan pengalaman visual tanjakan berat dan kawah beracun yang memesona
Gunung Papandayan tahun 1920-an. (Sumber: KITLV)