Ahmad Sahroni, Nafa Urbach, Eko Patrio dan Uya Kuya Tumbang di Tangan Rakyat

Andres Fatubun
Ditulis oleh Andres Fatubun diterbitkan Minggu 31 Agu 2025, 19:16 WIB
Anggota DPR RI dari Komisi IX, Nafa Urbach, saat mengunjungi konstituennya di Wonosobo, Jawa Tengah. (Sumber: IG/nafaurbach)

Anggota DPR RI dari Komisi IX, Nafa Urbach, saat mengunjungi konstituennya di Wonosobo, Jawa Tengah. (Sumber: IG/nafaurbach)

AYOBANDUNG.ID - Gelombang sakit hati rakyat akhirnya menumbangkan empat nama anggoat DPR yang semula bercokol di Senayan. Ahmad Sahroni dengan ucapannya yang kasar, Nafa Urbach dengan dukungannya terhadap tunjangan fantastis, serta Eko Patrio dan Uya Kuya dengan aksi joget di ruang sidang, sama-sama menuai hujatan. Sikap dan pernyataan mereka dianggap nirempati dan melukai hati rakyat yang tengah berjibaku menghadapi kesulitan hidup.

Puncak kemarahan pun meledak, bukan cuma makian di jagat maya, tetapi juga di jalanan.

Rumah mereka satu per satu digeruduk massa, hingga akhirnya dua partai besar, NasDem dan PAN, mencopot keempatnya dari kursi DPR. Bagi rakyat, momen ini bukan sekadar sanksi politik, melainkan semacam kelegaan—sebuah hati rakyat yang dilukai bisa menjatuhkan wakilnya sendiri.

Ucapan Sahroni

Pemicunya bermula pada Jumat, 22 Agustus 2025. Ahmad Sahroni, politisi flamboyan Partai NasDem, melontarkan pernyataan yang dianggap menghina publik. Dalam sebuah kunjungan kerja di Polda Sumatera Utara, ia menyebut, “Orang yang cuma mental bilang bubarin DPR, itu adalah orang tolol sedunia.”

Ucapan itu dengan cepat menyebar di media sosial. Publik menilai Sahroni tidak hanya arogan, tetapi juga mengabaikan rasa frustasi rakyat terhadap lembaga legislatif. Tak butuh waktu lama, video tersebut menjadi viral, dan Sahroni pun dihujat habis-habisan.

Nafa Urbach dan Tunjangan Rp 50 Juta

Tak lama berselang, giliran Nafa Urbach yang terseret badai. Artis yang kini berstatus anggota DPR dari NasDem itu menyatakan dukungan terhadap tunjangan rumah sebesar Rp 50 juta per bulan bagi anggota dewan. Dalam sebuah siaran langsung media sosial pada 21 Agustus 2025, ia menyebut tunjangan tersebut penting agar anggota DPR dari luar daerah bisa mendapat tempat tinggal layak di Jakarta.

Pernyataan itu memicu kemarahan publik. Di tengah harga kebutuhan pokok yang melambung dan pengangguran yang meningkat, argumen Nafa dianggap buta realitas. Netizen menudingnya tak punya empati terhadap kesulitan masyarakat.

Joget di Gedung Parlemen

Sementara itu, dua figur dari PAN, yakni Eko Patrio dan Uya Kuya, menjadi sorotan karena tingkah laku mereka di ruang sidang. Pada 15 Agustus 2025, usai Presiden Prabowo menyampaikan pidato RAPBN 2026, keduanya terekam berjoget riang di kursi legislatif.

Momen itu viral di media sosial, dipandang sebagai simbol betapa wakil rakyat jauh dari penderitaan rakyat yang mereka wakili. Saat rakyat kesulitan, anggota DPR justru bergembira ria di ruang sidang yang seharusnya sakral.

Amarah Massa Menyasar Rumah

Kemarahan publik kemudian keluar dari ruang digital. Pada 30–31 Agustus 2025, rumah keempat anggota DPR itu menjadi sasaran amuk massa.

Rumah Ahmad Sahroni di Jalan Swasembada Timur XXII, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara dijarah massa pada Sabtu, 30 Agustus 2025 siang. Mobil-mobil mewah yang terparkir jadi bulan-bulanan. Barang-barang pribadi ikut dijarah. Malamnya, giliran rumah Eko Patrio di Setiabudi porak-poranda. Warga membawa keluar perabot, elektronik, hingga tas bermerek.

Tak berhenti di situ, massa juga mendatangi rumah Uya Kuya. Pagar didobrak, isi rumah diacak-acak, ruang keluarga dihancurkan. Keesokan harinya, rumah Nafa Urbach di Tangerang Selatan mengalami nasib serupa. Dalam dua hari, simbol kemewahan para wakil rakyat runtuh di hadapan kemarahan kolektif rakyat.

Partai Bertindak

Menanggapi situasi yang kian panas, partai politik pun mengambil langkah.

Ketua Umum NasDem Surya Paloh mengeluarkan siaran pers pada 31 Agustus 2025. Dalam pernyataan resmi itu, NasDem menegaskan aspirasi rakyat adalah prioritas utama. Namun karena ucapan dan sikap anggota DPR yang mencederai perasaan rakyat, partai memutuskan menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach mulai 1 September 2025.

Surat keputusan NasDem yang menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach.
Surat keputusan NasDem yang menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach.

Langkah serupa diambil PAN. Melalui siaran pers yang ditandatangani Zulkifli Hasan dan Viva Yoga Mauladi, PAN menyatakan mencopot Eko Hendro Purnomo dan Surya Utama dari kursi DPR. Partai berlambang matahari itu menegaskan komitmennya menjaga integritas, serta meminta masyarakat tetap tenang dan mempercayakan penyelesaian masalah kepada pemerintah.

Surat keputusan PAN yang menonaktifkan Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dan Surya Utama (Uya Kuya).
Surat keputusan PAN yang menonaktifkan Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dan Surya Utama (Uya Kuya).

Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi para wakil rakyat. Jangan sekali-kali meremehkan suara publik, sebab ketika kepercayaan rakyat dikhianati, konsekuensinya bisa langsung menjatuhkan mereka dari kursi kekuasaan.

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Beranda 15 Des 2025, 21:18 WIB

Tanda Kerusakan Alam di Kabupaten Bandung Semakin Kritis, Bencana Alam Meluas

Seperti halnya banjir bandang di Sumatera, kondisi alam di wilayah Kabupaten Bandung menunjukkan tanda-tanda kerusakan serius.
Warga di lokasi bencana sedang membantu mencari korban tertimbun longsor di Arjasari, Kabupaten Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 20:05 WIB

Tahun 2000-an, Palasari Destinasi 'Kencan Intelektual' Mahasiswa Bandung

Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung.
 Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Farisi)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 19:25 WIB

Benang Kusut Kota Bandung: Penataan Kabel Tak Bisa Lagi Ditunda

Kabel semrawut di berbagai sudut Kota Bandung merusak estetika kota dan membahayakan warga.
Kabel-kabel yang menggantung tak beraturan di Jl. Katapang, Lengkong, Kota Bandung, pada Rabu (03/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Masayu K.)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 18:08 WIB

Menghangat di Hujan Bandung dengan Semangkuk Mie Telur Mandi dari Telur Dadar JUARA

“Mie Telur Mandi” dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial.
 “Mie Telur Mandi” dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:14 WIB

Mengukus Harapan Senja di Jatinangor

Ketika roti kukus di sore hari menjadi kawan sepulang kuliah.
Roti-roti yang dikukus kembali sebelum diberi topping. (Foto: Abigail Ghaissani Prafesa)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:04 WIB

Selamat Datang di Kota Bandung! Jalan Kaki Bisa Lebih Cepat daripada Naik Kendaraan Pribadi

Bandung, yang pernah menjadi primadona wisata, kini menduduki peringkat sebagai kota termacet di Indonesia.
Deretan kendaraan terjebak dalam kemacetan pasca-hujan di Kota Bandung, (03/12/2025). (Foto: Zaidan Muafa)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 16:52 WIB

Cerita Kuliner Nasi Tempong dan Jalanan Lengkong yang tak Pernah Sepi

Salah satu kisahnya datang dari Nasi Tempong Rama Shinta, yang dahulu merasakan jualan di gerobak hingga kini punya kedai yang selalu ramai pembeli.
Jalan Lengkong kecil selalu punya cara menyajikan malam dengan rasa di Kota Bandung, (05/11/2025). (Foto: Zaki Al Ghifari)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 16:09 WIB

Lampu Lalu Lintas Bermasalah, Ancaman Kecelakaan yang Perlu Ditangani Cepat

Lampu lalu lintas di perempatan Batununggal dilaporkan menampilkan hijau dari dua arah sekaligus yang memicu kebingungan dan potensi kecelakaan.
Kondisi lalu lintas yang berantakan di perempatan Batununggal, Kota Bandung (4/12/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Amelia Ulya)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 15:56 WIB

Terjangkau namun Belum Efisien, Trans Metro Pasundan di Mata Mahasiswa

Mahasiswa di Bandung memilih bus kota sebagai transportasi utama, namun masih menghadapi kendala pada rute, jadwal, dan aplikasi.
Suasana di dalam bus Trans Metro Pasundan di sore hari pada hari Selasa (2/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dheana Husnaini)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 15:16 WIB

Bandung di Tengah Ledakan Turisme: Makin Cantik atau Cuma Viral?

Artikel ini menyoroti fenomena turisme Bandung yang makin viral namun sekaligus makin membebani kota dan lingkungannya.
Sekarang Bandung seperti berubah jadi studio konten raksasa. Hampir setiap minggu muncul cafe baru dan semuanya berlomba-lomba tampil seestetik mungkin agar viral di TikTok. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 14:36 WIB

Jalan Baru Literasi dan Numerasi di Indonesia: Berkaca pada Pendidikan Finlandia

Rendahnya kemampuan literasi dan numerasi siswa Indonesia berdasarkan data PISA dan faktor penyebabnya.
Butuh kerjasama dan partisipasi dari berbagai pihak dalam rangka mewujudkan pendidikan terbaik bagi anak-anak negeri ini. (Sumber: Pexels/Agung Pandit Wiguna)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 14:28 WIB

Tahu Bakso di Pasar Sinpasa Summarecon Bandung: Lezatnya Paduan Tradisi dan Urban Vibes

Di sekitar Pasar Modern Sinpasa Summarecon Bandung, salah satu tenant mampu menarik perhatian siapa saja yang lewat: tahu bakso enak.
Tahu Bakso Enak. (Sumber: dokumentasi penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 12:06 WIB

Polemik Penerapan Restorative Justice di Indonesia sebagai Upaya Penyelesaian Perkara

Polemik restorative justice dibahas dengan menggunakan metode analisis normatif, namun pada bagian penjelasan contoh digunakan juga analisis sosiologis.
Ilustrasi hukum. (Sumber: Pexels/KATRIN BOLOVTSOVA)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 10:19 WIB

Babakan Siliwangi Perlu Cahaya: Jalur Populer, Penerangan Minim

Hampir setiap malam di wilayah Babakan Siliwangi penerangan yang minim masih menjadi persoalan rutin.
Suasana Babakan Siliwangi saat malam hari (4/12/2025) dengan jalanan gelap, mural warna-warni, dan arus kendaraan yang tak pernah sepi. (Sumber: Bunga Citra Kemalasari)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 10:00 WIB

Kunci 'Strong Governance' Bandung

Strong governance adalah salah satu kebutuhan nyata Bandung kiwari.
Suasana permukiman padat penduduk di pinggir Sungai Cikapundung, Tamansari, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 08:31 WIB

Benarkah Budidaya Maggot dalam Program 'Buruan Sae' Jadi Solusi Efektif Sampah Kota Bandung?

Integrasi budidaya maggot dalam Program Buruan Sae menjadi penegasan bahwa pengelolaan sampah dapat berjalan seiring dengan pemberdayaan masyarakat.
Budidaya maggot di RW 9 Lebakgede menjadi upaya warga mengolah sampah organik agar bermanfaat bagi lingkungan sekitar. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Beranda 15 Des 2025, 07:48 WIB

Pembangunan untuk Siapa? Kisah Perempuan di Tengah Perebutan Ruang Hidup

Buku ini merekam cerita perjuangan perempuan di enam wilayah Indonesia, yakni Sumatera, Sulawesi, NTT, NTB, serta dua titik di Kalimantan, yang menghadapi konflik lahan dengan negara dan korporasi.
Diskusi Buku “Pembangunan Untuk Siapa: Kisah Perempuan di Kampung Kami” yang digelar di Perpustakaan Bunga di Tembok, Bandung, Minggu (14/12/2025).
Beranda 15 Des 2025, 07:32 WIB

Diskusi Publik di Dago Elos Angkat Isu Sengketa Lahan dan Hak Warga

Dari kegelisahan itu, ruang diskusi dibuka sebagai upaya merawat solidaritas dan memperjuangkan hak atas tanah.
Aliansi Bandung Melawan menggelar Diskusi Publik bertema “Jaga Lahan Lawan Tiran” pada 12 Desember 2025 di Balai RW Dago Elos, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Ayo Biz 15 Des 2025, 07:16 WIB

Berawal dari Kegelisahan, Kini Menjadi Bisnis Keberlanjutan: Perjalanan Siska Nirmala Pemilik Toko Nol Sampah Zero Waste

Toko Nol Sampah menjual kebutuhan harian rumah tangga secara curah. Produk yang ia jual sudah lebih dari 100 jenis.
Owner Toko Nol Sampah, Siska Nirmala. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)
Ayo Netizen 14 Des 2025, 20:09 WIB

Good Government dan Clean Government Bukan Sekadar Narasi bagi Pemkot Bandung

Pentingnya mengembalikan citra pemerintah daerah dengan sistem yang terencana melalui Good Government dan Clean Government.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan,