Potensi Pasar Modal Syariah Indonesia: Tumbuh tapi Belum Proporsional?

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Kamis 23 Okt 2025, 20:55 WIB
Geliat investasi syariah menunjukkan tren positif, ditandai meningkatnya jumlah investor, diversifikasi produk, dan penetrasi teknologi yang memudahkan akses terhadap instrumen keuangan halal. (Sumber: Freepik)

Geliat investasi syariah menunjukkan tren positif, ditandai meningkatnya jumlah investor, diversifikasi produk, dan penetrasi teknologi yang memudahkan akses terhadap instrumen keuangan halal. (Sumber: Freepik)

AYOBANDUNG.ID -- Indonesia, sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, menyimpan potensi luar biasa dalam pengembangan investasi berbasis syariah. Dalam beberapa tahun terakhir, geliat investasi syariah menunjukkan tren positif, ditandai dengan meningkatnya jumlah investor, diversifikasi produk, dan penetrasi teknologi digital yang memudahkan akses masyarakat terhadap instrumen keuangan halal.

Produk investasi syariah kini semakin beragam dan mudah diakses. Mulai dari saham syariah, sukuk, hingga reksa dana syariah, semuanya tersedia dalam platform digital yang user-friendly. Kemudahan ini menjadi salah satu alasan utama mengapa investasi syariah semakin digemari, terutama oleh generasi muda yang melek teknologi dan mulai sadar akan pentingnya investasi yang sesuai dengan nilai-nilai etis dan agama.

Menurut Laporan Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia (LPKSI) yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pasar modal syariah mengalami pertumbuhan signifikan. Per akhir 2023, jumlah investor saham syariah tercatat lebih dari 130 ribu, meningkat dari tahun sebelumnya. Sementara itu, nilai outstanding sukuk negara mencapai Rp1.300 triliun, menunjukkan kepercayaan investor terhadap instrumen syariah yang stabil dan berkelanjutan.

Tren ini juga diamini oleh Yoyok Prasetyo, praktisi dan dosen pasar modal dari UIN Sunan Gunung Djati. Ia menyebutkan bahwa pertumbuhan investasi syariah memang terjadi dari tahun ke tahun. “Artinya, setiap tahun investasi syariah ini mengalami pertumbuhan,” ujarnya kepada Ayobandung.

Namun, Yoyok juga mengingatkan bahwa meski pertumbuhannya menggembirakan, proporsi investasi syariah masih jauh di bawah investasi konvensional. “Gak apa-apa, mungkin butuh waktu. Memang untuk meningkatkan market share misalnya investor saham berbasis syariah memang tidak bisa serta-merta. Memang butuh waktu, tapi kalau secara tren memang mengalami pertumbuhan,” katanya.

Momentum pertumbuhan ini, menurut Yoyok, harus dijaga agar instrumen investasi syariah bisa mencapai angka yang lebih proporsional. Apalagi, Indonesia memiliki modal demografis yang kuat, di mana lebih dari 87 persen penduduknya adalah muslim. Hal ini menjadi peluang besar untuk mendorong inklusi keuangan syariah secara nasional.

Selain faktor demografi, perubahan paradigma investasi juga turut mendorong minat terhadap instrumen syariah. Yoyok menyebutkan adanya tren ethical investment atau investasi bertanggung jawab sosial. “Jadi investor itu sekarang ada pergeseran. Kalau zaman dulu investasi itu yang penting untung. Sekarang bergeser, ethical investment ini berlaku untuk muslim maupun non-muslim,” jelasnya.

Investasi sosial ini menggabungkan antara perolehan keuntungan dengan kebajikan sosial. Di Barat, misalnya, investor mulai memilih perusahaan yang tidak merusak lingkungan. Di Indonesia, indikator syariat Islam menjadi acuan, seperti memilih perusahaan yang tidak menjual produk yang memudaratkan atau bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

“Mereka yang pakai indikator syariat Islam ya tadi misal memilih perusahaan-perusahaan yang tidak memudaratkan, tidak menjual barang-barang yang memberikan efek negatif karena ini kan instrumen-instrumen syariah, perusahaan-perusahaan syariah,” lanjut Yoyok.

Meski tujuannya untuk memberikan kontribusi sosial, para investor ethical investment tetap mempertimbangkan keuntungan agar tetap berjalan seimbang. Namun, ada kepuasan batin yang dirasakan karena return yang diperoleh sesuai dengan koridor etis dan spiritual.

“Dalam koridor yang non Islam mungkin tidak merusak lingkungan dengan konsep go green, misalnya. Kalau yang Islam mungkin tidak melanggar koridor dan sesuai syariat,” tambahnya.

Kajian Ekonomi dan Keuangan Syariah 2023 yang dirilis Bank Indonesia juga mencatat bahwa sektor Halal Value Chain (HVC) tumbuh sebesar 3,93 persen (year-on-year) pada 2023. Pertumbuhan ini didorong oleh sektor makanan halal, fesyen muslim, dan pariwisata halal yang semakin diminati masyarakat.

Namun, tantangan tetap ada. Literasi keuangan syariah di kalangan masyarakat masih tergolong rendah. Banyak yang belum memahami perbedaan mendasar antara investasi syariah dan konvensional, terutama dalam hal prinsip akad, riba, dan gharar. Oleh karena itu, edukasi dan sosialisasi perlu terus digencarkan, baik oleh pemerintah, lembaga keuangan, maupun media.

Di sisi lain, peluang pasar syariah sangat terbuka lebar. Generasi milenial dan Gen Z yang kini mendominasi populasi produktif Indonesia menunjukkan minat tinggi terhadap investasi yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga memberikan dampak sosial dan spiritual. Platform digital seperti aplikasi investasi syariah, e-wallet halal, dan crowdfunding berbasis syariah menjadi jembatan penting dalam menjangkau segmen ini.

Yoyok menyakini, pergeseran ini dapat menjadi potensi besar untuk dikembangkan di masa depan. Namun, ia menilai instrumen investasi syariah pun harus mulai dipersiapkan agar semakin banyak pilihan yang menarik minat investor. “Berarti dari kedua belah pihak saling bersinergi, simultan sehingga nanti potensinya lebih besar,” ujarnya.

Alternatik produk investasi (emas) atau serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/20n0chhShO
  2. https://s.shopee.co.id/4VULbL20HH
  3. https://s.shopee.co.id/9fCRksPWX2
  4. https://s.shopee.co.id/10uTQyDVPV
  5. https://s.shopee.co.id/LemdlyFu7
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 23 Okt 2025, 21:22 WIB

Mengapa Pejabat Kita Perlu Membaca Buku?

Masihkah kita bisa berharap pada kebijakan publik yang berkualitas, jika pejabatnya sendiri jarang membaca buku?
Tanpa literasi atau membaca buku, pejabat hanya melahirkan kebijakan reaktif, dangkal, dan jangka pendek. (Sumber: Instagram | nusantara_maps)
Ayo Biz 23 Okt 2025, 20:55 WIB

Potensi Pasar Modal Syariah Indonesia: Tumbuh tapi Belum Proporsional?

Geliat investasi syariah menunjukkan tren positif, ditandai meningkatnya jumlah investor, diversifikasi produk, dan penetrasi teknologi yang memudahkan akses terhadap instrumen keuangan halal.
Geliat investasi syariah menunjukkan tren positif, ditandai meningkatnya jumlah investor, diversifikasi produk, dan penetrasi teknologi yang memudahkan akses terhadap instrumen keuangan halal. (Sumber: Freepik)
Ayo Biz 23 Okt 2025, 20:36 WIB

Mendorong Pertumbuhan Inklusif Lewat Festival Kolaboratif dan Digitalisasi Finansial

Sektor perbankan, sektor produktif, UMKM, dan industri kreatif kini tidak lagi berjalan sendiri-sendiri, melainkan saling terhubung dalam ekosistem yang saling menguatkan.
Sektor perbankan, sektor produktif, UMKM, dan industri kreatif kini tidak lagi berjalan sendiri-sendiri, melainkan saling terhubung dalam ekosistem yang saling menguatkan.
Ayo Netizen 23 Okt 2025, 19:34 WIB

Perelek, Kosakata Jadul yang Timbul Lagi

Perelek, sebuah kata jadul yang nyaris tenggelam ditelan zaman, belakangan ini ramai lagi dibicarakan di sosial media.
Dedi Mulyadi. (Sumber: Dok. DSDA Jabar)
Ayo Jelajah 23 Okt 2025, 18:40 WIB

Sejarah Tol Cipularang, Jalan Cepat Pertama ke Bandung yang Dibangun dari Warisan Krisis

Sejarah Tol Cipularang dari proyek gagal era 1990-an hingga simbol konektivitas Jakarta–Bandung. Penuh kisah krisis, pembangunan, dan mitos Gunung Hejo.
Tol Cipularang. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 23 Okt 2025, 18:31 WIB

Diskriminasi Kelompok Minoritas oleh Muslim di Indonesia, Memahami Teori Identitas dan Persepsi Sosial

Membedah fenomena sosial ironis, yang kerap kali terjadi di tengah masyarakat sosial Indonesia.
Ilustrasi ruangan dalam gereja. (Sumber: Unsplash/Kaja Sariwating)
Ayo Netizen 23 Okt 2025, 17:49 WIB

I'ie Sumirat Legenda Bulutangkis Indonesia dari Bandung

I’ie Sumirat lahir di Bandung pada 15 November 1950 dan mulai menekuni bulutangkis sejak masa remaja.
Pada tahun 1976, puncak karier I’ie Sumirat tercapai saat ia berhasil menjuarai All England bersama pasangannya. (Sumber: Instagram/Badminton Indonesia)
Ayo Jelajah 23 Okt 2025, 16:18 WIB

Hikayat Komplotan Bandit Revolusi di Cileunyi, Sandiwara Berdarah Para Tentara Palsu

Kabut malam menutup jejak empat bandit berseragam. Dari Cileunyi hingga Rancaekek, tragedi itu jadi legenda kelam Bandung era revolusi tahun 1950-an.
Ilustrasi truk melintasi jalanan Cileunyi, Bandung, tahun 1950-an.
Ayo Netizen 23 Okt 2025, 15:27 WIB

Dalam Budaya Ketimuran, Komunitas LGBT malah Berkembang, Apa Penyebabnya?

LGBT sudah semakin banyak ditemui di dunia. Bagaimana bisa, hal yang pernah tabu itu menjadi normal di masa sekarang?
LGBT sudah semakin banyak ditemui di dunia. Bagaimana bisa, hal yang pernah tabu itu menjadi normal di masa sekarang? (Sumber: Pexels/Alexander Grey)
Ayo Netizen 23 Okt 2025, 13:10 WIB

Bandung Menawan, Bandung Siaga: Belajar Hidup Selaras dengan Alam

Di balik keindahan dan kreativitasnya, Bandung belajar menata diri, bukan sekadar untuk tampil menawan.
Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung. (Sumber: Pexels/Raka Miftah)
Ayo Netizen 23 Okt 2025, 11:31 WIB

Hikayat Kaum Sarungan

Santri adalah peneguh nilai, penjaga moral bangsa, dan penggerak perubahan sosial.
Kampanye pakai sarung dengan fashion show di jalanan yang dilakukan oleh pecinta budaya di Semarang. Diperingati 3 Maret, sarung punya sejarah panjang. (Sumber: Ayo Semarang.com | Foto: Audrian Firhannusa)
Ayo Jelajah 23 Okt 2025, 11:21 WIB

Dari Barak Tentara ke Istana, Sejarah Mobil Maung Pindad Buatan Bandung

Dari bengkel kecil di Bandung hingga jadi mobil dinas pejabat, Maung buatan Pindad berubah dari kendaraan tempur jadi simbol nasionalisme baru.
Deretan kendaraan khusus Maung MV 3 Produksi PT Pindad di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 23 Okt 2025, 10:10 WIB

Seperti Surabaya, Bandung Harus Belajar Atasi Limbah Popok dan Pembalut

Surabaya telah berhasil menjadi kota berkelanjutan karena upayanya dalam menghijaukan lingkungan.
Ilustrasi popok bayi. (Sumber: Pexels/Emma Bauso)
Ayo Netizen 23 Okt 2025, 08:57 WIB

Sore: Istri Dari Masa Depan, Cinta yang Terjebak dalam Putaran Waktu

Yandy Laurens selaku sutradara mengemas film "Sore: Istri Dari Masa Depan" dengan konsep time loop atau perjalanan lintas waktu.
Poster film Sore: Istri dari Masa Depan. (Sumber: Instagram/sheiladaisha)
Ayo Netizen 23 Okt 2025, 07:50 WIB

Kliwon dan Komposisi Instrumen Sorawatu

Komposisi kliwon disepakati sebagai proses mengheningkan cipta pada semesta.
 (Foto: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 21:06 WIB

Setahun Pendidikan Bermakna, Menanam Peradaban Lewat Tindakan Nyata

Menyoroti langkah Kemendikdasmen dalam membangun peradaban melalui kebijakan yang berdampak nyata bagi generasi muda.
Foto mengajar di SD Tewang Kadamba, Kalteng. (Foto: Eka)
Ayo Biz 22 Okt 2025, 20:30 WIB

Membangun Wisata yang Tak Merusak tapi Menghidupkan Alam dan Budaya Lokal

Di tengah tekanan kerja dan digitalisasi, banyak orang mencari pelarian ke alam. Tapi bukan sekadar alam liar, mereka menginginkan pula kenyamanan, estetika, dan pengalaman.
Di tengah gempuran wisata urban dan digital, LGE tetap mengusung semangat pelestarian budaya lokal Sunda, mulai dari nama tempat, makanan tradisional, hingga permainan rakyat. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 20:10 WIB

Enam Akar Asal-usul Agama

Jauh sebelum berdiri gereja, kuil, atau masjid, manusia telah lebih dulu menatap langit, gunung, petir, dan kematian dengan perasaan yang campur aduk.
The Histomap of Religion: The Story of Man’s Search for Spiritual Unity (John B. Sparks, 1952) (Sumber: UsefulCharts, https://www.youtube.com/watch?v=5EBVuToAaFI) | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 22 Okt 2025, 19:17 WIB

Gastrokolonialisme: Pelajaran Pangan dari Hawaii untuk Indonesia

Tanpa kita sadari justru kita masih dijajah secara halus lewat orientasi pangan lokal yang semakin tergantikan dengan kampanye makanan olahan
Mengutip dari Sebumi, sebab pada akhirnya  perjuangan melawan kelaparan bukan sekedar mengisi perut, melainkan mengembalikan martabak di meja makan kita sendiri (Sumber: Freepik)
Ayo Biz 22 Okt 2025, 18:44 WIB

Pasar Syariah Belum Kompetitif? Begini Tantangan dan Solusi Investasi Islam di Indonesia

Dengan mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, potensi pengembangan instrumen keuangan yang sesuai prinsip syariah dinilai sangat besar.
Dengan mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, potensi pengembangan instrumen keuangan yang sesuai prinsip syariah dinilai sangat besar. (Sumber: Freepik)