Investasi Bangsa dalam Pembentukan Karakter dan SDM Unggul

Untung Wahyudi
Ditulis oleh Untung Wahyudi diterbitkan Selasa 21 Okt 2025, 16:02 WIB
Kemendikdasmen telah mengimplementasikan berbagai program yang dianggap penting untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. (Sumber: Unsplash/Ed Us)

Kemendikdasmen telah mengimplementasikan berbagai program yang dianggap penting untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. (Sumber: Unsplash/Ed Us)

Selama setahun terakhir (Oktober 2024-Oktober 2025), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah mengimplementasikan berbagai program yang dianggap penting untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.

Anggaran pendidikan yang tidak sedikit diharapkan mampu memberikan manfaat bagi segenap insan pendidikan lewat pelbagai program yang telah dicanangkan seperti revitalisasi satuan pendidikan dari PAUD sampai SMA/SMK dan SLB dengan anggaran Rp16,97 triliun yang berhasil melampaui target. Dari target 10.440 dapat dialokasikan untuk 15.523 satuan pendidikan.

Selain itu, digitalisasi pendidikan juga menjadi program prioritas pemerintah demi peningkatan mutu dan kualitas pendidikan. Sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2025, program ini dilaksanakan untuk memfasilitasi akses pembelajaran digital bagi lebih dari 285.000 sekolah pada jenjang PAUD hingga SKB.

Adanya akses pembelajaran digital bagi satuan pendidikan, setidaknya bisa dimanfaatkan agar siswa bisa mengembangkan pengetahuannya sekaligus mengasah skill yang selama ini—mungkin—masih terpendam. Dengan fasilitas yang lengkap dan memadai, siswa bisa menjadi pribadi yang kreatif dan siap dengan segala tantangan di masa akan datang. Siswa yang kreatif tidak akan kagok dan pusing menghadapi segala macam tantangan di zaman modern yang serba digital seperti sekarang.

Selain melengkapi sekolah dengan fasilitas digital demi peningkatan kemampuan siswa, Kemendikdasmen juga menggulirkan program 7 Kebiasan Anak Indonesia Hebat yang meliputi; bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, dalam peluncuran program Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, sebagaimana dikutip dari laman kemdikbud.go.id, menyampaikan bahwa pendidikan tidak hanya tentang memberikan pengetahuan, tetapi juga membangun karakter. Dengan menanamkan tujuh kebiasaan tersebut, Mendikdasmen berharap dapat membentuk anak-anak Indonesia menjadi pribadi yang cerdas secara intelektual, sosial, dan spiritual.

Mendikdasmen menambahkan, bahwa kebiasaan-kebiasaan tersebut mencerminkan tradisi dan nilai-nilai utama bangsa Indonesia yang berakar kuat pada budaya dan agama.

“Kami percaya bahwa kebiasaan seperti bangun pagi, beribadah, dan bermasyarakat bukan hanya membangun individu yang kuat, tetapi juga menciptakan generasi yang peduli dengan sesama dan lingkungannya,” terang Mendikdasmen.

Apa yang disampaikan Abdul Mu’ti memang relevan dengan kondisi anak-anak sekarang. Nilai-nilai moral mulai tergerus di kalangan generasi muda sehingga hal ini semakin menambah jumlah kasus perundungan, baik yang terjadi antara siswa dan siswa, bahkan yang sangat miris, siswa memukul gurunya sendiri. Guru yang seharusnya dihormati karena telah mengajarkan banyak hal dalam kehidupan, justru mendapatkan perlakuan buruk oleh siswa.

Kompetensi dan Kesejahteraan Guru

Menindaklanjuti pelaksanaan revitalisasi sekolah, yang merupakan prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). (Sumber: Unsplash/Husniati Salma)
Menindaklanjuti pelaksanaan revitalisasi sekolah, yang merupakan prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). (Sumber: Unsplash/Husniati Salma)

Kompetensi guru harus selalu di-upgrade. Kemampuan dan skill-nya harus selalu diasah agar bisa menjadi guru yang kreatif untuk membentuk pribadi siswa yang siap menyongsong perkembangan zaman. Peningkatan kompetensi guru kelak akan dibarengi dengan kesejahteraan yang sudah dialokasikan pemerintah.

Peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru adalah upaya simultan yang dilakukan melalui program pelatihan, sertifikasi, dan pemberian tunjangan atau insentif untuk meningkatkan keahlian serta kualitas hidup guru. Pemerintah, melalui Kemendikbudristek, telah meluncurkan berbagai program seperti Pendidikan Profesi Guru (PPG), tunjangan, insentif, dan Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk memperkuat kompetensi dan kesejahteraan guru secara berkelanjutan. 

Dikutip dari suarantb.com (19/10/2025), Pemerintah telah mengalokasikan Rp13,2 triliun untuk peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru. Program ini mencakup tunjangan profesi bagi 785 ribu guru non-ASN, BSU bagi 253 ribu guru PAUD nonformal, pengembangan karier S1/D4 untuk 16.197 guru, serta sertifikasi PPG bagi 804 ribu guru. Mulai Juni 2025, juga diberikan insentif Rp300.000 per bulan selama tujuh bulan.

Yuni Azizah (2025) menjelaskan, secara ideologis, kebijakan ini memperkuat penghargaan negara terhadap profesi guru. Secara politik, memperlihatkan keberpihakan terhadap tenaga pendidik non-ASN yang selama ini termarginalkan.

Sementara dari sisi ekonomi, peningkatan kesejahteraan guru berpengaruh langsung terhadap produktivitas pembelajaran. Secara sosial, meningkatkan moral dan motivasi pengajar, sementara dari sisi kesehatan mental, insentif finansial mengurangi beban psikologis guru di lapangan (World Bank, 2024).

Saidi Poe (2025) memaparkan bahwa, keberhasilan pendidikan tidak hanya diukur dari berapa gedung dibangun atau berapa siswa mendapat beasiswa. Ia diukur dari seberapa besar perubahan yang terjadi dalam cara berpikir dan bermimpi. Kepala sekolah di Sleman pernah berkata, “Karakter tidak diajarkan, ia diteladankan.” Kalimat sederhana itu mungkin menggambarkan inti seluruh capaian ini: pendidikan hidup karena teladan manusia di dalamnya.

Masih ada pekerjaan rumah—pemerataan digital, peningkatan literasi keluarga, dan ruang refleksi bagi guru untuk berinovasi tanpa takut salah. Tapi justru di sanalah nilai sejati dari pendidikan berdampak: ia terus bertumbuh, belajar, dan berbenah. 

Selama masih ada guru yang mengajar dengan hati, murid yang belajar dengan mimpi, dan pemerintah yang mendengar dengan jujur—pendidikan Indonesia akan terus bergerak. Bukan hanya menuju angka-angka capaian, tetapi menuju peradaban yang sadar bahwa bangsa besar tumbuh dari ruang kelas yang hidup.

Pencapaian demi pencapaian program yang telah dilaksanakan selama kurun waktu setahun terakhir (Oktober 2024-Oktober 2025) harus mendapatkan apresiasi agar program ini tidak hanya bersifat sementara, tetapi terus berkelanjutan. Upaya Pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan harus didukung oleh para pemangku kebijakan, sehingga program demi program bisa terlaksana dengan baik.

Dengan begitu, investasi bangsa tidak hanya berupa materi yang jumlahnya mencapai triliunan rupiah, tetapi juga menanamkan investasi nonmateri yang sifatnya abadi dan berkelanjutan. Semoga program demi program yang telah terlaksana bisa mendatangkan kemaslahatan bagi dunia pendidikan di Indonesia. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Untung Wahyudi
Writer
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 21 Okt 2025, 20:51 WIB

Menjaga Etika Jurnalistik

Trans7 telah mempertontonkan ketidaktahuannya akan sebuah tradisi yang sudah turun temurun dilakukan tanpa ada yang protes. 
media harus bekerja keras lagi mencari strategi untuk mendapat respons positif dari masyarakat. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Biz 21 Okt 2025, 20:12 WIB

Angkat Tema ‘Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digital”, AMSI Gelar Indonesia Digital Conference (IDC) 2025

IDC mengangkat tema “Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digital”, yang menyoroti pentingnya kedaulatan dan kemandirian industri media dalam menghadapi gelombang transformasi digital berbasis AI.
Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) kembali menyelenggarakan ajang tahunan Indonesia Digital Conference (IDC) 2025 di The Hub Epicentrum, Jakarta Selatan. (Sumber: AMSI)
Ayo Biz 21 Okt 2025, 18:39 WIB

Industri Pariwisata Jawa Barat, Lokomotif Ekonomi yang Menanti Lompatan Strategis

Pertumbuhan sektor pariwisata Jawa Barat tidak bisa dilepaskan dari kontribusi berbagai komponen industri, terutama perhotelan dan restoran.
Pertumbuhan sektor pariwisata Jawa Barat tidak bisa dilepaskan dari kontribusi berbagai komponen industri, terutama perhotelan dan restoran. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 17:19 WIB

Rebel Ridge dan Beratnya Mengungkap Penyimpangan Aparat Penegak Hukum

Rebel Ridge menyingkap sisi gelap aparat penegak hukum dan menggambarkan beratnya perjuangan rakyat sipil melawan ketidakadilan.
Poster Rebel Ridge (Sumber: Foto: Netflix Media Center/Poster Rebel Ridge (2024))
Ayo Biz 21 Okt 2025, 16:55 WIB

Menanam Cuan Tanpa Riba: Jalan Panjang Investasi Syariah di Tengah Dinamika Pasar Modern

Investasi telah menjadi strategi penting dalam mengelola pendapatan dan membangun masa depan finansial yang lebih stabil.
Investasi telah menjadi strategi penting dalam mengelola pendapatan dan membangun masa depan finansial yang lebih stabil. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 16:02 WIB

Investasi Bangsa dalam Pembentukan Karakter dan SDM Unggul

Kemendikdasmen telah mengimplementasikan berbagai program yang dianggap penting untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.
Kemendikdasmen telah mengimplementasikan berbagai program yang dianggap penting untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. (Sumber: Unsplash/Ed Us)
Ayo Biz 21 Okt 2025, 15:39 WIB

Bandung Mengayuh Peluang, dari Gaya Hidup Sehat Menuju Bisnis Berkelanjutan

Tren bersepeda di Bandung menunjukkan pergeseran pola pikir masyarakat terhadap mobilitas dan gaya hidup hingga mencatatkan partisipasi yang terus meningkat.
Tren bersepeda di Bandung menunjukkan pergeseran pola pikir masyarakat terhadap mobilitas dan gaya hidup hingga mencatatkan partisipasi yang terus meningkat. (Sumber: dok. Humas Setda Kota Bandung)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 15:09 WIB

Indonesia dan Premanisme, Saat Taraf Hidup Meningkat maka Tekananan akan Datang

Premanisme di Indonesia memang sudah ada jauh sebelum merdeka.
Ilustrasi Aksi Premanisme di Pasar. (Sumber: Gambar oleh AI)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 14:40 WIB

Mari Membenahi Kota Bandung

Catatan Ringan atas Pengumuman 10 Kabupaten/Kota Paling Berkelanjutan 2025.
Tidak masuknya Kota Bandung ke dalam 10 Kabupaten/Kota Paling Berkelanjutan Tahun 2025 tidak mengherankan apabila keadaan kota masih seperti yang penulis uraikan di atas. (Sumber: Pexels/RESA GUMILAR)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 13:23 WIB

Wajah Baru dan Nostalgia, Mengulas Film Rangga dan Cinta

Film yang sedang menjadi perbincangan hangat dan trending di media sosial.
(Sumber: Sumber Foto: instagram @filmranggacinta)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 11:55 WIB

Dari 2 Siluman sampai Sekarang, Perkembangan Film Horror di Indonesia

Apakah kamu tahu bagaimana perkembangan film horror di Indonesia? Mari menelisik sejarah.
Berbagai Genre Film Horror Indonesia. (Sumber: Kolase Poster Film)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 10:02 WIB

Relevansi Tingkat Pengangguran, Pola Konsumsi, Limbah Makanan, dan Krisis Iklim

Di tengah fakta Jawa Barat yang masuk sebagai kategori provinsi termiskin di Indonesia.
Fakta Jawa Barat sebagai provinsi termiskin ke dua justru berbanding terbalik dengan pola konsumsi yang tinggi yang menghasilkan limbah terbanyak kedua setelah limbah styrofoam. (Sumber: Freepik)
Beranda 21 Okt 2025, 09:15 WIB

Lembur Jurig Kiaracondong: Rumah Hantu dalam Gang, Penggerak Kreativitas dan Kemandirian Ekonomi Warga

Dari wisata malam ke kemandirian ekonomi warga. Itu yang kami rencanakan. Meski masih skala kecil, Lembur Jurig telah menjadi buah bibir di karang taruna lain.
Karang Taruna di RW 5 Sukapura, Kecamatan Kiaracondong menggelar Lembur Jurig setiap sabtu malam yang diminati ratusan pengunjung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 08:58 WIB

Menyelamatkan Kebosanan Beragama dari Para Penganutnya

Agama mengubah dunia dengan cara yang sangat manusiawi, lewat cerita, kebersamaan, simbol, dan upacara.
Agama mengubah dunia dengan cara yang sangat manusiawi, lewat cerita, kebersamaan, simbol, dan upacara. (Sumber: Pexels/Muhammed Zahid Bulut)
Ayo Netizen 21 Okt 2025, 07:13 WIB

Ironi Kota Inovasi: Bandung Raya Tereliminasi dari 10 Besar Kabupaten Kota Berkelanjutan 2025

Refleksi analitis atas pengumuman UI GreenCityMetric 2025 dan relevansinya bagi Bandung Raya
Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. (Sumber: Pexels/Matafanaku)
Ayo Biz 20 Okt 2025, 20:21 WIB

Gowes di Kota Kembang, Sepeda Menjadi Simbol Gaya Hidup Sehat dan Peluang Bisnis Berkelanjutan

Hiruk pikuk lalu lintas di Kota Bandung tak lagi hanya didominasi oleh deru mesin mobil dan motor. Kini, sepeda turut meramaikan jalanan, menjadi simbol baru gaya hidup sehat.
Hiruk pikuk lalu lintas di Kota Bandung tak lagi hanya didominasi oleh deru mesin mobil dan motor. Kini, sepeda turut meramaikan jalanan, menjadi simbol baru gaya hidup sehat. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 20 Okt 2025, 19:46 WIB

Semangat Berkarya sebagai Anak Muda

Berkarya adalah bagian dari perjalanan hidup manusia untuk mengekspresikan dirinya.
Ilustrasi anak muda yang semangat berkarya. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 20 Okt 2025, 18:39 WIB

Pentingkah Green City Metric bagi Clean Government?

UI Green City Metric adalah pemeringkatan oleh Universitas Indonesia yang menilai keberlanjutan kota/kabupaten di Indonesia.
Masjid Al-Jabar di Kota Bandung. (Sumber: Pexels/Andry Sasongko)
Ayo Biz 20 Okt 2025, 17:26 WIB

Pariwisata Berbasis Media Sosial, Gen Z sebagai Penentu Tren dan Narasi Wisata

Gen Z menawarkan pendekatan baru dalam menikmati perjalanan. Tak sekadar melancong, tapi juga membangun identitas digital melalui setiap langkah kaki dan jepretan kamera.
Gen Z menawarkan pendekatan baru dalam menikmati perjalanan. Tak sekadar melancong, tapi juga membangun identitas digital melalui setiap langkah kaki dan jepretan kamera. (Foto: Freepik)
Ayo Biz 20 Okt 2025, 15:52 WIB

Gerakan Komunitas Ibu Profesional, Ketika Permainan Menyatukan Keluarga dan Menghidupkan Ketahanan Sosial

Komunitas Ibu Profesional menanamkan keyakinan bahwa ketahanan keluarga bukan sekadar konsep, melainkan perjuangan nyata yang bisa dimulai dari hal sederhana seperti bermain bersama.
Komunitas Ibu Profesional menanamkan keyakinan bahwa ketahanan keluarga bukan sekadar konsep, melainkan perjuangan nyata yang bisa dimulai dari hal sederhana seperti bermain bersama. (Sumber: Ist)