Hikayat Ledakan Bom ATM Dipatiukur Bandung 2011, Kado Pahit Ultah Polisi

Hengky Sulaksono
Ditulis oleh Hengky Sulaksono diterbitkan Minggu 28 Sep 2025, 10:44 WIB
Tangkapan layar rekaman CCTV bom ATM di Jalan DIpatiukur, Kota Bandung, 2011 silam. (Sumber: Metro TV)

Tangkapan layar rekaman CCTV bom ATM di Jalan DIpatiukur, Kota Bandung, 2011 silam. (Sumber: Metro TV)

AYOBANDUNG.ID - Ledakan bom di ATM Dipatiukur, Bandung, pada 30 Juni 2011 menjadi salah satu kejadian yang sulit dilupakan. Bukannya merampok uang di brankas, pelaku justru menebarkan selebaran berisi kritik terhadap kapitalisme. Sebuah bom molotov meledak di gerai ATM Bank Negara Indonesia (BNI) tepat di depan butik Rabbani. Dentuman keras mengejutkan warga. Tidak ada korban jiwa, uang di brankas tetap aman, namun puluhan selebaran yang bertebaran membuat peristiwa ini dicatat sebagai aksi teror anti-kapitalisme yang penuh misteri.

Lokasi kejadian berada di halaman depan butik Rabbani, Jalan Dipatiukur Nomor 44, Kota Bandung. Waktu itu jarum jam baru menunjuk pukul 02.12 WIB ketika seorang sosok misterius terekam kamera CCTV memasuki gerai ATM. Ia mengenakan helm berwarna merah yang menutupi seluruh wajah, kaus hitam yang dilapisi jaket parasut hitam, celana jeans hitam dilipat di bagian ujung, sepatu kets North Star berwarna hitam dengan alas putih, serta tas selempang berwarna gelap. Dari rekaman tampak pula benda seperti dua botol air mineral yang diikat, seakan hendak digunakan sebagai peralatan eksperimen kimia amatiran.

Saat pertama kali masuk, pelaku terlihat santai. Ia sempat meletakkan sesuatu di atas mesin ATM, berdiri menghadap kamera, kemudian mengambil kembali barang tersebut dan keluar. Beberapa detik kemudian ia kembali masuk, kali ini lebih serius. Ia membuka salah satu botol yang tampak berisi cairan gelap, lalu menyiramkannya ke seluruh ruangan. Gerakan tangannya tenang, bukan terburu-buru. Bahkan ia masih sempat membetulkan kaca helm, seakan memastikan wajahnya tetap aman dari sorotan kamera.

Pukul 02.15 WIB, cahaya terang meledak dari dalam gerai. Dentum keras mengguncang kawasan Dipatiukur, membuat warga sekitar terbangun kaget. Api menjilat ruangan ATM, dan bingkai pintu terlempar sekitar sepuluh meter. Satpam yang bertugas di sekitar lokasi berlari panik, sementara warga mulai berdatangan, mendapati sebuah ATM terbakar dan penuh kepulan asap.

Baca Juga: Hikayat Konflik Lahan Dago Elos yang jadi Simbol Perlawanan di Bandung

Tidak ada korban manusia, dan uang di dalam brankas ATM tetap aman. Namun polisi menemukan sejumlah barang menarik di lokasi. Sisa botol bersumbu yang menyerupai bom molotov menjadi bukti bahwa ledakan memang direncanakan. Lebih mengejutkan lagi, sekitar lima puluh lembar kertas HVS tercecer di dalam ruangan dan halaman depan butik Rabbani. Semua kertas itu identik, berisi manifesto dengan judul International Conspiracy for Revenge.

Isi selebaran menyerang kapitalisme, bank, dan perusahaan ekstraksi sumber daya alam. PT Indomining (Bima) disebut secara khusus sebagai simbol penindasan masyarakat lokal. Teks tersebut menegaskan bahwa perusakan benda bukanlah kekerasan, bahwa serangan terhadap ATM hanyalah aksi balas dendam, bukan upaya melukai manusia. Kalimat penutup berbunyi lantang: “Tiada Ampun bagi Penindas! Tiada Ampun bagi Negara dan Kapitalisme!” Slogan itu segera menjadi sorotan media, menjadikan ledakan Dipatiukur tidak sekadar kasus kriminal, tetapi juga pertunjukan ideologi.

Hadiah untuk HUT Polri

Kepolisian segera menurunkan tim Gegana untuk mengamankan lokasi. Kapolda Jawa Barat menyatakan ledakan berasal dari bom molotov, sementara tim penyidik mengamati rekaman CCTV untuk mencari petunjuk. Namun hasilnya tidak memuaskan. Wajah pelaku sepenuhnya tertutup helm, gerak-geriknya tidak memperlihatkan ciri khusus, bahkan jenis kelaminnya sulit ditebak.

Polisi saat melakukan investigasi pascaledakan. (Sumber: Metro TV)
Polisi saat melakukan investigasi pascaledakan. (Sumber: Metro TV)

Pengamat terorisme Al Chaidar menyebut aksi ini tergolong terorisme karena mengandung pesan ideologis yang jelas, mirip kasus peledakan di Manado beberapa waktu sebelumnya. Menurutnya, bank dipilih sebagai target karena dianggap simbol kapitalisme yang menindas. Aksi ini tidak terkait dengan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Bandung saat itu, melainkan lebih sebagai protes simbolis.

Yang lebih , Al Chaidar dugaan bahwa jaringan ini berhubungan dengan kelompok radikal yang berakar dari faksi Negara Islam Indonesia (NII). NII dikenal punya sejarah panjang dalam merekrut mahasiswa dan menyebarkan ideologi anti-negara, anti-pemerintah, dan tentu saja anti-kapitalisme. Namun, tidak ada bukti konkrit yang mengaitkan langsung pelaku Dipatiukur dengan NII.

Sementara itu, pengamat intelijen Wawan Purwanto menilai terlalu dini untuk menunjuk kelompok tertentu. Ia mengingatkan bahwa modus seperti ini bisa ditiru banyak pihak, mulai dari jaringan lama hingga kelompok baru yang baru belajar. Ia menunggu hasil analisis sidik jari dan forensik, namun perkembangan investigasi tidak kunjung signifikan.

Ledakan Dipatiukur juga jadi kado pahit buatkepolisian, sebab ia menjadi “hadiah ulang tahun” untuk Polri, yang merayakan HUT pada 1 Juli. Namun dugaan itu pun tidak terbukti. Polisi bahkan sempat menduga pelaku adalah perempuan, meski kesimpulan itu tidak pernah terkonfirmasi

Baca Juga: Jejak Sejarah Kelahiran Partai Faisis Indonesia di Bandung, Supremasi ala Pribumi yang Bikin Heboh Wangsa Kolonial

Beberapa bulan kemudian, pada Oktober 2011, sebuah ATM di Yogyakarta dibakar dengan pola yang mirip, bahkan selebaran ideologisnya identik. Polisi kemudian menangkap dua orang di Sleman, berinisial BA dan RR. Keduanya dikaitkan dengan jaringan anti-kapitalis yang aktif di Yogyakarta, namun tidak pernah ditetapkan sebagai pelaku utama ledakan Dipatiukur.

Polisi akhirnya meminta bantuan Bareskrim Polri untuk analisis lanjutan pada Agustus 2011, termasuk penggunaan teknologi forensik yang lebih canggih. Tetapi hingga bertahun-tahun kemudian, laporan resmi soal penangkapan pelaku utama tidak pernah muncul. Misteri siapa sebenarnya orang berhelm merah itu tetap menggantung.

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Ayo Biz 28 Sep 2025, 19:02 WIB

Bandung, Kota Kreatif yang Kini Menjadi Magnet Ritel Global

Bandung bukan hanya kota kreatif, namun juga barometer pasar ritel Indonesia yang terus bergerak dinamis.
AEON membuka gerainya di Paris Van Java menjadi pengakuan atas kekuatan Bandung sebagai kota dengan denyut ritel yang tak pernah padam. (Sumber: dok. AEON)
Ayo Netizen 28 Sep 2025, 18:01 WIB

Bandung di Persimpangan Kiri Jalan: Dari Ingatan ke Gerakan

Sebuah resensi dari diskusi buku "Bandung Di Persimpangan Kiri Jalan" karya Hafidz Azhar, yang penulis temukan di Pasar Minggu edisi 14 Jl. Garut No. 2 Bandung.
Buku Bandung di Persimpangan Kiri Jalan karya Hafidz Azhar. (Sumber: Istimewa)
Ayo Biz 28 Sep 2025, 16:34 WIB

Transformasi Lulusan Musik Indonesia di Tengah Revolusi Industri Kreatif

Di tengah gempuran teknologi dan pergeseran pola konsumsi, para lulusan seni musik dituntut untuk lebih dari sekadar berbakat. Mereka harus tangguh, adaptif, dan memiliki wawasan lintas disiplin.
Ilustrasi. Di tengah gempuran teknologi dan pergeseran pola konsumsi, para lulusan seni musik dituntut untuk lebih dari sekadar berbakat. Mereka harus tangguh, adaptif, dan memiliki wawasan lintas disiplin. (Sumber: dok. Universitas Taruna Bakti)
Ayo Biz 28 Sep 2025, 15:49 WIB

Klinik Estetik dan Kesadaran Kulit di Bandung, Antara Tren Kekinian dan Transformasi Diri

Tren perawatan kecantikan 2025 memang menunjukkan pergeseran signifikan. Konsumen kini lebih memilih perawatan yang bersifat personal, minim invasif, dan berkelanjutan.
Ilustrasi tren perawatan kecantikan. (Sumber: Ist)
Ayo Jelajah 28 Sep 2025, 15:37 WIB

Hikayat Konflik Lahan dan Penggusuran Tamansari Bandung 2019

Sengketa status tanah, gugatan hukum, hingga gas air mata. Tamansari 2019 jadi bukti peliknya wajah pembangunan dan politik kota.
Lokasi pembangunan rumah deret (rudet) Tamansari hasil penggusuran warga. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan al Faritsi)
Ayo Netizen 28 Sep 2025, 14:43 WIB

'Ngamumule' Seni Sunda untuk Hidup dengan Silat Gajah Putih

Sudah seharusnya sebagai generasi muda menjadi pendorong pelestarian budaya agar terus hidup dan eksis di era digital.
Penampilan Pencak Silat Putra Layang Pusaka (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Jajang Nurdiansyah)
Ayo Netizen 28 Sep 2025, 11:10 WIB

Membayangkan Sunda Tanpa Kristen (?)

Sunda dan Kristen adalah bagian dari kebudayaan kita.
Bangunan Gereja Kristen Pasundan Jemaat Palalangon di Cianjur, Jejak Interaksi Sunda dan Kekristenan. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Jelajah 28 Sep 2025, 10:44 WIB

Hikayat Ledakan Bom ATM Dipatiukur Bandung 2011, Kado Pahit Ultah Polisi

Ledakan dini hari di ATM BNI Dipatiukur disertai selebaran anti-kapitalisme mengejutkan warga Bandung. Ientitas pelaku berhelm merah tak terungkap meski forensik dan penyelidikan nasional.
Tangkapan layar rekaman CCTV bom ATM di Jalan DIpatiukur, Kota Bandung, 2011 silam. (Sumber: Metro TV)
Ayo Netizen 28 Sep 2025, 09:06 WIB

Menghilangnya 'Tugu Sepatu' Ikonik Sentra Sepatu Cibaduyut

Tugu sepatu Cibaduyut punya nilai historis bagi masyarakat sekitar maupun seseorang yang pernah melewati jalan tersebut sebagai penanda.
Tugu Sepatu Cibaduyut tanpa Ikonik Sepatu (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 27 Sep 2025, 10:49 WIB

Menikmati Bandrek dan Bajigur Hangat di Tengah Kota Kembang

Bandrek adalah salah satu minuman tradisional Sunda yang tak pernah lekang oleh waktu. Terbuat dari jahe dan gula merah, bandrek menghadirkan rasa pedas hangat berpadu manis alami yang menenangkan.
Ilustrasi Foto Bandrek (Foto: Pixabay)
Ayo Netizen 27 Sep 2025, 10:02 WIB

'Proyek Besar' Putri Kusuma Wardani Mengalahkan 4 Pemain Top Dunia

Kabar baik kembali datang dari Putri Kusuma Wardani, pelapis kedua sektor Tunggal Putri. 
Pebulu tangkis Indonesia, Putri Kusuma Wardani. (Sumber: Dok. PBSI)
Beranda 27 Sep 2025, 07:35 WIB

Revitalisasi Trotoar di Kota Bandung, Menjawab Kebutuhan Pejalan Kaki atau Pedagang Kecil?

Kalau berhasil dijaga, bukan tidak mungkin wajah Bandung sebagai kota ramah pejalan kaki makin nyata.
Pejalan kaki melintas di trotoar yang sudah diperbaiki di Jalan Lombok, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Ayo Biz 27 Sep 2025, 06:43 WIB

Jangan Lewatkan Lumpia Basah Saat Berkunjung ke Bandung

Bandung tidak hanya dikenal dengan udara sejuk dan panorama indah, tetapi juga dengan ragam kuliner khasnya yang menggoda. Salah satu jajanan yang tak pernah kehilangan penggemar adalah lumpia basah.
Ilustrasi Foto Lumpia Basah. (Foto: Freepik)
Ayo Netizen 26 Sep 2025, 20:29 WIB

Sunda dan Buddha yang Langka Kita Baca

Sejarah menunjukkan pada dunia bahwa Sunda milik semua orang.
Mengintip Rupang Sang Buddha dari Samping Jendela Luar di Vihara Buddha Gaya, Kota Bandung. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Biz 26 Sep 2025, 18:43 WIB

Ombram dan Bandung yang Tak Pernah Sepi Nada

Ombram, band yang digawangi Brahmana Amsal (vokal), Opit Bey (gitar), dan Magi (drum) adalah simbol regenerasi, proyek yang lahir dari pertemuan tak terduga.
Ombram, band yang digawangi Brahmana Amsal (vokal), Opit Bey (gitar), dan Magi (drum) adalah simbol regenerasi, proyek yang lahir dari pertemuan tak terduga. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 26 Sep 2025, 18:04 WIB

Advokasi Kebijakan dan Komunikasi Publik: Jalan Menuju Pemerintahan Partisipatif

Pentingnya sinergi advokasi kebijakan dan komunikasi pejabat publik agar aspirasi rakyat tersalurkan dan kebijakan lebih partisipatif.
Pentingnya sinergi advokasi kebijakan dan komunikasi pejabat publik agar aspirasi rakyat tersalurkan dan kebijakan lebih partisipatif. (Sumber: Pexels/Tara Winstead)
Ayo Biz 26 Sep 2025, 16:55 WIB

Bandung dan Tren Gaya Hidup Terintegrasi, Bobobox Jadi Simbol Inovasi Lokal

Kota Bandung telah lama menjadi pusatnya kreativitas bagi generasi muda yang haus akan eksplorasi, baik dalam seni, teknologi, maupun kuliner.
Chief Commercial Officer Bobobox, Bayu Ramadhan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 26 Sep 2025, 16:01 WIB

Merawat Inovasi: Kunci Keberlanjutan Gerakan Pengelolaan Sampah di Kota Bandung

Bandung jadi gudang inovasi sampah. Keberlanjutan inovasi ASN akan mendorong pengelolaan sampah yang murah dan efektif.
Petugas memasukan sampah organik ke dalam drum komposter di Pasar Sederhana, Kota Bandung, Selasa 15 Oktober 2024. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 26 Sep 2025, 15:28 WIB

Kisah Bebek Kaleyo Menaklukkan Bandung, Ketika Kuliner Legendaris Bertemu Gaya Hidup Kekinian

Dari rendang hingga rawon, dari soto hingga bebek goreng, kuliner Indonesia terus beregenerasi, menjawab selera zaman tanpa kehilangan identitas.
Flagship outlet Bebek Kaleyo di Jalan Sumatera No. 5, Kota Bandung yang mempertemukan kuliner tradisional dengan estetika kekinian. (Sumber: dok. Bebek Kaleyo)
Ayo Netizen 26 Sep 2025, 14:03 WIB

Dua Wajah Zaman Berlari di Bandung

Tentang perbedaan kegiatan lari di Kota Bandung pada tahun 1980-an dengan tahun 2020-an.
Warga melakukan aktivitas lari pagi di kawasan Dago, Bandung. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Djoko Subinarto)