Adakah Solusi Pendapatan Mitra Angkutan Online yang Terus Merosot ?

Netizen
Ditulis oleh Netizen diterbitkan Selasa 20 Mei 2025, 21:27 WIB
Ilustrasi | Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 20 Mei 2025, pengemudi angkutan online menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di sejumlah daerah. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Magang Foto/Ilham Ahmad Nazar)

Ilustrasi | Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 20 Mei 2025, pengemudi angkutan online menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di sejumlah daerah. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Magang Foto/Ilham Ahmad Nazar)

Ditulis oleh Sri Maryati

AYOBANDUNG.ID – Gejolak angkutan online terus terjadi. Solusi untuk mengatasi pendapatan mitra angkutan online yang semakin merosot jumlahnya belum ada yang memuaskan semua pihak. 

Masalah angkutan online mesti segera dituntaskan. Solusinya memang sulit, karena melibatkan investor asing dan pemilik perusahaan aplikasi yang berada di luar negeri. 

Begitu juga Undang-Undang Ketenagakerjaan di Indonesia belum mengakomodasi sistem kerja angkutan online yang memiliki jam kerja yang fleksibel. Selain itu masalah upah juga tidak melalui perjanjian kerja seperti yang ditentukan dalam UU Ketenagakerjaan. Inilah dilema besar untuk menyelesaikan masalah mitra angkutan online. Pengertian mitra di sini juga masih abu-abu, belum bisa dikategorikan sebagai pekerja seperti lazimnya di pabrik. 

Namun demikian, angkutan online merupakan katup penyelamat bagi pengangguran yang butuh lapangan kerja yang kini sangat sulit didapat. Tak bisa dimungkiri, angkutan online menyerap tenaga kerja yang banyak. 

Sebagai warga Kota Bandung, setiap hari saat berangkat dan pulang kerja, saya menggunakan jasa angkutan online. Seringkali ojol, kadang juga taksi online. Ditengah kemacetan lalu lintas kota Bandung yang kian kronis, saya acap kali mendengar keluhan para mitra ojol bahwa penghasilan mereka semakin tidak layak untuk memenuhi kebutuhan hidup. Bagi hasil pendapatan antara mitra dengan perusahaan dari tarif penumpang dirasa terlalu kecil alias timpang.

Lama kelamaan mitra angkutan online langganan saya itu minta saya tidak perlu memakai aplikasi, cukup pakai WA saja jika membutuhkan jasanya. Sehingga tidak perlu ada potongan. Begitulah kecenderungan dari mitra angkutan online jika sudah ada langganan tetap, dia akan tinggalkan aplikasi untuk sementara. 

Fakta menunjukkan bahwa pendapatan mitra atau pengemudi ojek online terus merosot. Menurut survei Litbang Kompas pendapatan pengemudi ojol merosot tiap tahun. 

Menurut survei Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), pada tahun 2019 mayoritas atau 34,5 persen pengemudi ojol hanya memiliki pendapatan di kisaran Rp1 juta–Rp2 juta per bulan. Ada juga pengemudi ojol yang mampu meraih Rp4 juta–Rp5 juta per bulan, namun proporsinya sangat kecil.

Pada tahun ini di mana daya beli masyarakat kian terpuruk tentunya semakin mengurangi pendapatan pengemudi ojol. Kondisi di Kota Bandung tentunya tidak jauh berbeda dengan survey di Jakarta diatas.

Ilustrasi | Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 20 Mei 2025, pengemudi angkutan online menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di sejumlah daerah. Salah satu tuntutan utama unjuk rasa meminta potongan aplikasi tak lebih dari 10 persen. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Muslim Yanuar Putra)

Keresahan mitra transportasi online dan aksi unjuk rasa yang terus digelar tentunya bisa menyebabkan kedua belah pihak yang bersengketa akan mengalami kondisi zero sum game, atau boleh diibaratkan dengan peribahasa, menang jadi abu, kalah jadi arang. Dua-duanya akan mengalami kondisi yang semakin sulit jika tidak ada titik temu dalam bentuk solusi jalan tengah.

Pihak perusahaan angkutan online perlu melihat kondisi sosial masyarakat yang paling aktual. Lalu mengubah strategi secara mendasar terkait dengan tarif dan insentif terhadap mitra online. Pada saat ini publik juga merasa keberatan terkait dengan mahalnya tarif pemesanan makanan lewat angkutan online seperti Grab Food ataupun Gojek Food. Publik merasa lebih baik pesan makanan secara langsung kepada restoran karena jauh lebih murah. 

Disrupsi akan terus terjadi, sistem usaha transportasi dan logistik kedepan akan terus berubah. Apalagi  aktivitas logistik menuju insourcing. Beberapa perusahaan kini tidak sekedar mengirim paket, melainkan juga menangani berbagai aspek logistik secara modern dan terpadu hingga ke unit-unit kecil.

Keniscayaan usaha angkutan dan logistik harus memiliki karakter agility atau tangkas. Karakter tersebut pada gilirannya akan membentuk agile supply chain yakni rantai pasokan yang lebih efektif dan efisien. Melalui agile supply chain bisa terwujud jaringan distribusi, proses produksi, dan procurement activity untuk memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen dengan biaya yang lebih murah dan pelayanan yang lebih nyaman.

Agilitas juga memungkinkan jenis usaha lain bisa merespons secara cepat terhadap kondisi di lapangan.  Kini agilitas merupakan impian bisnis. Agilitas menyebabkan kinerja menjadi bagus yang mencakup struktur organisasi, sistem informasi, proses logistik, dan juga pola pikir organisasi yang cakap/tangkas dan fleksibel untuk merespons setiap perubahan yang terjadi secara cepat.

Baca Juga: Nestapa Ojol di Bandung saat 'Ngalong'

Transformasi bisnis dan SDM transportasi perlu sosialisasi dan training yang efektif. Transformasi itu pada prinsipnya menyangkut tiga tingkatan strategi yakni corporate level strategy, business level strategy, dan functional level strategy. Transformasi bisnis dan SDM transportasi harus terpadu dengan infrastruktur transportasi seperti terminal, depo bahan bakar dan depo pemeliharaan. Juga infrastruktur logistik seperti pergudangan, fasilitas kontrol mutu dan infrastruktur penunjang lainnya.

Bisnis jasa logistik juga harus ditata sehingga bisa menampilkan item produk tertentu ke suatu lokasi secara lebih efektif dan murah. Simpul-simpul aktivitas logistik yang meliputi pergudangan, unitisasi atau pengepakan menurut jumlah unit tertentu, transportasi, serta manajemen informasi seperti prosedur order maupun konfirmasi penerimaan barang harus dibenahi dan terintegrasi dengan platform teknologi terkini.

Di masa mendatang usaha transportasi online yang terkait logistik akan diwarnai dengan sistem insourcing. Yang selama ini insourcing hanya dilakukan oleh perusahaan besar nantinya juga akan dilakukan juga oleh UMKM. Karena dengan sistem insourcing, entitas hotel, restoran, dan usaha lain yang membutuhkan pasokan bahan mentah dan komoditas bahan pangan secara kontinu bisa dilayani dengan baik.

Baca Juga: Didemo Driver Ojol, Sudahkah Gojek dan Grab Untung?

Publik bersimpati terhadap ribuan mitra Ojol dan taksi online dari berbagai daerah yang melakukan aksi unjuk rasa. Pada prinsipnya unjuk rasa menuntut kenaikan tarif yang sesuai dengan biaya operasional kendaraan.

Mengacu Permenhub nomor 118 Tahun 2018, tarif bawah yang diberlakukan adalah sebesar Rp3.500 untuk kendaraan roda empat. Sedangkan untuk roda dua tarif bawah yang diberlakukan sebesar Rp2.500. Namun, pada prakteknya para driver hanya menerima Rp 2500 per kilometer untuk roda empat dan Rp 1500 per kilometer untuk roda dua, setelah dipotong 30 persen oleh pihak aplikator. Dalam hal ini mereka menolak potongan yang terlalu besar oleh pihak perusahaan aplikasi. 

Inovasi tentang aplikasi layanan jasa transportasi akan terus berkembang. Bisa jadi peristiwa unjuk rasa di atas merupakan pertanda bahwa inovasi angkutan daring mulai tumbang dengan kreativitas model bisnis baru. Atau model bisnis lama yang telah bertransformasi. (*)

Sri Maryati, netizen pemerhati masalah sosial.

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 10 Des 2025, 21:09 WIB

Minat Baca Warga Bandung Masih Rendah meski Fasilitas Mencukupi, Catatan untuk Wali Kota

Menyoroti masalah rendahnya minat baca di Bandung meski fasilitas memadai.
Sebuah Street Library tampak lengang dengan buku-buku yang mulai berdebu di samping Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Bandung, Jumat (05/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Adellia Ramadhani)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 20:16 WIB

Bubur Mang Amir, Bubur Ayam Termurah se-Dunia Seporsi Cuma Rp5.000

Pengakuan Mang Amir, ia sudah berjualan bubur ayama selama 25 tahun.
Pengakuan Mang Amir, penjual bubur seporsi Rp5.000, ia sudah berjualan bubur ayama selama 25 tahun. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 20:02 WIB

Bandung untuk Mobil Pribadi atau Bandung untuk Warga?

Kota yang terlalu banyak bergantung pada kendaraan adalah kota yang rentan.
Warga bersepeda di kawasan Alun-alun Bandung. (Sumber: Arsip pribadi | Foto: Djoko Subinarto)
Ayo Biz 10 Des 2025, 20:02 WIB

Ketika Pekerja Kehilangan Rasa Aman: PHK Menguak Luka Sosial yang Jarang Terlihat

Fenomena pemutusan hubungan kerja atau PHK semakin menjadi sorotan publik karena dampaknya yang luas terhadap kehidupan pekerja, pencari kerja, dan dinamika hubungan industrial.
Fenomena pemutusan hubungan kerja atau PHK semakin menjadi sorotan publik karena dampaknya yang luas terhadap kehidupan pekerja, pencari kerja, dan dinamika hubungan industrial. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 19:51 WIB

Karya Anak Muda Bandung yang Hadirkan Identitas dalam Brand Fashion Berjiwa Bebas

Brand lokal ini membawa semangat bebas dan berani, mewakili suara anak muda Bandung lewat desain streetwear yang penuh karakter.
Tim urbodycount menata koleksi kaos edisi terbaru di atas mobil sebagai bagian dari proses pemotretan produk di Buahbatu Square Jl.Apel 1 NO.18, Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/11/2025) (Sumber: Rahma Dewi | Foto: Rahma Dewi)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 18:19 WIB

Soerat Imadjiner oentoek Maurenbrecher

Sebuah inspirasi unutk Wali Kota Bandung dan wakilnya, demi kemajuan Bandung.
Suasana Jalan Asia Afrika (Groote Postweg) Kota Bandung zaman kolonial Belanda. (Sumber: Tropenmuseum)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 17:34 WIB

Sibuk Romantisasi Tak Kunjung Revitalisasi, Angkot Kota Bandung 'Setengah Buntung'

Kritik dan Saran terhadap Wali Kota Bandung terkait revitalisasi angkot Bandung.
Angkot Kota Bandung yang mulai sepi peminat di Dipatiukur, (7/12/2025). (Foto: Andrea Keira)
Ayo Jelajah 10 Des 2025, 17:03 WIB

Hikayat Terminal Cicaheum, Gerbang Perantau Bandung yang jadi Sarang Preman Pensiun

Sejarah Terminal Cicaheum sebagai pintu perantau Bandung. Terminal ini hidup abadi lewat budaya populer Preman Pensiun saat fungsi aslinya perlahan menyusut.
Suasana Terminal Cicaheum, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 16:26 WIB

Untuk Siapa Sebenarnya Sidewalk Diperuntukkan?

Keberadaan trotoar yang layak dan aman dapat mendorong masyarakat untuk lebih banyak berjalan kaki serta mengurangi kemacetan dan polusi.
Trotoar di Jalan Braga yang dipenuhi PKL. (Foto: Author)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 14:30 WIB

Sarana Bus Trans Metro Jabar Terus Meningkat, Halte Terbengkalai Tak Diperhatikan Wali Kota Bandung?

Di balik itu Metro Jabar Trans banyak disukai warga, beberapa halte malah dibiarkan terbengkalai.
Prasarana halte di daerah Mohamad Toha yang terlihat banyak coretan dan kerusakan tak terurus menyebabkan ketidaknyamanan bagi penumpang, pada 30 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Nufairi Shabrina)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 14:13 WIB

Penumpukan Sampah di Ujung Berung Sudah Tidak Terkendali, Warga Mulai Kewalahan

Artikel ini membahas tentang kondisi kebersihan yang ada di Kota Bandung terutama di Ujung Berung.
Penumpukan sampah terlihat berserakan di di Jalan Cilengkrang, Kawasan Ujung Berung, pada Senin, 1 Desember 2025 pukul 07.30 WIB. (Foto: Sumber Muhamad Paisal). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Muhamad Paisal)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 12:37 WIB

Masa Depan Bandung Antara Julukan Kota Kreatif dan Problematika Urban

Kota Bandung telah lama dikenal sebagai kota kreatif atau dengan julukan Prestisius (Unesco City of Design).
Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk tapi juga ruang hidup yang terus berdenyut dengan  semangat pluralisme dan kreativitas. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Titania Zalsyabila Hidayatullah)
Beranda 10 Des 2025, 12:37 WIB

Belasan Jurnalis Dalami Fungsi AI untuk Mendukung Kerja Redaksi

Inisiatif ini ditujukan untuk memperkuat kemampuan jurnalis Indonesia, khususnya dalam verifikasi digital lanjutan, investigasi, serta pemanfaatan berbagai teknologi AI generatif.
Training of Trainers (ToT) "AI for Journalists".
di Hotel Mercure Cikini, Jakarta.
Ayo Netizen 10 Des 2025, 12:22 WIB

Cager, Bager, Bener: Filosofi Sopir Online Bandung di Jalanan Kota

Mengutamakan profesionalisme serta nilai-nilai saling menghormati agar perjalanan tetap nyaman dan aman setiap hari.
Seorang driver online tengah tersenyum ramah menunggu penumpangnya di tengah keramaian jalanan, menerapkan nilai cageur, bager, bener dalam layanan transportasi – Bandung, Sabtu (01/11/2025) (Foto: Bunga Kemuning A.D)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 10:29 WIB

Batagor dan Baso Cuankie Serayu, Kuliner Sederhana yang Selalu Ramai di Cihapit

Batagor dan Cuankie Serayu masih mempertahankan daya tariknya hingga kini.
Suasana Antre Batagor dan Baso Cuankie Serayu (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Miya Siti Nurimah)
Beranda 10 Des 2025, 09:42 WIB

Jomlo Menggugat: Saat Urusan Personal Berubah Jadi Persoalan Sosial

Di berbagai fase hidupnya, perempuan tetap saja berhadapan dengan ekspektasi sosial yang meminta mereka mengikuti nilai-nilai yang sudah lama tertanam.
Ilustrasi (Sumber: Pixabay | Foto: congerdesign)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 08:44 WIB

Akhir Pekan di Bandung Bukan Wisata, tetapi Ujian Kesabaran di Tengah Arus Padat

Kota Bandung kini dikenal sebagai kota yang kaya akan destinasi wisata. Namun, kemacetan yang parah menjadi masalah di setiap akhir pekan
Kota Bandung kini dikenal sebagai kota yang kaya akan destinasi wisata. Namun, kemacetan yang parah menjadi masalah di setiap akhir pekan. (Dok. Penulis)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 07:41 WIB

Knalpot Bising: Dari Keluhan Masyarakat hingga Harapan Kota Tenang

Knalpot bising masih mengganggu warga Bandung. Razia yang tidak konsisten membuat pelanggar mudah lolos.
Suara bising nan kencang memantul di jalanan hingga membuat kita tak terasa tenang. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 09 Des 2025, 20:00 WIB

Beban Hidup Mencekik dan Tingginya Pengangguran Bukti Kegagalan Wali Kota Bandung?

Kenaikan biaya hidup dan syarat kerja tidak masuk akal memperparah 100 ribu pengangguran di Bandung.
Tingginya angka pengangguran memaksa warga Bandung beralih menjadi pekerja serabutan. (Sabtu, 06 Desember 2025). (Sumber: Penulis | Foto: Vishia Afiath)
Ayo Netizen 09 Des 2025, 19:53 WIB

Tanggapan Wisatawan tentang Kualitas Fasilitas Bandros di Bandung

Kritik serta saran mengenai fasilitas bandros yang ada di Kota Bandung.
Bandros di Kota Bandung. (Sumber: Dokumentasi Penulis)