Mekar di Bawah Langit Bandung: Kisah Legendaris Seger Snow antara Tradisi dan Inovasi

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Selasa 20 Mei 2025, 15:41 WIB
Kisah legendaris Seger Snow, brand produk skincare and haircare asli Bandung yang telah menyemai kecantikan yang diwariskan dari generasi ke generasi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Kisah legendaris Seger Snow, brand produk skincare and haircare asli Bandung yang telah menyemai kecantikan yang diwariskan dari generasi ke generasi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Di jantung Kota Bandung, di antara lembutnya angin yang membawa bisikan sejarah, Seger Snow muncul bak melodi yang tak lekang oleh waktu.

Brand skincare and haircare asli Bandung ini telah menyemai kecantikan yang diwariskan dari generasi ke generasi, menciptakan jalinan kisah penuh kehangatan dan kebanggaan akan produk asli Indonesia

Bagaimana tidak? Kisah legendaris Seger Snow, sebagai pionir produk perawatan rambut dan wajah asli Indonesia telah menyentuh hati masyarakat selama tujuh dekade lebih.

Seperti alunan melodi nostalgia, kehadiran brand ini mengisahkan perjalanan waktu yang mengukir keindahan dalam setiap generasi.

“Sebagai produk perawatan yang telah dipakai dari generasi ke generasi, kami ingin menciptakan kebanggaan menggunakan produk asli Indonesia kepada generasi muda,” ungkap Aan Suryadi, direksi PT Seger Surya sekaligus pemilik merek dagang Seger Snow.

Kata-kata Aan itu seolah menggema, membawa harapan sekaligus tantangan jenamanya untuk terus berdiri teguh di tengah derasnya arus modernitas.

Aan bercerita, di tahun 1954, ketika embun pagi masih menyapa dengan kesegaran tradisi, lahirlah rangkaian produk yang kini dikenal sebagai Seger Urang Aring, Seger Kemiri, dan Seger Snow Moisturizer Cream.

Produk-produk ini, bagaikan bunga liar yang mekar di celah-celah sejarah, terus mempertahankan pesonanya hingga kini. Lini produk ini bahkan masih menjadi salah satu ikon produk legendaris yang sampai saat ini masih dijual dan diminati oleh masyarakat.

Di era kejayaannya, dukungan masyarakat yang setia memberikan nyawa baru, menjadikan legasi tersebut bukan sekadar warisan, namun juga bujuk rasa yang abadi.

Setiap butir kenangan yang terpatri mengukir kisah legendaris yang kian mendayu, menyanyikan puisi kecantikan dan kepercayaan yang tak pernah pudar. 

Hingga 1974, seiring dengan mekarnya varian produk dan berkembangnya harapan, PT Seger Surya pun lahir. Sebuah tonggak yang semakin mengokohkan langkah Seger Snow dalam kancah persaingan perawatan wajah lokal Tanah Air.

Aan mengatakan, brand yang telah mencapai usia 7I tahun ini merupakan salah satu dari sedikit merek perawatan wajah yang tidak hanya mampu bertahan.

Selain dari kualitas, Aan menyebutkan, salah satu kunci diterimanya produk Seger Snow di masyarakat dari dulu hingga kini dalam rentan waktu yang begitu lama adalah dari sisi kemanan produk.

“Untuk terus dapat bersaing dengan berbagai brand yang meramaikan pasar perawatan wajah, berbagai strategi terus dilakukan hingga usia lebih dari tujuh dekade ini,” ungkap Aan.

Dengan tekad dan inovasi, brand yang telah mencapai usia 71 tahun ini tidak hanya bertahan, melainkan terus berkembang, menyajikan ragam produk yang meresapi kebutuhan dan keinginan masyarakat Indonesia.

Lebih dari sekadar kualitas, kepercayaan masyarakat tumbuh dari jaminan keamanan yang terpatri di setiap produknya. Tak hanya mengandalkan daya tarik nostalgia, Aan memastikan, setiap bahan baku yang digunakan dipilih dengan ketelitian sesuai ketentuan Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB) kelas A.

Semua produk Seger Snow telah terdaftar di Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) dan memperoleh sertifikasi Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta BPJPH Kemenag RI, memastikan setiap tetes produknya menyentuh hati dengan keamanan yang tak tergoyahkan.

Semangat inovasi Seger Snow pun merambah ke setiap sudut peredaran, tidak hanya hadir di sudut-sudut toko tradisional dan minimarket modern, tetapi juga mengukir hadir di dunia digital melalui marketplace terkemuka.

Langkah ini demi memastikan bahwa sentuhan keindahan dan kepercayaan dalam setiap produk dapat diakses dengan mudah oleh konsumen, kapan pun mereka membutuhkan. Pada akhirnya, Seger Snow bukan hanya sekadar brand kecantikan, ia adalah simbol dari keberanian, inovasi, dan keabadian tradisi.

Kini, dengan usia yang telah menginjak 71 tahun, Seger Snow terus menari dalam irama perubahan zaman. Selain menjadi saksi bisu perjalanan keindahan Indonesia, brand ini juga menjadi simbol harapan bagi wanita untuk merawat diri dengan bangga, aman, dan penuh kualitas asli Tanah Air.

Seperti janji yang ditulis, Aan menutup kisah dengan penuh harapan: “kami ingin, produk Seger Snow dapat terus mendampingi wanita Indonesia dalam merawat kecantikannya dengan produk yang aman, berkualitas, dan tentunya asli Tanah Air."

Dengan semangat yang terus menggelora tersebut, kisah ini mengingatkan bahwa kecantikan sejati tak lekang oleh waktu, dan warisan asli Indonesia layaknya kisah legendaris Seger Snow akan selalu menemukan jalannya untuk mekar kembali, meski diterpa badai zaman.

Informasi umum dan E-commerce Seger Snow

Website: https://segersnow.com

Tokopedia: https://www.tokopedia.com/segersurya

Shopee: https://shopee.co.id/segersuryaofficial

Lazada: https://www.lazada.co.id/shop/seger-snow

Tiktok: https://www.tiktok.com/@official.segersnow

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 12 Okt 2025, 20:04 WIB

Canda, Hantu, dan 'Jorang' sebagai Makanan Pokok Orang Sunda

Menentang budaya wibawa yang selalu menjaga batas bercanda, menjaga nalar rasional, dan menegakkan “adab” sensual yang hipokrit.
Camilan di Atas Karpet, Ketika Orang Sunda Kumpul dan Ngobrol (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 12 Okt 2025, 14:38 WIB

Pasar Seni ITB sebagai Jembatan antara Dua Wajah Bandung

Pasar Seni ITB bukan hanya sebatas ajang nostalgia, tapi juga bentuk perlawanan lembut,
Konferensi Pers Pasar Seni ITB 2025 di International Relation Office (IRO) ITB, Jalan Ganesha, Kota Bandung, Selasa 7 Oktober 2025. (Sumber: ayobandung.id| Foto: Irfan Al-Farits)
Ayo Netizen 12 Okt 2025, 11:06 WIB

Polemik Tanggal Lahir Persib dan Krisis Kepercayaan Publik terhadap Akademisi

Bagaimana jika sesuatu yang selama ini kita yakini sebagai kebenaran ternyata dianggap keliru oleh sebagian orang?
Pengukuhan Hari Jadi Persib Bandung pada akhir 2023 lalu. (Sumber: dok. Persib)
Ayo Jelajah 12 Okt 2025, 10:58 WIB

Jejak Sejarah Bandung Dijuluki Kota Kembang, Warisan Kongres Gula 1899

Tak cuma karena bunga, julukan Kota Kembang dipoles dengan kisah Kongres Gula 1899 dan para mojang Bandung yang memesona kaum meneer.
Mojang Belanda di Bandung tahun 1900-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 12 Okt 2025, 10:32 WIB

Int(Earth)Religious Dialogue

Ide tentang melibatkan alam sebagai subjek aktif dalam dialog lintas agama-iman.
Pohon dan Langit Biru (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 12 Okt 2025, 09:07 WIB

Mispersepsi Penggunaan Obat Amoxillin di Masyarakat

Amoxillin merupakan jenis antibiotik yang penggunaannya tidak pernah tepat guna dan sering menimbulkan resistensi antibiotik.
Amoxillin menjadi salah satu jenis antibiotik yang penggunannya sering mengundang miss persepsi di masyarakat. (Sumber: Freepik)
Ayo Biz 11 Okt 2025, 19:27 WIB

Bandung dan Denyut Motorcross Indonesia yang Kian Menggeliat

Di balik gemerlap urban dan sejuknya pegunungan, Bandung menyimpan potensi besar sebagai pusat olahraga motorcross di Indonesia.
Di balik gemerlap urban dan sejuknya pegunungan, Bandung menyimpan potensi besar sebagai pusat olahraga motorcross di Indonesia. (Sumber: Ist)
Ayo Biz 11 Okt 2025, 15:05 WIB

Ketika Mendaki Menjadi Gerakan Ekonomi dan Pelestarian: Menyatukan Langkah Menuju Pariwisata yang Berkelanjutan

Di balik geliat pariwisata, muncul tantangan besar, bagaimana menjaga kelestarian lingkungan sekaligus memberdayakan ekonomi lokal secara berkelanjutan?
Digagas oleh Mahameru, Inisiatif seperti Hiking Fest 2025 menjadi ilustrasi bagaimana kegiatan wisata bisa dirancang untuk membawa dampak positif. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 11 Okt 2025, 13:45 WIB

Jejak Panjang Perjalanan Bisnis Opey: Membangun Dua Brand Lokal Ikonik Skaters dan Mahameru

Muchammad Thofan atau akrab disapa Opey telah menorehkan jejak panjang sebagai founder sekaligus owner dua brand yang kini menjadi ikon yakni Skaters dan Mahameru.
Muchammad Thofan atau akrab disapa Opey telah menorehkan jejak panjang sebagai founder sekaligus owner dua brand yang kini menjadi ikon yakni Skaters dan Mahameru. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 19:28 WIB

Program Makan Bergizi Gratis dan Ujian Tata Kelola Birokrasi

Insiden keracunan massal pelajar di Jawa Barat mengguncang kepercayaan publik terhadap program makan bergizi gratis.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG). (Sumber: setneg.go.id)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 18:38 WIB

Bandung dalam Fiksi Sejarah

Boleh saja apabila tulisan ini diterima dengan rasa skeptis atau curiga. Karena pandangan dan pembacaan saya sangat mungkin terhalang bias selera.
Buku Melukis Jalan Astana. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Yogi Esa Sukma Nugraha)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 16:04 WIB

Mengamankan Momentum Akselerasi Manajemen Talenta ASN

Momentum akselerasi manajemen talenta ASN menjadi tonggak penting transformasi birokrasi Indonesia.
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai roda penggerak jalannya pemerintahan diharuskan untuk memiliki kompetensi dan kinerja yang optimal. (Sumber: babelprov.go.id)
Ayo Biz 10 Okt 2025, 15:56 WIB

Energi Hijau dan Oligarki: Dilema Transisi di Negeri Kaya Sumber Daya

Banyak daerah di Indonesia memiliki potensi energi terbarukan seperti air, angin, dan biomassa, namun terhambat oleh birokrasi dan minimnya insentif fiskal.
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Padjadjaran, Yogi Suprayogi menyoroti lanskap kebijakan energi nasional. (Sumber: dok. IWEB)
Ayo Biz 10 Okt 2025, 15:36 WIB

Membongkar Potensi Energi Terbarukan di Jawa Barat: Antara Regulasi dan Kesadaran Sosial

Dengan lanskap bergunung-gunung, aliran sungai yang deras, dan sumber daya biomassa melimpah, Jawa Barat memiliki peluang untuk menjadi pionir dalam kemandirian energi bersih.
Guru Besar Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Tri Yuswidjajanto Zaenuri Mengupas potensi Jawa Barat sebagai provinsi dengan potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan.
Ayo Biz 10 Okt 2025, 15:21 WIB

Setahun Pemerintahan Baru: Mampukah Indonesia Mandiri Energi?

Setahun setelah pemerintahan baru berjalan, isu kemandirian energi nasional kembali menjadi sorotan.
Diskusi bertajuk “Setahun Pemerintahan Baru, Bagaimana Kemandirian Energi Nasional?” yang diselenggarakan oleh Ikatan Wartawan Ekonomi Bisnis (IWEB) di Bandung, Jumat (10/10/2025). (Sumber: dok. IWEB)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 14:51 WIB

Islam Pemerintah: Menggeliat Berpotensi Mencederai Keragaman Umat

Inilah Islam Pemerintah selalu menjadi bahasa pengakuan tentang simbol muslim “sah” yang tidak radikal-teroris, tapi juga tidak liberal.
Berbagai Pakaian Muslimah, Pakaian Warga yang Jadi Penumpang Angkot (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 13:45 WIB

Stop Membandingkan karena Setiap Anak Punya Keunikan

Film Taare Zameen Par menjadi kritikan pedas bagi dunia pendidikan dan guru yang sering mengistimewakan dan memprioritaskan anak tertentu.
Setiap anak itu istimewa dan memiliki bakat unik (Sumber: Wikipedia)
Ayo Jelajah 10 Okt 2025, 11:44 WIB

Jejak Pembunuhan Sadis Sisca Yofie, Tragedi Brutal yang Gegerkan Bandung

Kasus pembunuhan Sisca Yofie pada 2013 mengguncang publik karena kekejamannya. Dua pelaku menyeret dan membacok korban hingga tewas di Bandung.
Ilustrasi. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 11:30 WIB

Sapoe Sarebu ala Dedi Mulyadi, Gotong-royong atau Kebijakan Publik yang Perlu Pengawasan?

Gerakan Sapoe Sarebu mengajak warga menyisihkan seribu rupiah sehari untuk membantu sesama.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 10:12 WIB

Jamet Tetaplah Menyala!

Lebay, tapi manusiawi. Eksplorasi dunia rakyat pinggiran sebagai ekspresi identitas dan kreativitas.
Pemandangan Rumah Rakyat dari Balik Jendela Kereta Lokal Bandung (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)