Perjalanan Berani Atomic Kiddz: Mekar di Tengah Badai, Menemukan Sinar di Bisnis Digital

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Selasa 20 Mei 2025, 13:36 WIB
Ilustrasi. Perjalanan bisnis Atomic Kiddz adalah kisah kecil yang tumbuh seperti bunga liar di celah bebatuan, menemukan jalan untuk tetap mekar meski dihimpit kesulitan. (Sumber: Atomic Kiddz)

Ilustrasi. Perjalanan bisnis Atomic Kiddz adalah kisah kecil yang tumbuh seperti bunga liar di celah bebatuan, menemukan jalan untuk tetap mekar meski dihimpit kesulitan. (Sumber: Atomic Kiddz)

AYOBANDUNG.ID -- Di tengah gempuran pandemi yang mengguncang tatanan ekonomi pada 2020 lalu, ada kisah-kisah kecil yang tumbuh seperti bunga liar di celah bebatuan, menemukan jalan untuk tetap mekar meski dihimpit kesulitan.

Atomic Kiddz adalah salah satu kisah itu. Dari sebuah usaha kecil yang dibangun di sebuah rumah di salah satu sudut wilayah di Kabupaten Bandung, mereka merintis langkah bisnis dengan menerima maklun.

Perlahan namun pasti, usaha kecil nan rumahan asli Bandung ini menemukan nyali untuk menanam benih sendiri, hingga akhirnya menciptakan jenama yang kini mulai dikenal di ranah fashion anak.

Bak riak air yang menyusun gelombang, pandemi datang membawa ombak besar yang sempat menggoyahkan pijakan mereka. Penjualan merosot, ketidakpastian membayangi, namun dalam kekacauan itu, terselip harapan.

Seperti secerca cahaya dalam kegelapan, Burhan Rudi Sobari sang owner sekaligus Kepala Divisi Penjualan Online Atomic Kiddz, bercerita permintaan maklun justru meningkat di tengah ketidakpastian ekonomi tersebut. Kondisi inilah yang memberi mereka kesempatan untuk bertahan, bahkan berkembang.

Atomic Kiddz. (Sumber: Atomic Kiddz)

Mencuplik masa lalu, Burhan menuturkan, pihaknya tak ingin hanya menjadi penonton dalam badai yang mengubah segalanya. Alhasil, Atomic Kiddz berani melangkah, memasuki dunia bisnis online yang kala itu tengah menggeliat.

"Awalnya ngemaklun, menerima pesanan orang lain dari 2014. Baru punya brand di 2019. Tapi jalan beberapa bulan brand dirilis, pandemi datang. Pas awal covid penjualan memang agak turun, tapi Alhamdullah-nya permintaan maklun meningkat," ungkapnya kepada wartawan.

Agustus 2020 menjadi titik awal perjalanan baru bagi jenama Atomic Kiddz. Beradaptasi dengan kebiasaan belanja digital yang semakin mendominasi, mereka mengukuhkan diri di marketplace, menjajakan pakaian anak yang bukan sekadar busana, tetapi cerita tentang kualitas, kenyamanan, dan kehangatan.

"2020 saat olshop makin ramai, market place makin dimininati, kita akhirnya membuka diri untuk pasar online. Sejak 15 Agustus 2020 mulai masuk di Shopee dengan nama brand Atomic Kiddz. Produknya semua kelengkapan pakaian anak, mulai dari kaos, jaket, sampai sandai, dari kepala sampai kaki ada," lanjutnya.

Burhan mengatakan, Atomic Kiddz tidak memilih segmen ini tanpa alasan. Pasar pakaian anak dinilai lebih lapang, tak seketat persaingan fashion dewasa yang sering kali dikendalikan oleh gengsi merek.

Burhan menyebut, di dunia fashion anak, yang utama adalah rasa nyaman, bahan yang lembut di kulit, dan desain yang menghadirkan kebahagiaan. Begitu ujar Burhan.

"Dari riset kita, penjualan pakaian anak ini tidak mengedepankan brand. Sedangkan pasar pakaian dewasa lebih ketat. kalau pakaian anak asal desain dan modelnya menarik bisa bersaing. Persaingannya juga lebih terbuka," kata Burhan mengisahkan.

Namun, jalan menuju sukses tak selalu lurus tanpa hambatan. Tantangan terbesar bagi Atomic Kiddz adalah bagaimana bertahan di pasar yang penuh strategi harga dan persaingan pemasaran digital yang tak kenal kompromi.

"Tantangan membangun bisnis itu bersaing di harga apalagi di dunia olshop. Makanya kita selalu pelajari kenapa brand lain cenderung murah seperti membanting harga bahkan terlalu rendah kalau dihitung dengan pengeluaran bahan baku," katanya.

Burhan mengakui, di tengah maraknya produk murah yang kadang mengorbankan kualitas, mereka tetap teguh mempertahankan bahan premium. Mereka juga pede memberi jaminan bahwa setiap jahitan, setiap sablon, adalah hasil dari komitmen untuk memberikan yang terbaik.

Bisnis fashion anak, Atomic Kiddz. (Sumber: Atomic Kiddz)

"Kalau kita dari pada memilih menurunkan kualitas bahan, kita lebih fokus gimana sekarang tetap bahan premium tapi harga gak terlalu jauh dari persaingan," ungkapnya.

Seiring waktu, badai pandemi mereda, membawa sinar baru bagi bisnis kecil yang tak menyerah ini. Penjualan yang awalnya berjuang kini melesat. Setiap bulan, ratusan produk mengalir ke tangan pelanggan.

"Kini setiap bulannya, Atomic Kiddz rerata bisa menjual 900 pieces," ungkap Burhan.

Di momen-momen istimewa seperti Ramadan, bahkan angka itu melonjak, mencapai ribuan dalam sehari. Semua berkat ketekunan, kesabaran, dan kepercayaan bahwa kualitas akan selalu menemukan jalannya sendiri menuju hati para pelanggan.

"Khusus untuk momentum Ramadan atau jelang Lebaran, kita bisa menjual barang 1.000 sampai 3.000 pieces dalam sehari. Rahasianya lantaran kualitas produk dari bahan baku, quality control, juga jahitan," turut Burhan.

Atomic Kiddz bukan sekadar merek pakaian anak. Ia adalah simbol dari keberanian, inovasi, dan tekad untuk bertahan dalam gelombang perubahan. Dari lorong-lorong sempit pandemi hingga terbuka luasnya jalan bisnis digital, kisah ini menjadi bukti bahwa dengan hati dan strategi yang tepat, setiap usaha kecil pun bisa menemukan sinarnya sendiri.

"Peningkatan awal dari pandemi ini meningkat 2 kali lipat atau 200 persen. Kita sekarang juga mulai membaik dan pengalaman makin banyak di dunia olshop," pungkasnya.

Informasi umum dan penjualan Atomic Kiddz

Alamat Atomic Kiddz Official Shop: Katapang Square, Blok A7, Katapang, Kec. Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40921

Shopee: https://shopee.co.id/atomiclothingkids

Instagram: https://www.instagram.com/atomickidsofficial

Tokopedia: https://www.tokopedia.com/atomickiddz

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 27 Agu 2025, 20:12 WIB

Wimam dan Nara Park: Merancang Bandung sebagai Titik Temu Wisata Urban

Wimam ingin membangun Nara Park Bandung bukan sekadar tempat makan, tapi sebuah destinasi wisata yang menyatukan alam, kuliner, dan kebersamaan.
Nara Park Bandung bukan sekadar tempat makan, tapi sebuah destinasi wisata yang menyatukan alam, kuliner, dan kebersamaan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 27 Agu 2025, 20:00 WIB

Menikmati Kuliner dengan View Sawah di Cimaung

La Cabin Cafe merupakan tempat makan yang menyediakan pemandangan alam yang indah berupa sawah dan gemericik aliran sungai jagabaya.
Menikmati Kuliner View Sawah (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 27 Agu 2025, 19:13 WIB

Kisah Inspiratif Cok Tia, dari Reseller ke Jutawan Muda Berkat Bisnis Kecantikan

Cokorda Istri Anik Parasari tidak pernah membayangkan, keputusan sederhana untuk menjadi reseller produk kecantikan akan mengubah hidupnya secara drastis.
Owner MS Glow Bandung, Cokorda Istri Anik Parasari. (Sumber: dok. pribadi)
Ayo Biz 27 Agu 2025, 18:04 WIB

Kaida Bawang Goreng: Dari Krisis Keluarga Menuju Cita Rasa Unggulan ala Ida Nuraida

Langkah pertama Ida dalam dunia usaha bukanlah hasil perencanaan matang, melainkan dorongan hati saat ingin membantu suami di tengah masa sulit.
Ida Nuraida, owner UMKM Kaida Bawang Goreng. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 27 Agu 2025, 17:42 WIB

Membaca Ulang Perilaku Agresif Anak

Kekerasan anak saat ini kian mudah ditemukan, contoh pada videonya yang berpindah-pindah dari satu WAG ke lainnya.
Buku Agresif Anak (Sumber: Refika Aditama | Foto: PT Refika Aditama)
Beranda 27 Agu 2025, 14:59 WIB

Sinyal Bahaya dari Sesar Lembang, Minimnya Early Warning System Jadi PR Mendesak

Kepala BPBD Bandung Barat bahkan menyebut kebutuhan anggaran pengadaan EWS di seluruh kecamatan mencapai Rp4,5 hingga Rp5 miliar.
Warga melintas di dekat rambu zona Sesar Lembang di kawasan Gunung Batu, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat 22 Agustus 2025. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 27 Agu 2025, 14:50 WIB

Ada Pandan Jaksi di Cijaksi

Nama pandan jaksi abadi dalam nama geografis, seperti: Cijaksi, yang berada di Desa Licin, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang.
Contoh samak atau tikar dari daun pandan. Tikar kecil dan tikar mayat (kanan). Foto dari berbagai sumber. (Sumber: Istimewa)
Mayantara 27 Agu 2025, 13:59 WIB

Risiko Jebakan Citra pada Medsos Pejabat Publik-Politisi Tanah Air

Apa yang terjadi pada panggung politik ini sejatinya sudah tertera sejak lama (dan termasuk kontemporer) oleh para cendekia humaniora.
Gubernur Jabar KDM (Kang Dedi Mulyadi). (Sumber: Pemprov Jabar)
Ayo Biz 27 Agu 2025, 12:28 WIB

Botol Minum Ramah Lingkungan, Tren Gaya Hidup Kekinian

Botol minum bukan lagi sekadar wadah air, tetapi telah menjadi bagian dari gaya hidup modern. Banyak orang kini menjadikan membawa botol minum sebagai kebiasaan harian, baik saat bekerja, kuliah, olah
Botol Minum Ramah Lingkungan. (Foto: Pixabay)
Ayo Biz 27 Agu 2025, 11:07 WIB

Kuliner Unik Bandung, Nikmati Batagor dan Mie Kocok Sekaligus

Kota Bandung dikenal sebagai surga kuliner dengan ragam makanan tradisional yang menggugah selera. Bahkan, pada 2021, Taste Atlas menobatkan Bandung sebagai salah satu kota dengan makanan tradisional
Batagor dan Mie Kocok Sinar Kencana (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Biz 27 Agu 2025, 10:00 WIB

Sambal Daimata, Pedas Berlevel Dijamin Bikin Ketagihan

Andri Ganamurti bersama istrinya mulai membangun bisnis sambal sejak 2017. Sambal dengan brand Daimata ini dikenal dengan level-level yang unik yang memiliki cita rasa khas.
3 Varian Level Sambal Daimata. (Foto: Dok. Sambal Daimata)
Ayo Netizen 27 Agu 2025, 08:06 WIB

Raden Ayu Maria Ulfah, Perombak Undang-Undang Perkawinan dan Tenaga Kerja Perempuan

Maria Ulfah adalah salah satu toko nasional perempuan yang berani memperjuangkan hak-hak perempuan melalui rancangan undang-undang pernikahan.
Maria Ulfah Soebadio, kadang pula namanya ditulis Maria Ulfah Santoso atau Raden Ayu Maria Ulfah. (Sumber: Wikimedia Commons)
Ayo Netizen 26 Agu 2025, 20:06 WIB

Blunder Pratikno sambil Cengengesan: Saya Agak Ngantuk

Gaya Bahasa Para Pemangku Kebijakan seringkali menjadi sorotan masyarakat.
Menteri Kemenko PMK, Pratikno. (Sumber: Kemenko PMK)
Ayo Biz 26 Agu 2025, 18:16 WIB

Dari Tradisi ke Prestasi, Long Qing dan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya

Bertahan dengan seni tradisional, kelompok barongsai Long Qing membuktikan bahwa budaya bisa jadi fondasi bisnis yang berkelanjutan dan berdampak luas.
Bertahan dengan seni tradisional, kelompok barongsai Long Qing membuktikan bahwa budaya bisa jadi fondasi bisnis yang berkelanjutan dan berdampak luas. (Sumber: dok. kelompok barongsai Long Qing)
Ayo Netizen 26 Agu 2025, 18:01 WIB

Raya, Bukti Nyata Potret Buram Penanganan Kesehatan di Negeri Ini

Raya seorang balita berusia 4 tahun asal Kabupaten Sukabumi menjadi bukti nyata potret buram bagaimana penanganan kesehatan di negeri ini
Raya, balita di Sukabumi yang meninggal akibat cacingat akut. (Sumber: Screenshoot Video Rumah Teduh)
Ayo Biz 26 Agu 2025, 17:07 WIB

Bayar Seikhlasnya Tak Selalu Mulus, Pelajaran dari Me Time Cafe

Membawa semangat inklusif, eksperimen berani Me Time Cafe untuk menerapkan sistem “bayar seikhlasnya” jadi batu sandungan dalam merintis bisnis kuliner.
Membawa semangat inklusif, eksperimen berani Me Time Cafe untuk menerapkan sistem “bayar seikhlasnya” jadi batu sandungan dalam merintis bisnis kuliner. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 26 Agu 2025, 16:00 WIB

Jati Kasilih ku Junti: Nasib Kebudayaan Sunda dari Krisis Pangan

Sebuah refleksi tentang kebudayaan Sunda yang lahir dari ladang kini tergerus.
Ilustrasi orang Sunda. (Sumber: Unsplash/Mahmur Marganti)
Ayo Biz 26 Agu 2025, 15:30 WIB

Batik Tulis Kaki dan Ayu Tri Handayani, Menenun Harapan Lewat Canting di Ujung Kaki

Ayu membuktikan bahwa kreativitas dan ketekunan mampu menembus batas fisik, bahkan melahirkan karya seni yang memikat hati banyak orang.
Ketika sebagian orang melihat keterbatasan sebagai penghalang, Ayu Tri Handayani menjadikannya sebagai titik awal untuk berkarya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 26 Agu 2025, 14:13 WIB

Bolu Pisang Bu Wita, Oleh-Oleh Legendaris yang Jadi Buruan Pelancong di Bandung

Bandung punya banyak oleh-oleh yang selalu jadi buruan pelancong. Salah satunya adalah Bolu Pisang Bu Wita, kue berbahan dasar pisang yang kini menjadi ikon oleh-oleh khas kota kembang.
Bolu Pisang Bu Wita (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Biz 26 Agu 2025, 12:11 WIB

Demi Keamanan, Jangan Asal Pilih Sepatu Gunung

Sepatu gunung berfungsi melindungi kaki sekaligus menunjang keselamatan saat mendaki atau berjalan di medan berat. Dibuat dengan material yang lebih tebal dan kuat, sepatu ini mampu melindungi kaki da
Ilustrasi Foto Sepatu Gunung. (Foto: Pixabay)