Rahasia Jatuh Bangun Gats Bertahan sejak 1987, Primadona Sepatu dan Sandal Kulit Era 90-an

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Senin 19 Mei 2025, 14:47 WIB
Gunaratna Andy Tanusasmita dan Yungky Pangestanu saat menunjukkan proses produksi Gats, sepatu dan sandal kulit lokal asal Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Gunaratna Andy Tanusasmita dan Yungky Pangestanu saat menunjukkan proses produksi Gats, sepatu dan sandal kulit lokal asal Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Gunaratna Andy Tanusasmita tak menyangka bisnis rintisannya yang semula hanya bisa memberdayakan warga sekitar rumah kini bisa bertahan hingga puluhan tahun lamanya.

Gunaratna Andy Tanusasmita merupakan pendiri sekaligus pemilik dari jenama sepatu dan sandal kulit lokal asal Bandung yakni Gats yang berdiri sejak tahun 1987. Untuk bertahan hingga 38 tahun tentunya dibutuhkan penjuangan panjang dan proses jatuh-bangun saat membangun bisnis.

Gunaratna Andy Tanusasmita bercerita, bersama sang istri, dirinya membangun jenama Gats dari sebuah rumah kecil di daerah Cigondewah, Kota Bandung. Kala itu tak banyak orang yang terlibat, hanya dirinya, sang istri, dan beberapa pengrajin di sekitar rumah.

"Dulu saya tinggal di Cigondewah. Karena dulu usaha kecil-kecilan, istri saya langsung yang mendesain sepatu dan sandalnya," ungkapnya saat berbicang dengan wartawan beberapa waktu lalu.

Mampu menjaga eksistensinya dalam memproduksi sepatu dan sandal kulit berkualitas, perlahan namun pasti, Gats berubah menjadi salah satu jenama sepatu dan sandal kulit pria favorit di masanya.

Kerja keras Gunaratna dan sang istri pun berbuah manis, penjualan Gats merangkak naik dan menjadi idola baru untuk kebutuhan sepatu dan sandal kulit pria. Gats bahkan mendominasi market Indonesia sejak tahun 1990.

Dari jumlah pekerja yang semula hanya hitungan jari, berkembang hingga mampu mempekerjakan ratusan pegawai dari warga sekitar, hingga memiliki pabrik sendiri.

Namun badai krisis moneter menghantam dan menjadi ujian terberat. Di 1998 terjadi krisis moneter di Indonesia. Kondisi ini menjadi pukulan telak untuk semua lini usaha tak terkecuali Gats.

Penjualan Gats pun terjun bebas kala itu. Gunaratna mau tak mau harus putar otak untuk bertahan agar dapur keluarganya dan para pekerja tetap ngebul.

Beruntung, tidak membutuhkan waktu lama untuk Gats kembali bangkit. Meski terseok-seok di tengah gempuran krisis moneter, Gunaratna bisa bertahan menjaga eksistensi Gats.

Kini bisnis jenama Gats dikelola generasi kedua, yang juga merupakan anak kandung Gunaratna, yakni Yungky Pangestanu.

"Selama berbisnis, saat krisis moneter saja saya mengalami kesulitan, selanjutnya bisa bertahap karena kita punya kualitas terus dipertahankan," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Second Generation Leader Gats, Yungky Pangestanu mengatakan, keunggulan dari sepatu kulit Gats memang terletak pada penggunaan material yang berkualitas tinggi dan sangat nyaman untuk dipakai.

Tak hanya itu, letak kekuatan lainnya dari sepatu dan sandal tersebut adalah durability, yang diklaim bisa bertahan bertahun-tahun karena menggunakan teknologi pengeleman dan lasting yang canggih.

"Semua bahan bakunya pakai the real cow leather, kulit sapi 100 persen. Gak ada kita pakai synthetic leather atau segala macam, jadi authenticity," kata Yungky.

Gunaratna Andy Tanusasmita dan Yungky Pangestanu saat menunjukkan proses produksi Gats, sepatu dan sandal kulit lokal asal Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Yungky menyebutkan, sandal dan sepatu Gats ini juga memiliki keunggulan pada aspek ergonomis. Salah satunya membuat para pengguna dapat merasakan kenyamanan pada kaki, sehingga kaki akan tetap nyaman dan tidak sakit meski dipakai seharian, dan menjaga kesehatan kaki sesuai anatomi dari kaki manusia.

"Jadi kalau orang yang pakai sepatu Gats, saya berani jamin pasti anatomi dan ergonomisnya nyaman di kaki," katanya.

Yungky mengatakan, sepatu Gats juga dibuat dengan teknologi pengeleman dan lasting yang canggih. Bahkan Yungky mengatakan, untuk model siganture Gats menggunakan jenis outsole rubber yang membuat sepatu menjadi antislip dan antilicin.

"Kita juga ada teknik jahit, kita pakai teknik jahit pelipit sehingga sepatu itu dipastikan upper dan solnya sangat kuat," katanya.

Yungky menilai, sepatu ini cocok untuk para pekerja lapangan yang memiliki mobilitas tinggi. Terlebih kekuatan kasual dari Gats sangat cocok dipakai para pekerja kantoran, PNS, hingga guru karena nyaman, tahan lama, dan keren saat dipakai.

"Terkenalnya Gats ini dipakai oleh PNS, guru, pekerja kantor. Sepatu Gats ini terkenal kuatnya di sepatu model yang kasual seperti slip on karena nyaman dan gak ribet," katanya.

Yungky juga menyebutkan sandal Gats juga banyak diminati oleh umat muslim seperti momentum saat Idul Fitri, Idul Adha, ibadah haji maupun umrah.

"Sendal Gats banyak dibeli pada momen Idulfitri, Iduladha, ibadah haji, dan umrah. Saat momen Idulfitri penjualannya bisa naik hingga empat kali lipat," ujarnya.

Saat ini, produk Gats terdistribusi ke seluruh Indonesia dari sabang sampai merauke, dan tersedia pada toko-toko retail sepatu hingga di berbagai marketplace. Produk sandal Gats dijual dengan kisaran Rp250 ribuan hingga Rp350 ribuan sedangkan sepatunya dijual dengan harga Rp500 ribuan hingga Rp600 ribuan.

"Sampai 2020, kita pure pakai bahan kulit 100 persen. Tapi mulai 2023, kita ada juga sejumlah modifikasi dan mengeluarkan model yang pakai bahan mesh atau knit. Tapi kalau untuk leather, kita komitmen pakai the real leather, gak mungkin pakai synthetic leather," pungkas Yungky.

Informasi Penjualan Sandal dan Sepatu Kulit Gats

Alamat: Jalan Layang Baru No. 1, Cigondewah 40214, Cigondewah Kaler, Bandung Kulon, Kota Bandung.

Instagram: @gatsshoes.official

Shopee: https://shopee.co.id/generalgatsofficial

Tokopedia: https://www.tokopedia.com/gatsofficialstore

Tiktok: https://www.tiktok.com/@gats.official

WhatsApp: +62 821-2716-9490

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 27 Agu 2025, 20:12 WIB

Wimam dan Nara Park: Merancang Bandung sebagai Titik Temu Wisata Urban

Wimam ingin membangun Nara Park Bandung bukan sekadar tempat makan, tapi sebuah destinasi wisata yang menyatukan alam, kuliner, dan kebersamaan.
Nara Park Bandung bukan sekadar tempat makan, tapi sebuah destinasi wisata yang menyatukan alam, kuliner, dan kebersamaan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 27 Agu 2025, 20:00 WIB

Menikmati Kuliner dengan View Sawah di Cimaung

La Cabin Cafe merupakan tempat makan yang menyediakan pemandangan alam yang indah berupa sawah dan gemericik aliran sungai jagabaya.
Menikmati Kuliner View Sawah (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 27 Agu 2025, 19:13 WIB

Kisah Inspiratif Cok Tia, dari Reseller ke Jutawan Muda Berkat Bisnis Kecantikan

Cokorda Istri Anik Parasari tidak pernah membayangkan, keputusan sederhana untuk menjadi reseller produk kecantikan akan mengubah hidupnya secara drastis.
Owner MS Glow Bandung, Cokorda Istri Anik Parasari. (Sumber: dok. pribadi)
Ayo Biz 27 Agu 2025, 18:04 WIB

Kaida Bawang Goreng: Dari Krisis Keluarga Menuju Cita Rasa Unggulan ala Ida Nuraida

Langkah pertama Ida dalam dunia usaha bukanlah hasil perencanaan matang, melainkan dorongan hati saat ingin membantu suami di tengah masa sulit.
Ida Nuraida, owner UMKM Kaida Bawang Goreng. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 27 Agu 2025, 17:42 WIB

Membaca Ulang Perilaku Agresif Anak

Kekerasan anak saat ini kian mudah ditemukan, contoh pada videonya yang berpindah-pindah dari satu WAG ke lainnya.
Buku Agresif Anak (Sumber: Refika Aditama | Foto: PT Refika Aditama)
Beranda 27 Agu 2025, 14:59 WIB

Sinyal Bahaya dari Sesar Lembang, Minimnya Early Warning System Jadi PR Mendesak

Kepala BPBD Bandung Barat bahkan menyebut kebutuhan anggaran pengadaan EWS di seluruh kecamatan mencapai Rp4,5 hingga Rp5 miliar.
Warga melintas di dekat rambu zona Sesar Lembang di kawasan Gunung Batu, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat 22 Agustus 2025. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 27 Agu 2025, 14:50 WIB

Ada Pandan Jaksi di Cijaksi

Nama pandan jaksi abadi dalam nama geografis, seperti: Cijaksi, yang berada di Desa Licin, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang.
Contoh samak atau tikar dari daun pandan. Tikar kecil dan tikar mayat (kanan). Foto dari berbagai sumber. (Sumber: Istimewa)
Mayantara 27 Agu 2025, 13:59 WIB

Risiko Jebakan Citra pada Medsos Pejabat Publik-Politisi Tanah Air

Apa yang terjadi pada panggung politik ini sejatinya sudah tertera sejak lama (dan termasuk kontemporer) oleh para cendekia humaniora.
Gubernur Jabar KDM (Kang Dedi Mulyadi). (Sumber: Pemprov Jabar)
Ayo Biz 27 Agu 2025, 12:28 WIB

Botol Minum Ramah Lingkungan, Tren Gaya Hidup Kekinian

Botol minum bukan lagi sekadar wadah air, tetapi telah menjadi bagian dari gaya hidup modern. Banyak orang kini menjadikan membawa botol minum sebagai kebiasaan harian, baik saat bekerja, kuliah, olah
Botol Minum Ramah Lingkungan. (Foto: Pixabay)
Ayo Biz 27 Agu 2025, 11:07 WIB

Kuliner Unik Bandung, Nikmati Batagor dan Mie Kocok Sekaligus

Kota Bandung dikenal sebagai surga kuliner dengan ragam makanan tradisional yang menggugah selera. Bahkan, pada 2021, Taste Atlas menobatkan Bandung sebagai salah satu kota dengan makanan tradisional
Batagor dan Mie Kocok Sinar Kencana (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Biz 27 Agu 2025, 10:00 WIB

Sambal Daimata, Pedas Berlevel Dijamin Bikin Ketagihan

Andri Ganamurti bersama istrinya mulai membangun bisnis sambal sejak 2017. Sambal dengan brand Daimata ini dikenal dengan level-level yang unik yang memiliki cita rasa khas.
3 Varian Level Sambal Daimata. (Foto: Dok. Sambal Daimata)
Ayo Netizen 27 Agu 2025, 08:06 WIB

Raden Ayu Maria Ulfah, Perombak Undang-Undang Perkawinan dan Tenaga Kerja Perempuan

Maria Ulfah adalah salah satu toko nasional perempuan yang berani memperjuangkan hak-hak perempuan melalui rancangan undang-undang pernikahan.
Maria Ulfah Soebadio, kadang pula namanya ditulis Maria Ulfah Santoso atau Raden Ayu Maria Ulfah. (Sumber: Wikimedia Commons)
Ayo Netizen 26 Agu 2025, 20:06 WIB

Blunder Pratikno sambil Cengengesan: Saya Agak Ngantuk

Gaya Bahasa Para Pemangku Kebijakan seringkali menjadi sorotan masyarakat.
Menteri Kemenko PMK, Pratikno. (Sumber: Kemenko PMK)
Ayo Biz 26 Agu 2025, 18:16 WIB

Dari Tradisi ke Prestasi, Long Qing dan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya

Bertahan dengan seni tradisional, kelompok barongsai Long Qing membuktikan bahwa budaya bisa jadi fondasi bisnis yang berkelanjutan dan berdampak luas.
Bertahan dengan seni tradisional, kelompok barongsai Long Qing membuktikan bahwa budaya bisa jadi fondasi bisnis yang berkelanjutan dan berdampak luas. (Sumber: dok. kelompok barongsai Long Qing)
Ayo Netizen 26 Agu 2025, 18:01 WIB

Raya, Bukti Nyata Potret Buram Penanganan Kesehatan di Negeri Ini

Raya seorang balita berusia 4 tahun asal Kabupaten Sukabumi menjadi bukti nyata potret buram bagaimana penanganan kesehatan di negeri ini
Raya, balita di Sukabumi yang meninggal akibat cacingat akut. (Sumber: Screenshoot Video Rumah Teduh)
Ayo Biz 26 Agu 2025, 17:07 WIB

Bayar Seikhlasnya Tak Selalu Mulus, Pelajaran dari Me Time Cafe

Membawa semangat inklusif, eksperimen berani Me Time Cafe untuk menerapkan sistem “bayar seikhlasnya” jadi batu sandungan dalam merintis bisnis kuliner.
Membawa semangat inklusif, eksperimen berani Me Time Cafe untuk menerapkan sistem “bayar seikhlasnya” jadi batu sandungan dalam merintis bisnis kuliner. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 26 Agu 2025, 16:00 WIB

Jati Kasilih ku Junti: Nasib Kebudayaan Sunda dari Krisis Pangan

Sebuah refleksi tentang kebudayaan Sunda yang lahir dari ladang kini tergerus.
Ilustrasi orang Sunda. (Sumber: Unsplash/Mahmur Marganti)
Ayo Biz 26 Agu 2025, 15:30 WIB

Batik Tulis Kaki dan Ayu Tri Handayani, Menenun Harapan Lewat Canting di Ujung Kaki

Ayu membuktikan bahwa kreativitas dan ketekunan mampu menembus batas fisik, bahkan melahirkan karya seni yang memikat hati banyak orang.
Ketika sebagian orang melihat keterbatasan sebagai penghalang, Ayu Tri Handayani menjadikannya sebagai titik awal untuk berkarya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 26 Agu 2025, 14:13 WIB

Bolu Pisang Bu Wita, Oleh-Oleh Legendaris yang Jadi Buruan Pelancong di Bandung

Bandung punya banyak oleh-oleh yang selalu jadi buruan pelancong. Salah satunya adalah Bolu Pisang Bu Wita, kue berbahan dasar pisang yang kini menjadi ikon oleh-oleh khas kota kembang.
Bolu Pisang Bu Wita (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Biz 26 Agu 2025, 12:11 WIB

Demi Keamanan, Jangan Asal Pilih Sepatu Gunung

Sepatu gunung berfungsi melindungi kaki sekaligus menunjang keselamatan saat mendaki atau berjalan di medan berat. Dibuat dengan material yang lebih tebal dan kuat, sepatu ini mampu melindungi kaki da
Ilustrasi Foto Sepatu Gunung. (Foto: Pixabay)