Ketika Kesepian Menikam Lansia

Sri Maryati
Ditulis oleh Sri Maryati diterbitkan Sabtu 24 Mei 2025, 12:24 WIB
Diproyeksikan jumlah lansia terus meningkat dan pada tahun 2045 akan mencapai 20 persen atau hampir satu per lima dari total penduduk. (Sumber: Freepik/Jcomp)

Diproyeksikan jumlah lansia terus meningkat dan pada tahun 2045 akan mencapai 20 persen atau hampir satu per lima dari total penduduk. (Sumber: Freepik/Jcomp)

PENERAPAN konsep ageing in place atau Panti Wreda hingga kini masih mencari bentuk yang sesuai dengan budaya dan kondisi sosial masyarakat. Ketika kesepian menikam lansia, adakah solusi yang tepat?

***

Tokoh dunia, Nelson Mandela menyatakan bahwa "Sebuah masyarakat tidak dapat dihakimi sebaik apapun hingga kita melihat bagaimana masyarakat itu memperlakukan lansia." Maka, sudah seharusnya segenap bangsa memperhatikan dan memastikan kesejahteraan para lansia.

Menurut Perserikatan Bangsa Bangsa, bangsa Indonesia termasuk ke dalam lima besar negara dengan jumlah lansia terbanyak. Berdasarkan UU No. 13 tahun 1998 Pasal 1 Ayat 2 mengenai kesejahteraan lanjut usia, bahwa lansia didefinisikan sebagai seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas.

Jumlah persentase penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2020 tercatat sebesar 10,7 persen. Diproyeksikan terus meningkat dan pada tahun 2045 akan mencapai 20 persen atau hampir satu per lima dari total penduduk.

Idealnya para lansia tetap tinggal dengan nyaman di rumahnya bersama dengan keluarga, sesuai dengan konsep ageing in place. Namun kondisi demografi dan sosial ekonomi saat ini konsep tersebut mendapat rintangan yang berat.

Ageing in place didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk hidup dan menetap di rumah dan komunitasnya secara aman, mandiri, dan nyaman, di luar faktor usia, pendapatan, dan tingkat kemampuan yang dimiliki. Secara detail, ageing in place juga merujuk kepada sebuah kesempatan bagi lansia untuk tetap tinggal di rumahnya selama mungkin, tanpa harus dipindahkan ke institusi perawatan, yakni panti jompo.

Di Indonesia, sebanyak 34,71 persen lansia tinggal bersama keluarga tiga generasi. Nilai ini terus menurun searah dengan kondisi sosial ekonomi generasi di bawahnya. Menurut Kemenkes data lansia yang benar-benar hidup sehat tanpa penyakit hanya 20 persen, 60 persen mengidap beberapa penyakit, dan sisanya sudah ketergantungan dan membutuhkan bantuan.

Konsep atau Tindakan Ageing in Place ini mulai menuai beberapa kritik karena tidak mengakomodir konsep inklusivitas dan tidak jarang memarginalkan lansia yang tidak memiliki sumber daya.

Baca Juga: Ketentuan Kirim Artikel ke Ayobandung.id, Total Hadiah Rp1,5 Juta per Bulan

Aktivitas para lansia di Balai Palayanan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Ciparay. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Mildan Abdalloh)

Selain itu, pada realitanya, tidak semua keluarga dapat memenuhi kebutuhan dan merawat lansia dengan baik, sehingga lansia cukup sering merasa terlantar dan terasingkan justru di dalam keluarganya sendiri. Di tengah kuatnya narasi terkait ageing in place, panti wreda hadir untuk memenuhi kebutuhan hidup, memberikan perlindungan sosial, serta memberikan dukungan, dalam upaya mencapai kesejahteraan lansia.

Ironisnya eksistensi Panti Wreda juga menuai kritik dan resistensi karena dianggap tabu oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan bertentangan dengan adat istiadat yang berlaku, adanya stigma yang menyatakan bahwa tempat ini hanya diperuntukkan bagi lansia yang terlantar saja, serta cukup maraknya lansia di panti wreda yang mengalami masalah psikologis seperti depresi.

Merujuk data Kementerian Sosial, hingga tahun 2022, ada sekitar 800 panti jompo di Indonesia dengan total penghuni mencapai 25.000 orang. Angka ini terus meningkat seiring bertambahnya umur harapan hidup penduduk Indonesia.

Pasal 9 Undang-Undang No.13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lansia menyebutkan bahwa lansia berhak atas perlindungan sosial yang meliputi pelayanan dan perawatan.

Penanganan Lansia yang terlantar dalam konteks Indonesia, seringkali identik dengan perawatan institusi, yang dalam hal ini panti wreda,sebagai contoh UU No.13 tahun 1998 jelas menyatakan bahwa panti wreda, khususnya yang milik pemerintah, diperuntukan bagi lansia terlantar.

Perlu dicari jalan tengah terkait dengan pro kontra antara ageing in place dengan perawatan institusi, yang selama ini menempatkan dua konsep ini berlawanan.

Patut diperhatikan pendapat pakar Gerontologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof.Dr. dr. Siti Setiati, Sp.PD-KGer, yang mengatakan bagi lansia yang lebih senang berinteraksi dengan orang-orang sebaya dibanding anak atau cucu, panti wreda bisa jadi pilihan agar bisa tetap bersosialisasi dan memenuhi kebutuhan sosial.

Panti jompo memainkan peran penting dalam memberikan perawatan dan dukungan kepada lansia, dan individu yang rentan.

Menurut penelitian  Kemenkes pada tahun 2019, persentase lansia di Indonesia yang mengalami kesepian ringan yakni sebesar 69 persen, kesepian sedang sebesar 11 persen, serta kesepian berat sebesar 2 persen.

Pada kasus depresi, adapun persentasenya sebesar 6,5 persen pada usia 55-64 tahun, 8 persen pada usia 65-74 tahun, serta 8,9 persen pada usia di atas 75 tahun. Kasus depresi pada lansia 2,4 persen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok usia produktif di rentang usia 55 – 64 tahun. Beberapa penyebab dari kejadian depresi yang meningkat pada lansia adalah keterasingan sosial, penurunan kondisi kesehatan yang mengarah pada penurunan kemampuan merawat diri, dan peningkatan disabilitas pada lansia.  (SM)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Sri Maryati
Tentang Sri Maryati
Pemerhati sosial, penikmat destinasi wisata
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 04 Agu 2025, 17:47 WIB

Di Balik Secangkir Kopi, Langkah Awal The Kamasan Menjadi Rumah bagi Semua

The Kamasan menawarkan ruang untuk berkarya dan berkoneksi, sebuah tempat ngopi yang juga bisa menjadi tempat bekerja, healing, dan bertemu gagasan baru.
The Kamasan menawarkan ruang untuk berkarya dan berkoneksi, sebuah tempat ngopi yang juga bisa menjadi tempat bekerja, healing, dan bertemu gagasan baru. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 04 Agu 2025, 17:12 WIB

Wiranatakusumah V, Bangsawan Sunda Penentu Bubarnya Parlemen Pasundan Boneka Belanda

Wiranatakusumah V, bangsawan Sunda dan Presiden Negara Pasundan, memilih membela Republik dan menggagalkan skema federal Belanda.
Raden Aria Adipati Wiranatakusumah V saat berpidato di Cianjur. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Netizen 04 Agu 2025, 17:02 WIB

‘Membaca’ Masa Depan Tunggal Putra Indonesia

SEKTOR bulu tangkis Tunggal Putra Indonesia–perlahan tapi pasti–sedang mengalami transisi dari era seniornya.
Pebulutu tangkis Indonesia, Alwi Farhan. (Sumber: Dok. PBSI)
Ayo Netizen 04 Agu 2025, 16:00 WIB

Membaca Bendera One Piece 'Jolly Roger' sebagai Simbol Komunikasi Publik

Mengapa kita takuti bendera One Piece jelang Agustus-an ini?
Bendera One Piece yang belakangan jadi kontroversi di Indonesia. (Sumber: Deviantart/Vlarg)
Ayo Biz 04 Agu 2025, 15:15 WIB

Melukis Kota Lama, Warna-Warna Kehidupan di Jalan Braga

Jalan Braga tidak hanya menjadi saksi bisu kemegahan masa lalu, tapi juga rumah bagi seniman jalanan yang menantang arus zaman lewat goresan kanvas.
Jalan Braga tidak hanya menjadi saksi bisu kemegahan masa lalu, tapi juga rumah bagi seniman jalanan yang menantang arus zaman lewat goresan kanvas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 04 Agu 2025, 15:01 WIB

Kala Bandung Menjadi Orkestra Kebisingan

Deru mesin menggantikan nyanyian burung. Klakson, gergaji mesin, deru knalpot, dan pengumuman mal saling bertubrukan di udara.
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Sabtu 5 April 2025. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 04 Agu 2025, 14:25 WIB

Bersepeda Bisa Bikin Anak Tangkas dan Cerdas, Pastikan Fitur Keamanannya!

Bersepeda merupakan aktivitas menyenangkan bagi anak-anak. Selain melatih ketangkasan fisik, bersepeda juga bisa membuat anak menjadi lebih fokus, sehingga daya berpikirnya lebih cepat.
Ilustrasi anak bersepeda (Foto: Pixabay)
Ayo Biz 04 Agu 2025, 14:02 WIB

Menyulam Keresahan Menjadi Karya, Linawati dan Pesan di Balik Batik Kontemporer

Lewat Zada Fashion Handmade, brand yang ia dirikan, Linawati menyuarakan keresahannya tentang lingkungan, budaya, dan masa kecil yang kini perlahan menghilang.
Lewat Zada Fashion Handmade, brand yang ia dirikan, Linawati menyuarakan keresahannya tentang lingkungan, budaya, dan masa kecil yang kini perlahan menghilang. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 04 Agu 2025, 11:25 WIB

Busana Muslim Kapake by Iyank, Digagas dari Keprihatinan

Sebuah usaha kecil di Bandung Barat berhasil mencuri perhatian lewat kualitas produk dan filosofi unik di balik brand-nya. Kapake, sebuah UMKM rumahan yang mengusung misi menghadirkan busana muslim be
Ilustrasi Busana Muslim (Foto: Freepik)
Ayo Jelajah 04 Agu 2025, 11:23 WIB

Sejarah Bioskop Rio Cimahi, Tempat Hiburan Serdadu KNIL yang Jadi Sarang Film Panas

Dibangun tahun 1937 oleh keluarga Busè, Bioskop Rio pernah jadi pusat hiburan elite Eropa di jantung Kota Cimahi.
Potret Bioskop Rio Cimahi zaman baheula. (Sumber: Sadayapadu Kota Cimahi | Foto: Sundakalapa)
Ayo Biz 04 Agu 2025, 10:25 WIB

Berburu Sarapan Segar dan Mengenyangkan di Soto Madura Cak Alim

Dari banyaknya sajian kuliner khas daerah, Soto Madura termasuk yang mudah dijumpai di Bandung. Salah satu yang tak pernah sepi peminat adalah Soto Madura Cak Alim.
Soto Madura Cak Alim
Ayo Netizen 04 Agu 2025, 08:54 WIB

Apoteker, Profesi Penting yang Masih Dipandang Sebelah Mata

Dari dulu eksistensi apoteker di masyarakat belum setenar dokter ataupun perawat dan profesi tenaga kesehatan lainnya.
Dari dulu eksistensi apoteker di masyarakat belum setenar dokter ataupun perawat dan profesi tenaga kesehatan lainnya. (Sumber: pexels/Artem Podrez)
Ayo Netizen 03 Agu 2025, 18:40 WIB

DJ Ohim, Timpa Teks, dan Internet sebagai Ruang Berekspresi

Siapa yang menyangka, sebuah meme lokal dari grup Facebook di Indonesia dapat menyebar menjadi hoax.
Gambar yang kemudian menjadi sumber hoax. (Sumber: grup Facebook "timpa teks: singularity")
Ayo Jelajah 03 Agu 2025, 14:27 WIB

Jejak Bung Karno di Penjara Banceuy: Ketika Cicak Jadi Teman Seperjuangan

Kisah Bung Karno mendekam di Penjara Banceuy Bandung, menulis pledoi legendaris Indonesia Menggugat dari balik sel 2x1,5 meter.
Monumen Soekarno di Lapas Banceuy Bandung (Sumber: Ayobandung)
Ayo Netizen 03 Agu 2025, 14:06 WIB

Serunya Perlombaan Agustusan

Perlombaan Agustusan bukan soal menang dan kalah, melainkan tentang kebersamaan.
Lomba agustusan biasa ditunggu-tunggu oleh anak-anak, pun dengan para lansia di Balai Palayanan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Ciparay. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Mildan Abdalloh)
Ayo Netizen 03 Agu 2025, 11:06 WIB

Hidden Farm Cafe, Sajian Penuh Selera yang Memanjakan Mata

Hidden Farm Cafe adalah salah satu tempat makan yang terletak di area Dago atas yang menyediakan berbagai macam menu sehat.
Menu Hidden Farm Cafe (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Jelajah 03 Agu 2025, 08:37 WIB

Sejarah Tahu Sumedang, Warisan Cita Rasa Tionghoa hingga Era Cisumdawu

Tahu Sumedang lahir dari tangan imigran Tiongkok di awal 1900-an dan berkembang jadi kuliner khas yang melegenda hingga hari ini.
Tahu Sumedang, kuliner legendaris dari Jawa Barat. (Sumber: Peter | Foto: Flickr)
Ayo Biz 02 Agu 2025, 19:02 WIB

Dari 1968 ke Hari Ini, Warisan Rasa di Sepiring Gado-gado Tengku Angkasa

Gado-gado Tengku Angkasa bertahan hingga kini, menyuguhkan sepiring kisah sejak 1968 yang tak pernah kehilangan makna.
Gado-gado Tengku Angkasa bertahan hingga kini, menyuguhkan sepiring kisah sejak 1968 yang tak pernah kehilangan makna.
Ayo Biz 02 Agu 2025, 17:09 WIB

Menenun Inspirasi dari Barang Bekas, Kisah Tuti Rachmah dan Roemah Tafira

Tuti Rachmah Yulianti, pendiri Roemah Tafira Handycraft, yang sejak 1997 telah menyulap barang bekas menjadi karya bernilai tinggi.
Tuti Rachmah Yulianti, pendiri Roemah Tafira Handycraft, yang sejak 1997 telah menyulap barang bekas menjadi karya bernilai tinggi. (Sumber: Roemah Tafira Handycraft)
Ayo Biz 02 Agu 2025, 16:07 WIB

Antara Tren dan Nilai, Cara Anggia Handmade Merancang Busana yang Bermakna

Di tengah arus dinamis industri busana muslim, Anggiasari Mawardi hadir dengan pendekatan yang tak sekadar mengikuti tren.
Di tengah arus dinamis industri busana muslim, Anggiasari Mawardi hadir dengan pendekatan yang tak sekadar mengikuti tren. (Sumber: Anggia Handmade)