Mie Kocok Bandung dalam Cerita Negeri Wakanda

Dias Ashari
Ditulis oleh Dias Ashari diterbitkan Selasa 02 Sep 2025, 13:40 WIB
Mie Kocok Bandung Buatan di Rumah (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Mie Kocok Bandung Buatan di Rumah (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Alkisah ....

Suatu hari di negara Wakanda sedang terjadi aksi demonstrasi. Rakyatnya marah karena baru-baru ini para pemegang kuasa berbicara seenaknya.

Dikatakan tolol oleh mereka yang memangkas dana pendidikan demi kehidupan mewah para kesatria. Dipalak bayar pajak demi pembangunan bersama tapi nyatanya digunakan kesatria untuk pesta pora. Bahkan data rakyatnya terancam dijual secara cuma-cuma demi memenuhi kehidupan foya-foya.

Sebelum aksi demonstrasi, sejumlah ruas jalan tidak mendapatkan penerangan lampu yang baik, padahal rakyat sudah membayar upeti. Jalanan ruksak, berlubang dan tak kunjung diperbaiki. Namun setelah aksi demonstrasi justru sejumlah ruas jalan menjadi sangat gelap untuk dilewati.

Aksi demonstrasi tersebut membuat pedagang mie kocok meliburkan diri. Menghawatirkan dirinya sendiri menjadi bulan-bulanan para kesatria yang menyamar menjadi bandit-bandit demonstran.

Sementara ada seorang gadis yang sedang menginginkan mie kocok karena tergugah oleh kepopulerannya, sebagai makanan khas suatu daerah di bagian negeri Wakanda.

Gadis itu sedih tapi tak cukup jika harus berpangku tangan seperti para kesatria. Kabur menjauh, pelesir ke berbagai negara untuk menghindari amukan masa.

Beruntung di warung sebelah ada yang jual wakamie kocok bandung. Wakamie adalah salah satu makanan instan yang mengerti dan hadir dalam berbagai situasi yang dirasakan oleh warga sipil.

Wakamie juga sering menjadi alat propaganda untuk menawarkan keagamaan bagi mereka yang miskin dan tinggal di pedalaman Wakanda. Di negeri ini tak hanya mahluk hidup, benda mati pun tak luput dari pemanfaatan propaganda.

Dan Wakamie bagiku bukan sekedar makanan instan tapi lebih dari itu. Dia selalu jadi kawan setia, ketika isi dompet melarat, seperti penderitaan rakyat. Wakamie adalah teman asyik bereksplorasi. Bagaimana pun perlakuan terhadapnya hasilnya selalu enak.

Entah aku yang terlalu cinta dengan wakamie. Atau memang ia yang punya daya tarik untuk memikat hati dan perut yang selalu bersua ketika isinya sudah tiada.

Mie Kocok adalah sajian yang berisi mie kuning dalam kuah kaldu yang berisi irisan kikil, taoge, bakso, jeruk nipis, dengan taburan seledri dan bawang goreng. Berhubung mie kocok kali ini dibuat di rumah ala wakamie tentu isiannya sangat berbeda.

Potongan bawang merah dan bawang putih mengiris kepedihan hati rakyat, karena di tengah huru-hara, raja mengobral berbagai macam penghargaan kepada para kesatria jadong. Potongan bawang ditumis dengan sedikit minyak sampai harum, terendus berita di luar negeri Wakanda.

Masukan air secukupnya, tidak perlu sampai menyengsarakan rakyat. Setelah air mendidih masukan mie, telur, potongan sawi, taburan kerupuk kulit, bumbu penyedap serta janji manis para raja dan kesatria Wakanda. Tunggu sampai semua bahan matang dengan sempurna, karena kalau menunggu kepulangan para kesatria yang pelesir ke luar negeri, entah sampai kapan mereka akan terus bersembunyi.

Berhubung mangkok berbahan dasar keramik sedang dipinjam tetangga kos dan belum dikembalikan. Terpaksa mangkung berbahan dasar plastik menjadi tumpuannya. Meski demikian jangan terlalu sering melakukan aksi ini tidak baik untuk kesehatan. Tapi tentu pilihan ini sedikit lebih baik dibandingkan wadah makanan MBG yang baru saja diperiksa setelah program berjalan karena diduga mengandung babi.

Meski mie kocok kali ini dihidangkan dengan isian yang berbeda tapi rasanya mengobati kerinduan akan kemerdekaan Wakanda yang sesungguhnya. Rasanya gurih, mie nya lembut, sawinya crunchy dan potongan cabai yang rasanya sepedas amukan rakyat.

Meski mie kocok kali ini tidak original tapi setidaknya tidak membohongi rakyat seperti beras premium oplosan yang pernah beredar di pasaran. Meski keadaan Wakanda sedang genting, suara kebenaran harus terus ditegakan. Sekecil apapun itu, semembahayakan itu, suara keadilan harus terus digaungkan. Sekali pun lewat makanan yang kamu sedang nikmati saat ini. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dias Ashari
Tentang Dias Ashari
Menjadi Penulis, Keliling Dunia dan Hidup Damai Seterusnya...
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 19 Okt 2025, 08:41 WIB

Bandung, Pandawara, dan Kesadaran Masyarakat yang Harus Bersinergi

Untuk Bandung yang maju dan berkelanjutan perlu peran bersama untuk bersinergi melakukan perubahan.
Aksi Pembersihan salah satu sungai oleh Pandawara Group (Sumber: Instagram | Pandawaragroup)
Ayo Biz 18 Okt 2025, 19:38 WIB

Antrean iPhone 17 di Bandung: Tren Gaya Hidup atau Tekanan Sosial?

Peluncuran iPhone 17 di Indonesia kembali memunculkan fenomena sosial yang tak asing, yakni antrean panjang, euforia unboxing, dan dorongan untuk menjadi yang pertama.
Peluncuran iPhone 17 di Indonesia kembali memunculkan fenomena sosial yang tak asing, yakni antrean panjang, euforia unboxing, dan dorongan untuk menjadi yang pertama. (Foto: Dok. Blibli)
Ayo Biz 18 Okt 2025, 18:47 WIB

Sportainment di Pusat Perbelanjaan Bandung, Strategi Baru Menarik Wisatawan dan Mendorong Ekonomi Kreatif

Pusat perbelanjaan kini bertransformasi menjadi ruang multifungsi yang menggabungkan belanja, rekreasi, dan olahraga dalam satu pengalaman terpadu.
Pusat perbelanjaan kini bertransformasi menjadi ruang multifungsi yang menggabungkan belanja, rekreasi, dan olahraga dalam satu pengalaman terpadu. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 18 Okt 2025, 17:31 WIB

Dapur Kolektif dan Semangat Komunal, Potret Kearifan Kuliner Ibu-Ibu Jawa Barat

Majalaya, sebuah kota industri di Jawa Barat, baru-baru ini menjadi panggung bagi kompetisi memasak yang melibatkan ibu-ibu PKK dari berbagai daerah di Bandung.
Majalaya, sebuah kota industri di Jawa Barat, baru-baru ini menjadi panggung bagi kompetisi memasak yang melibatkan ibu-ibu PKK dari berbagai daerah di Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 20:21 WIB

'Bila Esok Ibu Tiada': Menangis karena Judul, Kecewa karena Alur

Ulasan film "Bila Esok Ibu Telah Tiada" (2024). Film yang minim kejutan, tapi menjadi pengingat yang berharga.
Poster film "Bila Esok Ibu Telah Tiada". (Sumber: Leo Pictures)
Ayo Biz 17 Okt 2025, 19:36 WIB

Balakecrakan Menghidupkan Kembali Rasa dan Kebersamaan dalam Tradisi Makan Bersama

Balakecrakan, tradisi makan bersama yang dilakukan dengan cara lesehan, menyantap hidangan di atas daun pisang, dan berbagi tawa dalam satu hamparan rasa.
Balakecrakan, tradisi makan bersama yang dilakukan dengan cara lesehan, menyantap hidangan di atas daun pisang, dan berbagi tawa dalam satu hamparan rasa. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 17 Okt 2025, 18:10 WIB

Gen Z Mengubah Musik Menjadi Gerakan Digital yang Tak Terbendung

Gen Z tidak hanya menjadi konsumen musik, tetapi juga kurator, kreator, dan penggerak tren. Fenomena ini menandai pergeseran besar dalam cara musik diproduksi, didistribusikan, dan dinikmati.
Gen Z tidak hanya menjadi konsumen musik, tetapi juga kurator, kreator, dan penggerak tren. Fenomena ini menandai pergeseran besar dalam cara musik diproduksi, didistribusikan, dan dinikmati. (Sumber: Freepik)
Ayo Jelajah 17 Okt 2025, 17:36 WIB

Sejarah Panjang Hotel Preanger Bandung, Saksi Bisu Perubahan Zaman di Jatung Kota

Grand Hotel Preanger menjadi saksi sejarah kolonial, revolusi, hingga kemerdekaan di Bandung. Dari pesanggrahan kecil hingga ikon berusia seabad.
Hotel Preanger tahun 1930-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Biz 17 Okt 2025, 17:15 WIB

Lengkong Bergerak dari Kampung Kreatif Menuju Destinasi Wisata Urban

Kecamatan Lengkong adalah ruang hidup yang terus bergerak, menyimpan potensi wisata dan bisnis yang menjanjikan, sekaligus menjadi cermin keberagaman dan kreativitas warganya.
Kecamatan Lengkong adalah ruang hidup yang terus bergerak, menyimpan potensi wisata dan bisnis yang menjanjikan, sekaligus menjadi cermin keberagaman dan kreativitas warganya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 16:33 WIB

Tunjangan Rumah Gagal Naik, Dana Reses DPR RI Justru Melambung Tinggi

Tunjangan rumah yang gagal dinaikkan ternyata hanya dilakukan untuk meredam kemarahan masyarakat tapi ujungnya tetap sama.
Gedung DPR RI. (Sumber: Unsplash/Dino Januarsa)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 16:04 WIB

Lagi! Otak-atik Ganda Putra, Pasangan Baru Rian Ardianto/Rahmat Hidayat Bikin BL Malaysia Marah

PBSI melalui coach Antonius memasangkan formula pasangan baru Rian Ardianto/Rahmat Hidayat.
Rahmat Hidayat dan Rian Ardianto. (Sumber: PBSI)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 15:38 WIB

Meneropong 7 Program Pendidikan yang Berdampak Positif

Pendidikan yang bermutu harus ditunjang dengan program-program yang berkualitas.
Anak sekolah di Indonesia. (Sumber: indonesia.go.id)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 15:13 WIB

Hantu Perempuan di Indonesia adalah Refleksi dari Diskriminasi

Sejauh ini sebagian perempuan masih hidup dengan penderitaan yang sama, luka yang sama, dan selalu mengulang diskriminasi yang sama.
Perempuan dihidupkan kembali dalam cerita tapi bukan sebagai pahlawan melainkan sebagai teror. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 14:55 WIB

Cikandé, Cekungan seperti Karung

Toponimi Cikandé langsung populer ketika kasus pencemaran zat radioaktif Cesium-137 terungkap.
Citra satelit Kampung Cikandé, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. (Sumber: Citra satelit: Google maps)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 14:20 WIB

Braga dan Kopi Legenda

Sejarah kopi di Jalan Braga Bandung erat kaitannya dengan sejarah Jalan Braga itu sendiri pada era kolonial Belanda.
Warung Kopi Purnama di Jalan Braga, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.com)
Ayo Jelajah 17 Okt 2025, 14:08 WIB

Hikayat Soldatenkaffee Bandung, Kafe NAZI yang Bikin Heboh Sekolong Jagat

Kisah kafe NAZI di Bandung yang memicu kontroversi global, dari obsesi memorabilia perang hingga pelajaran sejarah yang terabaikan.
Soldatenkaffee Bandung. (Sumber: Amusing Planet.)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 12:48 WIB

Atasi Limbah Sekam Padi, Mahasiswa Polman Bandung Kukuhkan Organisasi Lingkungan 'BRICLIM'

Mahasiswa Polman Bandung secara resmi mengukuhkan berdirinya komunitas pengolah limbah "BRICLIM" (Briket Untuk Iklim).
Mahasiswa Polman Bandung secara resmi mengukuhkan berdirinya komunitas pengolah limbah "BRICLIM" (Briket Untuk Iklim). (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Beranda 17 Okt 2025, 11:27 WIB

Perempuan Penjaga Tradisi: Harmoni dari Dapur Kampung Adat Cireundeu

Kampung adat Cireundeu tidak hanya dikenal karena tradisi makan rasi, tetapi juga karena perempuan-perempuan yang memelihara nilai-nilai ekologis dan spiritual sekaligus.
Neneng Suminar memperlihatkan cara membuat spageti dari mikong (mi singkong). (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 10:01 WIB

Ekosistem Disiplin, Fondasi Kuat Profesionalitas ASN

Membangun ekosistem disiplin ASN berarti menumbuhkan budaya kerja yang konsisten, berintegritas, dan berorientasi pelayanan.
Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN). (Sumber: Dok. BKN)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 09:27 WIB

Santri: Dunia yang Tak Pernah Selesai Diperbincangkan

Menelusuri asal-usul, makna budaya, dan paradoks dunia santri sebagai cermin identitas dan dinamika bersama.
Ilustrasi santri. (Sumber: Pexels/Khoirur El-Roziqin)