Mengulas Kekurangan Film 'Gowok: Kamasutra Jawa'

Tasya Agianinta Surbakti
Ditulis oleh Tasya Agianinta Surbakti diterbitkan Senin 27 Okt 2025, 09:41 WIB
Salah satu adegan film "Gowok: Kamasutra Jawa". (Sumber: MVP Pictures)

Salah satu adegan film "Gowok: Kamasutra Jawa". (Sumber: MVP Pictures)

Berlatar belakang kehidupan di Jawa era tahun 1950an, Film Gowok: Kamasutra Jawa hadir dengan mengangkat satu tradisi Jawa yang ada pada saat itu dengan menggabungkan genre thriller, horor, dan drama sejarah.

Film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo ini tayang perdana di bioskop Indonesia pada 5 Juni 2025 lalu dan kini sudah hadir di Netflix pada 9 Oktober 2025 kemarin. Beberapa daftar pemain dalam film ini, yaitu Devano Danendra, Reza Rahardian, Alika Jantinia, Raihaanun, Lola Amaria dan Ali Fikri.

Film Gowok: Kamasutra Jawa hadir sebagai film yang cukup mengagetkan masyarakat Indonesia karena berani mengangkat tradisi kuno yang jarang diketahui masyarakat modern khususnya masyarakat yang bukan berasal dari suku Jawa.

Melalui kisah dalam filmnya yang menampilkan tradisi 'Gowok', film ini membuka tirai tentang praktik spiritual dan seksual yang pernah hidup di tengah budaya Jawa, yaitu ajaran tentang keseimbangan antara tubuh, jiwa, dan nafsu yang menjadi bagian dari spiritual.

 (Sumber: Imdb)
(Sumber: Imdb)

Istilah ‘Gowok’ merupakan sebutan bagi perempuan Jawa yang bekerja sebagai guru untuk laki-laki yang ingin menikah. Seorang gowok ini bertugas untuk mengajarkan calon pengantin pria mengenai kehidupan rumah tangga dan seksualitas.

Banyak orang tak menyangka bahwa tradisi seperti ini pernah ada. Namun, tradisi ini sudah lama dihentikan ataupun telah hilang karena dianggap tidak sesuai dengan norma sosial dan norma agama.

Hanung Bramantyo sebagai produser disini tidak memiliki tujuan untuk menampilkan sisi dari seksualitas, melainkan ingin menunjukkan bahwa ternyata ada sebuah tradisi Jawa yang mengajarkan laki-laki untuk melayani istri.

"Saya mengangkat tema ini karena saya kaget ternyata di budaya saya, Jawa ada yang seperti ini karena yang saya tahu laki-laki tuh seharusnya yang dilayani sama perempuan karena saya di doktrin bahwa budaya Jawa seperti itu jadi sangat patriarkal sekali begitu yang saya tahu dan ternyata di Kamasutra Jawa kebalikannya dan ini menarik" ungkap Hanung dalam acara Meet Nite Live Metro TV (Youtube Metro TV, 6 Juni 2025).

Wawancara Hanung Bramantyo dalam acara Meet Nite Live Metro TV (Sumber: youtube: Metro TV)
Wawancara Hanung Bramantyo dalam acara Meet Nite Live Metro TV (Sumber: youtube: Metro TV)

Secara sinematografinya, film ini cukup berani dalam pengambilan visual dan nuansa budayanya juga terlihat cukup kental.

Mengingat kembali bahwa film ini diangkat dari kisah nyata tradisi kuno, mungkin terdapat keraguan bagi beberapa orang bahwa film ini membuat kesalahan pada simbol dan interpretasi yang tidak tepat. Namun, sejauh ini belum ditemukan kritik mengenai pengemasan tradisi Gowok dalam film tersebut.

Narasi, alur, kualitas akting para aktor, dan tata bahasa yang digunakan dalam film ini juga dinilai cukup bagus dan mudah dimengerti. Bahkan, ada yang memberikan ulasan bahwa film ini memberikan pengetahuan baru terlebih lagi bagi orang di luar suku Jawa.

Meskipun begitu, film ini tidak bisa dikatakan sempurna karena masih terdapat beberapa kekurangan. Beberapa penonton memberikan ulasan tentang logat Jawa pada beberapa dialog Devano Danendra sebagai Kamanjaya yang tidak mulus, sehingga terdengar seperti bukan logat Jawa yang murni.

Namun, di samping itu semua film ini patut diberi apresiasi karena telah berani mengangkat tradisi kuno yang sensitif. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Tasya Agianinta Surbakti
Saya adalah mahasiswi Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 27 Okt 2025, 12:46 WIB

Bandung Raya dan Mimpi Kota Berkelanjutan yang Masih Setengah Jalan

Keberhasilan Bandung Raya dalam menjadi kawasan hijau tidak akan diukur dari penghargaan semata.
Bandros atau Bandung Tour on Bus adalah bus wisata ikonik Kota Bandung. (Sumber: Pexels/arwin waworuntu)
Ayo Netizen 27 Okt 2025, 11:16 WIB

Klise Wacana 6 Agama Resmi di Indonesia

‘Enam agama resmi’ bertebaran di mana-mana, di setiap jenjang pendidikan.
‘Enam agama resmi’ bertebaran di mana-mana, di setiap jenjang pendidikan. Kita Diajarkan untuk memahami hal ini. (Sumber: Pexels/Mochammad Algi)
Ayo Netizen 27 Okt 2025, 09:41 WIB

Mengulas Kekurangan Film 'Gowok: Kamasutra Jawa'

Artikel ini berisi opini tentang film "Gowok: Kamasutra Jawa".
Salah satu adegan film "Gowok: Kamasutra Jawa". (Sumber: MVP Pictures)
Ayo Netizen 27 Okt 2025, 07:57 WIB

Mengapa Tokoh Agama Kita Perlu Membaca Realitas?

Tokoh agama kita sangat perlu membaca realitas agar setiap keputusan atau nasihat yang diberikan bisa tetap relevan dengan kondisi zaman saat ini.
Tokoh agama perlu membaca realitas agar dapat menafsirkan ajaran agama secara relevan dan kontekstual dengan kehidupan masyarakat. (Sumber: Kolase Canva)
Ayo Netizen 26 Okt 2025, 20:02 WIB

Hari Kebudayaan Nasional: Membuka Selubung Identitas Sinkretik Kita

Penetapan 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan Nasional oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon menuai perdebatan yang menarik.
Kebudayaan tradisional Indonesia. (Sumber: Pexels/Muhammad Endry)
Ayo Netizen 26 Okt 2025, 18:47 WIB

Peringkat Liga Indonesia Naik, gegara Persib Menang di Asia

Persib memenangkan pertandingan melawan Selangor FC pada lanjutan ACL 2
Persib Bandung saat bermain di ACL 2. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 26 Okt 2025, 16:00 WIB

Mengangkat Martabat Dapur Pelatihan: Menyibak Peran Sunyi di Balik Pembelajaran ASN

Di balik sorotan pelatihan ASN, ada dapur senyap tempat dedikasi bekerja tanpa tepuk tangan.
Aparatur Negeri Sipil (ASN). (Sumber: bkpsdm.purworejokab.go.id)
Ayo Netizen 26 Okt 2025, 13:35 WIB

Kota Bandung Menuju Kota Mati?

Refleksi terhadap kegagalan Kota Bandung masuk 10 besar UI Greenmetric 2025.
Banjir di salah satu wilayah Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Jelajah 26 Okt 2025, 11:37 WIB

Urban Legend Gedung BMC, Rumah Sakit Terbengkalai Gudang Cerita Horor di Bandung

Kisah mistis dan sejarah Rumah Sakit BMC di Bandung, dari masa sebagai RS Sartika Asih hingga jadi legenda horor dengan hantu suster Belanda.
Gedung BMC yang banyak menyimpan kisah mistis. (Sumber: Ayobandung)
Ayo Netizen 26 Okt 2025, 10:30 WIB

Pelajaran dari Film Good Boy (2025), Saat ‘Kebaikan’ Berhenti Menjadi Konsep Sederhana

Film Good Boy (2025) menghadirkan kisah horor unik tentang anjing peliharaan.
Poster Good Boy 2025
Ayo Netizen 26 Okt 2025, 08:23 WIB

Budaya Pembungkaman Terhadap Perempuan

Suara perempuan kadang tak terdengar bahkan sebelum sampai ditelinga seseorang
Bagi perempuan terlalu vokal bukan sekedar ejekan moral, justru hal tersebut mengundang maut untuk perempuan yang punya keberanian berkata tidak. (Sumber: Freepik)
Ayo Biz 25 Okt 2025, 18:08 WIB

Bandung, Rumah Juara: Ketika Sepak Bola dan Basket Bersatu dalam Identitas Kota

Bandung bukan sekadar kota kreatif tapi rumah bagi semangat juara yang mengalir di setiap cabang olahraga, dari sepak bola hingga basket.
abak baru dalam sejarah basket Indonesia resmi dimulai, di mana Satria Muda Jakarta bertransformasi menjadi Satria Muda Bandung, menandai era baru yang menjanjikan bagi Kota Juara. (Sumber: dok. Satria Muda Bandung)
Ayo Biz 25 Okt 2025, 15:25 WIB

Lonjakan Lapangan Padel di Bandung, Momentum Baru bagi Brand Sportswear Lokal

Di Bandung, lapangan padel bermunculan di berbagai titik dan menjadi magnet baru bagi masyarakat urban yang mencari aktivitas fisik sekaligus gaya hidup.
Ilustrasi raket padel. (Sumber: The Grand Central Court)
Ayo Biz 25 Okt 2025, 15:02 WIB

Relaiv dari Produksi Bandung, Menembus Pasar Internasional Lewat Semangat Muda

Berawal dari ide menciptakan pakaian olahraga nyaman, multifungsi, dan terjangkau, Relaiv menjelma menjadi salah satu merek yang diperhitungkan di komunitas golf dan padel.
Berawal dari ide menciptakan pakaian olahraga nyaman, multifungsi, dan terjangkau, Relaiv menjelma menjadi salah satu merek yang diperhitungkan di komunitas golf dan padel. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 24 Okt 2025, 20:29 WIB

QRIS TAP dan Lompatan Digital Jawa Barat: Dari Bus Kota ke Mall, Transaksi Kini Sekejap Sentuh

Di tengah kehidupan urban yang serba cepat, sistem pembayaran digital yang aman, cepat, dan inklusif menjadi kebutuhan nyata.
QRIS TAP dirancang untuk memberikan pengalaman transaksi nontunai yang praktis dan menyeluruh, baik di sektor transportasi publik maupun pusat perbelanjaan modern. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 24 Okt 2025, 19:45 WIB

Ini Deretan Subgenre Film yang Tidak Banyak Diketahui!

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak film yang dirilis dengan menghadirkan beberapa genre.
Beragam jenis film. (Sumber: Pexels/Lucas Pezeta)
Ayo Biz 24 Okt 2025, 19:24 WIB

Long Live Metal: Skena Musik Keras Bandung Tak Pernah Mati

Meski mengalami penurunan massa, skena musik keras di Bandung justru menunjukkan daya tahan luar biasa, bukan hanya bertahan, tapi juga berevolusi.
Meski diguncang pandemi dan mengalami penurunan massa, skena musik keras di Bandung justru menunjukkan daya tahan luar biasa, bukan hanya bertahan, tapi juga berevolusi. (Sumber: Wikimedia Commons)
Ayo Netizen 24 Okt 2025, 17:15 WIB

IKN: Antara Kota Masa Depan dan Ruang Kemanusiaan

IKN menjanjikan masa depan baru Indonesia, namun tantangannya adalah bagaimana menjadikannya kota yang tetap ramah bagi manusia.
Desain resmi IKN. (Sumber: ikn.go.id)
Ayo Biz 24 Okt 2025, 16:11 WIB

Dari Kosan ke Pasar Internasional, Azarinnabila Janitra Menenun Mimpi Lewat Hi Paipe

Dari Hi Paipe, Arin tak pernah membayangkan bahwa hobi menjahit kecil-kecilan akan berkembang menjadi brand fashion lokal yang diminati hingga internasional.
Dari Hi Paipe, Arin tak pernah membayangkan bahwa hobi menjahit kecil-kecilan akan berkembang menjadi brand fashion lokal yang diminati hingga internasionl. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 24 Okt 2025, 16:02 WIB

Manajemen Pengetahuan: Kunci Sukses Program Makan Bergizi Gratis

Peningkatan pengelolaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) perlu dilakukan melalui penerapan manajemen pengetahuan.
Program Makan Bergizi Gratis. (Sumber: Indonesia.go.id)