Botram, Tradisi Sunda yang Berpotensi Jadi Tujuan Wisata Tanah Pasundan

Dudung Ridwan
Ditulis oleh Dudung Ridwan diterbitkan Senin 10 Nov 2025, 10:43 WIB
Nasi liwet yang biasa menjadi menu botram orang Sunda. (Sumber: Unsplash/Mufid Majnun)

Nasi liwet yang biasa menjadi menu botram orang Sunda. (Sumber: Unsplash/Mufid Majnun)

RUPANYA kata botram sudah masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Artinya, secara bahasa (the jure), botram sudah menjadi kosakata nasional. Bukan tidak mungkin, bisa jadi secara the facto kegiatan botram akan menjadi budaya Indonesia. 

Menurut KBBI, botram adalah tradisi makan bersama khas Sunda yang dilakukan secara lesehan, di mana setiap orang membawa makanan dari rumah masing-masing untuk disajikan dan dinikmati bersama tanpa sekat. Tradisi ini bukan sekadar makan, melainkan juga sarana mempererat silaturahmi, kebersamaan, dan solidaritas. Bisa jadi tradisi semacam botram ini ada juga di tempat dan daerah lain, tetapi dengan sebutan yang berbeda.

Masyarakat Sunda umumnya melakukan botram dalam tradisi munggahan. Selain saat munggahan, botram juga kerap hadir dalam acara syukuran lainnya, seperti pernikahan, khitanan, selamatan rumah baru, dan sebagainya. Secara umum, acara ini dipandu oleh anggota keluarga yang dituakan atau ustaz di daerah setempat.

Ciri-ciri botram, pertama, membawa makanan sendiri: Setiap peserta membawa hidangan dari rumahnya untuk berbagi dengan peserta lain. Ciri kedua, semua makanan disajikan dan dinikmati bersama tanpa ada perbedaan status sosial, sering kali di atas daun pisang. 

Ciri ketiga, suasana botram sangat santai, penuh keakraban, dan kekeluargaan. Biasa dilakukan di kebun, sawah, lapangan, taman, atau halaman rumah. Tapi, belakangan banyak juga dilakukan di kantor-kantor ketika karyawan di kantor itu ada yang ulang tahun atau saat kantor mendapat untung besar, bonusan, syukuran, dan sebagainya. Dalam keadaan begini, peserta tidak usah bawa makanan lagi dari rumah, tapi berupa mendapat traktiran dari sohibul bait

Botram juga memiliki nilai filosofis, yaitu tentang kebersamaan, solidaritas, kesederhanaan, kesetaraan, dan juga hiburan. Ibu-ibu di suatu kampung yang mumet dengan pekerjaan sehari-hari mengajak ibu-ibu lain yang sama mumet-nya dengan melakukan botram—tentu saja diselingi dengan sedikit bergosip.

Bapak-bapak pengurus RW di suatu malam minggu sambil nobar laga Persib melaksanakan botram sambil membahas persoalan kampung. Adik-adik karang taruna panitia Agustusan mengadakan botram sambil merencanakan bagaimana caranya mencari dana. Bahkan, kini suatu kantor mengadakan syukuran dengan mengadakan botram karena kantor tersebut memperoleh laba tinggi. Jadi, botram bisa dilakukan oleh siapa saja.

Ilustrasi -- Nasi Liwet Sunda (Foto: Pixabay)
Ilustrasi -- Nasi Liwet Sunda (Foto: Pixabay)

Dalam botram, termuat nilai-nilai persaudaraan, kekeluargaan, kesederhanaan, dan persamaan. Silaturahmi tercipta. Sederhana, makanan tak perlu mewah. Bukankah dengan makan secara bersama-sama, makanan seadanya pun makan menjadi nikmat? Saling berbagi, yang tidak punya makanan, disubsidi oleh yang punya makanan lebih. 

Biasanya makanan disajikan beralaskan daun pisang yang panjang. Di atasnya nasi liwet dengan berbagai lauk terhidang: Ayam goreng, ikan asin, pais oncom, tahu tempe, telur dadar, goreng impun, lalapan serta sambal goan pedas beserta jengkol dan petenya.

Peserta duduk mengelilingi makanan. Orang kaya duduk. Orang miskin duduk. Yang berpangkat duduk. Yang tidak berpangkat duduk. Bawahan duduk. Atasan duduk. Semua peserta setara saat menikmati makanan.

Belakangan kata botram banyak dijadikan nama restoran. Mungkin restoran tersebut meminjam konsep: kenikmatan, kekeluargaan, dan tradisi Sunda. Bahkan, kini banyak pelancong yang tidak saja botram di restoran Sunda, tapi secara sengaja ikut botram Bersama di suatu kampung.

Jadi, bukan tidak mungkin kegiatan botram ini menjadi tujuan wisata kuliner budaya Sunda dan menjadi budaya nasional.

Yuk, mari kita botram dulu. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dudung Ridwan
Tentang Dudung Ridwan
Jurnalis dan Pengamat Bulutangkis
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

Bandung Was Wes Wos

Ayo Netizen 09 Nov 2025, 18:01 WIB
Bandung Was Wes Wos

News Update

Ayo Netizen 12 Nov 2025, 11:44 WIB

West Java Festival, Konser Musik atau Acara Budaya?

West Java Festival 2025 tak lagi sekadar konser. Mengusung tema 'Gapura Panca Waluya'.
West Java Festival 2025 (Foto: Demas Reyhan Adritama)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 11:06 WIB

Burayot, Camilan Legit Khas Priangan yang Tersimpan Rahasia Kuliner Sunda

Bagi orang Sunda, burayot bukan sekadar pengisi perut. Ia adalah bagian dari kehidupan sosial.
Burayot. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 10:45 WIB

Tak Pernah Takut Coba Hal Baru: Saskia Nuraini Sang Pemborong 3 Piala Nasional

Saskia Nuraini An Nazwa adalah siswi berprestasi tingkat Nasional yang menginspirasi banyak temannya dengan kata-kata.
Saskia Nuraini An Nazwa, Juara 2 lomba Baca Puisi, Juara 3 lomba unjuk bakat, juara terbaik lomba menulis puisi tingkat SMA/SMK tingkat Nasional oleh Lomba Seni sastra Indonesia dengan Tema BEBAS Jakarta. (Sumber: SMK Bakti Nusantara 666)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 10:24 WIB

Bandung Macet, Udara Sesak: Bahaya Asap Kendaraan yang Kian Mengancam

Bandung yang dulu dikenal sejuk kini semakin diselimuti kabut polusi.
Kemacetan bukan sekadar gangguan lalu lintas, tapi cerminan tata kelola kota yang belum sepenuhnya adaptif terhadap lonjakan urbanisasi dan perubahan perilaku mobilitas warganya. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 09:47 WIB

Ketika Integritas Diuji

Refleksi moral atas pemeriksaan Wakil Wali Kota Bandung.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin. (Sumber: Pemprov Jabar)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 09:36 WIB

Perpaduan Kenyal dan Lembut dari Donat Moci Viral di Bandung

Setiap gigitan Mave Douchi terasa lembut, manisnya tidak giung, tapi tetap memanjakan lidah.
Donat mochi lembut khas Mave Douchi dengan tekstur kenyal yang jadi favorit pelanggan (Foto: Zahwa Rizkiana)
Ayo Jelajah 12 Nov 2025, 08:39 WIB

Sejarah Letusan Krakatau 1883, Kiamat Kecil yang Guncang Iklim Bumi

Sejarah letusan Krakatau 1883 yang menewaskan puluhan ribu jiwa, mengubah iklim global, dan menorehkan bab baru sejarah bumi.
Erupsi Gunung Krakatau 1883. (Sumber: Dea Picture Library)
Ayo Biz 11 Nov 2025, 21:04 WIB

Mama Inspiratif dan Perjuangan Kolektif Mengembalikan Sentuhan Nyata dalam Pengasuhan

Tak sedikit orang tua yang merasa gamang menghadapi kenyataan bahwa anak-anak kini tumbuh dalam dunia yang tak bisa lepas dari layar.
Ilustrasi. Tak sedikit orang tua yang merasa gamang menghadapi kenyataan bahwa anak-anak kini tumbuh dalam dunia yang tak bisa lepas dari layar. (Foto: Freepik)
Ayo Biz 11 Nov 2025, 18:39 WIB

Dari Studio Kecil hingga Panggung Nasional, Bandung Bangkit Lewat Nada yang Tak Pernah Padam

Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk dan arsitektur kolonial yang memesona tapi juga 'rahim' dari gelombang musik yang membentuk identitas Indonesia sejak era 1960-an.
Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk dan arsitektur kolonial yang memesona tapi juga 'rahim' dari gelombang musik yang membentuk identitas Indonesia sejak era 1960-an. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Jelajah 11 Nov 2025, 17:22 WIB

Hikayat Buahbatu, Gerbang Kunci Penghubung Bandung Selatan dan Utara

Pernah jadi simpul logistik kolonial dan medan tempur revolusi, Buahbatu kini menjelma gerbang vital Bandung Raya.
Suasana Buahbatu zaman baheula. (Sumber: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat)
Ayo Biz 11 Nov 2025, 17:00 WIB

Proyeksi Ekonomi Jawa Barat 2025: Menakar Potensi dan Risiko Struktural

Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2025 diproyeksikan tetap solid, meski dibayangi oleh dinamika global dan tantangan struktural domestik.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2025 diproyeksikan tetap solid, meski dibayangi oleh dinamika global dan tantangan struktural domestik. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 15:20 WIB

Bakmi Tjo Kin Braga Jadi Ikon Kuliner yang Tak Lekang Waktu

Sejak 1920 Bakmi Tjo Kin telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Bandung, sebuah warung tua yang bernuansa klasik ini terletak di Jalan Braga No. 20
Tampak Depan Warung Bakmi Tjo Kin (Foto: Desy Windayani Budi Artik)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 14:38 WIB

Bandung, Antara Heritage dan Hype

Bangunan heritage makin estetik, tapi maknanya makin pudar. Budaya Sunda tersisih di tengah tren kafe dan glamping.
Salah satu gedung terbengkalai di pusat Kota Bandung. (Sumber: Pexels/Muhamad Firdaus)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 14:21 WIB

Mengintip Cara Pengobatan Hikmah Therapy yang 'Nyentrik' di Bandung

Praktik pijat organ dalam di Bandung yang memadukan sentuhan, doa, dan ramuan herbal sebagai jalan pemulihan tubuh dan hati.
Ibu Mumut berada di ruang depan tempat praktik Hikmah Therapy. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Fira Amarin)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 14:00 WIB

Potret Inspiratif Cipadung Kidul dari Sales Keliling hingga Kepala Seksi Kelurahan

Budi Angga Mulya, Kepala Seksi Pemerintahan Cipadung Kidul, memaknai pekerjaannya sebagai bentuk pengabdian.
Kepala Seksi Pemerintah Kelurahan Cipadung Kidul, Budi Angga Mulya (Foto: Zahwa Rizkiana)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 13:05 WIB

Menapak Jejak Pandemi dalam Galeri Arsip Covid-19 Dispusipda Jawa Barat

Dispusipda Jawa Barat menghadirkan Galeri Arsip Covid-19 sebagai ruang refleksi dan edukasi bagi masyarakat.
Koleksi Manekin Alat Pelindung Diri (APD) dikenal dengan nama baju Hazmat yang mengenakan tenaga kesehatan dalam menangani Covid 19 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Fereel Muhamad Irsyad A)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 11:25 WIB

ASN Frugal Living, Jalan Selamat ASN dari Jerat Cicilan dan Inflasi?

Dengan frugal living, ASN dapat menjaga integritas dan stabilitas keuanganny
Ilustrasi ASN. (Sumber: Pexels/Junior Developer)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 10:41 WIB

Goyobod Legendaris Harga Kaki Lima Kualitasnya Bintang Lima

Goyobod Nandi sudah berjualan sejak 1997 yang tetap bertahan hingga sekarang.
Ilustrasi es goyobod. (Sumber: Wikimedia Commons | Foto: Afrogindahood)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 09:47 WIB

Bandung Lautan Macet Saat Liburan Akhir Pekan

Bandung yang sering dielu-elukan karena memiliki beberapa spot yang bisa mendatangkan ketenangan.
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jembatan Layang Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, Kota Bandung, Jumat 19 September 2025. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)