Aroma khas adonan tepung beras dan santan yang terpanggang di atas tungku tanah liat masih menjadi magnet di sudut-sudut Kota Kembang. Serabi atau surabi, jajanan tradisional Sunda, kini menolak punah.
Ia bertransformasi, berinovasi, dan sukses merebut kembali hati kaum milenial dan gen-z dengan puluhan varian rasa dari yang gurih oncom hingga manis legit durian.
Secara historis, serabi memiliki makna budaya yang mendalam, bahkan disebut dalam Serat Centhini sebagai bagian dari sajian upacara adat. Ciri khas serabi Bandung terletak pada teksturnya yang lembut di bagian dalam, sedikit renyah di pinggirannya, dan aroma asap khas dari proses memasak tradisional menggunakan tungku arang.
Dahulu, serabi sering disajikan polos atau dengan taburan oncom pedas sebagai kudapan pagi yang bersahaja. Namun, di era gempuran makanan kekinian dari mancanegara, serabi Bandung memilih untuk beradaptasi.
Kini, panggangan serabi ibarat kanvas kosong bagi para pelaku usaha kuliner lokal. Inovasi dimulai dari topping sederhana cokelat dan keju, hingga berevolusi menjadi rasa musiman yang paling diminati: durian.
Surabi Durian Arnata
Di antara sekian banyak kedai di Bandung Raya, Surabi Durian Arnata di kawasan Cibiru Hilir, Cileunyi, muncul sebagai contoh nyata keberhasilan inovasi ini. Tempat ini membuktikan bahwa pemahaman mendalam akan selera pasar lokal dan keberanian berinovasi dapat mengubah jajanan sederhana menjadi destinasi kuliner wajib.
Arnata tidak hanya mengandalkan satu jenis rasa; mereka membagi menu menjadi beberapa "series" yang memanjakan lidah:
Surabi Asin: Varian Telur Oncom menjadi primadona. Kombinasi gurih telur dan oncom pedas yang khas Sunda berpadu sempurna di atas adonan hangat.
Lava Series: Untuk pecinta sensasi lumer, Surabi Keju Lava Special adalah juaranya, dengan lelehan saus keju melimpah.
Durian Series: Tentu saja, Surabi Durian menjadi varian teratas. Penggunaan daging durian asli atau fla berkualitas tinggi memberikan pengalaman kuliner yang legit dan sulit dilupakan. Varian lain seperti Cookies and Cream juga tersedia, menyasar segmen anak muda.
Kisah serabi Bandung, dari tungku arang yang kuno hingga topping kekinian seperti durian dan keju lava, adalah sebuah metafora tentang ketahanan budaya.
Serabi adalah contoh sempurna bagaimana kuliner tradisional dapat beradaptasi tanpa kehilangan identitasnya. Ia berhasil "naik kelas" dari jajanan pasar menjadi hidangan kafe yang instagrammable dan diminati semua kalangan. Dengan inovasi rasa ini, serabi bukan lagi sekadar makanan, melainkan sebuah pengalaman kuliner yang kaya rasa dan cerita, siap untuk terus memanjakan lidah generasi selanjutnya. (*)
