Bola Susu Hepihepiku, Manisnya Bikin Ketagihan

Rizma Riyandi
Ditulis oleh Rizma Riyandi diterbitkan Kamis 28 Agu 2025, 15:54 WIB
Bola Susu Hepihepiku (Foto: Rizma Riyandi)

Bola Susu Hepihepiku (Foto: Rizma Riyandi)

AYOBANDUNG.ID -- Dari hobi membuat camilan, Fani Nuryani berhasil mengubah bola susu menjadi bisnis yang menjanjikan. Brand miliknya, Bolasusu Hepihepiku, kini dikenal di berbagai toko oleh-oleh, pameran, hingga destinasi wisata.

Kecintaannya pada bola susu berawal sejak 2015. Saat itu, Fani kerap membuat bola susu untuk dibawa ke kampus.

Tak disangka, teman-temannya menyukainya dan mulai memesan. Produksi yang awalnya hanya dilakukan saat akhir pekan, perlahan berkembang ke lingkup kerja, reseller, hingga platform e-commerce seperti Shopee.

"Ternyata banyak yang suka sama Bola Susu saya. Akhirnya ya jadi jualan," ungkap Fani pada Ayobandung.id.

Pada 2022, Fani memutuskan untuk serius mengembangkan usaha ini setelah resign dari pekerjaannya. Meski sempat jatuh sakit dan harus bed rest selama tujuh bulan, ia tetap membuka sistem pre-order agar usahanya terus berjalan.

Setahun kemudian, ia mulai rutin berproduksi setiap hari dengan bantuan satu orang tim, dan pada 2024 jumlah tenaga produksinya bertambah menjadi tiga orang.

Kini pemasaran Bolasusu lebih banyak dilakukan lewat toko oleh-oleh, bazar, dan event pameran. Sementara itu penjualan online mulai dikurangi karena biaya admin e-commerce yang cukup tinggi.

Menurut Fani hal tersebut membuat harga produk harus dinaikkan, sementara harga dasar bola susu miliknya sudah relatif premium. "Adminnya tinggi, sementara saya nggak mau nakinin harga, jadi dikurangi dulu," ucap Fani.

Bahan Berkualitas

Produk Bolasusu sendiri dibuat dari bahan berkualitas, yakni ekstrak rasa, susu bubuk, dan susu kental tanpa tambahan gula cair maupun air. Keunggulan inilah yang membuat banyak konsumen melakukan repeat order.

“Begitu orang tahu brand saya, biasanya mereka akan beli lagi karena rasanya berbeda,” ungkap Fani.

Owner Hepihepiku Heni. (Foto: Rizma Riyandi)
Owner Hepihepiku Heni. (Foto: Rizma Riyandi)

Saat ini tersedia tujuh varian rasa yang bisa dipilih konsumen, yakni vanila, cokelat, greentea, taro, bubble gum, stroberi, dan mangga. Ada juga varian lain seperti capuccino, durian, dan gula aren, namun rasa tersebut tidak bisa dicampur.

Bolasusu hadir dalam berbagai ukuran kemasan. Mulai dari isi 14 butir Rp13 ribu, isi 21 butir Rp20 ribu, isi 42 butir Rp35 ribu, hingga isi 84 butir Rp65 ribu.

Namun perjalanan Fani tidak selalu mulus. Ia mengaku kendala utama terletak pada proses produksi. Terkadang adonan tiba-tiba mengeras sehingga harus dibuang.

Ia juga belum menemukan alat yang tepat untuk mengaduk adonan sekaligus mencetak bola susu. “Awalnya saya sampai mencoba 11 kali sebelum berhasil. Ada yang keras sekali, ada yang tidak bulat, bahkan ada yang malah jadi seperti es krim,” kenangnya.

Meski begitu Fani tetap optimis dengan usahanya. Dalam waktu dekat ia berencana mengikuti sertifikasi BPOM agar produknya bisa diperjualkan lebih luas.

Informasi Umum Bola Susu Hepihepiku

Alamat:Bojong, Gajahmekar, Kutawaringin, Kabupaten Bandung

Jam Operasional: 09.00 - 16.00 WIB

Telepon: +62 811-232-902

Link Pembelian Produk Serupa

1. https://s.shopee.co.id/7fPyxcKlxa

2. https://s.shopee.co.id/8fIW9U3EXe

3. https://s.shopee.co.id/5pyKmHnuAq

4. https://s.shopee.co.id/2qKjCmg9cu

5. https://s.shopee.co.id/802pMHrDMH

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 15 Okt 2025, 09:51 WIB

Tren 10 Ribu di Tangan Istri yang Tepat, antara Kekerasan Finansial atau Realitas Sosial

Konten 10 Ribu di tangan Istri yang tepat banyak menuai kontra dari sebagian besar pengguna media sosial.
Polemik Tren 10 Ribu di Tangan Istri yang Tepat (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 15 Okt 2025, 07:09 WIB

Pasar Seni ITB dan Gerak Ekonomi Bandung

Pasar Seni ITB menyimpan potensi ekonomi yang besar bagi ekosistem kreatif kota.
Konferensi Pers Pasar Seni ITB 2025 di International Relation Office (IRO) ITB, Jalan Ganesha, Kota Bandung, Selasa 7 Oktober 2025. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 14 Okt 2025, 20:07 WIB

Tragedi Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny, Cermin Tanggung Jawab Kita Semua

Duka mendalam atas tragedi ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny memberikan kita banyak pelajaran.
Data sementara menunjukkan, 67 orang tewas dalam ambruknya gedung Ponpes Ponpes Al Khoziny. (Sumber: BNPB | Foto: Danung Arifin)
Ayo Netizen 14 Okt 2025, 18:02 WIB

Budaya, Agama, dan Sepak Bola Arab Saudi

Terlepas pada beredar  pro kontranya, namun kalau melihat pada perkembangan sepak bola Arab Saudi begitu pesat. 
King Saud University Stadium di Riyadh, Arab Saudi. (Sumber: Wikimedia Commons/Alina.chiorean)
Ayo Netizen 14 Okt 2025, 17:30 WIB

Modernisme Linguistik

Elemen bahasa adalah zat sederhana yang berisi pengidentifikasian bahasa yang dibagi menjadi dua bagain yaitu elemen bentuk dan elemen makna.
Ilustrasi seorang pria membaca buku. (Sumber: Pexels/Daniel Lee)
Ayo Biz 14 Okt 2025, 17:20 WIB

Naik Gunung Demi Gengsi: FOMO Generasi Muda yang Menghidupkan Industri Outdoor

Gunung bukan lagi sekadar tempat pelarian dari rutinitas, bagi generasi milenial dan Gen Z, mendaki telah menjelma menjadi simbol gaya hidup, pencarian jati diri, dan eksistensi sosial.
Gunung bukan lagi sekadar tempat pelarian dari rutinitas. Bagi generasi milenial dan Gen Z, mendaki telah menjelma menjadi simbol gaya hidup, pencarian jati diri, dan eksistensi sosial. (Foto: Pixabay)
Ayo Netizen 14 Okt 2025, 17:02 WIB

Pesantren, Wajah Islam Damai

Inilah pesantren wajah damai Islam yang menjadi cita-cita bersama dalam membangun kehidupan bangsa dan negara yang adil, sejahtera dan beradab ini.
Lomba cerdas cermat, pidato, mewarnai, kaligrafi dan fashion show, dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2024 yang mengambil tema Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 14 Okt 2025, 16:11 WIB

Sebuah Refleksi Kritis tentang 'Penyebaran Agama' dan Kebebasan Beragama

Pertemuan agama dunia dan lokal selalu perlu dibicarakan ulang, antara hak untuk percaya dan hak untuk dibiarkan dengan keyakinannya.
Kebebasan beragama sejati berarti memiliki kedua hak itu sekaligus, hak untuk berubah, dan hak untuk tidak diubah. (Sumber: Pexels/Pixabay)
Ayo Biz 14 Okt 2025, 15:56 WIB

Ruang Tunggu yang Tak Lagi Menunggu: Gerakan Warga Menghidupkan Halte Bandung

Komunitas ini percaya bahwa halte bukan sekadar tempat menunggu bus, melainkan simpul penting dalam sistem mobilitas kota.
Komunitas Rindu Menanti percaya bahwa halte bukan sekadar tempat menunggu bus, melainkan simpul penting dalam sistem mobilitas kota. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 14 Okt 2025, 15:00 WIB

Budaya Mistis yang Menghambat Pemulihan Kasus Skizofernia

Budaya mistis masih mendahulukan pengobatan mental dengan datang ke dukun ketimbang langsung datang ke ahli kesehatan.
Jika merujuk dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, diperkirakan sekitar 450 ribu masyarakat Indonesia merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat. (Sumber: Pexels/Kodi Baines)
Ayo Jelajah 14 Okt 2025, 14:42 WIB

Wabah TBC di Jantung Bandung: Cerita dari Pelindung Hewan, Kampung Padat yang Dikepung Bakteri

Wabah TBC menyerang 62 warga Pelindung Hewan, Bandung. Rumah padat dan sanitasi buruk jadi ladang subur penularan penyakit menular ini.
Walikota Bandung Muhammad Farhan mengunjungi Kelurahan Pelindung Hewan yang 62 warganya positif TBC.
Ayo Biz 14 Okt 2025, 14:26 WIB

Menyemai Juara: Ekosistem Futsal Indonesia dan Regenerasi Atlet Muda

Futsal pelajar di Indonesia kini bukan sekadar ajang kompetisi antar sekolah namun telah tumbuh menjadi ekosistem pembinaan atlet muda yang menjanjikan.
Futsal pelajar di Indonesia kini bukan sekadar ajang kompetisi antar sekolah namun telah tumbuh menjadi ekosistem pembinaan atlet muda yang menjanjikan. (Foto: Ist)
Ayo Netizen 14 Okt 2025, 13:33 WIB

Belajar Itu Laku, Bukan Jadwal: Dari Nilai Menuju Makna

Belajar tidak selalu tentang nilai dan kelas. Bandung menjaga semangat mereka mencari ilmu.
Esensi belajar bukan terletak pada jadwal, tapi pada kesadaran untuk tumbuh. (Sumber: Pexels/Husniati Salma)
Ayo Jelajah 14 Okt 2025, 10:53 WIB

Sejarah Pacuan Kuda Tegallega Bandung, Panggung Ratu Wilhelmina yang Jadi Sarang Judi dan Selingkuh Tuan Eropa

Dahulu Lapangan Tegallega jadi arena pacuan kuda termewah di Bandung. Tempat pesta, judi, dan perselingkuhan kaum Eropa pada era kolonial.
Tribun Pacuan Kuda Tegallega Bandung tahun 1920-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 14 Okt 2025, 10:13 WIB

Orang yang Luwes dalam Beragama, Apakah Otomatis Liberal?

Dalam keluwesan itu, agama menjadi ruang yang menentramkan, bukan menakutkan.
Dalam keluwesan itu, agama menjadi ruang yang menentramkan, bukan menakutkan. (Sumber: Pexels/Pok Rie)
Beranda 14 Okt 2025, 10:07 WIB

Seabad Lebih Tanpa Nasi, Kampung Cireundeu Pertahankan Kemandirian dan Ketahanan Pangan Lokal Lewat Singkong

Tradisi ini terus dijaga oleh sekitar 60 kepala keluarga di kampung itu, yang menurunkannya dari generasi ke generasi sebagai wujud swasembada pangan yang khas dan mandiri.
Selama lebih dari satu abad, Warga Kampung Adat Cireundeu sudah terbiasa mengonsumsi rasi atau beras yang diolah dari singkong. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 14 Okt 2025, 07:58 WIB

Mimpi-Mimpi Tak Terjamah dari Buku 'Orang Miskin Dilarang Sekolah'

Melalui novel ini kita belajar bahwa pendidikan bukan hak istimewa tapi hak setiap anak bangsa.
Buku Orang Miskin Dilarang Sekolah Karya Wiwid Prasetyo (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 13 Okt 2025, 19:52 WIB

Fenomena Co-Working Space di Bandung, Ekosistem Kreatif dan Masa Depan Budaya Kerja Fleksibel

Transformasi cara kerja masyarakat urban mendorong ekosistem co-working space sebagai ruang kerja bersama yang menawarkan fleksibilitas, efisiensi, dan atmosfer kolaboratif.
Transformasi cara kerja masyarakat urban mendorong ekosistem co-working space sebagai ruang kerja bersama yang menawarkan fleksibilitas, efisiensi, dan atmosfer kolaboratif. (Foto: Freepik)
Ayo Netizen 13 Okt 2025, 19:02 WIB

Disinhibisi Suporter Sepakbola

Saling sindir dan serang antar suporter pun tidak bisa dihindari, seperti tawuran di media sosial saling serang pun tidak bisa dihindari. 
Suporter tim nasional Indonesia. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 13 Okt 2025, 18:33 WIB

Bandung Menguatkan Ekosistem Esports Nasional

Beberapa tahun terakhir, industri eSports berkembang dari sekadar hobi menjadi arena kompetitif yang melibatkan teknologi, komunitas, dan ekonomi kreatif.
Beberapa tahun terakhir, industri eSports berkembang dari sekadar hobi menjadi arena kompetitif yang melibatkan teknologi, komunitas, dan ekonomi kreatif. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)