Ledakan Klinik Estetik di Bandung: Antara Tren, Teknologi, dan Filosofi Cantik Bertanggung Jawab

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Jumat 19 Sep 2025, 19:06 WIB
Geliat klinik estetik di Bandung menunjukkan pertumbuhan signifikan, menjawab kebutuhan masyarakat urban yang semakin sadar akan pentingnya perawatan kulit. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Geliat klinik estetik di Bandung menunjukkan pertumbuhan signifikan, menjawab kebutuhan masyarakat urban yang semakin sadar akan pentingnya perawatan kulit. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Bandung tak pernah kehabisan kejutan. Selain dikenal sebagai kota kreatif dan kuliner, kini kota ini menjelma menjadi pusat tren kecantikan yang dinamis. Dalam lima tahun terakhir, geliat klinik estetik di Bandung menunjukkan pertumbuhan signifikan, menjawab kebutuhan masyarakat urban yang semakin sadar akan pentingnya perawatan kulit yang aman, berkualitas, dan bermakna.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat dan laporan tahunan Kementerian Kesehatan RI, jumlah klinik kecantikan dan estetik di Bandung meningkat lebih dari 30% sejak 2020. Lonjakan ini bukan sekadar angka, melainkan cerminan perubahan gaya hidup masyarakat yang mulai memprioritaskan self-care dan kesehatan kulit sebagai bagian dari investasi jangka panjang.

Di tengah maraknya klinik yang menawarkan hasil instan, Emglow Aesthetic Centre tampil berbeda. Merayakan ulang tahun keempatnya dengan tema “Mindful Beauty”, Emglow mengusung filosofi kecantikan yang bertanggung jawab, halal, dan berkelanjutan. Klinik ini tidak hanya menawarkan prosedur estetik, tetapi juga membangun narasi kecantikan yang selaras dengan nilai spiritual dan kesehatan kulit jangka panjang.

“Kami percaya kecantikan haruslah bertanggung jawab dan berkelanjutan. Perawatan yang baik bukan sekadar mengikuti tren, melainkan hasil sinergi antara diagnosis yang tepat, prosedur yang aman, dan homecare yang konsisten,” ujar dr. Marlina, owner Emglow Aesthetic Centre Bandung saat ditemui Ayobandung di kliniknya.

Pendekatan menyeluruh ini menjadi pembeda di tengah persaingan industri estetik yang semakin kompetitif. Di Emglow, setiap pasien menjalani analisis kulit mendalam sebelum prosedur dilakukan. Hal ini memastikan bahwa hasil yang dicapai bukan hanya sementara, tetapi mendukung kesehatan kulit secara berkelanjutan.

“Di EmGlow, setiap tindakan dimulai dari analisis kulit menyeluruh sehingga hasil yang dicapai bukan hanya sementara, tapi mendukung kesehatan kulit jangka panjang,” lanjut dr. Marlina.

Salah satu inovasi yang kini menjadi sorotan adalah prosedur tanam benang cair Ultracol. Teknologi ini menjadi jawaban atas kekhawatiran banyak pasien terhadap metode tanam benang konvensional yang dianggap invasif dan berisiko. Ultracol hadir sebagai solusi yang lebih natural, aman, dan sesuai dengan nilai-nilai halal.

dr. Marlina, owner Emglow Aesthetic Centre Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
dr. Marlina, owner Emglow Aesthetic Centre Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Ultracol merupakan produk biostimulator berbasis PPO Mikrosphere, dengan bahan dasar PDO (Polydioxanone) dalam bentuk mikrosfer. Prosedur ini bekerja dengan merangsang kolagen alami tubuh, sehingga hasilnya lebih tahan lama dan terlihat alami. Teknologi ini telah mendapatkan pengakuan dari jurnal medis internasional seperti Journal of Cosmetic Dermatology dan Aesthetic Surgery Journal.

“Jadi tubuh kita itu dirangsang kolagennya, setelah kolagen dirangsang maka aging proses itu tertunda,” jelas dr. Marlina.

Berbeda dari teknologi tanam benang sebelumnya yang menggunakan benang padat, Ultracol hadir sebagai benang cair pertama di dunia. Efeknya tidak hanya pada tampilan wajah, tetapi juga pada kualitas kulit secara keseluruhan. Prosedur ini memberikan efek lifting yang natural dan memperbaiki elastisitas kulit secara bertahap.

“PDO Microsphere ini benang cair, di mana dia bisa memiliki efek lifting yang sama dengan benang padat, namun hasilnya lebih natural dengan ketahanan cukup lama yakni 6 bulan hingga 1 tahun setelah prosedur,” tambah dr. Marlina.

Keamanan menjadi aspek utama dalam prosedur ini. Bahan PDO telah digunakan selama lebih dari 30 tahun dalam dunia medis dan terbukti aman secara klinis. Studi dari American Society of Plastic Surgeons menunjukkan bahwa PDO memiliki tingkat biokompatibilitas tinggi dan risiko efek samping yang sangat rendah.

“Makanya kita ambil PDO ini, salah satunya dari sisi keamanan. Sudah terbukti secara jurnal dan klinis,” ungkap dr. Marlina.

Ultracol juga menjawab keresahan pasien yang enggan memasukkan benda asing ke dalam tubuh karena alasan kepercayaan atau kekhawatiran efek samping. Prosedur ini dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal, tanpa rasa sakit berlebih dan tanpa waktu pemulihan yang lama.

“PDO cair dari Ultracol ini merupakan solusi halal, aman jangka panjang dengan hasil yang signifikan dan proses pada saat pengerjaannya juga sangat nyaman,” jelasnya.

Bagi pasien yang aktif dan memiliki rutinitas padat, Ultracol menjadi pilihan ideal. Prosedur ini tidak menyebabkan pembengkakan, memar, atau downtime yang mengganggu aktivitas harian. Pasien dapat langsung kembali beraktivitas setelah tindakan dilakukan.

“Tidak ada downtime kalau saya bilang ke beberapa pasien kita itu, tidak perlu menunggu bengkak atau biru, ataupun ada rasa memar. Langsung bisa beraktivitas seperti biasa,” kata dr. Marlina.

Ultracol sebagai benang cair pertama di dunia. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ultracol sebagai benang cair pertama di dunia. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Efek lifting dan peremajaan kulit dari Ultracol mulai terlihat dalam waktu 2–4 minggu setelah prosedur. Proses kolagenisasi alami yang dipicu oleh Ultracol membuat kulit semakin sehat, kenyal, dan elastis seiring waktu. Hasilnya pun terlihat natural, tanpa efek wajah kaku atau asimetris.

“Hasilnya sangat natural dan juga langsung terlihat, tanpa takut efek asimetris atau wajah yang kaku seperti benang padat pada umumnya,” jelas dr. Marlina.

Tak hanya dari sisi teknologi, Emglow juga menekankan pentingnya edukasi pasien. Setiap prosedur didampingi dengan konsultasi menyeluruh agar pasien memahami manfaat dan risiko secara transparan. Edukasi ini menjadi bagian dari komitmen Emglow untuk menghadirkan kecantikan yang bertanggung jawab dan berkesadaran.

Dengan tagline “Cantik Berkualitas, Bukan Sekadar Tren”, Emglow menegaskan posisinya sebagai salah satu klinik estetik yang menggabungkan inovasi, keamanan, dan nilai-nilai spiritual. Filosofi ini menjadi fondasi dalam setiap layanan yang diberikan kepada pasien.

Dalam kesempatan yang sama, dr. Citra Devi menegaskan bahwa empat tahun perjalanan Emglow membuktikan bahwa pendekatan mindful dan personal dalam dunia estetik bukan hanya mungkin, tetapi juga dibutuhkan. Di tengah gempuran tren kecantikan yang cepat berubah, klinik seperti Emglow menjadi oase bagi mereka yang mencari perawatan yang bermakna dan berkelanjutan.

“Selama empat tahun terakhir kami terus menyempurnakan protokol perawatan yang memadukan sains dermatologi dengan pendekatan personal. Edukasi pasien tentang pemakaian skincare yang benar sama pentingnya dengan perawatan di klinik, itulah yang kami dorong lewat konsultasi khusus dan rekomendasi homecare teruji,” ujar dr. Citra.

Fenomena klinik estetik di Bandung pun terus berkembang, dengan masyarakat yang semakin selektif dan sadar akan kualitas. Inovasi seperti Ultracol menjadi bukti bahwa teknologi dan nilai bisa berjalan beriringan, menghadirkan kecantikan yang tidak hanya terlihat, tetapi juga dirasakan.

Link pembelian produk skincare dari Emglow:

  1. https://s.shopee.co.id/2g1sWvzBkJ
  2. https://s.shopee.co.id/7pjygRfFjv
  3. https://s.shopee.co.id/AUkjrMvAFC
  4. https://s.shopee.co.id/3fuPipKV12
  5. https://s.shopee.co.id/4fmwuguIYV

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 19 Sep 2025, 21:25 WIB

Budaya Overworked di Kalangan Milenial dan Gen Z: Fleksibilitas yang Menyamar Jadi Tekanan

Teknologi yang semestinya memudahkan menjadi sumber tekanan baru. Email, WhatsApp, dan platform kerja digital membuat batas antara jam kerja dan waktu pribadi menjadi kabur.
Fenomena overworked alias bekerja melebihi jam kerja normal kian marak, terutama di kalangan milenial dan Gen Z yang mendominasi industri kreatif dan digital. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 19 Sep 2025, 20:14 WIB

Duo Bandung Kembali ‘Mengguncang’ China

Fajar Alfian dan Muhammad Shohibul Fikri, diharapkan mampu menunjukkan aksi brilian lagi di China.
Fajar Alfian (depan) Muhammad Shohibul Fikri (belakang). (Sumber: Dok. PBSI)
Ayo Biz 19 Sep 2025, 19:57 WIB

Cashless dan Cita Rasa, Ketika UMKM Kuliner Menyatu dengan Teknologi

FKB menjadi panggung kolosal bagi ratusan UMKM kuliner sekaligus laboratorium hidup bagi transformasi digital yang semakin meresap ke sendi-sendi ekonomi lokal.
Fenomena cashless di FKB bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga soal inklusi. Banyak pelaku UMKM yang sebelumnya mengandalkan transaksi tunai kini mulai terbiasa dengan sistem digital.
Ayo Jelajah 19 Sep 2025, 19:17 WIB

Jejak sejarah Perlawanan Rakyat Bandung terhadap Kerja Paksa Koi Era Kolonial

VOC mengubah kopi jadi kewajiban paksa. Bagaimana rakyat Bandung dan Priangan menemukan cara cerdas hingga getir untuk melawan penindasan?
Potret pribumi pekerja kopi di Jawa tahun 1920-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Biz 19 Sep 2025, 19:06 WIB

Ledakan Klinik Estetik di Bandung: Antara Tren, Teknologi, dan Filosofi Cantik Bertanggung Jawab

Geliat klinik estetik di Bandung menunjukkan pertumbuhan signifikan, menjawab kebutuhan masyarakat urban yang semakin sadar akan pentingnya perawatan kulit.
Geliat klinik estetik di Bandung menunjukkan pertumbuhan signifikan, menjawab kebutuhan masyarakat urban yang semakin sadar akan pentingnya perawatan kulit. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 19 Sep 2025, 18:21 WIB

Menelusuri Keresahan Hati Seniman lewat Karya Selasar Sunaryo Art Space

Keresahan bisa dituangkan dalam bentuk apa pun, salah satunya adalah lukisan dan pahatan yang bertemu di Selasar Sunaryo Art Space.
Sejuta Mata Karya Sunaryo (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 19 Sep 2025, 16:25 WIB

3 Kunci Penting Jika Ingin Nyemplung ke Bisnis Fashion

Perjalanan sebuah usaha kecil menengah (UMKM) kerap diwarnai oleh cerita jatuh bangun. Dari keterbatasan modal, tekanan persaingan, hingga tantangan teknologi, semua menjadi bagian dari proses
Produk NVSR (Foto: Instagram NVSR)
Ayo Biz 19 Sep 2025, 15:04 WIB

Tas Jinjing Wanita, Bukan Hanya Sekedar Gaya

Tas wanita berfungsi sebagai wadah praktis untuk membawa barang-barang pribadi, mulai dari dompet, ponsel, kunci, hingga perlengkapan kosmetik dan kebutuhan kerja. Namun, tas ini tidak hanya sebatas
Ilustrasi Tas Wanita. (Foto: Pixabay)
Ayo Netizen 19 Sep 2025, 14:31 WIB

Menulis Ignas Kleden dari Perut Buncitnya

Orang lebih tertarik dengan tulisan yang pendek dan cepat viral. Sementara Ignas Kleden menulis dengan ritme lambat nan dalam.
Ilustrasi Ignas Kleden. (Sumber: Istimewa | Foto: Istimewa)
Ayo Biz 19 Sep 2025, 14:30 WIB

Baso Mang Tatang, Detinasi Kuliner Wajib Saat Berkunjung ke Al-jabbar

Setelah beribadah atau berwisata di Masjid Raya Al-Jabbar, banyak pengunjung memilih singgah ke sebuah warung bakso yang sedang naik daun, Baso Mang Tatang. Lokasinya hanya sekitar 900 meter dari masj
Masjid Al-Jabbar (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Jelajah 19 Sep 2025, 13:05 WIB

Sejarah Dongeng Si Kabayan, Orang Kampung Pemalas yang Licin dan Jenaka

Sejarah Si Kabayan lahir dari dongeng lisan di sawah Priangan. Kini ia dikenal di seluruh Indonesia lewat buku, film, dan sinetron.
Sampul dongng SI Kabayan terbitan Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Ayo Netizen 19 Sep 2025, 11:54 WIB

Bandung dan Sebagian Sistem Administrasi Pendidikan yang Masih Semrawut

Banyak sisi gelap Kota Bandung yang belum diketahui masyarakat, salah satunya adalah kejamnya dunia pendidikan.
Sisi Gelap Sistem Administrasi Perguruan Tinggi di Kota Bandung (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Beranda 19 Sep 2025, 09:36 WIB

Berlari Menantang Batas: Egi dan Gita Buktikan Disabilitas Tak Halangi Prestasi

Meski begitu, ia berharap kesetaraan tersebut terus dijaga, sebab baik atlet disabilitas maupun non-disabilitas sama-sama mengharumkan nama daerah dan negara.
Egi adalah penyandang disabilitas low vision netra, sebuah gangguan penglihatan permanen. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 19 Sep 2025, 07:26 WIB

Kegiatan Literasi yang Membangun Nalar Kiritis Siswa

Halaman-halaman dari setiap bacaan atau episode, menjadi jembatan dan penerangan mimpi, membuka imajinasi.
Foto Kegiatan Membaca Komprehensif SMPN 1 Kasokandel (Foto: Muhammad Assegaf)
Ayo Biz 18 Sep 2025, 20:46 WIB

Ketika Kuliner dan Visual Berpadu Resto Estetik Menjadi Destinasi Favorit

Generasi muda, khususnya Gen Z dan milenial, menjadikan kafe dan restoran sebagai latar konten, ruang ekspresi, bahkan simbol gaya hidup.
Bukan sekadar tempat bersantap, resto estetik kini menjadi destinasi wisata tersendiri. (Sumber: Instagram @Teuan.id)
Ayo Netizen 18 Sep 2025, 20:01 WIB

Filsafat Seni Islam

Tak ada salahnya membicarakan filsafat seni dalam agama Islam.
Ilustrasi karya seni yang islami. (Sumber: Pexels/Andreea Ch)
Ayo Biz 18 Sep 2025, 19:15 WIB

Komunitas Semut Foto Membangun Ekosistem Kreatif yang Menggerakkan Peluang Bisnis

Tanpa batas usia, tanpa syarat keanggotaan, dan tanpa biaya, KSF berdiri sebagai ruang inklusif yang merayakan keberagaman dalam seni visual.
Tanpa batas usia, tanpa syarat keanggotaan, dan tanpa biaya, KSF berdiri sebagai ruang inklusif yang merayakan keberagaman dalam seni visual. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 18 Sep 2025, 18:14 WIB

Geliat Industri Printing IKM Jawa Barat di Tengah Ekonomi Lesu: Antara Inovasi dan Ketahanan

Di tengah bayang-bayang pelemahan ekonomi nasional, geliat industri printing skala kecil dan menengah (IKM) di Jawa Barat justru menunjukkan ketahanan.
Permintaan terhadap produk custom printing, print-on-demand, dan desain ramah lingkungan terus meningkat, membuka peluang baru bagi pelaku UMKM yang mampu beradaptasi dengan tren pasar. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 18 Sep 2025, 17:53 WIB

Muak, Muda, dan Miskin di Bandung

Bandung berlari cepat sementara kita tertinggal.
Kawasan pemukiman padat di Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Sabtu 15 Februari 2025. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 18 Sep 2025, 14:34 WIB

Nostalgia Kaulinan Urang Sunda Zaman Baheula

Beberapa permainan anak di zaman dulu memiliki banyak manfaat untuk melatih daya sensorik dan motorik juga membangun kerjasama dan strategi.
Siswa mengikuti kegiatan permainan tradisional di SDN 164 Karangpawulang, Jalan Karawitan, Kota Bandung, Kamis 5 Desember 2024. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)