AYOBANDUNG.ID -- Saat bulan Ramadhan hingga jelang Lebaran tiba, aroma kue kering semerbak dari dalam toples-toples kaca tak hanya membangkitkan selera, tetapi juga kenangan.
Di balik setiap gigitan kue kering dari J&C Cookies, tersembunyi kisah cinta, ketulusan, dan semangat seorang perempuan bernama Uwa Ida yang menyalakan api pertama dari dapur keluarga.
Sejak berdiri pada 1996, J&C Cookies bukan sekadar bisnis kue kering. Bisnis ini adalah warisan rasa yang dibangun dari tangan-tangan sabar, doa yang diaminkan di setiap adonan, serta nilai kekeluargaan yang mengikat erat fondasinya.
Di tengah kompetisi pasar yang kian padat, J&C Cookies tetap bertahan, bukan hanya karena kualitas, tetapi karena cerita di baliknya.
“Sejak kecil, Uwa Ida telah mewariskan ilmu pembuatan kue kering kepada mamah dan adik-adiknya,” kenang Jodi Janitra, generasi kedua dan CEO J&C Cookies.
Jodi tumbuh menyaksikan bagaimana kue kering bukan hanya tentang takaran tepung dan gula. Ia belajar dari Uwa Ida bahwa kue kering, seperti halnya membesarkan anak, membutuhkan perhatian penuh dan cinta tulus.
“Kue kering itu butuh kesabaran, jangan terburu-buru. Kue kering bukan sekadar camilan bagi kami, tetapi cara untuk meneruskan cinta dan tradisi dari satu generasi ke generasi berikutnya,” ujar Jodi.

Berangkat dari resep sederhana yang diwariskan Uwa Ida, keluarga ini perlahan mengembangkan bisnisnya. Bukan tanpa tantangan, mulai dari eksperimen adonan yang gagal hingga keraguan pasar terhadap produk rumahan, membuat J&C Cookies terus maju, membawa semangat ketekunan di setiap langkahnya.
"Perjalanan ini tentu tidak mudah. Uwa Ida selalu menekankan bahwa mengaduk adonan terlalu keras bisa merusak tekstur, sementara terlalu lembek bisa menyebabkan kue pecah saat dipanggang,” kata Jodi, sembari menggambarkan betapa detailnya filosofi membuat kue di keluarganya.
Kini, ciri khas J&C Cookies tak hanya terletak pada rasa premium, tetapi juga cerita yang terkandung dalam tiap varian. J&C Cookies pun kini tidak berhenti pada nostalgia.
Dalam 29 tahun perjalanannya, mereka terus bereksperimen dan menelurkan inovasi terbaru di tahun 2025, termasuk empat varian unik berbasis resep Uwa Ida yakni Shiitake Cookies, Blue Velvet Cookies, Beef Floss Cookies, dan Kecombrang Cookies. Tiap varian tidak hanya mengejutkan lidah, tetapi juga memperluas cakrawala kue kering Indonesia.
“Setiap resep baru harus tetap mengandung nilai cinta dan kualitas yang telah diajarkan sejak awal,” tutur sang inspirator, Uwa Ida.

Dengan lebih dari 28 varian dan strategi pop-up store di lebih dari 40 titik kota besar, J&C Cookies terus melebarkan jangkauannya. Mereka juga terus memperluas distribusi hingga ke berbagai provinsi, menjadikan kue buatan rumah ini dikenal di skala nasional.
Lebih dari sekadar menjual camilan, J&C Cookies membawa misi menyebarkan kebahagiaan. Setiap gigitan menjadi pengingat bahwa rasa sejati datang dari hati, dari tangan yang membuatnya dengan sabar, dan keluarga yang menanamkan nilainya turun-temurun.
“Kami percaya bahwa pelanggan adalah bagian dari perjalanan kami. Setiap kue yang kami buat bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang membawa kebahagiaan bagi mereka yang menikmatinya,” tutup Jodi.
Informasi umum J&C Cookies
Alamat di Jalan Bojong Koneng Atas 43, Kota Bandung
Website: https://jnc.co.id
Shopee: https://shopee.co.id/jnccookiesofficial
Tokopedia: https://www.tokopedia.com/jnccookies
Tiktok: https://www.tiktok.com/@jnc_cookies
WhatsApp: 0811-2229-973