Nekat Berhenti Berkarir Demi Anak, Dina Berhasil Kembangkan Bisnis Kuliner Pempek Jeol

Rizma Riyandi
Ditulis oleh Rizma Riyandi diterbitkan Selasa 01 Jul 2025, 13:32 WIB
Owner Pempek Jeol Dina Rahayuningsih. (Foto: Rizma Riyandi)

Owner Pempek Jeol Dina Rahayuningsih. (Foto: Rizma Riyandi)

AYOBANDUNG.ID -- Di balik kesuksesan Pempek Jeol dan Batagor Priangan ada kisah tentang ketekunan Dina Rahayuningsih. Perjalanannya dimulai bukan dari dapur atau meja produksi, tetapi dari keputusan besar meninggalkan karier mapan di dunia perbankan demi sang buah hati.

Sebelum menjadi pelaku usaha kuliner, Dina bekerja di sebuah bank BUMN. Kariernya berjalan mulus. Namun ketika sang suami mendapat kesempatan studi S3 di Inggris, Dina memilih ikut serta, sekaligus fokus mengurus ketiga anaknya.

Di negeri asing itu, Dina sempat bekerja sebagai barista. Dari pengalaman inilah ia belajar banyak tentang industri F&B, mulai dari pengelolaan produk, pelayanan pelanggan, hingga pentingnya citra merek.

Sekembalinya ke Indonesia di tengah pandemi 2021, kondisi finansial keluarga tidak sekuat sebelumnya. Dina mulai mencoba berbagai usaha kuliner, termasuk membuat bakso.

Namun setelah riset selama tiga bulan, ia menyadari pasar bakso kurang cocok untuk penjualan online. Ia pun memutar otak, mencari produk yang lebih tahan lama, bisa dijual secara daring, dan diproduksi dari rumah. Pilihannya jatuh pada makanan beku atau frozen food.

Sempat ditawari membuat dimsum oleh sang suami, Dina menolak karena keterbatasan tenaga. Ia akhirnya memutuskan memproduksi pempek, makanan khas Palembang yang menurutnya punya peluang besar jika dikemas secara menarik dan memiliki nilai tambah.

Tak Hanya Jual Produk, Tapi Juga Jual Jasa

Dengan riset satu bulan, Dina meracik resep pempek yang punya kualitas menengah namun tetap memiliki cita rasa khas. Ia mulai menawarkan pempeknya dalam bentuk hampers.

"Jadi karena harus punya value added, kami bukan hanya jual produk tapi juga jual jasa dalam bentuk hampers itu," ungkap Dina pada Ayobandung.id di kedainya yang terletak di Jalan Rereng Wulung No.23, Sukaluyu, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat.

Respons positif datang dari teman-teman Dina dan suami. Bahkan salah satu teman dari Jakarta memesan pempek hingga 1.000 pieces, sayangnya order besar itu tidak terserap pasar seluruhnya akibat PPKM jilid dua.

Produk Pempek Jeol dan Batagor Priangan. (Foto: Rizma)
Produk Pempek Jeol dan Batagor Priangan. (Foto: Rizma)

Tak patah semangat, Dina membuka toko daring di Tokopedia sebagai Power Merchant. Hasilnya sangat mengejutkan, karena 400 hampers langsung terjual.

Produk ini makin dikenal lewat review positif dan promosi dari mulut ke mulut. Bahkan saat pandemi, penjualannya bisa mencapai ribuan pieces.

Setelah itu, ia merambah Shopee, lalu memperluas ke platform GoFood. Dari rumah produksi di kawasan Cigadung, usahanya terus berkembang.

Kunci Sukses Bisnis Kuliner

Menurut Dina, kunci keberhasilan Pempek Jeol adalah persiapan yang matang, riset pasar, dan kemasan yang menarik. "Kalau kemasannya bagus, orang merasa seperti dapat hadiah. Tapi yang utama tetap rasa. Biar orang kangen dan makanan kita jadi bagian dari memori mereka," ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya pemasaran online. "Kalau mengandalkan offline saja, sepi. Tapi kalau online, terus ramai karena review."

Setelah masa pandemi mereda, penjualan mulai menurun. Dina pun memanfaatkan momentum dengan membuka layanan dine-in dan memperkenalkan merek baru, yaitu Batagor Priangan. Produk ini sempat melakukan rebranding agar lebih menarik dan dikenal masyarakat.

Kini, dapur produksi Pempek Jeol memiliki kapasitas produksi hingga 1.000 pieces per hari untuk pempek dan batagor. Adapun proses produksi dan pelayanan dibantu oleh 6 orang karyawan.

Saat ini usaha Dina memiliki tiga roduk unggulan, yaitu Pempek Jeol dengan delapan varian, Batagor Priangan, dan Pempek Krispi.

Khusus untuk Pempek Jeol dan Batagor Priangan dijual dengan Harga Rp5.000 per pieces dan memiliki ketahan sampai 6 hari. Sementara Pempek Krispi yang dijual Rp20 ribu per kemasan memiliki ketahanan hingga satu tahun.

Masih Ingin Terus Berkembang

Meski begitu Dina tak ingin berpuas diri. Ia tak ingin produknya berhenti di pasar lokal. Meski sudah mengirim produknya ke Belanda, Dina masih berkeinginan menjadikan bisnisnya sebagai model UMKM siap ekspor. Maka itu ia aktif mengikuti pembinaan dan pelatihan dari berbagai institusi seperti Disdagin, Bank Indonesia, dan Rumah BUMN.

Meski saat ini Pempek Jeol sudah memiliki outlet mitra di Cileunyi dan Sekeloa, ia berencana untuk membuka outlet cabang di Cihampelas Walk. Lokasi tersebut dipilih karena strategis agar mudah dijangkau lewat layanan seperti Gojek.

Produk Pempek Jeol dan Batagor Priangan. (Foto: Rizma Riyandi)
Produk Pempek Jeol dan Batagor Priangan. (Foto: Rizma Riyandi)

Di balik usahanya, Dina ingin menunjukkan bahwa perempuan bisa mandiri secara ekonomi. "Dulu kalau saat nggak kerja, kita hanya menerima uang dari suami. Tapi dengan usaha, kita bisa berdaya, asalkan terus belajar," ungkapnya.

Dalam waktu dekat Dina berharap bisa memiliki flagship outlet yang bisa dijadikan model bisnis dine in. Ia juga ingin memperkuat jaringan distribusi dan memperluas pasar ekspor.

Informasi Umum Pempek Jeol

Alamat: Jl. Rereng Wulung No.23, Sukaluyu, Kec. Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat 40123

Jam Operasional: 07.00 - 22.00 WIB

Telepon: 0899-9079-929

Instagram: jeolfood (https://www.instagram.com/jeolfood/)

Shopee: https://shopee.co.id/pempekjeol

Tokopedia: https://www.tokopedia.com/pempekjeol

Layanan Pesan Antar: Gofood & Grabfood

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Beranda 01 Jul 2025, 18:49 WIB

DPRD Bandung Barat Pasang Badan untuk Tambang, Ekologi Kalah Demi Ekonomi

Berbeda dengan Dedi Mulyadi yang ingin gebuk tambang ilegal, DPRD Bandung Barat justru membelanya. Alasannya? Demi ekonomi.
Penambangan batu menggunakan alat berat di kawasan Gunung Pabeasan yang termasuk ke dalam Karst Citatah, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Biz 01 Jul 2025, 17:55 WIB

Saat Ramen Masuk ke Pasar, Inovasi Galih Membongkar Pakem Lewat Rameninpo

Rameninpo, cerita tentang keberanian meracik identitas, memadukan budaya, dan membangun ruang baru bagi kreativitas anak muda di tengah pasar tradisional.
Rameninpo, cerita tentang keberanian meracik identitas, memadukan budaya, dan membangun ruang baru bagi kreativitas anak muda di tengah pasar tradisional. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 01 Jul 2025, 17:06 WIB

Dari Wali Kota Medsos ke Wapres Republik: Gibran dan Masa Depan Politik Personalistik

Gibran Rakabuming adalah bentuk terkini gaya kepemimpinan di tanah air. Dengan kemampuan komunikasi digital, plus garis keturunan menguntungkan, loncatan karir super eksponensial berhasil dia cetak.
Wapres RI Gibran Rakabuming (Sumber: Setneg | Foto: Website Setneg)
Ayo Netizen 01 Jul 2025, 16:00 WIB

Terbanglah yang Tinggi Tanpa Menjatuhkan Orang Lain

Setiap orang berhak untuk memiliki impian atau cita-cita setinggi-tingginya.
Mengapa sebagian orang berhasil menggapai cita-citanya, sementara sebagian yang lain gagal dalam mewujudkan impiannya? (Sumber: Pexels/Rakicevic Nenad)
Ayo Biz 01 Jul 2025, 15:33 WIB

Rajut Ulang Harapan di Binong Jati, Proses Bertahan Hidup Perajut Bandung di Tengah Dinamika Zaman

Sentra Rajut Binong Jati bukan sekadar pusat industri kecil, tetapi lembar-lembar kisah tentang jatuh bangun para perajut Kota Bandung.
Sentra Rajut Binong Jati bukan sekadar pusat industri kecil, tetapi lembar-lembar kisah tentang jatuh bangun para perajut Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Biz 01 Jul 2025, 15:04 WIB

Kampung Randukurung, Sentra Tusuk Sate Tersembunyi di Bandung Selatan

Jarang yag tahu bahwa ada sentra tusuk sate yang tersembunyi di pelosok Kabupaten Bandung. Di wilayah Desa Kutawaringin dan sekitarnya, terutama di Kampung Randukurung, tusuk sate menjadi bagian dari
Sentra Kerajinan Tusuk Sate di Kampung Randukurung, Kabupaten Bandung. (Foto: Restu Nugraha)
Ayo Netizen 01 Jul 2025, 14:01 WIB

Cantik Itu Filterable? Representasi dan Realitas di Era Instagram

Representasi di era digital tetap banyak mereproduksi pola-pola lama tentang tubuh, kecantikan, dan identitas. Sehingga diperlukan kesadaran kritis dalam menciptakan makna yang lebih adil dan beragam.
Di media sosial, kita memang punya kontrol lebih terhadap citra diri, termasuk untuk kecantikan wajah. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Biz 01 Jul 2025, 13:32 WIB

Nekat Berhenti Berkarir Demi Anak, Dina Berhasil Kembangkan Bisnis Kuliner Pempek Jeol

Di balik kesuksesan Pempek Jeol dan Batagor Priangan ada kisah tentang ketekunan Dina Rahayuningsih. Perjalanannya dimulai bukan dari dapur atau meja produksi, tetapi dari keputusan besar meninggalka
Owner Pempek Jeol Dina Rahayuningsih. (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Jelajah 01 Jul 2025, 12:08 WIB

Sesar Baru di Sekitar Gunung Tangkubanparahu, Tambah Daftar Patahan Gempa Bandung Raya

Gempa Magnitudo 2,7 yang mengguncang Cimahi dan sekitarnya pada akhir Juni lalu menyisakan satu pertanyaan: kalau bukan Sesar Lembang, lantas siapa pelakunya?
Gunung Tangkubanparahu (Sumber: Ayobandung | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Netizen 01 Jul 2025, 10:31 WIB

Obor Tradisi, Api Selebrasi

Di setiap nyala api, ada cerita yang diwariskan. Inilah wajah Tahun Baru Hijriah di Cibiru Hilir bak selebrasi yang terus menyala, demi tradisi agar tetap terjaga dan terawat.
Peserta melakukan pawai obor pada peringatan Bandung Lautan Api 2019 saat melintas di Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung, Sabtu (23/3/2019). (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Alfaritsi)
Ayo Netizen 01 Jul 2025, 08:56 WIB

Tjetjep Heryana, Jago Balap Bandung Jadi Raja Sirkuit Cililitan 1957

Tjetjep Heryana mengharumkan nama Bandung dalam kejuaraan balap motor level nasional di Jakarta pada 1957.
Tiga pebalap Bandung yakni Grashuis, Tjetjep, dan Bartels naik podium seusai melakoni balapan kelas 250 cc A yang berlangsung 12 putaran. Tjetjep yang berdiri di tengah menjadi juara dalam kelas tersebut. (Foto: Aneka) (Sumber: Aneka | Foto: Aneka)
Ayo Biz 30 Jun 2025, 17:58 WIB

Soto Sedari, Kisah Reza dan Mimpi dari Semangkuk Soto

Perjalanan Soto Sedari bukan hanya tentang membuka kedai dan menjual makanan, tapi juga menjunjung warisan kuliner Indonesia dan misi menduniakan soto.
Perjalanan Soto Sedari bukan hanya tentang membuka kedai dan menjual makanan, tapi juga menjunjung warisan kuliner Indonesia dan misi menduniakan soto lewat sebuah inovasi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 30 Jun 2025, 15:39 WIB

Hikayat Sungai Cikapundung, Pernah Jernih Sebelum Diratap dalam Syair

Dulu mengalirkan listrik dan ikan, kini hanya mengalirkan limbah dan keluhan. Cikapundung menyimpan kisah ironi kota Bandung.
Sungai Cikapundung yang dijadikan waduk pembangkit listrik zaman baheula pada masa Hindia Belanda. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Biz 30 Jun 2025, 15:03 WIB

Meliza dan Stik Keju Sayurannya: Dari Dapur Rumah ke Pasar Camilan Sehat

Meliza Snack, cheese stick yang dipadukan dengan sayuran seperti bayam, wortel, dan bawang, menghadirkan camilan unik sekaligus bergizi.
Meliza Snack, cheese stick yang dipadukan dengan sayuran seperti bayam, wortel, dan bawang, menghadirkan camilan unik sekaligus bergizi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 30 Jun 2025, 14:43 WIB

Fadli Zon Harus Mundur

Aktivis 98 Kota Bandung, meminta dengan tegas, agar Fadli Zon mundur sebagai Menteri Kebudayaan.
Surya dan Hema, Aktivis 98 Kota Bandung, meminta dengan tegas, agar Fadli Zon mundur sebagai Menteri Kebudayaan. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Matdon)
Ayo Biz 30 Jun 2025, 13:47 WIB

Mengunjungi Desa Cipada, Sentra Pertanian Penghasil Labu Siam di Kaki Burangrang

Di lereng Gunung Burangrang, terdapat sebuah desa yang menggantungkan hidup pada labu siam. Desa Cipada, yang terletak di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, penghasil labu siam
Labu siam dari budidaya di Desa Cipada. (Foto: Restu Nugraha)
Ayo Biz 30 Jun 2025, 13:23 WIB

Dari Iseng Jadi Serius: Begini Kisah Anti Bangun Bisnis Kaos Mimo Merch dari Nol

Kisah sukses sering kali berawal dari langkah kecil yang tak terduga. Itulah yang dialami Anti Dewi Intan, pemilik brand kaos Mimo Merch yang berbasis di Banjaran, Kabupaten Bandung.
Yulianti Dewi Intan, pemilik Mimo Merch memperlihatkan salah satu produknya. (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Netizen 30 Jun 2025, 13:21 WIB

Bandung Canva Lovers Jadi Tempat Menyalakan Mimpi yang Sempat Meredup

Lewat gelaran komunitas, seperti Canva Community Lab, semangat kolaborasi dan teknologi bisa bertemu di satu panggung.
Lewat gelaran komunitas, seperti Canva Community Lab, semangat kolaborasi dan teknologi bisa bertemu di satu panggung. (Sumber: Komunitas Bandung Canva Lovers | Foto: Tegar P. Fahar)
Ayo Jelajah 30 Jun 2025, 11:39 WIB

Jalan Otista Bandung: Dibuka Tiap 30 Tahun, Dinamai dari Si Jalak Harupat

Dulu namanya Residentweg, kini jadi Jalan Otto Iskandardinata. Terkenal karena sering ditutup dan hanya sesekali dibuka, seperti misteri yang muncul tiap tiga dekade.
Jalan Otto Iskandardinata Bandung (Sumber: Ayobandung)
Ayo Netizen 30 Jun 2025, 10:27 WIB

Jabar Dipecah Jadi 5 Provinsi? Lebih Baik Tambah Kabupaten atau Kota Saja

Jawa Barat tak butuh lebih banyak gubernur, tapi pemimpin yang lebih dekat ke rakyat.
Gedung Sate, tempat pemerintahan Jawa Barat. (Sumber: Unsplash/Ari Nuraya)