Bolen Unyil Kareueus, Oleh-oleh Bandung yang Mulai Dilirik Pelancong

Rizma Riyandi
Ditulis oleh Rizma Riyandi diterbitkan Jumat 27 Jun 2025, 11:48 WIB
Bolen Unyil Kareueus oleh-oleh dari Bandung (Foto: Ist)

Bolen Unyil Kareueus oleh-oleh dari Bandung (Foto: Ist)

AYOBANDUNG.COM -- Di tengah maraknya oleh-oleh kekinian, satu nama mulai mencuri perhatian para pecinta kuliner Bandung adalah Bolen Unyil Kareueus. Inovasi camilan mungil ini lahir dari tangan terampil Eneng Yuli Yuningsih, warga RW 03 Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung.

Berbeda dari bolen pada umumnya, produk buatan Yuli ini memiiki ukuran mini dengan toping krim warna-warni. Selain tampilan imut, bolen unyil ini juga renyah di luar dan lembut di dalam.

Tekstur khas Bolen Unyil Kareueus merupakan hasil dari resep rumahan yang telah Yuli sempurnakan selama bertahun-tahun.

“Awalnya iseng cari ide bolen yang beda dari yang lain. Tercetuslah bikin yang kecil-kecil tapi tetap ‘nendang’ rasanya,” cerita Yuli.

Uniknya, perjalanan usaha Yuli tak dimulai dari dapur besar atau modal besar. Lulusan tata boga ini awalnya hanya menjual kue-kue basah rumahan.

Namun sejak mengikuti program Wirausaha Baru (WUB) dari Pemkot Bandung tahun 2017, ia mulai fokus membuat varian bolen mini yang kini menjadi ikon usahanya.

Lewat uji coba dan ketekunannya, Bolen Unyil Kareueus mendapat sambutan hangat. Permintaan terus meningkat, bahkan kini produk tersebut rutin dikirim ke luar kota seperti Palembang dan Yogyakarta.

Bolen Unyil Kareueus oleh-oleh Bandung (Foto: ist)
Bolen Unyil Kareueus oleh-oleh Bandung (Foto: ist)

Saat ini, kapasitas produksi Bolen Kareueus mencapai 2.000 per hari. Satu box berisi 20 bolen dijual seharga Rp60 ribu. Dari penjualan itu, omzet Yuli bisa tembus puluhan juta per bulan.

Kualitas Produk Jadi Kunci Kesuksesan

Di balik kelezatan Bolen Kareueus, ada proses panjang yang tak banyak orang tahu. Menurut sang suami, Nandar (54), kualitas bolen sangat ditentukan oleh bahan dasar.

“Kami hanya pakai pisang raja bulu yang benar-benar matang. Itu yang jaga rasa khas bolennya,” ujarnya.

Proses pembuatan dimulai dari mengolah kulit bolen, kemudian pengisian, penambahan toping cream hingga pemanggangan. Semua dikerjakan manual, kemudian bolen didinginkan sebelum dikemas rapi ke dalam box.

Tak hanya mengandalkan rasa, Yuli juga telah membangun legalitas usahanya. Kini Bolen Unyil Kareueus telah memiliki izin PIRT, sertifikat halal, dan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

Perjalanan usaha tak selalu mulus. Yuli mengaku pandemi Covid-19 menjadi momen tersulit. Penjualan sempat anjlok hingga tinggal 10 persen. Namun ia tetap bertahan, dibantu suami dan anak-anak.

Bolen Unyil Kareueus (Foto: ist)
Bolen Unyil Kareueus (Foto: ist)

“Waktu itu kita benar-benar ditekan. Tapi saya yakin kalau terus jalan, pasti bisa bangkit,” kenangnya.

Meski telah meraih pencapaian, Yuli belum berhenti bermimpi. Ia ingin memiliki workshop produksi sendiri dan memperluas jangkauan pasarnya secara daring.

“Kami sedang siapkan konsep promosi online yang lebih rapi. Mudah-mudahan bisa lebih dikenal luas,” tuturnya optimis.

Informasi Umum Bolen Unyil Kareueus

Alamat: Jalan Citepus III No.5, Pajajaran, Kec. Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat 40173

Jam Operasional: 07.00 - 17.00 WIB

Nomor Telepon: 0896-5637-3495

Instagram: kareueus.official atau KAREUEUS ( Bolen Pisang )

Website: https://sites.google.com/view/kareueus/home

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 17 Agu 2025, 20:42 WIB

Ketika Warisan Suci Dikoyak oleh Skandal dan Kekuasaan, Masihkah Ulama sebagai Pewaris Nabi?

Opini ini mempertanyakan kembali kesucian hadist nabi yang bermakna "ulama sebagai pewaris para nabi" melihat realita oknum kiai saat ini.
Nabi-nabi tidak mewariskan harta, tahta, atau kekuasaan. Mereka mewariskan ilmu yang membebaskan, akhlak yang mulia, dan keberanian melawan kezaliman (Sumber: Pexels/Ahmet Çığşar)
Ayo Netizen 17 Agu 2025, 18:06 WIB

Do'a 3 Tahun untuk Mukti-Mukti

Mukti adalah musisi balada unik dan menarik.
Mukti Mukti, musisi balada asal Bandung, wafat 15 Agustus 2022. (Sumber: Facebook/Mukti-Mukti)
Ayo Netizen 17 Agu 2025, 14:13 WIB

80 Tahun Komunikasi Publik Indonesia Beserta Kontras-nya

Tepat 80 tahun Indonesia berusia, Agustus 2025 ini.
Sejumlah siswa SD Negeri 067 Nilem dengan didampingi guru dan orang tua mengikuti karnaval merah putih saat melintas di Jalan Nilem, Kota Bandung, Kamia 14 Aguatus 2025. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 17 Agu 2025, 12:07 WIB

Refleksi HUT RI ke-80: Merdeka di Era Baru

Tanggal 17 Agustus 1945 adalah tonggak besar bangsa Indonesia.
Paskibra yang terdiri dari pelajar terpilih dari sejumlah sekolah se-Kota Bandung itu berlatih untuk persiapan upacara HUT ke-79 RI pada 17 Agustus 2024. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Jelajah 17 Agu 2025, 10:27 WIB

Sejarah Kabar Proklamasi Kemerdekaan RI Sampai ke Bandung via Kantor Berita Domei

Dari kantor Domei, berita proklamasi Indonesia pada 17 Agustus 1945 menyebar di Bandung melalui papan tulis, pamflet tinta merah, dan udara radio.
Kantor Domei cabang Jawa Barat di Bandung (sebelumya De Driekleur) yang jadi titik mulai sampainya kabar proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 (sebelumya De Driekleur). (Sumber: Ayobandung)
Ayo Netizen 17 Agu 2025, 09:39 WIB

Merayakan Birthday Trip di Garut

Birthday trip adalah kegiatan yang bisa dilakukan seseorang untuk merayakan hari ulang tahun dengan cara melakukan perjalanan singkat.
Pemandangan Kereta Commuter Line Garut (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Jelajah 17 Agu 2025, 00:58 WIB

Yang Dilakukan Soekarno Sebelum dan Sesudah Proklamasi Kemerdekaan

Rumah Maeda dan Pegangsaan Timur jadi saksi sejarah detik-detik menegangkan yang dijalani Bung Karno sebelum dan sesudah proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.
Mohammad Hatta (kiri) dan Soekarno (kanan) dalam sebuah kesempatan. (Sumber: Wikimedia)
Beranda 16 Agu 2025, 23:03 WIB

Kisah Siti Fatimah: Intel Cilik yang Menjadi Saksi Agresi Militer Belanda

Senyum sumringah Fatimah seketika hilang saat ia menceritakan dua sahabatnya yang gugur dalam bertugas.
Siti Fatimah (95) veteran yang dulu bertugas menjadi mata-mata saat usianya masih 15 tahun. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Biz 16 Agu 2025, 19:03 WIB

Dari Genggaman Berujung Cuan, Perjalanan dan Strategi ala Owner Bisnis Online

Di tengah derasnya arus digitalisasi, Sofia melihat peluang bisnis di balik layar ponsel yang tak pernah lepas dari genggaman generasi muda.
Produk  pakaian jadi anak dari bisnis online TikiTaka Kids. (Sumber: dok. TikiTaka Kids)
Ayo Biz 16 Agu 2025, 17:59 WIB

Ketika Panggung Berganti: Eksanti dan Kisah di Balik Jahitan Yumnasa

Eksanti memilih meninggalkan gemerlap dunia hiburan untuk membangun bisnis fesyen muslim yang ia beri nama Yumnasa.
Eksanti, owner dari brand fesyen muslim Yumnasa. (Sumber: Yumnasa)
Ayo Biz 16 Agu 2025, 16:31 WIB

Arys Buntara dan Roemah Kentang 1908: Ketika Keberanian Menyulap Mitos Jadi Magnet Kuliner

Rumah Kentang, tempat yang konon dihuni aroma mistis dan cerita anak kecil yang jatuh ke dalam kuali. Tapi di mata Arys, rumah itu bukan kutukan, tapi peluang.
Penampakan depan dari resto hits di Kota Bandung, Roemah Kentang 1908. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 16 Agu 2025, 14:47 WIB

Sneaker, Sepatu yang Bisa Masuk dengan Gaya Pakaian Apapun

Sepatu sneaker merupakan jenis sepatu kasual yang awalnya dibuat untuk kebutuhan olahraga. Namun kini, sepatu ini lebih banyak digunakan sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari.
Ilustrasi foto sepatu sneaker (Pixabay)
Ayo Biz 16 Agu 2025, 10:21 WIB

Hobi Bikin Kerajinan Tali Antarkan Merlin Jadi Juragan Gelang

Siapa sangka sebuah hobi menganyam tali bisa mengantar seseorang meraih kesuksesan besar. Merlin Sukmayadin (36), warga Kompleks Puri Cipageran Indah 2, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, KBB
Merlin Sukmayadin pengusaha gelang tali. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Biz 16 Agu 2025, 09:19 WIB

Legenda Kulliner Sunda di Jantung Pasar Cihapit

Bandung dikenal sebagai surga kuliner dengan beragam pilihan makanan khas Jawa Barat. Di tengah ramainya perkembangan kafe modern, masih ada satu warung makan sederhana yang tetap menjadi primadona
Menu di warung makan Bu Eha. (Foto: GMAPS Bu Eha)
Ayo Biz 15 Agu 2025, 19:16 WIB

Dari Es Krim ke Ekosistem Brand: Golden Pine dan Formula Bisnis Barry Akbar

Barry Akbar, CEO Orchid Forest Cikole, adalah tokoh di balik lahirnya Golden Pine, sebuah kafe bergaya glass house yang kini menjadi primadona baru di tengah hutan pinus.
CEO Orchid Forest Cikole sekaligus konseptor Golden Pine, Barry Akbar. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 15 Agu 2025, 18:04 WIB

Cerita Hantu dan Jeritan Ketidakadilan

Cerita hantu menyimpan kode trauma dan harapan rakyat, mengingatkan bahwa luka sosial belum sembuh.
Cerita hantu menyimpan kode trauma dan harapan rakyat, mengingatkan bahwa luka sosial belum sembuh, dan ketimpangan nyata lebih menyeramkan dari bayangan gaib. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Biz 15 Agu 2025, 16:56 WIB

Dari Panggung ke Pasar Skincare, Perjalanan Dewi Hani Jayanti Membangun Maryame

Di balik gemerlap dunia hiburan, Dewi menyimpan mimpi lain yang kini menjelma menjadi brand skincare lokal bernama Maryame.
Dewi Hani Jayanti, owner produk skincare Maryame. (Sumber: dok. pribadi)
Ayo Netizen 15 Agu 2025, 16:37 WIB

Belajar Konteks Sosial, Budaya, dan Ekonomi dari Sepiring Nasi Goreng

Ternyata nasi goreng erat kaitannya dengan konteks sosial, budaya juga ekonomi.
Nasi Goreng Sapi Cabe Hijau Solaria (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 15 Agu 2025, 15:25 WIB

Dari Dapur Impian ke Rumah None: Kisah Non April Merintis Bisnis Kuliner di Bandung

Non April tidak pernah bercita-cita menjadi pebisnis kuliner. Ia hanya tahu satu hal yaitu rasa punya kekuatan untuk menyatukan.
Salah satu menu di Rumah None. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 15 Agu 2025, 15:12 WIB

Saat Janji KDM (Kembali) Ingkar

Rasanya, tidak kali ini janji program Gubernur Jabar tidak ditepati. Bagaimana bila bangunan ingkar janji ini terus "dipahat" dan "diperkokoh"?
Gubernur Jabar, Kang Dedi Mulyadi (KDM). (Sumber: ppid.jabarprov.go.id)