Menunjugi Sentra Boneka Sayati Hilir di Tepian Bandung

Rizma Riyandi
Ditulis oleh Rizma Riyandi diterbitkan Rabu 25 Jun 2025, 15:48 WIB
Penampakkan foto produk Boneka dari Sentra Boneka Sayati Hilir Bandung. (Foto: GMAPS)

Penampakkan foto produk Boneka dari Sentra Boneka Sayati Hilir Bandung. (Foto: GMAPS)

AYOBANDUNG.ID -- Pasangan Elly Qodariah dan Agus Muhdiat menekuni profesi sebagai produsen boneka rumahan yang karyanya sudah menembus pasar internasional.

Berbekal ketekunan dan warisan keterampilan turun-temurun, keduanya telah mengirim ribuan boneka ke dalam dan luar negeri. Sampai saat ini keduanya masih melakukan aktivitas produksi di Sentra Boneka Sayati Hilir, Kabupaten Bandung.

Kisah bisnis ini bermula pada 2006, saat keduanya mendapatkan pesanan khusus boneka unta untuk oleh-oleh jemaah umrah. Proyek itu menjadi pintu gerbang ke berbagai peluang besar.

Boneka buatan tangan Elly dan Agus berhasil bersaing dengan produk pabrikan luar negeri. Bahkan boneka tersebut diminati karena detailnya yang khas dan pengerjaan yang rapi.

Agus adalah anak dari almarhum Elan Ruslandi, sosok yang dikenal sebagai salah satu perintis usaha boneka di Sayati Hilir.

Ia merupakan generasi ketujuh dari keluarga pembuat boneka. Setiap hari, Agus dan istri bekerja merakit boneka, mulai dari mengisi silikon, memasang aksesori, hingga pengepakan.

Saat ini Agus memiliki pekerja yang dipekerkan secara fleksibel. “Sebagian pekerja kami kerjakan dari rumah masing-masing, sambil tetap bisa mengurus keluarga,” ungkap Elly saat ditemui di rumah produksinya.

Produksi Maskot dan Pesanan Khusus

Selain mainan, mereka pun mengerjakan berbagai proyek penting, mulai dari maskot resmi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2013 sampai maskot ajang olahraga daerah di Banten dan Yogyakarta.

Pengerjaan maskot ini membutuhkan keterampilan khusus yang tidak bisa ditangani sembarang orang. “Kalau bikin maskot, itu beda. Ada tim khusus yang tangani karena harus presisi dan unik,” ujar Elly.

Perajin boneka di Sentra Boneka Sayati Bandung (Foto: Ist)
Perajin boneka di Sentra Boneka Sayati Bandung (Foto: Ist)

Beberapa perusahaan global juga pernah memesan boneka dari pasangan ini. Seperti merek cokelat ternama M&M's hingga restoran cepat saji McDonald’s. Pesanan pun kadang datang dari luar negeri seperti Kanada, Selandia Baru, hingga Jerman.

Mereka rata-rata memproduksi 800 boneka dalam satu bulan. Namun saat pesanan sedang banyak, jumlah itu bisa naik sampai 1.500 buah. Salah satu pesanan terbesar datang dari Selandia Baru, yang meminta boneka berbentuk penguin dalam jumlah masif.

Sebelum masuk tahap produksi, Elly selalu membuat sampel untuk direvisi oleh pemesan. Setelah desain disepakati, produksi dimulai dan biasanya memakan waktu sekitar satu bulan untuk 1.000 boneka.

Meski penghasilannya fluktuatif, Elly tetap teguh menjalankan usahanya. Ia justru merasa terbantu dengan banyaknya pengusaha boneka di kampungnya.

“Kalau lagi kewalahan, saya tinggal minta bantuan ke tetangga. Kita saling dukung, bukan saingan,” pungkasnya.

Informasi Umum Sentra Boneka Sayati Hilir

Alamat: Jalan Sayati Hilir, Sayati, Kabupaten Bandung

Jam Operasional: 08.00 - 18.00 WIB

Produk: Boneka mascot, Boneka tokoh, Boneka custom

Harga: Rp20 ribu sampai Rp150 ribu tergantung pada jenis dan ukuran produk

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 25 Jun 2025, 19:21 WIB

Wewangian di Braga: Perjalanan Aroma Sampono Perfumery dari Tahun 1998

Sampono Perfumery hadir dengan keyakinan bahwa setiap orang, tak peduli status sosialnya, berhak tampil percaya diri dengan aroma yang memikat.
Sampono Perfumery hadir dengan keyakinan bahwa setiap orang, tak peduli status sosialnya, berhak tampil percaya diri dengan aroma yang memikat. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 25 Jun 2025, 18:34 WIB

Mengenal ASN Corporate University, Pengembangan Kompetensi ASN Berkelas Dunia

ASN Corpu merupakan sistem pengembangan kompetensi ASN yang berperan sebagai sarana strategis untuk mendukung pencapaian tujuan Pembangunan nasional dan cita-cita menuju birokrasi berkelas dunia.
ilustrasi Aparatur Sipil Negara. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 25 Jun 2025, 17:08 WIB

Dari Limbah Menjadi Luhur, Jejak Karya Hijau UMKM Sagarayasa

Sagarayasa, mengukuhkan dirinya sebagai pelopor mode berkelanjutan yang membawa semangat green economy ke dalam setiap helai karyanya.
Sagarayasa, pelopor mode berkelanjutan yang membawa semangat green economy ke dalam setiap helai karyanya. (Sumber: Boolao)
Ayo Biz 25 Jun 2025, 15:48 WIB

Menunjugi Sentra Boneka Sayati Hilir di Tepian Bandung

Pasangan Elly Qodariah dan Agus Muhdiat menekuni profesi sebagai produsen boneka rumahan yang karyanya sudah menembus pasar internasional.
Penampakkan foto produk Boneka dari Sentra Boneka Sayati Hilir Bandung. (Foto: GMAPS)
Ayo Jelajah 25 Jun 2025, 15:22 WIB

Jejak Kabupaten Batulayang, Lumbung Kopi Belanda di Era Preangerstelsel

Kabupaten Batulayang pernah sejajar dengan Bandung sebagai lumbung kopi VOC di era Preangerstelsel saat Priangan pernah kuasai 75% perdagangan kopi dunia.
Salinan peta pada 1790 oleh Midderhof yang menggambarkan daerah gudang penyimpanan kopi dari Bandung dan Batulayang. (Sumber: sejarah-nusantara.anri.go.id)
Ayo Netizen 25 Jun 2025, 15:00 WIB

Menuju 100 Persen Implementasi Manajemen Talenta: Strategi Alternatif Akuisisi Talenta ASN

Implementasi manajemen talenta ASN hadapi tantangan besar.
Diseminasi Hasil Analisis Kebijakan Tahun 2024 (Sumber: Humas Pujar SKTASNAS | Foto: Humas Pujar SKTASNAS)
Ayo Netizen 25 Jun 2025, 14:03 WIB

Tangkal Hoaks, Cerdas Bermedsos

Mewaspadai penyebaran hoaks di media sosial dan melakukan edukasi digital menjadi langkah penting dalam membangun ekosistem informasi yang sehat dan bertanggung jawab.
 (Sumber: DW)
Ayo Biz 25 Jun 2025, 13:06 WIB

Rumah BUMN Banjaran Soreang, Tempat Ngumpulnya UMKM Kabupaten Bandung

Rumah BUMN Banjaran Soreang menjadi tempat berkumpulnya pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) di Kabupaten Bandung. Siapapun yang ingin mengembangkan usaha dengan serius bisa merapat ke tempat
Pelatihan di Rumah BUMN Banjaran Soreang (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Netizen 25 Jun 2025, 11:20 WIB

Makan Mi, Hidup Happy: Filosofi Mi Instan di Dunia Mahasiswa

Di dunia mahasiswa, mi instan bukan hanya sekadar makanan, tapi ia adalah filosofi hidup.
Di dunia mahasiswa, mi instan bukan hanya sekadar makanan, tapi ia adalah filosofi hidup. (Sumber: Pexels/Rahul Pandit)
Ayo Netizen 25 Jun 2025, 08:58 WIB

Trend Plastic Surgery, Akankah di Masa Depan Wajah Asli Manusia Hilang?

Operasi plastik menjadi tren yang hangat diperbincangkan akhir-akhir ini.
Terlebih trend ini sudah banyak diikuti oleh publik figure yang sering kali (Sumber: Pexels Youssef Labib)
Ayo Jelajah 24 Jun 2025, 21:08 WIB

Gunung Selacau, Jejak Dipati Ukur dan Letusan Zaman yang Kini Digilas Tambang

Dari caping petani purba hingga saksi gerilya anti-VOC, warisan Selacau tinggal menunggu ajal.
Potret salah satu dinding Gunung Selacau pada Juni 2024 yang tampak terpapas digerogoti aktivitas tambang batu. (Sumber: Google Earth)
Ayo Biz 24 Jun 2025, 19:09 WIB

Menyambut Perubahan Zaman, Bursa Sajadah dan Langkah Digitalisasi Ritel Ibadah

Dalam lanskap ritel perlengkapan ibadah yang kian dinamis, adaptasi terhadap perubahan bukan lagi sekadar pilihan, melainkan menjadi keharusan.
Bursa Sajadah, yang telah hadir lebih dari satu dekade dan berdiri sejak 1998 menjadi contoh menarik dari bagaimana sebuah bisnis tradisional menjawab tantangan zaman. (Sumber: Bursa Sajadah)
Ayo Biz 24 Jun 2025, 17:59 WIB

Melangkah ke Hongkong Lewat Sepiring Dimsum: Cerita di Balik Dimsum Sembilan Ayam

Dimsum Sembilan Ayam hadir sebagai jembatan rasa yang membawa pelanggan menyusuri lorong-lorong kuliner Asia tanpa perlu menginjakkan kaki ke luar negeri.
Dimsum Sembilan Ayam hadir sebagai jembatan rasa yang membawa pelanggan menyusuri lorong-lorong kuliner Asia tanpa perlu menginjakkan kaki ke luar negeri. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 24 Jun 2025, 13:11 WIB

Perjuangan UMKM Bandung, Cerita Kostum Anak Imut Berhasil Melewati Pandemi

Tak pernah terpikir sebelumnya oleh Any Fitriany (49) bahwa hobi mencarikan kostum panggung untuk anaknya bisa menjadi bisnis yang menjanjikan, Kostum Anak Imut
Any menunjukkan produk Kostum Anak Imut. (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Jelajah 24 Jun 2025, 11:31 WIB

Balap Becak Bandung Tahun 1970-an, Fast and Furious ala Raja Jalanan

Bandung punya sejarah balap becak yang luar biasa. Salah satunya, Tarya si Gumbira Juara, pengayuh becak legendaris dari Kiaracondong.
Balap becak Bandung tahun 1971. (Sumber: Majalah Mayapada)
Ayo Netizen 24 Jun 2025, 10:44 WIB

Semua Anak Berhak Sekolah!

SPMB sudah seharusnya dapat dirasakan manfaatnya oleh semua anak Indonesia, tak terkecuali, karena semua anak berhak sekolah!
Apa langkah serius pemerintah dalam memenuhi kewajibannya menjamin pembiayaan pendidikan di sekolah, tidak hanya sekolah negeri, tapi juga sekolah swasta? (Sumber: Pexels/Yazid N)
Ayo Biz 24 Jun 2025, 09:57 WIB

Gang Sereh, Sentra Layang-layang di Tengah Kota Bandung

Di tengah dominasi permainan virtual, sebuah gang kecil di Kota Bandung masih menjadi denyut mempertahankan permainan tradisional, layang-layang. Gang Sereh di kawasan Jalan Cibadak, menjadi titik pal
Layangan di toko Japar Gang Sereh Bandung (Foto: Dok Toko Japar)
Ayo Netizen 24 Jun 2025, 08:58 WIB

ASN Zaman Now: Kerja Fleksibel, Literasi Digital Jadi Modal Utama

ASN kini kerja fleksibel dari mana saja. Tapi tanpa literasi digital, bisa tertinggal. Yuk, upgrade skill biar nggak jadi fosil birokrasi di era digital!
Pelatihan Digital Talent Scholarship, Government Transformations Academy Tahun 2024 (Sumber: Dok.Pribadi | Foto: Ammy)
Beranda 23 Jun 2025, 20:06 WIB

14 Lokasi Tambang Ilegal Ditemukan di Bandung Barat

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan komitmennya untuk menindak tambang ilegal dan memastikan seluruh aktivitas pertambangan mematuhi ketentuan yang berlaku.
Ilustrasi tambang di kawasan Kabupaten Bandung Barat. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Jelajah 23 Jun 2025, 19:11 WIB

Batulayang Dua Kali Hilang, Direbus Raja Jawa dan Dihapus Kompeni Belanda

Pertama hilang karena Dipati Ukur kalah perang. Kedua bubar karena bupatinya dituding pecandu opium dan gagal urus panen kopi.
Batulayang dalam peta di buku Priangan De Preanger-Regentschappen onder het Nederlandsch Bestuur tot 1811