AYOBANDUNG.ID -- Siapa sangka, langkah kaki ke acara wisuda bisa menjadi titik awal lahirnya merek sepatu lokal, Brodo. Kebutuhan terhadap sepatu formal yang sesuai dengan gaya personal seseorang cukup tinggi, namun ketersediannya justru sangat rendah.
Cerita Brodo dimulai dari pengalaman dua mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), Muhammad Yukka Harlanda dan Putera Dwi Karunia, yang kesulitan mencari sepatu formal. Mereka tak menemukan sepatu yang cocok, baik dari segi model, ukuran, maupun harga.
Keduanya pun memutuskan untuk mengambil langkah berbeda dengan membuat sepatu mereka sendiri. Tak disangka, inisiatif sederhana ini menjelma menjadi cikal bakal Brodo, brand sepatu pria yang kini dikenal luas hingga mancanegara.
Nama Brodo mungkin terdengar asing untuk merek sepatu. Tapi ternyata, kata ini diambil dari bahasa Italia yang berarti kuah kaldu ayam. Seperti kuah kaldu yang menjadi unsur utama dalam masakan Italia, Brodo ingin menjadi elemen penting yang memperkaya penampilan para pria.
Inspirasi nama ini ditemukan Yukka secara tidak sengaja saat membaca komik Italia berjudul Bambino. Dari sana, muncul ide untuk menjadikan Brodo sebagai identitas merek yang berbeda dari lainnya.
Meski tampil modern dan maskulin, Brodo tidak melupakan akar budayanya. Dalam beberapa desain sol sepatunya, Brodo menyisipkan motif batik khas Indonesia, seperti motif Parang, serta siluet peta Indonesia.
Langkah ini menjadi penegasan bahwa produk ini lahir dari Tanah Air dan bangga akan warisan budayanya. Desainer Brodo, Agam Hanafiah menjelaskan, langkah ini merupakan bagian dari misi membangun identitas visual yang khas sekaligus fungsional.
"Sol sepatu bukan hanya alas kaki. Di Brodo, kami menyulapnya menjadi kanvas yang merepresentasikan kebudayaan kita," ujarnya.
Dalam proses produksinya, Brodo memberdayakan pengrajin lokal di daerah Jawa Barat seperti Cianjur, Garut, dan Jatinangor. Dengan melibatkan mereka dalam proses produksi, Brodo turut menghidupkan ekosistem usaha lokal dan membuka lapangan kerja.

Hingga kini, Brodo telah memiliki lebih dari 100 karyawan dan jaringan toko di berbagai kota besar Indonesia seperti Bandung, Jakarta, Bekasi, Surabaya, dan Yogyakarta.
Optimalisasi Pemasaran Digital
Awal perjalanan Brodo dibangun di era kejayaan Facebook dan BBM Messenger. Lewat platform itu, Brodo mulai memperkenalkan produknya secara langsung ke konsumen.
Respons positif mendorong Brodo mengembangkan kanal digitalnya lebih jauh. Pada tahun 2013, mereka meluncurkan situs web resmi dan sistem layanan pelanggan yang semakin profesional.
Tak sekadar jualan online, Brodo juga menghadirkan layanan seperti refund, repair, dan free return tanpa batas waktu. Layanan after service tersebut merupakan sebuah komitmen untuk menjamin kepuasan dan kepercayaan pelanggan.
Brodo menyasar pria usia produktif, terutama yang baru memulai karier, dengan desain yang maskulin namun tetap fungsional. Koleksinya meliputi sepatu formal, boots, hingga sneakers premium.
Tak heran jika para atlet seperti Hansamu Yama, Bambang Pamungkas, hingga pemain basket dari tim Siliwangi dan Garuda Bandung turut mempercayakan pilihan sepatunya pada Brodo.
Kini, Brodo tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga mulai menembus pasar luar seperti Australia, Timur Tengah, bahkan Amerika Serikat.
“Kami ingin Brodo menjadi medium penyemangat untuk generasi muda. Bahwa dari hal sederhana, bisa lahir sesuatu yang berdampak besar,” ujar Fandi, Event & Media Officer Brodo.
Dengan harga mulai Rp500 ribuan, Brodo berhasil memadukan kualitas, desain, dan makna dalam setiap produknya. Lebih dari sekadar alas kaki, Brodo adalah kisah sukses dari keberanian memulai langkah pertama.
Informasi Umum Brodo
Alamat: Jl. Lombok No.11, Merdeka, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40113
Jam Operasional: 10.00 - 21.00 WIB
Telepon: 0821-2989-2649
Instagram: @brodobandung
Link Pembelian Online Brodo
1. https://s.shopee.co.id/8UyLodNSOB
2. https://s.shopee.co.id/Vw4HwEBaZ
3. https://s.shopee.co.id/30dPGXXkQx