Menangkap Peluang Usaha di Tengah Popularitas Situs Keramat Bunisakti

Mildan Abdalloh
Ditulis oleh Mildan Abdalloh diterbitkan Kamis 31 Jul 2025, 12:19 WIB
Yayang pengrajin ukiran Kampung Bunisakti, Desa Wargaluyu, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. (Foto: Mildan Abdalloh)

Yayang pengrajin ukiran Kampung Bunisakti, Desa Wargaluyu, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. (Foto: Mildan Abdalloh)

AYOBANDUNG.ID -- Yayang merupakan perajin ukiran dari Kampung Bunisakti, Desa Wargaluyu, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Pria berambut cepak itu tetap konsisten dengan ukiran khas bernuansa tradisional Sunda.

Ketertarikan Yayang terhadap seni, khususnya ukiran, membawanya menempuh perjalanan belajar hingga ke Subang. Kecermatannya terhadap peluang usaha muncul saat melihat kampungnya dikenal sebagai tempat ziarah karena keberadaan situs keramat Eyang Bunisakti.

Namun sayangnya, Kampung Bunisakti belum memiliki cenderamata khas yang bisa menjadi simbol identitas daerah. “Saya melihat banyak yang datang berziarah ke sini, tapi pulang tanpa membawa apapun sebagai kenang-kenangan. Dari situ muncul ide untuk menciptakan karya ukir yang bisa jadi ikon,” ujar Yayang.

Setelah melalui proses belajar yang tidak singkat, kini Yayang mampu menciptakan berbagai karya ukiran bernilai tinggi seperti sarung golok, tombak, dan kujang hias. Motif naga dan harimau mendominasi karya-karyanya, dua simbol yang menurutnya merepresentasikan kekuatan dan keberanian.

Teknik finishing menggunakan solder membuat ukiran Yayang memiliki ciri khas. Teknik ini menciptakan garis-garis kontras menyerupai bayangan dan memberikan kedalaman visual, semacam goresan kuas dalam lukisan kayu. Metode ini jarang ditemukan di daerah lain dan menjadi ciri khas utama produknya.

Meski hanya mengandalkan media sosial seperti Facebook untuk promosi, karya Yayang telah dikenal hingga luar Jawa. Ia menamai akun Facebook-nya 'Bunisakti Bunisakti' sebagai bentuk dedikasi pada tanah kelahirannya.

“Saya belum masuk marketplace besar karena kendala modal, tapi dari Facebook pun sudah bisa kirim ke Bali, Kalimantan, sampai Sukabumi,” katanya.

Pelanggan yang Spesifik dan Unik

Salah satu segmen pasar unik yang ia layani adalah permintaan dari 'orang pintar' atau praktisi spiritual. Menurut Yayang, mereka kerap meminta proses pembuatan dilakukan pada waktu-waktu tertentu dan dengan bahan yang dianggap ‘bersih’ secara spiritual.

Harga produknya bervariasi, mulai dari Rp100 ribu hingga Rp1 juta, tergantung pada detail dan tingkat kesulitan pengerjaan.

Sebelum rutin bekerja sama dengan perajin bilah dari Sukabumi, Yayang sempat menempa senjata sendiri. Namun karena keterbatasan alat, terutama paron yang menimbulkan suara keras saat dipukul, ia akhirnya memilih untuk fokus pada bagian ukiran sarung dan gagang.

“Saya pernah coba tempa sendiri, tapi karena paronnya belum mumpuni, prosesnya kurang nyaman dan berisik. Sekarang beli bilahnya saja dari Sukabumi,” ujarnya.

Meski tak berasal dari keluarga seniman, Yayang adalah keturunan juru kunci situs keramat Eyang Bunisakti. Ia mengaku terdorong untuk berkontribusi menjaga warisan leluhur, meskipun dengan cara yang berbeda, yaitu lewat seni.

Situs Semah Dalem Eyang Bunisakti yang berada di kampungnya diyakini sebagai tempat bersemayam tokoh spiritual besar di masa lampau.

Menurut cerita keluarga, leluhur Yayang bernama Aki Juhamad, yang konon tidak memiliki pusar, menemukan situs tersebut saat bertirakat dan kemudian membabat hutan di sekitarnya untuk membangun pemukiman yang kini menjadi Kampung Bunisakti.

“Bukan soal seni atau bukan, ini soal rasa memiliki terhadap kampung sendiri,” tutup Yayang.

Link Belanja Produk Serupa

  1. https://s.shopee.co.id/2qK0UoOhNb
  2. https://s.shopee.co.id/qYw796xCl
  3. https://s.shopee.co.id/8zudqAXKrM
  4. https://s.shopee.co.id/9fAKdPcqiJ
  5. https://s.shopee.co.id/5feBs4rwpm
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 19 Des 2025, 12:57 WIB

Twig Café Maribaya: Tempat Singgah Tenang dengan Pemandangan Air Terjun yang Menyegarkan Mata

Suasana Cafe yang sangat memanjakan mata dan pikiran lewat pemandangan nyata air terjun yang langsung hadir di depan mata.
Air terjun yang langsung terlihat dari kafe. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 11:46 WIB

Program CSR sebagai Alat Penembusan dosa

CSR harus dikembalikan ke inti, yaitu komitmen moral untuk mencegah kerusakan ekosistem sejak awal
Ilustrasi kayu hasil penebangan. (Sumber: Pexels/Pixabay)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 10:21 WIB

Keberlangsungan Suatu Negara dalam Bayang-Bayang Deformasi Kekuasaan

Sering kali ada pengaruh buruk dalam jalannya suatu pemerintahan yang dikenal dengan istilah deformasi kekuasaan.
 (Sumber: Gemini AI)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 09:24 WIB

Kota Bandung: Hak Trotoar, Pejalan Kaki, dan PKL

Antara hak pejalan kaki dan pedagang kaki lima yang harus diseimbangkan pemerintah Kota Bandung
Pejalan kaki harus melintas di jalan yang diisi oleh para pedagang di trotoar Lengkong Street Food, Kamis, 4 Desember 2025. (Sumber: Dokumentasi pribadi | Foto: Taqiyya Tamrin Tamam)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 09:13 WIB

Cibaduyut: Sentra Sepatu yang Berubah Menjadi Sentra Kemacetan

Cibaduyut tidak hanya menjadi pusat penjualan sepatu di Kota Bandung, tapi juga sebagai salah satu pusat kemacetan di kota ini.
Tampak jalanan yang dipenuhi kendaraan di Jln. Cibaduyut, Kota Bandung (04/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Yudhistira Rangga Eka Putra)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 21:16 WIB

Sambel Pecel Braga: Rumah bagi Lidah Nusantara

Sejak berdiri pada 2019, Sambel Pecel Braga telah menjadi destinasi kuliner yang berbeda dari hiruk- pikuk kota.
Sambel Pecel Braga di tengah hiruk pikuk perkotaan Bandung. (Foto: Fathiya Salsabila)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 20:42 WIB

Strategi Bersaing Membangun Bisnis Dessert di Tengah Tren yang Beragam

Di Tengah banyaknya tren yang cepat sekali berganti, hal ini merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi pengusaha dessert untuk terus mengikuti tren dan terus mengembangkan kreatifitas.
Dubai Truffle Mochi dan Pistabite Cookies. Menu favorite yang merupakan kreasi dari owner Bonsy Bites. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 20:08 WIB

Harapan Baru untuk Taman Tegallega sebagai Ruang Publik di Kota Bandung

Taman Tegallega makin ramai usai revitalisasi, namun kerusakan fasilitas,keamanan,dan pungli masih terjadi.
Area tribun Taman Tegalega terlihat sunyi pada Jumat, 5 Desember 2025, berlokasi di Jalan Otto Iskandardinata, Kelurahan Ciateul, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Jawa Barat. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Ruth Sestovia Purba)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 19:38 WIB

Mengenal Gedung Sate, Ikon Arsitektur dan Sejarah Kota Bandung

Gedung Sate merupakan bangunan bersejarah di Kota Bandung yang menjadi ikon Jawa Barat.
Gedung Sate merupakan bangunan bersejarah di Kota Bandung yang menjadi ikon Jawa Barat. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 18:30 WIB

Kondisi Kebersihan Pasar Induk Caringin makin Parah, Pencemaran Lingkungan di Depan Mata

Pasar Induk Caringin sangat kotor, banyak sampah menumpuk, bau menyengat, dan saluran air yang tidak terawat, penyebab pencemaran lingkungan.
Pasar Induk Caringin mengalami penumpukan sampah pada area saluran air yang berlokasi di Jln. Soekarno-Hatta, Kec. Babakan Ciparay, Kota Bandung, pada awal Desember 2025 (Foto : Ratu Ghurofiljp)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 17:53 WIB

100 Tahun Pram, Apakah Sastra Masih Relevan?

Karya sastra Pramoedya yang akan selalu relevan dengan kondisi Indonesia yang kian memburuk.
Pramoedya Ananta Toer. (Sumber: Wikimedia Commons | Foto: Lontar Foundation)
Ayo Jelajah 18 Des 2025, 17:42 WIB

Hikayat Jejak Kopi Jawa di Balik Bahasa Pemrograman Java

Bahasa pemrograman Java lahir dari budaya kopi dan kerja insinyur Sun Microsystems dengan jejak tak langsung Pulau Jawa.
Proses pemilahan bijih kopi dengan mulut di Priangan tahun 1910-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 17:21 WIB

Komunikasi Lintas Agama di Arcamanik: Merawat Harmoni di Tengah Tantangan

Komunikasi lintas agama menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas dan keharmonisan sosial di kawasan ini.
Monitoring para stakeholder di Kecamatan Arcamanik (Foto: Deni)
Ayo Jelajah 18 Des 2025, 16:40 WIB

Eksotisme Gunung Papandayan dalam Imajinasi Wisata Kolonial

Bagi pelancong Eropa Papandayan bukan gunung keramat melainkan pengalaman visual tanjakan berat dan kawah beracun yang memesona
Gunung Papandayan tahun 1920-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 15:16 WIB

Warisan Gerak Sunda yang Tetap Hidup di Era Modern

Jaipong merupakan jati diri perempuan Sunda yang kuat namun tetap lembut.
Gambar 1.2 Lima penari Jaipong, termasuk Yosi Anisa Basnurullah, menampilkan formasi tari dengan busana tradisional Sunda berwarna cerah dalam pertunjukan budaya di Bandung, (08/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Satria)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 14:59 WIB

Warga Cicadas Ingin Wali Kota Bandung Pindahkan TPS ke Lokasi Lebih Layak

Warga Cicadas menghadapi masalah lingkungan akibat TPS Pasar Cicadas yang penuh dan tidak tertata.
Kondisi tumpukan sampah menutupi badan jalan di kawasan Pasar Cicadas pada siang hari, (30/11/2025), sehingga mengganggu aktivitas warga dan pedagang di sekitar lokasi. (Foto: Adinda Jenny A)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 13:31 WIB

Kebijakan Kenaikan Pajak: Kebutuhan Negara Vs Beban Masyarakat

Mengulas kebijakan kenaikan pajak di Indonesia dari sudut pandang pemerintah dan sudut pandang masyarakat Indonesianya sendiri.
Ilustrasi kebutuhan negara vs beban rakyat (Sumber: gemini.ai)
Beranda 18 Des 2025, 12:57 WIB

Upaya Kreator Lokal Menjaga Alam Lewat Garis Animasi

Ketiga film animasi tersebut membangun kesadaran kolektif penonton terhadap isu eksploitasi alam serta gambaran budaya, yang dikemas melalui pendekatan visual dan narasi yang berbeda dari kebiasaan.
Screening Film Animasi dan Diskusi Bersama di ITB Press (17/12/2025). (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 12:53 WIB

Dari Ciwidey Menembus India; Menaman dan Menjaga Kualitas Kopi Robusta

Seorang petani kopi asal Ciwidey berhasil menghasilkan kopi robusta berkualitas yang mampu menembus pasar India.
Mang Yaya, petani kopi tangguh dari Desa Lebak Muncang, Ciwidey—penjaga kualitas dan tradisi kopi terbaik yang menembus hingga mancanegara. (Sumber: Cantika Putri S.)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 12:12 WIB

Merawat Kampung Toleransi tanpa Basa-basi

Kehadiran Kampung Toleransi bukan sekadar retorika, basa-basi, melainkan wujud aksi nyata dan berkelanjutan untuk merawat (merayakan) keberagaman.
Seorang warga saat akan menjalankan ibadah salat di Masjid Al Amanah, Gang Ruhana, Jalan Lengkong Kecil, Bandung. (Sumber: AyoBandung.com | Foto: Ramdhani)