Melihat Kemegahan Gunung-gemunung dari Puncak Telomoyo

T Bachtiar
Ditulis oleh T Bachtiar diterbitkan Minggu 14 Sep 2025, 13:26 WIB
Citra satelit memperlihatkan jalan yang berkelok-kelok menuju puncak gunung. Di sisi timur terlihat cekungan, itulah kawah Gunung Telomoyo. (Sumber: Citra satelit: Google maps)

Citra satelit memperlihatkan jalan yang berkelok-kelok menuju puncak gunung. Di sisi timur terlihat cekungan, itulah kawah Gunung Telomoyo. (Sumber: Citra satelit: Google maps)

Jip melaju dari Dalangan, titik awal pendakian jip dan motor, yang berada di Desa Pandean, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Jip terus merayapi lereng selatan Gunung Telomoyo, dengan jalan yang terus menanjak ke arah barat laut.

Sampai di batas hutan, jalan aspal itu membelah kebun sayur yang setiap tiga bulan sekali dipanen. Jalan semakin menanjak mulai batas hutan. Setelah melaju sejauh 1,5 km dari titik keberangkatan, di ketinggian antara +1.460 m dpl sampai +1.500 m dpl, di pinggir jalan sisi timur, ada dinding batu pejal yang masif.

Masyarakat menyebutnya Watu Tlatar. Bila musim penghujan, ada anak sungai yang dialasi batu pejal ini membentuk air terjun. Lokasi ini sekitar 800 m dari kawah yang menjadi pusat letusan.

Watu Tlatar itu aliran lava, merupakan bukti yang tak terbantahkan, bahwa Gunung Telomoyo semula gunung api aktif yang meletus beberapa periode letusan. Sekali waktu meletuskan material dari dalam tubuh gunung ke udara, pada waktu yang lain meletus efusif mengalirkan lava.

Setelah menanjak berliku sejauh 6,5 km, akan tiba di landasan gantole. Sepanjang satu kilometer antara landasan gantole ke arah puncak sampai Triangle Sky Telomoyo, jalannya dibangun di bibir kawah purba berdiameter 654 m. 530 m dari puncak Gunung Telomoyo arah tenggara, ada cekungan di ketinggian antara +1.540 m sampai +1.600 m dpl, yang diduga itulah kawah Gunung Telomoyo.

Beberapa kali Gunung Telomoyo meletus menghancurkan dinding timur laut, membentuk kawah dengan diameter 450 m, terbuka ke arah Rawa Pening. Adanya aliran lava seperti yang tersingkap di Watu Tlatar, adanya endapan material letusan, dan mata air panas, itulah jejak Gunung Telomoyo sebagai gunungapi.

Dari cekungan di puncak gunung itu ada satu dari sekian sungai yang panjangnya 6 km, bermuara di Rawa Pening. Di sepanjang alirannya terdapat airterjun, seperti Airterjun Nogosaren, Air terjun Kalipancur, dan Curug Watu Tumpuk.

Dari kejauhan, puncak Gunung Telomoyo terlihat jelas, karena berdiri menara-menara pemancar radio dan pemancar sinyal telepon genggam. Antara titik awal parkir jep wisata (+1.240 m dpl) hingga puncak Gunung Telomoyo (+1.894 m dpl), jarak lurusnya hanya 1,61 km. Namun, karena jalan dibuat berliku seperti huruf Z, maka jaraknya menjadi 6,75 km. Kelebihannya, berkendara menjadi lebih nyaman dan aman.

Angin yang membawa uap air subuh itu, mengusap wajah dan jari-jemari tangan yang tak terlindung terasa kaku. Air di kamar mandi seperti es batu. Di kaki langit berpendar cahaya lampu dari perumahan di kecamatan Banyubiru dan Kecamatan Getasan. Segaris cahaya merah kekuningan menggores di ufuk timur, yang makin lama semakin nyata.

Langit timur menguning, dan bola api raksasa muncul dari cakrawala. 92 km arah timur dari puncak Gunung Telomoyo, bayangan hitam Gunung Lawu terlihat jelas. Hanya sebentar, akhirnya matahari yang menjadi sumber cahaya itu tidak dapat dilihat kembali secara langsung, karena terlalu silau.

Matahari semakin meninggi, lekuk bumi semakin nyata. Lembah, dinding, bukit, gunung, perkampungan, dan danau menjadi terlihat jelas. Gunung yang berada dalam satu garis lurus berarah tenggara – barat laut, yaitu Gunung Merbabu (+3.145 m dpl), begitu terlihat sangat dekat, seolah terjangkau dengan uluran tangan. Padahal jaraknya 11,18 km di selatan - tenggara Gunung Telomoyo.

Sementara Gunung Andong yang jaraknya hanya 4,3 km, terkesan jauh dan kecil, karena tingginya hanya 1.726 m dpl. Gunung Telomoyo dan kaldera gunung api raksasa Suropati menjadi titik tengahnya. 20,5 km di ujung barat laut dari Gunung Telomoyo ada Gunung Ungaran (+2.050 m dpl).

Gunung-gunung yang segaris dan masih jelas terlihat jelas dari puncak Gunung Telomoyo adalah Gunung Sumbing (+3.371 m dpl), jaraknya 35,5 km. 44,8 km arah barat – barat laut ada Gunung Sindoro (+3.153 m dpl). 56 km arah barat – barat laut ada Gunung Prau, di kompleks Gunung Dieng (+2.565 m dpl). 

8,5 km timur laut dari Gunung Telomoyo, terlihat Rawa Pening. Rawa ini bagian kecil dari dari kaldera Gunung Suropati. Air hujan dan air sungai yang tertampung di dalam kaldera menjadi rawa yang sangat luas. Dinamailah Ambarawa, rawa yang besar, rawa yang luas.

Baca Juga: Ci Sanggiri Sungai yang Menggentarkan

Rawa ini dipagari oleh rangkaian gunung-gunung yang melengkung setengah lingkaran. Lengkungan di timur rawa, titik tertingginya +600 m dpl, hingga di lengkungan barat, dengan titik tertingginya di Watu Blabak (+785 m dpl).

Lengkungan sepanjang 23 km itu merupakan dinding kaldera Gunung Suropati, jejak dari letusan dahsyat yang menyebabkan tubuh gunung ini runtuh membentuk kaldera dengan diameter 14,5 km. Di dasar kaldera itu ada Ambarawa, rawa yang sangat luas, yang sekarang semakin menciut menjadi Rawa Pening.

4,8 km sebelah barat laut puncak Gunung Telomoyo, terlihat lengkungan sepanjang 6 km, itulah dinding kawah Gunung Kelir yang tersisa, dengan titik tertinggi +1.320 m dpl.

Di lembah lengkungan dinding Gunung Kelir, tumbuh Dusun Wirogomo Lor, Kendal Duwur, Dusun Ngiser, Dusun Wirogomo Tengah, Dusun Seseh, Dusun Tlumpak, Dusun Pagergedog, di Kabupaten Semarang. Permukiman yang masuk ke Kabupaten Magelang, yaitu Dusun Pranten, Desa Seloprojo, Kecamatan Ngablak. Berhadapan dengan lengkungan Gunung Kelir adalah lengkungan Gunung Kendil (+1.210 m dpl).

Wisata Gunung Telomoyo terus berbenah, semoga tetap menjaga keserasian alamnya. Penting artinya bagi pengunjung adanya informasi sejarah alam terbentuknya gunung-gunung di seputar Gunung Telomoyo. (*)

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 16 Des 2025, 18:30 WIB

Jejak Rempah di Sepiring Ayam Geprek Favorit Anak Kos

Ayam geprek rempah dengan bumbu yang meresap hingga ke dalam daging, disajikan dengan kailan krispi dan sambal pedas yang nagih.
Ayam Geprek Rempah dilengkapi dengan kailan crispy dan sambal pedas yang nagih. (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Firqotu Naajiyah)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 18:07 WIB

Wali Kota Farhan, Mengapa Respons Call Center Aduan Warga Bandung Lambat Sekali?

Warga Bandung mengeluh, Call Center Pemkot lambat merespons.
Gambaran warga yang menunjukkan rasa frustasi mereka saat menunggu jawaban dari Call Center Pemkot Bandung yang tak kunjung direspons. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 17:46 WIB

Nasib Naas Warga Sekitar Podomoro Park, Banjir Kiriman Jadi Rutinitas Musim Hujan

Pembangunan Podomoro Park yang selalu memberikan dampak negatif dan tidak memprihatinkan kenyamanan lingkungan penduduk sekitar.
Genangan air, imbas dari tidak adanya irigasi yang lancar (14/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Shafwan Harits A.)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 17:30 WIB

Seharusnya Ada Peran Wali Kota Bandung: Warga Harus Nyaman, Konvoi Bobotoh Tetap Berjalan

Kemenangan persib bandung selalu memicu euforia besar di kalamgan masyarakat Jawa Barat terjadi setiap persib meraih juara.
Ribuan bobotoh memenuhi ruas jalan Bandung saat merayakan kemenangan Persib Bandung pada Minggu sore, 25 Mei 2025. (foto: Della Titya)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 16:32 WIB

Pungutan Liar Menjadi Cerminan Buruknya Tata Kelola Ruang Publik Bandung

Pungutan liar yang masih terjadi di berbagai ruang publik Bandung tidak hanya menimbulkan keresahan.
Parkir liar yang tidak dibatasi menimbulkan kemacetan di Jln. Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Minggu (5/12/2025) (Foto: Zivaluna Wicaksono)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 16:12 WIB

Nasi Kulit di Cibiru, Harga dan Rasa yang bikin Semringah

Kuliner baru di daerah Cipadung yang cocok untuk mahasiswa, menyajikan makan berat yang enak namun dengan harga yang murah dan ramah di dompet
foto nasi kulit Jatinangor (Sumber: Camera HP | Foto: Alfi Syah)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 15:44 WIB

Sensasi Makan Lesehan di Al Jazeerah Signature Bandung

Al Jazeerah Signature Bandung menawarkan sensasi makan lesehan dengan sajian Kabsah Lamb khas Timur Tengah.
Dua porsi Kabsah Lamb di Al Jazeerah Signature Bandung. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Seli Siti Amaliah Putri)
Beranda 16 Des 2025, 15:18 WIB

Antara Urusan Rumah dan Lapak, Beban Ganda Perempuan di Pasar Kosambi

Beban ganda justru menuntut perempuan untuk terus bekerja di luar rumah, sekaligus memikul hampir seluruh pekerjaan domestik.
Punya beban ganda, perempuan pekerja menjadi pahlawan ekonomi sekaligus pengelola rumah tangga. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Ayo Jelajah 16 Des 2025, 15:11 WIB

Sejarah UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Riwayat Panjang di Balik Ramainya Cibiru

UIN Sunan Gunung Djati Bandung lahir dari keterbatasan lalu berkembang menjadi kampus Islam negeri terbesar di Jawa Barat.
UIN Sunan Gunung Djati Bandung. (Sumber: uinsgd.ac.id)
Ayo Jelajah 16 Des 2025, 15:05 WIB

Wayang Windu Panenjoan, Tamasya Panas Bumi Zaman Hindia Belanda

Jauh sebelum viral Wayang Windu Panenjoan dikenal sebagai destinasi kolonial yang memadukan bahaya keindahan dan rasa penasaran.
Wayang Windu Panenjoan. (Sumber: Tiktok @wayangwindupanenjoan)
Beranda 16 Des 2025, 14:57 WIB

Seni Lukis Jalanan di Braga Hidupkan Sejarah dan Ruang Publik Kota Bandung

Beragam tema dihadirkan, mulai dari potret tokoh terkenal hingga karya abstraksi penuh warna, yang terpampang di dinding-dinding bangunan sepanjang jalan
Ian seorang pelukis lokal dan karya lukisannya yang dipajang di trotoar Jalan Braga. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 12:57 WIB

Kang Ripaldi, Sosok di Balik Gratisnya Komunitas 'Teman Bicara'

Ripaldi, founder teman bicara yang didirikannya secara gratis untuk mewadahi anak muda yang ingin berlatih public speaking, mc wedding, mc event, mc birthday, hingga voice over secara gratis.
Ripaldi Endikat founder Teman Bicara (Sumber: Instagram Ripaldi Endikat | Foto: Tim Endikat Teman Bicara)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 12:04 WIB

Dari Hobi Menggambar Jadi Brand Fasion Lokal di Bandung

Bringace adalah merek fesyen lokal yang didirikan di Bandung pada tahun 2023.
 T-Shirt "The Unforgotten" dari Bringace. (Istimewa)
Ayo Jelajah 16 Des 2025, 10:07 WIB

Sejarah Universitas Padjadjaran, Lahirnya Kawah Cendikia di Tanah Sunda

Sejarah Universitas Padjadjaran bermula dari tekad Jawa Barat memiliki universitas negeri sendiri di tengah keterbatasan awal kemerdekaan.
Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 09:36 WIB

Dari Panggung Gigs ke Aksi Sosial di Flower City Festival 2025

Flower City Festival (FCF) 2025 sukses mengumpulkan dana senilai Rp56.746.500 untuk korban bencana di Sumatera.
Suasana Flower City Festival 2025 di Kopiluvium, Kiara Artha Park, Bandung (11/12/2025) (Sumber: Dokumentasi panitia FCF 2025 | Foto: ujjacomebackbdg)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 09:10 WIB

Berjualan di Trotoar, PKL Caringin Menginginkan Ruang Publik dari Wali Kota Bandung

PKL di Caringin yang berjualan di trotoar berharap ada penataan agar mereka bisa berjualan lebih tertib.
Sejumlah pedagang kaki lima yang tetap berjualan meski hujan di malam hari di kawasan Caringin 30-11-2025 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Raifan Firdaus Al Farghani)
Beranda 16 Des 2025, 07:38 WIB

Suara Perempuan di Garis Depan Perlawanan yang Disisihkan Narasi Kebijakan

Dari cerita personal hingga analisis struktural, diskusi ini membuka kembali pertanyaan mendasar: pembangunan untuk siapa dan dengan harga apa.
Suasan diskusi buku “Pembangunan Untuk Siapa: Kisah Perempuan di Kampung Kami” Minggu (14/12) di perpustaakan Bunga di Tembok, Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Beranda 15 Des 2025, 21:18 WIB

Tanda Kerusakan Alam di Kabupaten Bandung Semakin Kritis, Bencana Alam Meluas

Seperti halnya banjir bandang di Sumatera, kondisi alam di wilayah Kabupaten Bandung menunjukkan tanda-tanda kerusakan serius.
Warga di lokasi bencana sedang membantu mencari korban tertimbun longsor di Arjasari, Kabupaten Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 20:05 WIB

Tahun 2000-an, Palasari Destinasi 'Kencan Intelektual' Mahasiswa Bandung

Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung.
 Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Farisi)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 19:25 WIB

Benang Kusut Kota Bandung: Penataan Kabel Tak Bisa Lagi Ditunda

Kabel semrawut di berbagai sudut Kota Bandung merusak estetika kota dan membahayakan warga.
Kabel-kabel yang menggantung tak beraturan di Jl. Katapang, Lengkong, Kota Bandung, pada Rabu (03/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Masayu K.)