Ci Sanggiri Sungai yang Menggentarkan

T Bachtiar
Ditulis oleh T Bachtiar diterbitkan Minggu 07 Sep 2025, 11:27 WIB
Tempuran Ci Hurip (kiri) dengan Ci Sanggiri (kanan). (Sumber: Citra satelit: Google maps)

Tempuran Ci Hurip (kiri) dengan Ci Sanggiri (kanan). (Sumber: Citra satelit: Google maps)

Pada masa lalu, Jawa Barat Selatan merupakan kawasan yang sulit di tembus. Kawasannya berupa rangkaian pegunungan yang berlapis-lapis, yang ditoreh patahan dan kekuatan air, membentuk lereng yang curam dengan lembah yang dalam.

Di dasar lembah-lembah itulah sungai mengalir deras, bermuara di Samudra Hindia. Arah punggungan gunungnya menurun ke selatan, bahkan ada yang terjal hingga di batas pantai, membentengi deburan ombak yang bergelora.

Namun di beberapa tempat, ada kawasan yang melandai, yang dibentuk oleh endapan sungai dan endapan pantai. Di sanalah para pendatang dari berbagai kawasan itu mendirikan tempat untuk bermukim.

Inilah yang menyebabkan, pada masa lalu, sungai menjadi pembatas yang tegas dan yang memisahkan penduduk yang bermukim di sini dengan yang bermukim di sana, di seberang sungai.

Antara dua lembur, dua perkampungan yang hanya dipisahkan jarak 100 m, misalnya, namun, karena belum ada jembatan, dan aliran sungai yang membahayakan bila disebrangi, maka di antar warga dua kampung yang berseberangan itu tidak dapat berhubungan secara langsung.

Bila sungai itu sangat berbahaya untuk disebrangi, maka ketika ada hal yang harus diselesaikan, warga yang akan mengadakan kunjungan ke kampung seberang itu harus pergi lebih jauh, melambung ke arah hulu, yang memungkinkan sungai untuk disebrangi.

Begitu pun ketika otoritas Negara akan membuat jembatan. Akan dicari lebar sungai yang lebih sempit, yang memungkinkan di sana dibuat jembatan, sesuai dengan kemampuan ekonomi, kemampuan teknologi, dan pertimbangan bagi keselamatan berkendara. Biasanya sedikit ke hulu dari muara sungai, agar tidak terjangkau banjir saat sungai itu meluap besar.  

Baca Juga: Ci Pasarangan Sungai Suci di Linggamanik

Warga setempat sudah sangat mengetahui karakter sungai di daerahnya, apakah aman untuk disebrangi atau membahayakan. Setidaknya ada tiga hal yang harus diperhitungkan pada saat akan menyebrangi sungai.

Pertama air sungainya dalam, ukurannya sekitar sedada orang dewasa atau lebih. Kedua arusnya deras, walau kedalaman air sungainya sedang, paling tinggi sebatas perut orang dewasa. Ketiga jumlah air sungainya melebihi ketinggian umumnya air sungai, sehingga limpasan airnya sudah melewati dataran banjir, masuk ke persawahan. Selain airnya yang dalam, pada saat banjir itu arusnya pun menjadi sangat kuat.

Pada masa lalu, keadaan belantara di Garut Selatan masih terjaga, sehingga mata air membual di setiap mata air, dan tak pernah mongering. Airnya mengalir ke anak-anak sungai, kemudian bermuara di sungai induk. Aliran sungai di Garut itu ada yang mengalir ke utara, seperti Ci Manuk, yang bermuara di Laut Jawa.

Setidaknya ada 33 sungai dengan 101 anak sungai, dengan total panjang sekitar 1.397 km yang mengalir ke selatan, ke Samudra Hindia. Misalnya Ci Palebuh, Ci Baluk, Ci Laki, Ci Sanggiri, Ci Kandang, Ci Kaengan, dll. 

Ci Sanggiri, sungai yang dibahas dalam tulisan ini, hulunya di kecamatan Cikajang. Bila sungai yang hanya berarus deras, pastilah namanya bukan Ci Sanggiri, tapi Ci Tarik atau Kali Deres. Bila alirannya hanya menimbulkan gemuruh, pastilah namanya bukan Ci Sanggiri, tapi Ci Genter atau Ci Geureu(h).

Namun, karena aliran sungai yang panjangnya lebih dari 40 km itu, lebar sungainya pun lebih lebar bila dibandingkan dengan lebar sungai lainnya.

Lebar muara Muara Ci Sanggiri di Kampung Cihurang, Desa Karyamukti, Kecamatan Cibalong saat ini sekitar 90 m. Sedangkan lebar sungai lebih ke hulu, di sekitar perlintasan dengan jalan raya Cibalong, lebarnya antara 47 m – 50 m, yang berada di Desa Karyamukti, Kecamatan Cibalong.

Karena sungainya lebar, debit airnya sangat tinggi, aliran airnya dalam, arusnya sangat deras, dengan suara yang bergemuruh, maka masyarakat lama di sana menamainya Ci Sanggiri. 

Kata giri, terdapat dalam naskah Pendakian Sri Ajnyana – dalam buku Tiga Pesona Sunda Kuna - artinya menggentarkan (J Noorduyn dan A Teeuw, 2009). Ci Sanggiri, sungai yang menggentarkan. Ada kata giri-giri yang berarti menggentarkan.

Dalam bahasa Sunda, ada kata-kata bingah amarwatasuta, bingah kagiri-giri, yang maknanya menggambarkan kegembiraan yang tiada bandingannya. Kegembiraan yang menggentarkan hati.

Ci Sanggiri mengalir di dasar lembah yang berupa material letusan gunungapi purba yang terjadi sejak 5,3 juta hingga 2,6 juta tahun yang lalu. Aliran sungainya bertingkat-tingkat membentuk curug, airterjun, dan leuwi atau lubuk.

Leuwi yang populer menjadi daerah tujuan wisata alam seperti leuwi yang terdapat di Desa Cikondang, Kecamatan Cisompet. Ada juga Leuwi Seeng, Leuwi Gawang, dan Leuwi Nambo. Di aliran anak sungainya ada Leuwi Tonjong di Desa Jayamukti, Kecamatan Cihurip.

Bagi para penjelajah zaman kolonial seperti Franz Junghuhn, yang berjalan di punggungan gunung, memotong tebing, dan melintasi lembah dengan sungai-sungainya yang deras. Bagaimana pengalaman penjelajahan Junghuhn yang berjalan dari Cihurip sampai di pantai selatan Jawa Barat.

Junghuhn menuliskan toponimi Ci Sanggiri (ditulis Tji Sangiri) dalam petanya, sungai yang diapit oleh Tji Paregber (sekarang Ci Baregbeg) di sebelah barat, dan Tji Merak (Ci Merak) di sebelah timur.

Ci Sanggiri, aliran sungai di lembah rangkaian pegunungan selatan yang berarus deras, di aliran sungai yang lebar dan dalam. Inilah sungai yang pada masa lalu sangat menggentarkan! (*)

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 07 Sep 2025, 16:48 WIB

Treat a Cup Menyulap Minuman Sehat Jadi Gaya Hidup Baru Anak Muda Bandung

Treat a Cup hadir bukan hanya sebagai tempat ngopi, tapi sebagai brand yang merangkul tren hidup sehat dengan cara yang menyenangkan dan tetap kekinian.
Treat a Cup hadir bukan hanya sebagai tempat ngopi, tapi sebagai brand yang merangkul tren hidup sehat dengan cara yang menyenangkan dan tetap kekinian. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 07 Sep 2025, 14:14 WIB

Bandung dari Lensa Kamera: Sarae Hills dan Fenomena Wisata Instagrammable

Wisata swafoto telah menjadi fenomena sosial yang tak bisa diabaikan. Generasi muda menjadikan estetika visual sebagai bagian penting dari pengalaman berwisata.
Sarae Hills destinasi wisata yang tidak hanya indah, tapi juga Instagrammable. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 07 Sep 2025, 11:27 WIB

Ci Sanggiri Sungai yang Menggentarkan

Ci Sanggiri, aliran sungai di lembah rangkaian pegunungan selatan yang berarus deras, di aliran sungai yang lebar dan dalam.
Tempuran Ci Hurip (kiri) dengan Ci Sanggiri (kanan). (Sumber: Citra satelit: Google maps)
Ayo Jelajah 07 Sep 2025, 10:41 WIB

Kisah Hidup Perempuan Penyintas HIV di Bandung, Bangkit dari Stigma dan Trauma

Kisah nyata tujuh perempuan penyintas HIV di Bandung memperlihatkan perjuangan melawan stigma sosial dan tantangan ekonomi.
Ilustrasi penyintas HIV. (Sumber: Shutterstock)
Ayo Netizen 07 Sep 2025, 07:35 WIB

Beban Ganda Perempuan dan Isu Fatherless lewat Film 'Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah'

Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah merupakan film yang sedang tayang di bioskop yang mengangkat isu keluarga dan peran orangtua di dalam rumah.
Poster Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah (Sumber: Instagram | Rapi Films)
Ayo Netizen 06 Sep 2025, 18:59 WIB

Muludan, Rindu Rosul

Semua maha karya itu menegaskan satu kerinduan, kecintaan pada Rasulullah SAW tak pernah lekang dimakan zaman.
Suasana malam di Masjid Raya Al Jabbar. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 06 Sep 2025, 11:39 WIB

Kenapa Harus Pakai Earphone Bagus?

Earphone adalah perangkat audio kecil yang digunakan dengan cara ditempelkan atau dimasukkan ke dalam telinga untuk mendengarkan suara secara pribadi.
Ilustrasi foto Earphone (Foto: Pixabay)
Ayo Biz 06 Sep 2025, 10:34 WIB

Kopi Toko Tua, Bukan Hanya Sekedar Tempat Ngopi di Braga

Di tengah padatnya aktivitas Kota Bandung, ada satu tempat yang bisa membuatmu merasa seperti kembali ke masa lalu. Kopi Toko Tua, sebuah kafe bergaya kolonial, menghadirkan suasana vintage yang hanga
Kopi Toko Tua (Foto: GMAPS)
Ayo Biz 06 Sep 2025, 09:38 WIB

Opak Linggar, Cemilan Tradisional dari Rancaekek

Pencinta kuliner khas Sunda baiknya melirik kudapan sederhana yang masih bertahan di tengah gempuran camilan modern. Namanya Opak Linggar, jajanan tradisional yang diproduksi di Linggar, Rancaekek
Ilustrasi Foto Opak Linggar. (Foto: GMAPS)
Ayo Netizen 05 Sep 2025, 19:28 WIB

10 Netizen Terbaik Agustus 2025 dengan Total Hadiah Rp1,5 Juta

Ayobandung.id dengan bangga mengumumkan 10 netizen terpilih dengan kontribusi terbaik di kanal AYO NETIZEN sepanjang Agustus 2025.
Ayobandung.id dengan bangga mengumumkan 10 netizen terpilih dengan kontribusi terbaik di kanal AYO NETIZEN sepanjang Agustus 2025. (Sumber: Unsplash/Bram Naus)
Ayo Biz 05 Sep 2025, 18:42 WIB

Lisung Dulang Resto Menyuguhkan Strategi Etnik di Tengah Tren Wedding Resto Bandung

Di tengah lanskap yang penuh inovasi, Lisung Dulang Resto tampil sebagai salah satu pelaku usaha yang mampu bertahan dan beradaptasi.
Di tengah lanskap yang penuh inovasi, Lisung Dulang Resto tampil sebagai salah satu pelaku usaha yang mampu bertahan dan beradaptasi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 05 Sep 2025, 17:56 WIB

Kompakers Bandung: Komunitas Perempuan yang Menjadikan Fotografi sebagai Ruang Tumbuh dan Bisnis

Puluhan fotografer perempuan yang tergabung dalam Kompakers Bandung menjadikan fotografi sebagai ruang tumbuh, berkarya, dan berbagi cerita.
Puluhan fotografer perempuan yang tergabung dalam Kompakers Bandung menjadikan fotografi sebagai ruang tumbuh, berkarya, dan berbagi cerita. (Sumber: dok. Kompakers Bandung)
Ayo Jelajah 05 Sep 2025, 17:50 WIB

Sejarah Pahit Keemasan Kopi Priangan di Zaman Kolonial, Kalahkan Yaman via Preangerstelsel

Kopi Priangan pernah jadi primadona dunia lewat Preangerstelsel, menumbangkan dominasi Yaman dan menyisakan jejak pahit bagi petani lokal.
Koffie Pakhuis alias gudang penyimpanan kopi zaman kolonial yang kini berubah fungsi jadi Balai Kota Bandung. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 05 Sep 2025, 16:46 WIB

Stereotipe 'si Kabayan' Masih Menempel Laki-Laki Keturunan Sunda

Apakah si Kabayan juga merepresentasikan identitas laki-laki suku Sunda?
Iustrasi orang Sunda. (Sumber: Unsplash/Zulfikar Arifuzzaki)
Ayo Biz 05 Sep 2025, 12:50 WIB

Bakso Jumbo dan Doa Panjang: Perjalanan Kuliner Sumarmi di Kedai Bakso Laman Astaghfirullahaladzim

Tak semua nama warung makan lahir dari strategi branding. Kadang, nama itu muncul dari momen spontan yang kemudian melekat kuat di benak pelanggan.
Seporsi menu bakso di kedai Bakso Laman Astaghfirullahaladzim. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 05 Sep 2025, 09:52 WIB

Eksistensi dan Penggunaan Bahasa Sunda di Kota Bandung

Bahasa Sunda adalah bahasa ibu bagi suku Sunda. Penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari sudah mulai bergeser.
Pertunjukan Wayang Golek sebagai Budaya Sunda (Sumber: Pexels)
Beranda 05 Sep 2025, 07:16 WIB

Mengenal Greenwashing, Muslihat Korporasi yang Mengklaim Ramah dan Peduli Lingkungan

Simbol daun, warna hijau, atau gambar bumi kerap dipakai untuk memperkuat kesan seolah produk tersebut benar-benar berkelanjutan.
Ilustrasi greenwashing.
Ayo Netizen 04 Sep 2025, 20:39 WIB

Modifikasi Camilan Cipuk alias Aci Kerupuk

Cipuk atau aci kerupuk merupakan makanan yang terbuat dari campuran aci(tepung tapioka) dengan kerupuk.
Cipuk (Aci Kerupuk) Mang Adin (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 04 Sep 2025, 17:45 WIB

Demam Koleksi Figur Estetik: Ketika FOMO Menyulut Tren Boneka Desainer di Bandung

Perburuan boneka desainer bukan lagi sekadar hobi koleksi, tapi menjelma jadi gaya hidup yang menggabungkan seni, estetika, dan dorongan psikologis untuk tak ketinggalan tren.
Perburuan boneka desainer bukan lagi sekadar hobi koleksi, tapi menjelma jadi gaya hidup yang menggabungkan seni, estetika, dan dorongan psikologis untuk tak ketinggalan tren. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 04 Sep 2025, 17:36 WIB

Berburu Barang Bekas di Pasar Loak Terbesar di Bandung

Namanya juga Pasar Loak Astana Anyar, ya pasti berada di Jalan Astana Anyar, Kota Bandung.
Pasar Loak Astana Anyar. (Sumber: Ayobandung.com)