AYOBANDUNG.ID -- Dalam rimba belantara aksara maya yang membanjiri media sosial kita, huruf kapital sering kali menjadi korban pertama.
Status WhatsApp tanpa huruf besar di awal kalimat, tweet yang mengabaikan huruf kapital pada nama diri, atau caption Instagram yang semrawut. Fenomena ini memang sepele (pada ranah yang tak formal), tapi jadi masalah berabe jika jadi terbawa ke bidang formal.
Simpelnya huruf kapital adalah penanda keapikan dalam sistem tulisan. Ia memberi hierarki, menunjukkan penghormatan, dan menciptakan ketertiban makna.
Tanpa huruf kapital, tulisan formal menjadi hamparan kata yang tak punya penekanan, kehilangan nuansa dan martabat.
Kapan Menggunakan Huruf Kapital
1. Awal Kalimat dan Petikan Langsung
- Awal setiap kalimat: "Apa maksudnya?"
- Awal petikan langsung: Ibu berpesan, "Berhati-hatilah, Nak!"
- Kalimat dalam dialog: "Mereka berhasil," katanya. "Besok pagi mereka berangkat."
2. Nama Orang dan Julukan
- Nama lengkap: Amir Hamzah, Dewi Sartika
- Nama asing: André-Marie Ampère, James Watt
- Julukan: Bapak Koperasi, Jenderal Kancil
- Teori/hukum dari nama orang: teori Darwin, hukum Archimedes, rumus Pythagoras
3. Agama dan Ketuhanan
- Nama agama: Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu
- Kitab suci: Al-Qur'an, Alkitab, Weda
- Sebutan Tuhan: Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa
- Kata ganti Tuhan: Allah akan menunjukkan jalan-Nya
- Singkatan: YME (Yang Maha Esa), Swt. (Subhanahuwataala)
4. Gelar dan Jabatan
- Saat diikuti nama: Mahaputra Yamin, Wakil Presiden Adam Malik
- Sebagai sapaan: "Selamat datang, Yang Mulia", "Selamat pagi, Dokter"
- Nama instansi: Gubernur Papua Barat, Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri
5. Suku, Bahasa, dan Aksara
- Nama bangsa/suku: bangsa Indonesia, suku Dani
- Nama bahasa: bahasa Tolaki, bahasa Inggris
- Nama aksara: aksara Kaganga
6. Waktu dan Peristiwa Bersejarah
- Tahun: tahun Hijriah, tarikh Masehi
- Bulan: bulan Agustus, bulan Maulid
- Hari: hari Jumat, hari Galungan
- Hari besar: hari Lebaran, hari Natal
- Peristiwa sejarah sebagai nama: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Perang Dunia II
7. Nama Tempat Geografi
- Benua Afrika, Asia Tenggara, Pulau Miangas
- Danau Toba, Sungai Mamberamo, Gunung Semeru
- Jakarta, Kabupaten Konawe, Jalan Polonia
- Produk dari asal daerah: batik Cirebon, bubur Manado, kopi Gayo, tari Bali
8. Organisasi dan Dokumen
- Semua kata utama: Bosnia dan Herzegovina
- Lembaga: Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
- Dokumen: Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
- Peraturan: Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2019
9. Judul dan Media
- Buku: "Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma"
- Majalah: "Bahasa dan Sastra"
- Artikel: "Listrik Sahabat Petani"
- Makalah: "Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata"
10. Singkatan dan Gelar
- S.E. (sarjana ekonomi), M.Si. (magister sains)
- Hj. (hajah), Pdt. (pendeta)
- K.R.T. (kanjeng raden tumenggung), Kol. (kolonel)
11. Sapaan dan Panggilan
- Hubungan kekerabatan sebagai sapaan: "Kapan Bapak berangkat?"
- Kata "Anda" selalu kapital: "Sudahkah Anda tahu?"
- Panggilan khusus: "Hai, Kutu Buku!" "Selamat belajar, Anak-Anak" "Ayam Jantan dari Timur"
Kapan Jangan Menggunakan Huruf Kapital

1. Nama Orang yang Menjadi Satuan
- Satuan ukuran dari nama: 5 ampere, 15 watt
- Nama jenis: ikan mujair, mesin diesel
2. Kata Hubungan Kekerabatan Khusus
- "bin", "binti", "boru", "van" (di tengah nama): Abdul Rahman bin Zaini
- Kecuali di awal nama: Gol dicetak oleh Van Basten
3. Kata Turunan dari Nama Bangsa/Bahasa
- pengindonesiaan, keinggris-inggrisan, kesunda-sundaan
4. Istilah historis Bukan sebagai Nama Peristiwa Sejarah
- "Kami memperingati proklamasi kemerdekaan setiap tahun"
- "Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia"
5. Lokasi Tanpa Nama Geografi
- berlayar ke teluk, mandi di sungai, menyeberangi selat
- berenang di danau, mendaki gunung
6. Nama Tempat yang Menjadi Nama Jenis
- jeruk bali, kacang bogor, nangka belanda
- petai cina, gula jawa, gula pasir
7. Kata Tugas dalam Nama Negara, Lembaga, Badan, Organisasi, atau Dokumen
dan, atau, yang, di, ke, dari (kecuali di awal nama)
- Contoh: Bosnia dan Herzegovina
8. Kata Tugas dalam Judul
- dan, atau, yang, di, ke, dari (kecuali di awal nama)
- Kata hubung di tengah judul: "Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma"
9. Hubungan Kekerabatan Bukan Sapaan
- "Kita harus menghormati bapak dan ibu kita"
- "Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga"
10. Unsur Geografi dalam Kontras
- "Kita mengenal gula jawa, gula pasir, gula tebu, gula aren"
- "Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring berbeda fungsi"
Baca Juga: Seni Menggunakan Huruf Miring dalam Bahasa Indonesia
Tentu saja kita tak harus selalu terikat pada penggunaan huruf kapital dalam situasi santai.
Namun dalam kondisi formal, bahasa Indonesia yang baik dan benar bukan soal kaku atau ketinggalan zaman. Ia adalah cermin peradaban kita—cara kita menghormati identitas, mengakui keberagaman, dan menjaga martabat komunikasi. (*)