Mengapa Penataan Sungai Penting untuk Bandung

Djoko Subinarto
Ditulis oleh Djoko Subinarto diterbitkan Selasa 30 Sep 2025, 07:04 WIB
Kawasan permukiman di pinggiran Sungai Cikapundung, Bandung. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Gilang Fathu Romadhan)

Kawasan permukiman di pinggiran Sungai Cikapundung, Bandung. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Gilang Fathu Romadhan)

SUNGAI bukan sekadar aliran air dari hulu ke hilir. Ia merupakan sistem kehidupan yang menopang keseimbangan ekologis sekaligus kehidupan sosial masyarakat. 

Di Bandung, puluhan sungai mengalir membelah kota. Sayang, sungai-sungai ini sering dilupakan dalam perencanaan kota, sehingga menimbulkan risiko bencana dan degradasi lingkungan.

Ambil contoh, di beberapa wilayah Bandung, banjir rutin terjadi akibat luapan sejumlah sungai. Peristiwa ini menjadi alarm bagi pemangku kebijakan bahwa sungai perlu menjadi bagian penting dalam perencanaan dan pengelolaan kota.

Realita kerap menunjukkan, seringnya banjir akibat luapan sungai dikarenakan bukan hanya buntut dari curah hujan tinggi, tetapi juga buntut dari sedimentasi dan penyempitan aliran sungai. 

Bangunan liar yang berdiri di bantaran sungai atau warga yang mengurug sungai untuk pendirian bangunan di kiri kanan aliran menjadi hal yang kerap dilakukan dewasa ini. Praktik semacam ini tentu saja bisa memperkecil kapasitas sungai menampung air dan meningkatkan risiko luapan.

Pengatur iklim mikro

Fungsi ekologis sungai sangat luas. Ia bukan hanya berfungsi sebagai sumber air permukaan, tetapi juga habitat bagi flora dan fauna, penyaring alami polusi, dan pengatur iklim mikro di sekitarnya. Mengabaikan fungsi ini berarti merusak keseimbangan lingkungan.

Sungai yang sehat mampu menyerap limpasan air hujan, mengurangi risiko banjir, dan mencegah erosi tanah di bantaran. Maka, tanpa perawatan, sedimentasi menumpuk, aliran terhambat, dan bencana banjir menjadi lebih mudah dan lebih sering terjadi.

Selain fungsi ekologis, sungai juga memiliki fungsi  sosial dan ekonomi. Sungai menjadi ruang interaksi warga, sumber air bersih, dan potensi ekonomi melalui kegiatan perikanan, wisata, atau ruang terbuka hijau.

Penataan sungai yang baik bukan hanya menyangkut soal pembangunan fisik, tetapi juga soal pemeliharaan dan edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga daerah aliran sungai dari bangunan liar dan sampah.

Aktivitas manusia

Potret Sungai Citarum di kawasan Dayeuhkolot sekitar tahun 1900-an. (Sumber: Leiden University Libraries Digital Collections)
Potret Sungai Citarum di kawasan Dayeuhkolot sekitar tahun 1900-an. (Sumber: Leiden University Libraries Digital Collections)

Pada dasarnya, sedimentasi sungai adalah masalah ekologis yang diperparah oleh aktivitas manusia. Limbah, sampah, dan bangunan ilegal mempercepat penyempitan aliran air sungai dan memicu banjir.

Untuk itu, penataan sungai harus mencakup normalisasi, revegetasi bantaran, dan pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Hal ini diharapkan tidak hanya bisa mengurangi bencana, tetapi juga bisa meningkatkan kualitas hidup warga sekitar.

Teknologi dapat menjadi alat bantu mitigasi banjir. Namun, teknologi hanya efektif jika sungai sendiri dikelola dengan baik. Sistem peringatan dini, normalisasi, dan penataan ruang sungai harus berjalan beriringan.

Peningkatan kapasitas warga dan aparat lokal sangat penting. Banjir bukan hanya persoalan fisik. Ia juga mengungkap kelemahan tata kelola kota, ketidakpatuhan pada regulasi, dan rendahnya kesadaran ekologis masyarakat.

Sebagai aset kota

Bandung membutuhkan paradigma baru di mana sungai diperlakukan sebagai aset penting kota. Jadi, bukan sekadar dilihat sebagai saluran air atau lahan kosong semata.

Penataan sungai yang tepat dapat mengurangi risiko bencana sekaligus menciptakan ruang terbuka hijau yang produktif dan ramah lingkungan.

Konsep waterfront, kota hijau, dan bantaran sungai yang direvitalisasi bisa menjadi model bagi kawasan-kawasan di Bandung yang dekat dengan aliran sungai.

Namun, keberhasilan penataan sungai sangat bergantung pada disiplin warga dan penegakan regulasi. Bangunan liar tetap menjadi ancaman jika tidak ditangani tegas.

Pendidikan lingkungan juga menjadi kunci. Warga harus diajak memahami peran sungai, dampak sedimentasi, dan pentingnya menjaga aliran sungai tetap lancar.

Kota yang berkelanjutan adalah kota yang mampu menyeimbangkan antara pembangunan fisik dengan kelestarian lingkungan. Dan sungai adalah indikator keseimbangan itu.

Kerugian lebih besar

Suasana Dayeuhkolot saat ini yang sering dilanda banjir besar saban musim hujan. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Suasana Dayeuhkolot saat ini yang sering dilanda banjir besar saban musim hujan. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)

Setiap banjir yang melanda sejumlah kawasan di Bandung adalah pengingat bahwa pengelolaan sungai di kota ini tidak bisa ditunda-tunda. Setiap penundaan berarti potensi kerugian yang lebih besar, baik secara sosial maupun ekonomi. 

Lebih dari sekadar urusan teknis drainase, persoalan sungai juga menyangkut hak warga atas lingkungan yang layak. Oleh sebab itu, perhatian pada sungai juga memiliki dimensi keadilan sosial. Warga yang tinggal di bantaran paling rawan membutuhkan perlindungan dan akses ke ruang publik yang aman.

Tersebab hal itulah, penataan sungai bukan sekadar proyek fisik, tetapi juga transformasi sosial dan budaya kota. Dengan sungai yang sehat, kualitas hidup warga bakal meningkat, bencana berkurang, dan kota menjadi lebih produktif.

Karena itu, pemerintah kota harus menekankan integrasi antara tata ruang, ekologi, dan partisipasi warga agar penataan sungai bukan sekadar simbolik, tetapi memberi manfaat nyata.

Kita semua yakin Bandung dapat menjadi contoh kota yang menyeimbangkan problem urbanisasi dengan kelestarian sungai, sehingga menjadikan sungai sebagai penopang kehidupan kawasan urban, dan bukan ancaman banjir.

Pada akhirnya, sungai adalah urat nadi kota. Menjaga dan menata sungai berarti menjaga masa depan Bandung, yang pada gilirannya akan ikut menjadikannya sebagai sebuah kota yang produktif, ramah lingkungan, dan manusiawi. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Djoko Subinarto
Penulis lepas, blogger
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 30 Sep 2025, 08:08 WIB

Ada Apa Saja di Pasar Cihapit?

Kawasan Cihapit, Bandung, tidak hanya dikenal sebagai pusat belanja tradisional, tetapi juga menjadi salah satu spot kuliner yang selalu ramai dikunjungi. Dari jajanan ringan hingga makanan berat
Pasar Cihapit. (Foto: Ayobandung.com/Kavin Faza)
Ayo Netizen 30 Sep 2025, 07:04 WIB

Mengapa Penataan Sungai Penting untuk Bandung

Bandung membutuhkan paradigma baru di mana sungai diperlakukan sebagai aset penting kota.
Kawasan permukiman di pinggiran Sungai Cikapundung, Bandung. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 29 Sep 2025, 20:35 WIB

Menjelajahi Waktu di Antara Sunda dan Hindu

Darinyalah kemudian lahir kerajaan-kerajaan, Galuh di Ciamis dan Pakuan-Pajajaran di Bogor, yang pada abad ke-16 bersatu dalam nama Sunda.
Prasasti Batu Tulis di Bogor. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Biz 29 Sep 2025, 19:29 WIB

Fundamental Dulu, Ekspor Kemudian: Strategi UMKM Sukses ala Bechips

Setiap lembar keripik Bechips yang mendarat di rak-rak toko Jepang membawa cerita panjang tentang ketekunan, strategi, dan mimpi besar seorang pelaku UMKM.
Produk UMKM asal Bandung, Bechips yang bersukses diekspor ke pasar Jepang. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Beranda 29 Sep 2025, 17:25 WIB

Keracunan MBG di Bandung Barat, Kronik Tragedi Hidangan Basi di Balik Santapan Bergizi

Kronologi ribuan siswa di Bandung Barat tumbang usai menyantap menu MBG. Program yang dijanjikan sehat malah berubah jadi “Makan Basi Gratis.”
Potret sejumlah siswa yang terkapar lemasakibat keracunan massal MBG di Bandung Barat. (Sumber: Ayobandung | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Biz 29 Sep 2025, 17:04 WIB

Post-Grunge Tak Pernah Mati: Freak dan Semangat Bandung

Freak, yang mengusung aliran post-grunge, telah menjadi bagian dari denyut nadi skena independen Kota Bandung sejak awal 2000-an.
Freak saat launching party album ketiga “Revelation of Universe” pada 2016, berisi 11 track yang dirilis di Indonesia dan Malaysia. (Sumber: dok. Freak)
Ayo Netizen 29 Sep 2025, 16:31 WIB

Longser Sunda 'Kabayan Ngalalana' Menampilkan Figur yang Berbeda dari Mang Kabayan

Dalam Longser Sunda “Kabayan Ngalalana”, Mang Kabayan ditampilkan sebagai sosok Profesor Kabayan, seorang penemu mesin waktu.
Dalam Longser Sunda “Kabayan Ngalalana”, Mang Kabayan ditampilkan sebagai sosok Profesor Kabayan, seorang penemu mesin waktu. (Sumber: Istimewa)
Ayo Netizen 29 Sep 2025, 15:45 WIB

Budaya Serobot Antrean oleh Sebagian Emak-Emak di Kota Bandung

Budaya emak-emak yang serobot antrian memang meresahkan tapi mirisnya perilaku menyimpang itu mendapat pembenaran di sebagian kalangan masyarakat
Perilaku emak-emak menyerobot antrian memang sudah dinormalisasi di kalangan masyarakat (Sumber: Instagram | sushrusa_deafschool)
Ayo Biz 29 Sep 2025, 15:27 WIB

Uap Hangat Cimanggu dan Cerita yang Tak Pernah Usang

Bandung dengan lanskap alamnya yang memesona, terus menjadi panggung utama bagi wisata healing.
Pemandian Air Panas Cimanggu-- Bandung dengan lanskap alamnya yang memesona, terus menjadi panggung utama bagi wisata healing. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 29 Sep 2025, 14:37 WIB

Jejak Sejarah Kabupaten Bandung, Lahir 1641 karena Pemberontakan Dipati Ukur

Lahir lewat piagam Sultan Agung, Kabupaten Bandung jadi simpul penting Priangan. Dari Dipati Ukur, Dayeuhkolot, hingga pindah ke Cikapundung.
Foto para wedana di Banjaran sebelum tahun 1880. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 29 Sep 2025, 12:20 WIB

Utamakan Akhlak, Sebarkan Kedamaian

Mendahulukan akhlak dalam setiap menyelesaikan perselisihan dengan cara menghormati atas segala perbedaan dan berlomba-lomba dalam kebaikan.
Suasana malam di Masjid Raya Al Jabbar. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 29 Sep 2025, 09:58 WIB

Meneguk Kesegaran Es Goyobod, Sari Rasa Buah-buahan Langsung Bikin Tenggorokan Segar dan Perut Kenyang

Cuaca panas di Kota Kembang akhir-akhir ini bikin banyak orang mencari minuman segar. Salah satu jawabannya ada pada es goyobod, minuman tradisional khas Garut yang kini semakin populer di Bandung.
Ilustrasi Foto Es Goyobod. (Foto: Freepik)
Ayo Biz 29 Sep 2025, 08:58 WIB

Menerka Asal Usul Seblak, Benarkah dari Cianjur dan Sudah Ada Sejak 1940?

Seblak kini menjadi salah satu jajanan yang paling digemari masyarakat. Tidak hanya populer di Bandung atau Jawa Barat, makanan berkuah pedas ini bahkan sudah merambah ke berbagai daerah di Indonesia,
Ilustrasi Foto Seblak. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Netizen 29 Sep 2025, 07:05 WIB

Beralihnya Persawahan Jadi Perumahan di Kabupaten Bandung

Lahan persawahan di Bandung kian tahun mulai menghilang dan berganti dengan sejumlah perumahan.
Lahan Persawahan yang Berubah Menjadi Perumahan Al-Maas (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 29 Sep 2025, 05:20 WIB

Henky Timisela Berpulang, Pernah Bawa Persib Juara Kejurnas PSSI usai Tekuk Persija

Henky Timisela berpulang dalam usia 86 tahun. Sejumlah prestasi di sepak bola pernah diraihnya khususnya bersama Persib pada 1961.
Henky Timisela. (Sumber: Pikiran Rakjat)
Ayo Biz 28 Sep 2025, 19:02 WIB

Bandung, Kota Kreatif yang Kini Menjadi Magnet Ritel Global

Bandung bukan hanya kota kreatif, namun juga barometer pasar ritel Indonesia yang terus bergerak dinamis.
AEON membuka gerainya di Paris Van Java menjadi pengakuan atas kekuatan Bandung sebagai kota dengan denyut ritel yang tak pernah padam. (Sumber: dok. AEON)
Ayo Netizen 28 Sep 2025, 18:01 WIB

Bandung di Persimpangan Kiri Jalan: Dari Ingatan ke Gerakan

Sebuah resensi dari diskusi buku "Bandung Di Persimpangan Kiri Jalan" karya Hafidz Azhar, yang penulis temukan di Pasar Minggu edisi 14 Jl. Garut No. 2 Bandung.
Buku Bandung di Persimpangan Kiri Jalan karya Hafidz Azhar. (Sumber: Istimewa)
Ayo Biz 28 Sep 2025, 16:34 WIB

Transformasi Lulusan Musik Indonesia di Tengah Revolusi Industri Kreatif

Di tengah gempuran teknologi dan pergeseran pola konsumsi, para lulusan seni musik dituntut untuk lebih dari sekadar berbakat. Mereka harus tangguh, adaptif, dan memiliki wawasan lintas disiplin.
Ilustrasi. Di tengah gempuran teknologi dan pergeseran pola konsumsi, para lulusan seni musik dituntut untuk lebih dari sekadar berbakat. Mereka harus tangguh, adaptif, dan memiliki wawasan lintas disiplin. (Sumber: dok. Universitas Taruna Bakti)
Ayo Biz 28 Sep 2025, 15:49 WIB

Klinik Estetik dan Kesadaran Kulit di Bandung, Antara Tren Kekinian dan Transformasi Diri

Tren perawatan kecantikan 2025 memang menunjukkan pergeseran signifikan. Konsumen kini lebih memilih perawatan yang bersifat personal, minim invasif, dan berkelanjutan.
Ilustrasi tren perawatan kecantikan. (Sumber: Ist)
Ayo Jelajah 28 Sep 2025, 15:37 WIB

Hikayat Konflik Lahan dan Penggusuran Tamansari Bandung 2019

Sengketa status tanah, gugatan hukum, hingga gas air mata. Tamansari 2019 jadi bukti peliknya wajah pembangunan dan politik kota.
Lokasi pembangunan rumah deret (rudet) Tamansari hasil penggusuran warga. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan al Faritsi)