Hantu Perempuan di Indonesia adalah Refleksi dari Diskriminasi

Dias Ashari
Ditulis oleh Dias Ashari diterbitkan Jumat 17 Okt 2025, 15:13 WIB
Perempuan dihidupkan kembali dalam cerita tapi bukan sebagai pahlawan melainkan sebagai teror. (Sumber: Freepik)

Perempuan dihidupkan kembali dalam cerita tapi bukan sebagai pahlawan melainkan sebagai teror. (Sumber: Freepik)

Sejak hidup perempuan memiliki permasalahan yang pelik dalam society. Dalam banyak adat dan tradisi perempuan seringkali diposisikan sebagai pihak yang rentan. Baik rentan terhadap kekerasan fisik dan seksual, rentan terhadap diskriminasi sosial dan rentan secara ekonomi dan hukum.

Perempuan seringkali memegang peran dan beban ganda dalam society perihal permasalahan dalam ranah domestik (mengerjakan perkerjaan rumah) maupun ranah publik (mencari nafkah). Sebetulnya menjadi perempuan amatlah sulit. Menjadi perempuan yang hanya mengabdi kepada suami, membuat perempuan tidak memiliki kemandirian finansial dan akan kelimpungan jika suami meninggal atau berselingkuh.

Sementara perempuan yang punya karir juga tidak lepas dari peran domestik yang melekat pada dirinya. Bahkan perempuan yang memiliki karir masih disalahkan jika terjadi sesuatu terhadap anaknya. Padahal pernikahan bukan hanya tentang peran perempuan tapi juga tentang peran laki-laki yang seharusnya menjadi tim yang solid untuk membangun keluarga yang berkualitas.

Bahkan sejak bayi dan balita perempuan sangat rentan terhadap kekerasan dan pelecehan seksual. Sebuah kejadian di Sumatera Utara menunjukkan bahwa bayi perempuan berusia 3.5 bulan yang secara seksual belum nampak apapun dalam dirinya masih juga rentan mendapat pelecehan dari orang terdekatnya.

Menuju sekolah dasar anak perempuan juga rawan mendapat perlakuan kekerasan dan pelecehan seksual. Baru-baru ini di Jakarta ditemukan remaja laki-laki berusia 16 tahun telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak perempuan yang masih duduk di sekolah dasar. Tidak hanya meruda paksa bahkan anak perempuan tersebut tewas di tangannya.

Menjelang fase subur perempuan di usia 17 tahun ke atas juga tak kalah rentan mengalami kehamilan di luar pernikahan. Meski dilakukan atas dasar suka sama suka, tetap saja yang dirugikan tetap remaja perempuan. Bagaimana stigma masyarakat menghinakan perempuan yang berbuat demikian. Sementara anak laki-laki masih tetap bisa bersekolah dan kesalahannya hanya dianggap angin lalu di masyarakat.

Bahkan setelah mengalami kehidupan yang berat dan penuh dengan ketidakadilan. Setelah meninggal perempuan tetap menjalani stigma yang tidak mudah di masyarakat. Perempuan terlahir kembali dalam sebuah cerita tapi bukan sebagai pahlawan melainkan sebagai teror.

Cerita hantu menyimpan kode trauma dan harapan rakyat, mengingatkan bahwa luka sosial belum sembuh. (Sumber: Pexels/Monstera Production)
Cerita hantu menyimpan kode trauma dan harapan rakyat, mengingatkan bahwa luka sosial belum sembuh. (Sumber: Pexels/Monstera Production)

Berapa banyak cerita yang tersebar di masyarakat perihal hantu perempuan yang tak pernah mendapat keadilan bahkan dalam hidup dan matinya. Kuntilanak meninggal saat melahirkan, sundel bolong korban pelecehan seksual dan suster ngesot hasil dari penyiksaan.

Berapa banyak perempuan hebat yang mampu bertahan dalam garis kemiskinan karena pasangannya tidak memberikan tanggung jawab yang besar terhadap keluarganya. Berapa banyak perempuan hebat yang mampu mengandung dan melahirkan hingga mempertaruhkan nyawa tapi masyarakat menganggap bahwa itu adalah hal biasa. Berapa banyak perempuan yang hidup dalam hubungan toxic dan mendapat kekerasan dalam rumah tangga tapi tetap bertahan atas nama kasih sayang dan keberlangsungan hidup anak.

Namun semua perjuangan tersebut nyatanya tidak pernah nampak dalam society. Bahkan setelah kematiannya perempuan tidak lebih terlahir kembali menjadi cerita horor di masyarakat. Dengan demikian horor yang selama ini diwariskan menjadi bentuk cerita adalah refleksi dari diskriminasi. Perempuan tetap hidup dengan penderitaan yang sama, luka yang sama dan selalu mengulang diskriminasi yang sama sebagai korban bahkan setelah menjadi hantu.

Dalam sebuah jurnal yang ditulis oleh Adi Prasetyo (2023) yang berjudul Decontrusting fear in Indonesia cinema: Diachronic analysis of antagonist representationt in half a century of Indonesia horror films 1970-2020 mengatakan sejak tahun 2010 banyak film yang menggunakan tokoh kuntilanak atau hantu feminim sebagai pemeran antagonis dan penjahat. Bahkan tren ini sudah berlangsung selama lima dekade.

Sementara menurut jurnal berjudul Hantu-hantu Perempuan Indonesia: Mewujudkan ketakutan wanita dalam Mitos dan Media Horor lewat Komik Arwah yang ditulis oleh M. Reza Rahman Lazuardi dkk menyatakan bahwa fenomena hantu perempuan mengulang pola naratif negatif yang mengalami ketidakadilan dalam bentuk kekerasan seksual serta diskriminasi berdasarkan gender dan tokoh dihidupkan kembali dengan membawa dendam.

Berhenti menjadikan perempuan sebagai objek seksualitas semata. Berhenti melakukan kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan. Berhenti melakukan eksploitasi terhadap perempuan bahkan setelah meninggal dunia. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dias Ashari
Tentang Dias Ashari
Menjadi Penulis, Keliling Dunia dan Hidup Damai Seterusnya...
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

Braga dan Kopi Legenda

Ayo Netizen 17 Okt 2025, 14:20 WIB
Braga dan Kopi Legenda

News Update

Ayo Netizen 10 Des 2025, 21:09 WIB

Minat Baca Warga Bandung Masih Rendah meski Fasilitas Mencukupi, Catatan untuk Wali Kota

Menyoroti masalah rendahnya minat baca di Bandung meski fasilitas memadai.
Sebuah Street Library tampak lengang dengan buku-buku yang mulai berdebu di samping Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Bandung, Jumat (05/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Adellia Ramadhani)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 20:16 WIB

Bubur Mang Amir, Bubur Ayam Termurah se-Dunia Seporsi Cuma Rp5.000

Pengakuan Mang Amir, ia sudah berjualan bubur ayama selama 25 tahun.
Pengakuan Mang Amir, penjual bubur seporsi Rp5.000, ia sudah berjualan bubur ayama selama 25 tahun. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 20:02 WIB

Bandung untuk Mobil Pribadi atau Bandung untuk Warga?

Kota yang terlalu banyak bergantung pada kendaraan adalah kota yang rentan.
Warga bersepeda di kawasan Alun-alun Bandung. (Sumber: Arsip pribadi | Foto: Djoko Subinarto)
Ayo Biz 10 Des 2025, 20:02 WIB

Ketika Pekerja Kehilangan Rasa Aman: PHK Menguak Luka Sosial yang Jarang Terlihat

Fenomena pemutusan hubungan kerja atau PHK semakin menjadi sorotan publik karena dampaknya yang luas terhadap kehidupan pekerja, pencari kerja, dan dinamika hubungan industrial.
Fenomena pemutusan hubungan kerja atau PHK semakin menjadi sorotan publik karena dampaknya yang luas terhadap kehidupan pekerja, pencari kerja, dan dinamika hubungan industrial. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 19:51 WIB

Karya Anak Muda Bandung yang Hadirkan Identitas dalam Brand Fashion Berjiwa Bebas

Brand lokal ini membawa semangat bebas dan berani, mewakili suara anak muda Bandung lewat desain streetwear yang penuh karakter.
Tim urbodycount menata koleksi kaos edisi terbaru di atas mobil sebagai bagian dari proses pemotretan produk di Buahbatu Square Jl.Apel 1 NO.18, Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/11/2025) (Sumber: Rahma Dewi | Foto: Rahma Dewi)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 18:19 WIB

Soerat Imadjiner oentoek Maurenbrecher

Sebuah inspirasi unutk Wali Kota Bandung dan wakilnya, demi kemajuan Bandung.
Suasana Jalan Asia Afrika (Groote Postweg) Kota Bandung zaman kolonial Belanda. (Sumber: Tropenmuseum)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 17:34 WIB

Sibuk Romantisasi Tak Kunjung Revitalisasi, Angkot Kota Bandung 'Setengah Buntung'

Kritik dan Saran terhadap Wali Kota Bandung terkait revitalisasi angkot Bandung.
Angkot Kota Bandung yang mulai sepi peminat di Dipatiukur, (7/12/2025). (Foto: Andrea Keira)
Ayo Jelajah 10 Des 2025, 17:03 WIB

Hikayat Terminal Cicaheum, Gerbang Perantau Bandung yang jadi Sarang Preman Pensiun

Sejarah Terminal Cicaheum sebagai pintu perantau Bandung. Terminal ini hidup abadi lewat budaya populer Preman Pensiun saat fungsi aslinya perlahan menyusut.
Suasana Terminal Cicaheum, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 16:26 WIB

Untuk Siapa Sebenarnya Sidewalk Diperuntukkan?

Keberadaan trotoar yang layak dan aman dapat mendorong masyarakat untuk lebih banyak berjalan kaki serta mengurangi kemacetan dan polusi.
Trotoar di Jalan Braga yang dipenuhi PKL. (Foto: Author)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 14:30 WIB

Sarana Bus Trans Metro Jabar Terus Meningkat, Halte Terbengkalai Tak Diperhatikan Wali Kota Bandung?

Di balik itu Metro Jabar Trans banyak disukai warga, beberapa halte malah dibiarkan terbengkalai.
Prasarana halte di daerah Mohamad Toha yang terlihat banyak coretan dan kerusakan tak terurus menyebabkan ketidaknyamanan bagi penumpang, pada 30 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Nufairi Shabrina)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 14:13 WIB

Penumpukan Sampah di Ujung Berung Sudah Tidak Terkendali, Warga Mulai Kewalahan

Artikel ini membahas tentang kondisi kebersihan yang ada di Kota Bandung terutama di Ujung Berung.
Penumpukan sampah terlihat berserakan di di Jalan Cilengkrang, Kawasan Ujung Berung, pada Senin, 1 Desember 2025 pukul 07.30 WIB. (Foto: Sumber Muhamad Paisal). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Muhamad Paisal)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 12:37 WIB

Masa Depan Bandung Antara Julukan Kota Kreatif dan Problematika Urban

Kota Bandung telah lama dikenal sebagai kota kreatif atau dengan julukan Prestisius (Unesco City of Design).
Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk tapi juga ruang hidup yang terus berdenyut dengan  semangat pluralisme dan kreativitas. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Titania Zalsyabila Hidayatullah)
Beranda 10 Des 2025, 12:37 WIB

Belasan Jurnalis Dalami Fungsi AI untuk Mendukung Kerja Redaksi

Inisiatif ini ditujukan untuk memperkuat kemampuan jurnalis Indonesia, khususnya dalam verifikasi digital lanjutan, investigasi, serta pemanfaatan berbagai teknologi AI generatif.
Training of Trainers (ToT) "AI for Journalists".
di Hotel Mercure Cikini, Jakarta.
Ayo Netizen 10 Des 2025, 12:22 WIB

Cager, Bager, Bener: Filosofi Sopir Online Bandung di Jalanan Kota

Mengutamakan profesionalisme serta nilai-nilai saling menghormati agar perjalanan tetap nyaman dan aman setiap hari.
Seorang driver online tengah tersenyum ramah menunggu penumpangnya di tengah keramaian jalanan, menerapkan nilai cageur, bager, bener dalam layanan transportasi – Bandung, Sabtu (01/11/2025) (Foto: Bunga Kemuning A.D)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 10:29 WIB

Batagor dan Baso Cuankie Serayu, Kuliner Sederhana yang Selalu Ramai di Cihapit

Batagor dan Cuankie Serayu masih mempertahankan daya tariknya hingga kini.
Suasana Antre Batagor dan Baso Cuankie Serayu (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Miya Siti Nurimah)
Beranda 10 Des 2025, 09:42 WIB

Jomlo Menggugat: Saat Urusan Personal Berubah Jadi Persoalan Sosial

Di berbagai fase hidupnya, perempuan tetap saja berhadapan dengan ekspektasi sosial yang meminta mereka mengikuti nilai-nilai yang sudah lama tertanam.
Ilustrasi (Sumber: Pixabay | Foto: congerdesign)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 08:44 WIB

Akhir Pekan di Bandung Bukan Wisata, tetapi Ujian Kesabaran di Tengah Arus Padat

Kota Bandung kini dikenal sebagai kota yang kaya akan destinasi wisata. Namun, kemacetan yang parah menjadi masalah di setiap akhir pekan
Kota Bandung kini dikenal sebagai kota yang kaya akan destinasi wisata. Namun, kemacetan yang parah menjadi masalah di setiap akhir pekan. (Dok. Penulis)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 07:41 WIB

Knalpot Bising: Dari Keluhan Masyarakat hingga Harapan Kota Tenang

Knalpot bising masih mengganggu warga Bandung. Razia yang tidak konsisten membuat pelanggar mudah lolos.
Suara bising nan kencang memantul di jalanan hingga membuat kita tak terasa tenang. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 09 Des 2025, 20:00 WIB

Beban Hidup Mencekik dan Tingginya Pengangguran Bukti Kegagalan Wali Kota Bandung?

Kenaikan biaya hidup dan syarat kerja tidak masuk akal memperparah 100 ribu pengangguran di Bandung.
Tingginya angka pengangguran memaksa warga Bandung beralih menjadi pekerja serabutan. (Sabtu, 06 Desember 2025). (Sumber: Penulis | Foto: Vishia Afiath)
Ayo Netizen 09 Des 2025, 19:53 WIB

Tanggapan Wisatawan tentang Kualitas Fasilitas Bandros di Bandung

Kritik serta saran mengenai fasilitas bandros yang ada di Kota Bandung.
Bandros di Kota Bandung. (Sumber: Dokumentasi Penulis)